bab 5 Aqila sang penyelamat

Hoammm .

Aqila menguap beberapa kali merasa mengantuk dan juga lelah .

" Kalau kamu lelah istirahat lah dulu " ucap Vincent menatap Aqila yang sepertinya memang kurang tidur .

" Nggak bisa pekerjaan aku banyak Om bahkan masih ada 8 proposal lagi yang harus aku periksa " lesu Aqila menatap laptop nya dengan mata mengantuk.

" Proposal pembangunan atau bisnis?" tanya Vincent yang masih duduk dihadapan Aqila .

" Bisnis " kata Aqila menguap berkali-kali.

" Kalau lelah istirahat lah biar aku bantu " Vincent menawarkan diri .

" Nanti Om nggak bisa " ragu Aqila .

" Astaga , walaupun perusahaan Aku dulu tidak sebesar perusahaan kamu tapi rasanya aku masih berkompeten untuk sekedar untuk sekedar memahami sebuah proposal" ucap Vincent meyakinkan Aqila .

" Iya juga ya , Om kan pernah jadi CEO kata Om " ucap Aqila teringat walaupun saking sibuknya dia belum sempat memastikan siapa Vincent sebenarnya namun dari cerita Vincent katanya dia memang pernah punya perusahaan.

" Kalau kamu ragu dengan aku ya,"

" Okey deh, Om coba aja dulu nanti kalau tidak sesuai aku bisa melakukan penilaian ulang " kata Aqila yang benar-benar mengantuk sekali .

" Duduk disini Om aku jelaskan sedikit " ucap Aqila berdiri dari duduk nya .

Vincent duduk dikursi kerja Aqila lalu mendengarkan Aqila yang berdiri disampingnya" Dan kalau Om punya saran atau masukan bisa ditulis di kolom note ini " ucap Aqila setelah menjelaskan lebih lanjut yang diangguki Vincent.

" Tidurlah" ucap Vincent yang iba juga melihat Aqila .

" Mmmm, selesai 2 proposal aja udah sangat membantu Om " senang Aqila .

" Tidurlah kenapa masih berdiri ?" kata Vincent menatap Aqila yang masih berdiri di samping nya .

" Mmm, pinjam jas boleh nggak om rok aku pendek soalnya" kata Aqila yang akan tidur di sofa .

" Ini " Vincent melepas jas yang dipakainya lalu memberikan pada Aqila .

" Lohhh ini jas baru ya Om ?" tanya Aqila karena seingatnya dia hanya membelikan Vincent 2 jas saja .

" Iya, Aku membelinya dari sisa tabungan yang masih aku punya " jawaban logis Vincent agar Aqila tidak curiga.

" Tabungan ?" ulang Aqila karena saat bertemu Vincent sama sekali tidak punya apa-apa termasuk uang untuk membeli makanan.

" Aqila , setelah kamu memberikan ponsel kemarin aku jadi bisa mengakses beberapa akun dengan sandi yang masih aku ingat " jawaban sangat logis Vincent yang tentunya membuat Aqila langsung percaya .

...........

2 jam kemudian.

" Ehhh, Om " sungkan Vincent langsung berdiri dari duduknya ketika pintu ruangan Aqila terbuka tanpa diketuk dan ternyata yang masuk Daddy Aqila .

" Vincent, Duduk saja nak tidak apa-apa" ucap Daddy tersenyum lalu duduk dikursi dihadapan Vincent.

" Anak nakal itu tidur dan menyuruh kamu bekerja?" pertanyaan Daddy mengelus pelipisnya menatap Aqila yang tertidur lelap diatas sofa padahal masih tengah hari .

" Dia kelelahan Om , aku hanya membantunya sedikit kok " ucap Vincent yang tidak ingin Aqila dimarahi Daddy nya karena terkesan bermalas-malasan padahal dia memang sudah lelah.

" Ya tapi bukan berarti dia harus merepotkan kamu , pasti pekerjaan kamu juga banyak " ucap Daddy yang malah sungkan duluan.

" Tidak, aku tidak merasa direpotkan" ucap Vincent yang sebenarnya sejak awal bertemu kaget karena Daddy Aqila mengetahui identitas rahasianya.

" Ohhh, iya Om soal semua proposal ini aku ada sedikit saran " ucap Vincent yang mulai berdiskusi dengan Daddy Aqila .

...........

" Jadi menurut kamu bisnis ini sasaran nya juga harus internasional?" kata Daddy mempertimbangkan.

" Iya , selain potensi keuntungan besar penghasilan nya juga berbentuk mata uang asing yang nilai nya lebih tinggi dari pada hanya berskala nasional " jelas Vincent.

" Sebelumnya Om sama Aqila udah pernah bahas cuma karena ini termasuk bisnis kecil makanya kami mengambil keputusan untuk memasarkan produk dengan skala nasional saja " sambung Daddy .

" Ya justru karena bisnis kecil makanya pemasaran menjangkau lebih luas agar cepat berkembang " ucap Vincent.

...........

" Calon menantu ku ini benar-benar jenius , pintar juga anak nakal itu cari calon suami " batin Daddy menatap Vincent dengan kagum .

" Ehhh, Apa Om boleh tau sejak kapan kalian kenal ?" kepo Daddy yang sungguh tidak tau sama sekali kalau Aqila punya pacar seorang mafia .

" Eee, " Ditengah kebingungan Vincent harus menjawab apa Aqila tiba-tiba berdiri didekat Daddy nya .

" Daddy kepo deh." kata Aqila dengan manja mengecup pipi Daddy nya .

" Ya kaget aja masa kamu yang kayak opet dapatnya seganteng ini " tawa Daddy dengan jahatnya.

" Hwaaaa, Daddy bilang aku jelek " tangis Aqila benar-benar tantrum seperti anak kecil mendengar ucapan Daddy yang mengatakan Aqila mirip opet .

" Om astaga " Vincent mengulum senyum menatap Aqila yang tantrum duduk dilantai menendang kaki.

" Uhhhh, Daddy becanda anak gadis Daddy emang secantik itu makanya dapat Vincent" ucap Daddy kembali membujuk putrinya dan mengajak duduk di sofa .

Bukan masalah belum dewasa tapi wanita mana yang tidak akan tantrum dikatakan mirip opet .

" Daddy bercanda " tawa Daddy yang sudah duduk disofa terus membujuk Aqila .

" Hummm, Daddy jahat nggak mau temenan lagi " ngambek Aqila .

" Aku adukan ke Mommy " ucap Aqila akan menelpon tapi ponselnya langsung diambil Daddy .

" Ya jangan dong nak nanti Mommy kamu omelin Daddy seharian" takut Daddy yang selalu kena mental kalau sudah menjahati Aqila .

" Daddy yang kayak opet berarti kan aku anak Daddy " kata Aqila dengan sebal nya yang membuat tawa yang sedari tadi ditahan Vincent lepas mendengar Ayah dan anak itu .

.............

Malam harinya di apartemen.

" Aku harus memperbaiki semuanya dengan cepat dan melakukan serangan balik tapi kali ini dengan licik " senyum jahat Vincent yang duduk di sofa menatap layar laptop nya dengan penuh strategi.

" Aku benar-benar tidak terima atas kekalahan ku yang disebabkan oleh kecurangan" ucap Vincent mulai meretas sistem keamanan data musuh nya .

Kekalahan hebat yang terjadi kemarin menumbuhkan dendam yang sangat menyala-nyala dalam diri Vincent.

" Dia hanya ingin aku mati bukan harta yang aku punya " ucap Vincent yang benar-benar bersusah payah untuk lari dari kejaran musuh nya hingga harus menyamar.

Rasanya masih teringat jelas oleh Vincent bagaimana penderitaan nya selama satu Minggu sebelum bertemu Aqila sampai untuk makan Vince tidak punya sepeserpun uang .

Vincent memang terpaksa melarikan diri tanpa membawa apapun untuk mengelabuhi musuhnya namun sial saat penyamaran terbongkar musuh nya merusak ponsel dan segala sistem yang memungkinkan Vincent terhubung dengan ajudannya.

" Dia menyiksa ku lalu melepaskan aku seperti gelandangan" senyum kecut Vincent yang teringat bagaimana mirisnya hidup tanpa punya apa-apa dan tidak punya akses juga agar setidaknya sebagian kecil orang mengenalnya.

" Benar-benar bodoh , kau membalas dendam bukan dengan membunuhku tapi menyiksa " ucap Vincent tertawa seperti orang gila .

" Aku bertemu bidadari yang menyelamatkan hidupku " pernyataan Vincent yang kalau tidak bertemu Aqila mungkin sudah mati kelaparan.

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

bidadari yg akan menemani mu seumur hidup ya vincent 😁

2025-07-20

0

Heni Mulyani

Heni Mulyani

lanjut

2025-07-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!