" Om bagaimana ini " takut Aqila melihat grup keluarga yang mendadak ramai setelah Daddy mengatakan bahwa Aqila akan membawa pacarnya kerumah malam nanti bahkan nenek dan kakek nya dari luar kota juga akan datang .
" Mana mereka senang banget lagi " Aqila sampai ingin menangis menatap isi chat yang diketik anggota keluarga apalagi kakek nya yang sangat excited mengirimkan VN .
............
"Non , tenang dulu agar bisa berpikir jernih" saran bodyguard setia Aqila .
" Baiklah kita kembali kekantor " ucap Aqila yang merasa butuh ketenangan ditengah kondisi yang terus mendesaknya.
Diperjalanan Aqila terus berpikir siapa yang akan dia bawa kerumah nanti malam apalagi mengingat kakek nya , sebagai cucu tunggal Aqila memang mendapatkan segalanya dari keluarga namun dipundak Aqila juga di titipkan sejuta harapan .
" Hiks " merasa tertekan dengan keadaan Aqila duduk memeluk lututnya menatap kejalan raya benar-benar sudah kebingungan mencari solusi.
...........
" Om berhenti" ucap Aqila ketika melihat seseorang yang duduk ditepi jalan raya yang cukup sepi terlihat memandang dengan tatapan kosong .
Begitu Aqila turun dari mobil kelima bodyguard nya juga turun dari mobil dibelakang mengawal Aqila yang menghampiri seorang pria dewasa yang duduk sendirian ditepi jalan.
" Om lapar ya ?" tanya Aqila berdiri dihadapan pria yang duduk menunduk dengan pakaian lusuh dan beberapa luka di tubuh nya .
Pria itu mengangkat pandangan nya ketika mendengar suara seseorang.
" Non " salah satu bodyguard Aqila langsung pasang badan ketika mengenali siapa pria yang nyaris seperti gembel namun sangat berbahaya .
" Ihhh, Om apa sih kasihan " ucap Aqila dengan iba malah berjongkok di dekat pria itu lalu memberikan minum karena iba melihat nya .
" Non dia," belum selesai ucapan bodyguard itu Aqila sudah menyuruhnya mengambil makanan di mobil .
Pria itu menerima air yang diberikan oleh Aqila karena memang haus lalu meminumnya dengan tatapan kosong menatap kearah jalan raya .
" Om tenang aja aku nggak jahat kok " ucap Aqila yang baru duduk disebelah pria itu dia sudah menjauh .
Aqila menatap pria dewasa itu yang terlihat frustasi dan seperti nya dia disakiti oleh beberapa orang yang dapat terlihat jelas dari beberapa luka ditubuh nya .
" Om belum makan ya, ini makanlah " ucap Aqila memberikan roti pada pria itu .
Aqila tersenyum menatap pria itu yang makan dengan lahap seperti nya dia memang belum makan .
Bodyguard yang mengenali pria itu benar-benar waspada sedangkan yang lain hanya menjaga Aqila , lagian hal yang semacam ini biasa terjadi Aqila adalah gadis dermawan yang memang selalu memberi makan orang susah sejak kecil .
" Kami pergi ya Om " ucap Aqila yang walaupun banyak masalah tapi bagi Aqila membantu orang lain adalah salah satu kebaikan yang dapat memperlancar rezeki .
Jadi selagi bisa berbagi ya tidak masalah .
" Terimakasih" ucap pria yang duduk itu memegang tangan Aqila ketika mereka akan pergi .
Salah satu bodyguard yang mengenali pria itu langsung menodongkan pistol ketika Pria itu memegang tangan Aqila .
" Om tidak apa-apa" ucap Aqila menatap bodyguard yang menodongkan pistol pada pria itu tapi Aqila mengerti kalau bodyguard nya memang sangat sensitif terhadap orang-orang yang mungkin berpotensi bahaya bagi Aqila .
" Iya Om sama-sama" ucap Aqila lalu kembali berjalan masuk kedalam mobil diikuti bodyguard nya .
" Ehhhh" Aqila yang akan masuk mobil itu kembali berhenti memperhatikan pria yang duduk ditepi jalan itu dengan sebuah ide .
" Kayaknya Om itu masih waras deh ?" suara kecil Aqila menatap pria itu secara keseluruhan walaupun pakaian nya lusuh tapi menatap tubuhnya yang tinggi dan kekar Aqila jadi punya rencana.
" Kalau aku perbaiki penampilan Om itu pasti terlihat sangat berkelas dan keluargaku akan percaya kalau dia orang bermartabat" ucap Aqila menyandar ke mobilnya memandang pria itu yang walaupun tampilan nya gembel tapi dia punya Aura yang tidak biasa .
" Atau jangan-jangan Om itu pria kaya yang bangkrut lalu jatuh miskin ?" kata Aqila menebak melihat tatapan kosong pria itu.
Drettt
Drettt
Drettt
" Apa Daddy " suara kecil Aqila menarik nafas berulang kali .
" Lala ini nenek , kami sudah sampai dirumah nggak sabar liat calon suami kamu " suara girang wanita paruh baya yang sangat menyayangi Aqila sejak kecil sampai sering melawan keputusan keras Daddy hanya demi Aqila.
" Ehhh, nenek, iya, Aku lagi, lagi ," gelagapan Aqila tidak tau harus jawab apa .
" Aqila kakek tidak sabar , cepatlah " ucap Kakek Aqila yang terdengar lebih bersemangat.
" Iya kek, kan nanti malam kalau sekarang pacar aku belum sampai bandara " kata Aqila memberikan alasan logis .
" Wahhh, dia bule ?" tanya kakek tertawa renyah .
" I, iya lah masa aku secantik ini dapat nya versi lokal " kata Aqila ikut tertawa walaupun sambil gemetaran.
" Udah ya aku harus lanjut kerja nanti sore aku jemput dia di bandara kalau sudah sampai " kata Aqila langsung menutup telfon .
" Huhhhh," Aqila menendang ban mobil nya saking geram dengan keadaan.
Tak punya pilihan lain Aqila memilih menghampiri pria itu lagi barangkali mau diajak kerja sama.
" Om " Panggil Aqila menghampiri pria itu lagi hingga dia berdiri ketika Aqila menghampiri nya lagi .
" Om mau nggak kerja sama ?" tawar Aqila yang membuat pria itu langsung menatapnya.
" Non " bodyguard yang mengenali Mafia itu langsung melarang tapi sekilas tatapan Vincent membungkam nya .
" Kerja sama apa ?" tanya pria itu menatap gadis yang berdiri di hadapan nya.
" Kita bicara di mobil " ucap Aqila .
" Om tenanglah aku tidak akan melukai atau jahat " ucap Aqila ketika pria itu berulang kali menatap bodyguard nya .
" Nama aku Aqila" ucap Aqila mengulurkan tangannya.
" Vincent " ucap nya menyambut uluran tangan Aqila .
...........
" Om maaf sebelumnya kalau aku lancang tapi sebelum kerja sama aku hanya butuh validasi beberapa hal " ucap Aqila memulai pembicaraan ketika mereka hanya berdua saja didalam mobil yang dijaga ketat oleh bodyguard.
" Tenanglah Aku masih waras 100% , jika kamu butuh validasi kita bisa memeriksa nya " ucap Vincent tau apa yang Aqila pikirkan.
" Boleh aku tau sedikit saja latarbelakang Om ?" tanya Aqila .
" Aku rasa Om bukan gelandangan bahkan bukan orang sembarangan?" pertanyaan Aqila .
" Aku seorang CEO tapi perusahaan ku bangkrut karena ditipu sahabatku sendiri dan aku kehilangan semuanya sejak seminggu yang lalu " ucap Vincent dengan jawaban singkat.
" Jadi sudah seminggu Om hidup seperti ini?" pertanyaan Aqila yang diangguki Vincent.
" Keluarga Om,"
" Aku hidup sebatang kara " jawab Vincent sebelum Aqila bertanya lebih lanjut .
" Umur Om berapa?" tanya Aqila lagi .
" 34 " jawab Vincent yang benar-benar butuh bantuan sekarang bahkan dia tidak punya sepeserpun uang setelah selamat dari perang seminggu yang lalu karena pergi tanpa membawa apapun yang penting selamat dulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Miss Typo
wah Aqila mau nikah sama mafia nih seru 😁
2025-07-18
0