Jennaira (The Real Princess)

Jennaira (The Real Princess)

Bab 1 - Jennaira

"JENNA!" teriak seorang pria muda setengah berlari mengejar seorang teman dekatnya berjenis kela_min wanita.

"Hai, Max." Balas Jenna.

Ya, wanita muda itu bernama Jennaira (21 tahun). Ia akrab disapa Jenna. Teman dekatnya itu bernama Max (23 tahun). Keduanya sudah saling mengenal sejak Jennaira duduk di bangku SMA.

Akan tetapi, Max bukanlah teman sekolah Jenna. Max tidak mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Max adalah anak yatim piatu dan tinggal di jalanan secara berpindah-pindah.

Keduanya pertama kali saling mengenal dan akrab karena Max pernah menolong Jenna saat akan dipalak dari anak-anak jalanan yang lain ketika pulang sekolah. Bahkan nyaris di per_kosa.

Sejak itu, Jenna merasa punya utang budi pada Max. Alhasil kini keduanya saling dekat. Namun Jenna hanya menganggap Max sebatas sahabat, tidak lebih.

"Semalam dapat banyak gak?" tanya Max.

"Lumayan," jawab Jenna singkat.

"Siang ini dapat traktiran nih aku," goda Max.

"Sorry, Max. Tadi pagi uangnya udah ku setorkan ke rumah sakit. Kamu tau sendiri aku terpaksa kerja sana-sini mulai pagi sampai malam buat biayain pengobatan penyakit Bik Emma,"

Ya, Jenna terpaksa bekerja malam sebagai pencopet dompet-dompet orang kaya. Biasanya tempat yang sering didatangi adalah klub-klub malam.

Max juga memiliki profesi serupa seperti Jenna. Tentunya Max yang lebih dahulu terjun sebagai pencopet. Lalu, ia mengajak Jenna untuk mengikuti jejaknya dan mengajari wanita muda itu.

Jenna yang terdesak keuangan maka terpaksa mengiyakan ajakan Max. Ia tak punya pilihan lain. Daripada harus menjual diri sebagai P S K, Jenna tak sudi.

"Ngapain sih kamu setia banget ngurusin wanita tua itu!" desis Max dengan nada tak suka. "Palingan juga sia-sia. Udah tua, mana penyakitan pula. Pasti gak lama lagi juga bakal masuk tanah!" imbuhnya.

"MAX !!" pekik Jenna seraya menatap tajam ke arah Max.

Jenna tak suka dengan ucapan Max perihal Bik Emma. Jenna segera memberhentikan sebuah taksi dan memilih pergi meninggalkan Max sendirian di jalan.

"Jen, tunggu!" seru Max berusaha mencegah Jenna masuk ke dalam taksi. Bahkan ia meminta maaf atas ucapannya.

"Sorry, Jen." Imbuh Max.

Namun sepertinya Jenna sakit hati. Alhasil genggaman tangan Max dilepas secara kasar oleh Jenna.

☘️☘️

Malam hari pun tiba.

Jenna terlihat resah di sepanjang perjalanan dari tempat tinggalnya menuju ke sebuah rumah sakit di kota.

Hampir setiap hari di beberapa tahun terakhir ini, Jenna melakukan rutinitas seperti ini.

Satu jam yang lalu, ia mendapat kabar dari rumah sakit bahwa kondisi Bik Emma drop dan harus masuk ICU. Bik Emma punya riwayat sakit sesak nafas.

Sejak kecil hidupnya hanya berdua bersama Bik Emma. Mereka hidup berpindah-pindah dari satu kota ke kota yang lain.

Entah mengapa ?

Jenna pun tak tau.

Bik Emma hanya mengatakan agar Jenna selalu menuruti perkataannya. Semua itu demi keselamatan Jenna sendiri.

Namun sejak Jenna berusia lima belas tahun, mereka menetap di sebuah gubuk kecil dekat perkebunan buah.

Sang pemilik perkebunan berbaik hati menerima Bik Emma dan Jenna untuk tinggal di sana. Hanya satu petak bangunan sederhana mirip pondok yang berada dekat perkebunan buah-buahan.

Sepatutnya tak bisa disebut sebagai rumah. Justru mirip seperti gubuk karena memang tak layak huni. Namun Bik Emma dan Jenna menerima kondisi apapun dalam hidup mereka.

Hal ini masih lebih baik daripada dahulu ketika Jenna berusia sepuluh tahun, mereka berdua tinggal di perkampungan lokalisasi yang dominan berisi P S K dan muci_kari.

Setiap hari Bik Emma bekerja sebagai pembantu bagian dapur di rumah pemilik perkebunan. Sedangkan Jenna bekerja sebagai pemberi pupuk dan pemetik buah ketika waktunya panen.

Tak ada kemewahan dalam hidup seorang Jennaira. Hanya ada kemiskinan yang selalu mendapat hinaan. Sering dianggap sebagai kaum terpinggirkan oleh sebagian orang terutama teman-teman sekolahnya dahulu.

Akan tetapi, Jennaira adalah seorang wanita tangguh. Bak bunga mawar hitam yang tumbuh dan besar di area kegelapan. Dia bukan wanita yang menye-menye atau mudah tertindas begitu saja.

Jangan pernah coba-coba bermain atau menyentuh seorang Jennaira, jika tidak ingin mendapat luka di tubuhmu sendiri atau mentalmu.

Setibanya di rumah sakit, Jenna langsung masuk ke ruang I C U. Ia melihat Bik Emma yang awalnya sempat drop, ternyata sudah siuman kembali.

"Bik," sapa Jenna lembut.

"Jenna," balas Bik Emma dengan suara yang terdengar sangat lirih.

"Iya, Bik. Ini aku, Jenna. Bik Emma butuh sesuatu kah?" tanya Jenna seraya menggenggam tangan keriput wanita tua yang rela mengasuh dan membesarkan dirinya sejak kecil hingga detik ini.

"Tadi, Bibi bermimpi bertemu mommy mu."

"Mommy?"

"Ya," jawab Bik Emma. "Sepertinya dia ingin menjemput bibi untuk menemaninya di sana," sambungnya.

"NO !!" seru Jenna seraya kedua matanya mulai berkaca-kaca dipenuhi kristal bening yang siap menetes. "Bibik jangan tinggalin Jenna. Kalau Bik Emma tak ada, aku sama siapa nanti? Hiks...hiks...hiks..." tangis Jenna tak mampu dibendung. Akhirnya luruh juga membasahi pipi mulusnya.

"Jangan menangis, Nona muda. Anda adalah Jennaira, mawar tangguh yang tak lemah walaupun orang lain menginjakmu."

"No_na mu_da?" cicit Jennaira dengan nada suara terbata-bata. Ia terkejut mendengar Bik Emma memanggilnya dengan sebutan 'Nona Muda'. "Maksud Bibi?"

"Ada hal penting yang ingin bibi katakan pada Nona muda. Tolong nona dengarkan baik-baik,"

"Iya. Aku pasti dengarkan omongan bibi tapi jangan pergi," ucap Jenna yang masih sedu-sedan akan tangisnya.

Jennaira sudah mengetahui jika dirinya tak punya ibu karena wanita yang melahirkannya sudah meninggal dunia. Namun untuk kabar ayah maupun keluarga yang lain, ia tak tau.

Bik Emma selama ini bungkam. Ia hanya menjawab bahwa Jenna bukanlah anak ha_ram atau anak yang tidak jelas.

"Setelah ini kamu pulang ke gubuk. Di bawah pot bunga mawar di sebelah ranjang, ada sebuah kunci warna emas yang bentuknya cukup kuno. Kunci itu untuk membuka sebuah kotak yang bibi simpan di dalam lemari. Tepatnya di tumpukan baju bibi. Buka kotak itu dan bacalah isinya,"

"Memangnya isinya tentang apa, Bi?"

"Seluruh rahasia yang sejak kecil kamu tanyakan pada bibi, akan kamu temukan jawabannya di sana. Kotak itu beserta isinya adalah peninggalan dari mendiang Nyonya Jenny, ibu kandungmu."

"Apa di dalam kotak itu tertera alamat makam Mommy?" tanya Jenna. "Aku ingin sekali memeluk mommy walau hanya papan nisannya," Jenna mendadak berubah sendu bila mengingat ibu kandungnya yang telah tiada.

Bahkan hingga detik ini, ia tak pernah melihat wajah kedua orang tuanya secara langsung maupun dari foto. Sungguh miris.

"Bibi tak tau, Jen. Selama berpuluh tahun, bibi tak pernah membuka kotak peninggalan itu. Saat ini di usiamu yang sudah menginjak 21 tahun adalah waktu yang tepat untuk kamu membukanya sendiri dan mengetahuinya,"

"Apa aku sengaja dibuang Daddy karena ia tak mencintai Mommyku?" tanya Jenna yang masih didera penasaran atas rahasia jati dirinya serta keluarganya.

Ia membayangkan kisah cinta orang tuanya mirip seperti novel-novel online yang dibacanya. Seorang pria yang dijodohkan dengan seorang wanita tak dicintainya hanya untuk sekedar menjadi pabrik anak. Dihempas begitu saja setelah mendapatkan apa yang dimau.

Alhasil di dalam hati Jenna muncul setitik kebencian untuk sang ayah yang belum dikenalnya. Bahkan hanya untuk sekedar nama ayah kandungnya saja, Jenna pun tak tau.

"Maafkan Bibi tak bisa menjawab semua pertanyaan Nona. Semoga Tuhan selalu menyertai Nona Jenna di mana pun berada," batin Bik Emma.

Bersambung...

🍁🍁🍁

*Mohon dukungannya ya Sobat Safira di karya baruku. Novel ini bukan tema fantasi. Hanya berlatar keluarga bangsawan. Alur di luar negeri ya. Semua tokoh baru. Semoga suka 💋💋

Terpopuler

Comments

Nena Anwar

Nena Anwar

ceritamu memang selalu the best thor baru bab satu aja udah keren banhet bikin para readers tertarik 👍👍👍👍👍 semangat dan sehat selalu untuk othor dan keluarga 💪🙏

2025-07-17

3

Ais

Ais

Makasih teteh sdh update novel barunya keren euy br juga bab awal aku udah dibuat penasaran aku suka stiap tokoh wanita yg teteh tuliskan slalu superwomen dan tangguh semangat updatenya teteh sehat slalu teh fira😘

2025-07-17

7

Elin Lina

Elin Lina

Selalu hadir thooorr.., buat karyanya.. oya Thor nggk jd bikin novel adik kembarnya langit ya thooo?

2025-07-17

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!