Selesai makan malam dan berbincang bersama keluarga, Aqila kembali mengantar Vincent ke teras rumah untuk pulang .
" Om ini kartu akses untuk masuk ke apartemen" bisik Aqila lalu memasukkan kartu kedalam saku jas Vincent setelah memastikan tidak ada anggota keluarga disekitar mereka .
" Nanti aku kirim Sherlock pada Om ya " kata Aqila yang diangguki Vincent.
" Yaudah aku pulang ya " ucap Vincent dengan cepat mengecup kening Aqila ketika melihat semua anggota keluarga malah ikut keluar agar mereka benar-benar terlihat seperti orang pacaran.
" Aduhhh, mesra nya nikah aja lah kalian lagi " goda nenek yang merasa gemas melihat Aqila dan Vincent.
" Nenek " Aqila langsung berlari masuk kedalam rumah dengan wajah memerah sampai deg-degan.
" Aku pulang " kata Vincent dengan sopan yang diangguki mereka semua .
...........
Sekitar jam 10 malam Vincent menelfon Aqila yang sudah tertidur sehingga baru diangkat setelah beberapa kali menelfon.
" Kenapa Om " suara berat Aqila dengan mata mengantuk .
" Kamu sudah tidur jam segini ?" tanya Vincent.
" Iya, besok kerja jadi aku harus istirahat lebih awal " ucap Aqila .
" kenapa?" tanya Aqila lagi barangkali Vincent butuh sesuatu.
" Aku cuma mau minta maaf " ucap Vincent yang merasa bersalah .
" Untuk apa ?" tanya Aqila yang merasa Vincent tidak ada salah padanya .
" Karena udah lancang mengecup kamu, demi tuhan aku melakukan itu hanya agar keluarga kamu lebih percaya tentang hubungan kita " ucap Vincent.
" Aku tau, tapi , " suara kecil Aqila membuat Vincent penasaran.
" Kenapa?" tanya dia tidak sabaran mendengar lanjutan ucapan Aqila .
" Om pria pertama yang kecup aku selain keluarga" ucap Aqila yang benar-benar serasa kena setrum ketika dikecup untuk pertama kalinya oleh seorang pria yang bukan keluarga nya .
" Astaga Aqila, maafkan aku kalau begitu " ucap Vincent.
" Tidak apa-apa, lagian sudah terjadi juga " suara kecil Aqila dan mereka sama-sama terdiam dalam waktu cukup lama .
" Om udah sampai apartemen?" tanya Aqila .
" Sudah ini lagi baring , terimakasih ya sudah mau membantu aku " ucap Vincent .
" Sama-sama, Om kan juga udah bantuin aku buat menyelesaikan masalah aku yang sebelum nya sangat rumit " ucap Aqila .
" Jadi bagaimana selanjutnya" tanya Vincent.
" Setelah kita menikah dan aku menerima seluruh warisan aku maka kontrak kita akan berakhir , Daddy aku sudah berjanji akan memberikan semua warisan aku secara mutlak setelah aku punya suami " jelas Aqila .
" Jadi kamu menikah hanya untuk mendapatkan warisan ?" pertanyaan Vincent.
" Sebenarnya diluar semua itu aku hanya ingin kebebasan, soalnya keluarga Aku mengancam akan mengambil semua fasilitas kalau aku tidak mau menuruti mereka " kata Aqila dengan suara sendu .
" Kalau memang tidak mau dan terpaksa mengapa kamu tidak menolak bukankah itu hak kamu " ucap Vincent yang punya prinsip mandiri .
" Om kan tau konsekuensinya" kata Aqila lagi dengan lesu .
" Ketika kamu ngambil sebuah keputusan maka kamu juga harus siap menanggung konsekuensinya, lagian untuk apa kamu mau melakukan sesuatu yang tidak kamu inginkan dalam hidup " ucap Vincent sedikit heran dengan Aqila .
" Masalahnya Aku nggak bisa hidup miskin Om " ucap Aqila yang tidak bisa membayangkan betapa suramnya hidupnya tanpa semua kemewahan dan harta yang sudah biasa dia nikmati sejak kecil .
" Astaga bukankah Aqila Ferdinand seorang wanita jenius bahkan CEO muda , kamu bisa berdiri diatas kaki sendiri tanpa ditopang keluarga girls" ucap Vincent yang tidak menyangka bahwa ternyata Aqila bukan takut keluarga nya tapi takut miskin .
" Tidak semudah itu Om , Aku capek kalau harus mulai dari awal apalagi jenjang karir yang harus step by step " kata Aqila .
" Huhhh, tidak ada yang instan girls " ucap Vincent menarik nafas berat .
" Makanya Om bantuin aku biar aku dapatnya yang instan " kekeh Aqila dengan nakal .
" Dengan menjadi suami kamu ?" ucap Vincent.
" Hehehe, aku janji tidak akan mengingkari kontrak Om . Setelah semuanya selesai aku akan memberikan semua bayaran Om tanpa kurang sepeserpun " ucap Aqila yang hanya dibalas senyum lebar oleh Vincent.
" Baiklah Girls, Aku akan membantumu seperti kamu ikhlas membantu aku " ucap Vincent.
............
1 Minggu kemudian.
Tok
Tok
Aqila mengalihkan tatapan nya dari laptop begitu seseorang mengetuk pintu ruangan nya .
" Masuk " kata Aqila dan mata nya terpaku begitu Vincent yang masuk .
" Selamat siang Buk " sapa Vincent tersenyum dan duduk dihadapan Aqila.
" Ihhh, Aku tidak setua itu dipanggil Ibuk " cemberut Aqila .
Vincent tergelak menatap Aqila yang cemberut dan merungut kesal bahkan tidak suka di panggil Buk .
" Siang Girls , kenapa begitu sensi " tanya Vincent menaruh paper bag yang dibawanya diatas meja Aqila .
" Ada apa Om kesini ?" tanya Aqila tapi tatapan nya tidak pernah beralih dari paper bag diatas meja .
" Tidak ada , aku hanya bosan di apartemen bisa kah kamu memberikan aku pekerjaan?" tanya Vincent.
" Huhhhh, Jadi presiden direktur mau ?" tanya Aqila memutar bola matanya dengan lelah .
" Apa ini ?" kata Aqila mengambil paper bag diatas meja dan mengeluarkan isi nya .
" Wahhh, ini untukku?" tanya Aqila menatap dengan lapar makanan didalam kotak bekal yang kelihatan nya enak karena kotak nya transparan.
" Lalu untuk siapa lagi " ucap Vincent melepas kancing jas nya .
" Terimakasih, Om baik banget " senang Aqila langsung melahap makanan yang dibawakan Vincent.
" Beli dimana Om ?" tanya Aqila yang sudah menghabiskan dalam sekejap dan karena enak dia ingin menyuruh bodyguard nya membeli lagi .
" Aku memasaknya sendiri " jawab Vincent yang membuat Aqila menatapnya intens.
" Serius ?"
" Iya " kata Vincent mengangguk .
" Effort juga Om " salting Aqila dengan wajah cool nya .
" Aqila tolong beri aku pekerjaan, aku lelah menjadi pengangguran" ucap Vincent yang sebenarnya bisa saja kembali bekerja di perusahaan atau markas mafia nya setiap hari , tapi takut Aqila malah curiga dengan aktivitas nya .
Sejujurnya Vincent sangat tidak ingin kalau sampai Aqila tau identitas aslinya sekarang bahkan Vincent berusaha keras untuk menghapus segala informasi publik tentang dirinya agar tidak bisa diakses oleh Aqila .
" Enggak ahhh , nanti Om curi data perusahaan aku lagi " kata Aqila yang tidak mau mengambil resiko .
" Huhhhh, Astaga jika itu terjadi kau bisa membunuh aku dengan tangan mu sendiri . Aku hanya terbiasa berkegiatan dan punya kesibukan bukan ingin melakukan hal senaif itu " ucap Vincent yang benar-benar tidak kepikiran sama sekali .
" Mana ada maling yang mau ngaku " ucap Aqila yang sangat waspada sebagai pemimpin apalagi jika itu menyangkut perusahaan.
" Segitunya kamu meragukan aku " lirih Vincent.
" Maaf sebelumnya Om , tapi bagaimana pun itu Om tetap lah orang asing yang belum lama aku kenal apa salah aku waspada ?" ucap Aqila yang tidak ingin Vincent merasa tersinggung karena ucapan nya .
" Tidak salah Aqila , Sebagai pemimpin memang harus waspada karena tidak ada yang bisa kita percaya seratus persen termasuk sahabat seperti yang aku alami " ucap Vincent.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Nanik Nanik
apa ini kisah anak jho dan achi y thor
2025-07-19
1
partini
panggilan so sweet 🥰🥰
2025-07-19
0