episode 3
Saat ini Rayyan sedang berjalan menyusuri setiap jalanan setapak, entahlah hari ini dia tidak ingin pulang ke rumah
Saat berjalan ia tidak sengaja melihat anak yang sedang menangis di pinggir jalan, ia pun menghampiri anak itu
Rayyan abyan arkan
(berjalan ke arah anak itu)
Rayyan abyan arkan
Hai, sedang apa kau disini anak manis?
ruhi
tadi ada preman kak, jadi aku takut untuk pulang
Rayyan abyan arkan
kalau begitu ayo biar kakak antar ke rumah
ruhi
kakak bukan orang jahat kan?
Rayyan abyan arkan
(tertawa)
Rayyan abyan arkan
bukan, kakak bukan orang jahat
ruhi
yasudah ayo aku mau pulang kak, tapi gak berani sendiri
Rayyan abyan arkan
mari kakak antar
kini sampailah mereka di sebuah rumah mewah dan besar
Rayyan abyan arkan
ini rumah mu?
Rayyan abyan arkan
oke, mari masuk
Rayyan abyan arkan
(berjalan masuk)
Rayyan abyan arkan
[ tok tok tok ]
pintu megah itu pun terbuka, menampilkan seorang wanita cantik yang terlihat terkejut
prisha
astaga ruhi, akirnya kau pulang sayang
prisha
ibu sangat takut kau kenapa kenapa sayang
prisha
kamu juga ayo masuk
prisha
tidak ada tapi tapi
Rayyan abyan arkan
baiklah
rudraks
siapa dia sayang?
(menunjuk Rayyan)
prisha
oh, dia yang mengantar ruhi pulang
prisha
ayo kita makan dulu, tadi aku sudah menyiapkan makan malam
rudraks
kau juga ikut
(menunjuk Rayyan)
Rayyan abyan arkan
baiklah
mereka semua sudah ada di meja makan untuk makan malam
prisha
Saransh ayo turun, makan malam sudah siap
tak lama sarans pun turun ke bawah, ia heran melihat rayyan
Saransh
siapa kakak ini bu?
prisha
oh, ini orang yang mengantar adikmu pulang
Saransh
(duduk di meja makan)
saat mereka akan makan ponsel Rayyan tiba-tiba berdering
Rayyan abyan arkan
📱➡drt drt drt
Rayyan abyan arkan
(mengangkat telepon)
Rayyan abyan arkan
📱➡ada apa?
Rayyan abyan arkan
📱➡kau tidak perlu tau aku ada dimana
Rayyan abyan arkan
📱➡untuk malam ini aku tidak akan pulang
Rayyan abyan arkan
📱➡jaga dirimu baik baik
Rayyan abyan arkan
📱➡aku tutup telepon nya
Rayyan pun mematikan telepon nya sepihak, setelah dia mematikan ponselnya dia mengusap air mata yang jatuh ke pipinya
Rayyan abyan arkan
(mengusap air mata)
Rayyan abyan arkan
namaku Rayyan tuan
rudraks
jangan panggil tuan, panggil paman saja
Rayyan abyan arkan
baiklah
rudraks
tadi ku dengar kau tidak mau pulang kerumah mu
Rayyan abyan arkan
iya paman
rudraks
kalau begitu kau tinggal saja disini sampai kapan kau mau
Rayyan abyan arkan
apa boleh paman?
Rayyan abyan arkan
baiklah aku akan tinggal disini
Saransh
hore, kak kakak tidur di kamarku ya
prisha
sudah sudah, habiskan makanan kalian
mereka pun melanjutkan makan malam mereka yang sempat tertunda tadi
pada pagi hari yang cerah di sebuah rumah yang mewah terdengar suara teriakan seorang wanita yang memanggil anak anaknya
prisha
ruhi, saransh
( berteriak memanggil anak anak)
???
iya bu
(teriak mereka secara bersamaan)
Saransh
(berjalan menuruni tangga)
prisha
selamat pagi juga sayang
Saransh
selamat pagi kak Rayyan
Rayyan abyan arkan
pagi jagoan
ruhi
ibu hari ini siapa yang mengantar ruhi ke sekolah?
Rayyan abyan arkan
sama kakak aja mau
Rayyan abyan arkan
boleh dong
ruhi
kalau begitu ayo cepat kak, ruhi udah terlambat ini
mereka kini sudah sampai di sekolah ruhi, tapi saat mereka sampai pelajaran sudah di mulai, alhasil Rayyan pun berinisiatif untuk berbicara dengan guru ruhi
Rayyan abyan arkan
permisi
Rayyan abyan arkan
oh, maaf aku salah orang
naina
ray, tunggu
(mencekal tangan Rayyan)
Rayyan abyan arkan
lepaskan
(menghempaskan tangan naina)
Rayyan abyan arkan
kakak pulang ya
Rayyan abyan arkan
(berjalan meninggal kan kelas ruhi)
naina
(mencekal tangan Rayyan)
Rayyan abyan arkan
ada apa?
naina
aku tau aku salah ray
naina
maafkan aku, aku, aku tidak bisa hidup tanpamu
Rayyan abyan arkan
maafkan aku naina, rasa sakit ini belum bisa hilang sepenuhnya
Rayyan abyan arkan
aku tidak akan pernah kembali padamu sebelum luka ini sembuh
Rayyan abyan arkan
tapi aku akan tetap mencintaimu
Rayyan abyan arkan
aku pergi bukan karena aku tidak mencintaimu tapi aku pergi karena aku ingin kau bahagia
naina
TAPI AKU BAHAGIANYA DENGANMU!
naina
aku bahkan tidak pernah berpikir hidup bahagia tanpamu rayyan
naina
aku, aku tidak tau apa yang akan aku lakukan jika tanpamu rayyan
naina
kembalilah aku membutuhkanmu
naina
aku ingin kau mengelus perutku sebelum tidur
naina
aku ingin kau mencium kening ku sebelum aku pergi mengajar anak anak
naina
aku ingin kau menyuapiku saat makan
naina
aku ingin kau menyanyikan sebuah lagu saat aku sedih
naina
aku ingin kau memelukku saat aku ketakutan
naina
kembalilah Rayyan aku mohon
Rayyan abyan arkan
maaf aku tidak bisa
Rayyan abyan arkan
aku akan tetap pergi dari hadapan mu
Rayyan abyan arkan
aku tidak akan kembali
Rayyan abyan arkan
jaga dirimu baik baik
Rayyan abyan arkan
ingat bayiku ada di dalam perutmu
Rayyan abyan arkan
jaga dia dengan baik
Rayyan abyan arkan
aku pergi
Rayyan abyan arkan
(berjalan pergi meninggalkan naina)
naina
RAYYAN JANGAN PERGI AKU MOHON
naina
aku mohon jangan tinggalkan aku
naina
(lututnya melemah hingga ia terduduk di lantai)
naina
ruhi apa ibu guru jahat?
ruhi
gak, bu guru gak jahat, bu guru itu sangat baik
ruhi
ibu guru jangan sedih dong
ruhi
nanti ikut ke rumah ruhi aja
ruhi
kak Rayyan tinggal di rumah aku bu guru
naina
apa dia mau bertemu denganku?
ruhi
kak Rayyan cuman kecewa bu guru
ruhi
bukan membenci bu guru
ruhi
udah yah jangan sedih lagi
seperti yang di katakan ruhi tadi pagi, kini mereka sedang duduk di sofa ruang tamu rumah ruhi
suasana di ruang tamu terasa sangat canggung, terlebih lagi ketika naina melihat tatapan tajam Rayyan padanya
naina
(menundukkan kepalanya)
Rayyan abyan arkan
ruhi kenapa kamu bawa dia kesini sih
Rayyan abyan arkan
tapi kakak gak mau lihat wajah dia disini ruhi
naina
ruhi, bu guru pulang aja ya
naina
Rayyan gak suka kalau bu guru ada disini, jadi bu guru pulang aja ya
naina
(berjalan ke arah pintu lalu pergi dari rumah tersebut)
ruhi
kak Rayyan kenapa gitu sih
Rayyan abyan arkan
emangnya salah ya
ruhi
salah kak, kakak tau gak tadi di sekolah setelah kakak pergi tadi bu guru gak berhenti nangis
ruhi
tapi saat aku bilang kakak tinggal sama aku, dan aku mau ajak bu guru ke sini ruhi bisa lihat ada semangat di mata bu guru
ruhi
sepanjang jalan menuju ke sini bu guru gak henti hentinya tersenyum bahagia kak
ruhi
tapi kakak, kakak malah patahin semangat bu guru
ruhi
sudahlah ruhi mau istirahat aja
ruhi
ngomong sama kakak gak ada gunanya
Rayyan abyan arkan
(diam mematung mendengar ucapan ruhi)
Rayyan abyan arkan
apa aku keterlaluan?
Rayyan abyan arkan
sepertinya aku sudah terlalu berkebihan
Rayyan abyan arkan
aku menyakiti nya begitu dalam
Rayyan abyan arkan
Rayyan bodoh
Rayyan abyan arkan
dia sedang mengandung anakmu
Rayyan abyan arkan
aku akan bicara padanya besok
Rayyan abyan arkan
(berjalan menaiki tangga menuju kamarnya)
pagi hari ini Rayyan sudah siap untuk mengantar ruhi ke sekolah
Rayyan abyan arkan
sudah siap
Rayyan abyan arkan
ayo kita berangkat
mereka sudah sampai di sekolah ruhi
dan kini mereka sedang berjalan menuju kelas ruhi
sesampainya di kelas ruhi Rayyan langsung menghampiri seorang wanita yang membelakangi nya itu
Rayyan abyan arkan
selamat pagi
naina
(menoleh ke belakang)
Rayyan abyan arkan
bagaimana tidur mu tadi malam hem
(sambil mengelus rambut naina)
Rayyan abyan arkan
kemarilah peluk aku
naina
(bibir bergetar menahan tangis)
Rayyan abyan arkan
kemarilah
(merentangkan tangan)
Rayyan abyan arkan
stt, jangan menangis nanti cantiknya hilang
naina
Rayyan, bukannya semalam kau bilang kau tidak akan kembali padaku
Rayyan abyan arkan
apa kau mau aku tidak kembali?
Rayyan abyan arkan
oke, oke
Rayyan abyan arkan
yaudah aku pulang dulu ya
Rayyan abyan arkan
kenapa?
Rayyan abyan arkan
lagipun kamu kan mau mengajar mereka
Rayyan abyan arkan
jadi aku pulang dulu, besok kita ketemu lagi
Rayyan abyan arkan
eh, eh kok nangis
Rayyan abyan arkan
iya, iya aku gak pergi
Rayyan abyan arkan
aku disini oke
naina
oke
(tersenyum menampilkan gigi putih nya)
Rayyan abyan arkan
(tertawa)
Rayyan abyan arkan
gemes banget sih
(sambil mencubit pipi naina)
naina
aduh sakit tau
(sambil mengerucut kan bibirnya)
Rayyan abyan arkan
oh, oke, oke maafkan aku
Rayyan abyan arkan
habisnya kamu gemas banget
Comments