Bab 4 Fasilitas dari Aqila

Selesai makan malam dan berbincang bersama keluarga, Aqila kembali mengantar Vincent ke teras rumah untuk pulang .

" Om ini kartu akses untuk masuk ke apartemen" bisik Aqila lalu memasukkan kartu kedalam saku jas Vincent setelah memastikan tidak ada anggota keluarga disekitar mereka .

" Nanti aku kirim Sherlock pada Om ya " kata Aqila yang diangguki Vincent.

" Yaudah aku pulang ya " ucap Vincent dengan cepat mengecup kening Aqila ketika melihat semua anggota keluarga malah ikut keluar agar mereka benar-benar terlihat seperti orang pacaran.

" Aduhhh, mesra nya nikah aja lah kalian lagi " goda nenek yang merasa gemas melihat Aqila dan Vincent.

" Nenek " Aqila langsung berlari masuk kedalam rumah dengan wajah memerah sampai deg-degan.

" Aku pulang " kata Vincent dengan sopan yang diangguki mereka semua .

...........

Sekitar jam 10 malam Vincent menelfon Aqila yang sudah tertidur sehingga baru diangkat setelah beberapa kali menelfon.

" Kenapa Om " suara berat Aqila dengan mata mengantuk .

" Kamu sudah tidur jam segini ?" tanya Vincent.

" Iya, besok kerja jadi aku harus istirahat lebih awal " ucap Aqila .

" kenapa?" tanya Aqila lagi barangkali Vincent butuh sesuatu.

" Aku cuma mau minta maaf " ucap Vincent yang merasa bersalah .

" Untuk apa ?" tanya Aqila yang merasa Vincent tidak ada salah padanya .

" Karena udah lancang mengecup kamu, demi tuhan aku melakukan itu hanya agar keluarga kamu lebih percaya tentang hubungan kita " ucap Vincent.

" Aku tau, tapi , " suara kecil Aqila membuat Vincent penasaran.

" Kenapa?" tanya dia tidak sabaran mendengar lanjutan ucapan Aqila .

" Om pria pertama yang kecup aku selain keluarga" ucap Aqila yang benar-benar serasa kena setrum ketika dikecup untuk pertama kalinya oleh seorang pria yang bukan keluarga nya .

" Astaga Aqila, maafkan aku kalau begitu " ucap Vincent.

" Tidak apa-apa, lagian sudah terjadi juga " suara kecil Aqila dan mereka sama-sama terdiam dalam waktu cukup lama .

" Om udah sampai apartemen?" tanya Aqila .

" Sudah ini lagi baring , terimakasih ya sudah mau membantu aku " ucap Vincent .

" Sama-sama, Om kan juga udah bantuin aku buat menyelesaikan masalah aku yang sebelum nya sangat rumit " ucap Aqila .

" Jadi bagaimana selanjutnya" tanya Vincent.

" Setelah kita menikah dan aku menerima seluruh warisan aku maka kontrak kita akan berakhir , Daddy aku sudah berjanji akan memberikan semua warisan aku secara mutlak setelah aku punya suami " jelas Aqila .

" Jadi kamu menikah hanya untuk mendapatkan warisan ?" pertanyaan Vincent.

" Sebenarnya diluar semua itu aku hanya ingin kebebasan, soalnya keluarga Aku mengancam akan mengambil semua fasilitas kalau aku tidak mau menuruti mereka " kata Aqila dengan suara sendu .

" Kalau memang tidak mau dan terpaksa mengapa kamu tidak menolak bukankah itu hak kamu " ucap Vincent yang punya prinsip mandiri .

" Om kan tau konsekuensinya" kata Aqila lagi dengan lesu .

" Ketika kamu ngambil sebuah keputusan maka kamu juga harus siap menanggung konsekuensinya, lagian untuk apa kamu mau melakukan sesuatu yang tidak kamu inginkan dalam hidup " ucap Vincent sedikit heran dengan Aqila .

" Masalahnya Aku nggak bisa hidup miskin Om " ucap Aqila yang tidak bisa membayangkan betapa suramnya hidupnya tanpa semua kemewahan dan harta yang sudah biasa dia nikmati sejak kecil .

" Astaga bukankah Aqila Ferdinand seorang wanita jenius bahkan CEO muda , kamu bisa berdiri diatas kaki sendiri tanpa ditopang keluarga girls" ucap Vincent yang tidak menyangka bahwa ternyata Aqila bukan takut keluarga nya tapi takut miskin .

" Tidak semudah itu Om , Aku capek kalau harus mulai dari awal apalagi jenjang karir yang harus step by step " kata Aqila .

" Huhhh, tidak ada yang instan girls " ucap Vincent menarik nafas berat .

" Makanya Om bantuin aku biar aku dapatnya yang instan " kekeh Aqila dengan nakal .

" Dengan menjadi suami kamu ?" ucap Vincent.

" Hehehe, aku janji tidak akan mengingkari kontrak Om . Setelah semuanya selesai aku akan memberikan semua bayaran Om tanpa kurang sepeserpun " ucap Aqila yang hanya dibalas senyum lebar oleh Vincent.

" Baiklah Girls, Aku akan membantumu seperti kamu ikhlas membantu aku " ucap Vincent.

............

1 Minggu kemudian.

Tok

Tok

Aqila mengalihkan tatapan nya dari laptop begitu seseorang mengetuk pintu ruangan nya .

" Masuk " kata Aqila dan mata nya terpaku begitu Vincent yang masuk .

" Selamat siang Buk " sapa Vincent tersenyum dan duduk dihadapan Aqila.

" Ihhh, Aku tidak setua itu dipanggil Ibuk " cemberut Aqila .

Vincent tergelak menatap Aqila yang cemberut dan merungut kesal bahkan tidak suka di panggil Buk .

" Siang Girls , kenapa begitu sensi " tanya Vincent menaruh paper bag yang dibawanya diatas meja Aqila .

" Ada apa Om kesini ?" tanya Aqila tapi tatapan nya tidak pernah beralih dari paper bag diatas meja .

" Tidak ada , aku hanya bosan di apartemen bisa kah kamu memberikan aku pekerjaan?" tanya Vincent.

" Huhhhh, Jadi presiden direktur mau ?" tanya Aqila memutar bola matanya dengan lelah .

" Apa ini ?" kata Aqila mengambil paper bag diatas meja dan mengeluarkan isi nya .

" Wahhh, ini untukku?" tanya Aqila menatap dengan lapar makanan didalam kotak bekal yang kelihatan nya enak karena kotak nya transparan.

" Lalu untuk siapa lagi " ucap Vincent melepas kancing jas nya .

" Terimakasih, Om baik banget " senang Aqila langsung melahap makanan yang dibawakan Vincent.

" Beli dimana Om ?" tanya Aqila yang sudah menghabiskan dalam sekejap dan karena enak dia ingin menyuruh bodyguard nya membeli lagi .

" Aku memasaknya sendiri " jawab Vincent yang membuat Aqila menatapnya intens.

" Serius ?"

" Iya " kata Vincent mengangguk .

" Effort juga Om " salting Aqila dengan wajah cool nya .

" Aqila tolong beri aku pekerjaan, aku lelah menjadi pengangguran" ucap Vincent yang sebenarnya bisa saja kembali bekerja di perusahaan atau markas mafia nya setiap hari , tapi takut Aqila malah curiga dengan aktivitas nya .

Sejujurnya Vincent sangat tidak ingin kalau sampai Aqila tau identitas aslinya sekarang bahkan Vincent berusaha keras untuk menghapus segala informasi publik tentang dirinya agar tidak bisa diakses oleh Aqila .

" Enggak ahhh , nanti Om curi data perusahaan aku lagi " kata Aqila yang tidak mau mengambil resiko .

" Huhhhh, Astaga jika itu terjadi kau bisa membunuh aku dengan tangan mu sendiri . Aku hanya terbiasa berkegiatan dan punya kesibukan bukan ingin melakukan hal senaif itu " ucap Vincent yang benar-benar tidak kepikiran sama sekali .

" Mana ada maling yang mau ngaku " ucap Aqila yang sangat waspada sebagai pemimpin apalagi jika itu menyangkut perusahaan.

" Segitunya kamu meragukan aku " lirih Vincent.

" Maaf sebelumnya Om , tapi bagaimana pun itu Om tetap lah orang asing yang belum lama aku kenal apa salah aku waspada ?" ucap Aqila yang tidak ingin Vincent merasa tersinggung karena ucapan nya .

" Tidak salah Aqila , Sebagai pemimpin memang harus waspada karena tidak ada yang bisa kita percaya seratus persen termasuk sahabat seperti yang aku alami " ucap Vincent.

Terpopuler

Comments

Nanik Nanik

Nanik Nanik

apa ini kisah anak jho dan achi y thor

2025-07-19

1

partini

partini

panggilan so sweet 🥰🥰

2025-07-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!