Chapter 3 - Kematian Xiao Yue

Xiao Yang langsung memeriksa apakah ada yang salah dengan tubuh adiknya yang lain tetapi untunglah hanya luka fisik saja, hanya saja kondisi Adiknya entah kenapa menjadi lebih lemah. Tubuhnya mendingin dan tampak begitu rapuh seolah olah akan hancur jika diterpa angin.

Xiao Yang mengangkat tubuh adiknya dengan sangat hati hati ke atas ranjang lalu memperhatikan bahwa ada yang aneh. Sebelumnya dia telah dipukuli sampai tulang tulangnya patah, tetapi sekarang bahkan tidak ada sedikitpun luka yang tampak di tubuhnya. Bukankah ini sebuah keajaiban yang nyata?

Xiao Yang yang sedang merawat adiknya tiba tiba dikejutkan dengan kedatangan empat orang pelayan pria dari Klan Xiao. Firasat nya mengatakan bahwa pasti akan ada hal buruk yang terjadi sehingga dia segera berdiri di depan Xiao Yue lalu menatap lurus ke arah para pelayan ini.

“Patriark memerintahkan untuk membawa Nona Ketujuh ke halaman untuk mengikuti perintah dari Utusan Dewa. “ Ucap salah satu pelayan.

“Adikku bertubuh lemah, bagaimana dia bisa dibawa ke sana? Tolong sampaikan pesanku kepada Patriark bahwa aku memohon untuk melepaskan Yue’er kali ini.” Ucap Xiao Yang merentangkan tangannya untuk menghalangi para pelayan itu.

“Perintah dari Patriark tidak bisa dibantah, jangan halangi kami bertugas!” Seru pelayan itu.

Xiao Yang tiba tiba diseret dan dipukuli oleh dua orang pelayan sementara dua orang lagi mengangkat Xiao Yue, Xiao Yang meronta ronta tetapi pukulan dari kedua orang pelayan ini sama sekali tidak menahan kekuatan seolah olah ingin membunuhnya. Suara pukulan yang memekakkan hati benar benar membuat siapapun mengernyitkan dahi.

Suara pukulan ini juga yang mengejutkan Xiao Yue sehingga tersadar dari pingsannya dan merasa sangat terkejut karena sedang dalam gendongan orang asing. Tetapi dengan cepat Xiao Yue memahami situasi kasarnya bahwa dia dibawa untuk bertemu dengan Kakeknya.

“Yue’er! Yue’er! Lepaskan Yue’er! “ Teriak Xiao Yang frustasi dengan kondisi babak belur. Luka di sekujur tubuh yang telah menghilang sekarang telah muncul kembali bahkan dengan bentuk yang lebih kejam.

Xiao Yang dipukuli lebih parah daripada anjing gila tetapi Xiao Yang bahkan tidak memohon ampun sedikitpun, hanya ingin membawa Adiknya kembali.

“Tolong lepaskan kakakku, aku akan dengan patuh mengikuti kalian. Tapi mungkin akan membuat kalian sedikit kesulitan dengan kondisi tubuhku. “ Ucap Xiao Yue dengan tenang sambil menahan air matanya.

“Yue’er, jangan! “ Teriak Xiao Yang berusaha menggapai Xiao Yue yang diangkat oleh kedua orang itu.

Xiao Yang meronta ronta kala kedua tangannya ditahan dengan kuat oleh kedua pelayan itu. Setelah itu, karena para pelayan itu merasa bahwa Xiao Yang terlalu berisik sehingga mereka memukul tengkuk Xiao Yang yang membuat pemuda itu pingsan.

Xiao Yue melihat kakaknya dari kejauhan dan hanya sedikit tersenyum sedih, tapi pada akhirnya dibawa keluar. Dewa Xian menatap Xiao Yue yang bahkan tidak bisa berjalan dengan tatapan jijik.

“Bawa semuanya! “ Perintah Dewa Xian.

Dewa Xian memerintahkan agar mereka semua dibawa ke Kolam Reinkarnasi, Kolam Reinkarnasi adalah salah satu artefak berharga milik Klan Dewa. Orang orang yang di dalamnya akan bisa melihat bayangan reinkarnasi mereka di kehidupan sebelumnya. Kolam Reinkarnasi memiliki wujud asli sebagai sebuah cermin yang bisa dibawa kemana saja sehingga bisa digunakan kapan saja.

Xiao Yue digendong oleh salah satu murid dari Klan Dewa dan akhirnya sampai ke Kolam Reinkarnasi, Nona dari Klan Xiao yang datang bersamaan dengannya saling berpegangan sementara mereka mengasingkan Xiao Yue.

Padahal jika melihat kekerabatan maka mereka semua adalah sepupu, tapi tindakan mereka bahkan lebih kejam dari orang asing. Gadis gadis itu harus berendam di dalam Kolam Reinkarnasi selama tiga jam dan Para gadis itu berkumpul satu sama lain lalu saling mengalirkan Qi untuk menghangatkan tubuh.

Sementara Xiao Yue duduk di tepi kolam dan merasakan kedinginan yang menusuk tulang, dia tidak berbeda dari manusia biasa yang menderita oleh kedinginan ini.

Xiao Yue ingin mencoba peruntungannya kali ini dan mendekati sepupu sepupunya,tetapi ketika mereka melihat Xiao Yue,mereka langsung menghindari Xiao Yue seperti wabah.

“Kakak sepupu, apakah aku boleh berkumpul dengan kalian? Di sini....... begitu dingin. “Tanya Xiao Yue dengan tubuh gemetar.

“Jangan mendekat dasar anak pembawa sial! Jangan sampai kesialan mu menulari orang lain. “Jawab Nona Kelima, Xiao Yeli dengan kasar.

“Ta... Tapi, aku benar... benar kedinginan. “Balas Xiao Yue dengan tergagap.

“Ada bagusnya juga jika kamu mati sekarang, bukankah itu akan mengurangi beban Klan? “Tanya Nona Keempat, Xiao Yi Xiao dengan nada mengejek.

“kamu menyingkirlah, jangan sampai merusak suasana hati orang lain! “Gertak Xiao Yeli lalu mendorong Xiao Yue ke belakang.

Xiao Yue tidak bisa berenang jadi ketika di dorong ke belakang, seluruh tubuhnya tenggelam ke dalam kolam sehingga kesulitan untuk berdiri. Tidak sampai di sana, Xiao Yeli tampaknya mengalami kebahagiaan dalam menyiksa orang lain sehingga dia menekan kepala Xiao Yue ke dalam air.

Xiao Yue meronta ronta di dalam air dan berusaha untuk naik tetapi para Nona itu tertawa ketika melihat perjuangan dari Xiao Yue seolah olah mempermainkan nyawa orang lain itu adalah tindakan yang menghibur.

“Kakak, hentikan saja. Jika dia mati maka kita yang akan disalahkan. “Ucap Nona Keenam, Xiao Fangyi dengan dingin.

Sejak tadi, hanya Xiao Fangyi satu satunya yang tidak tertawa di tengah penderitaan Xiao Yue. Xiao Yeli mendelik kepada adiknya lalu melepaskan Xiao Yue.

“kamu benar benar membela pecundang ini. “Keluh Xiao Yeli.

Xiao Fangyi tidak peduli dan hanya membantu Xiao Yue untuk berdiri lalu membawa Xiao Yue menepi ke pinggir. Xiao Yue terbatuk batuk untuk mengeluarkan air yang masuk ke dalam saluran pernafasan nya. Lalu memandang Xiao Fangyi seolah olah ingin berterima kasih.

“Tidak perlu berterima kasih, lebih baik kamu jangan bergabung. Jika tidak maka situasinya mungkin akan semakin parah. “Nasihat Xiao Fangyi lalu berjalan pergi.

Xiao Yue pun hanya bisa menurut dan memeluk dirinya sendiri di tengah kedinginan yang mampu mengoyak tulang dan membekukan lautan ini. Perlahan lahan Xiao Yue kehilangan kesadarannya dan mulai berhalusinasi.

Sementara di Klan Xiao, Xiao Yang yang dipukul sampai babak belur terbaring di tanah dalam kondisi tidak sadar. Xiao Yang tenggelam ke dalam sebuah mimpi yang sangat memabukkan ,dimana dia seolah kembali ke masa lalu ketika Ayah dan Ibunya masih ada. Ketika dia baru saja akan menggapai tangan kedua orang tuanya, tiba tiba dia merasakan ada sebuah kejutan yang memukul dadanya.

Akhirnya dia tersadar dari pingsannya , dia langsung melihat ke ranjang dan menyadari bahwa kejadian Xiao Yue dibawa pergi bukan hanya sebuah mimpi.

Xiao Yang langsung berlari ke Kediaman Patriark untuk mencari penjelasan terkait dengan situasi Xiao Yue, tetapi dirinya ditahan oleh beberapa pengawal yang melindungi Patriark.

“Kakek, aku mohon padamu! Xiao Yue tidak akan bisa bertahan ! Aku mohon padamu! “ Teriak Xiao Yang berlutut di depan pintu Kakeknya dengan suara putus asa.

Xiao Yang terus menerus berteriak, menghantarkan kepalanya ke tanah dan tidak ada jawaban tetapi dia masih tidak menyerah dan terus mencoba untuk hasil terbaiknya. Pada akhirnya Xiao Wei juga merasa terganggu dengan hal ini.

“Biarkan dia masuk. “ Ucap Xiao Wei dari dalam.

Xiao Yang langsung berlari menerobos masuk dan melihat Kakeknya, Xiao Wei. Dia sudah sangat lama sekali tidak bertemu pria tua ini, mungkin sejak tiga tahun terakhir mereka sudah tidak saling menyapa lagi. Selain hubungan mereka yang merenggang, Xiao Yang juga merasakan keengganan untuk berhubungan dengan pria tua ini lagi.

Xiao Yang pernah bersumpah bahwa dia tidak akan menyapa apalagi memohon kepada Xiao Wei lagi sejak Xiao Wei memutuskan untuk mengasingkan dirinya dan adiknya serta membuang semua kenangan yang tersisa serta semua kontribusi yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka untuk Klan Xiao mereka.

Tetapi hari ini adalah sebuah pengecualian, persetan dengan sebuah sumpah! Xiao Yue berada dalam kondisi kritis dan tidak akan bertahan. Xiao Yang membuang semua harga dirinya dan memohon sekali lagi pada Xiao Wei.

“Kakek, aku mohon tolong bawa kembali Yue’er. “ Mohon Xiao Yang dengan memelas dan terus bersujud di hadapan Xiao Wei sampai darah mengalir deras dari dahinya.

“Aku tidak bisa berbuat apa apa, itu adalah perintah dari Klan Dewa. Jika dia bisa bertahan maka itu baik jika tidak maka kamu tidak perlu terlalu berlebihan, sejak awal dia sudah akan mati. “ Balas Xiao Wei dengan acuh tak acuh.

Xiao Yang merasa terpukul mendengarkan kata kata ini, seolah olah Xiao Wei mencabut jantungnya secara paksa. Xiao Yue adalah satu satunya keluarganya yang masih hidup dan Xiao Wei menganggap Xiao Yue sebagai sampah yang membebani. Baru saja Xiao Yang akan membalas, tiba tiba terdengar suara gemerisik.

Tak lama kemudian, sekelompok Klan Dewa kembali dan membawa Nona dari Klan Xiao yang menggigil kedinginan. Xiao Yang langsung berlari ke arah Xiao Yue yang terbaring di tanah dengan tubuh bergetar, mata terpejam dan bibir yang membiru.

“Yue’er! Yue’er! Apakah kamu bisa mendengarku? Yue’er! “ Teriak Xiao Yang mengguncang guncang tubuh mungil Xiao Yue.

Xiao Yang langsung berlari ke hadapan Xiao Wei lalu meletakkan Xiao Yue di tanah dan bersujud dengan lebih keras dibandingkan dengan sebelumnya, berharap bahwa Xiao Wei tergerak dengan ketulusannya.

“Kakek, tolong selamatkan Xiao Yue! Aku mohon padamu, tolong selamatkan dia! Aku tahu kamu pasti memiliki cara untuk menyelamatkan nyawanya! “ Seru Xiao Yang dengan wajah pucat pasi dan tampak kehilangan sebagian nyawanya.

Xiao Wei berdiri dan memeriksa denyut nadi Xiao Yue sebelum akhirnya menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.

“Walaupun dia bisa selamat tetapi sumber daya yang dibutuhkan akan sangat banyak, sangat sia sia menghabiskan sumber daya Klan untuk orang seperti ini. Pelayan, bawa mereka berdua ke tempat tinggal mereka! “ Perintah Xiao Wei.

Xiao Yang memberontak dan meronta ronta ketika diseret oleh para pelayan dengan kepalanya yang berdarah lalu menatap Xiao Wei dengan tatapan penuh kebencian.

Tapi saat diseret oleh dua pelayan di kanan dan kirinya, tubuh Xiao Yang terkulai tetapi alih alih berteriak dengan marah, dia justru tiba tiba tertawa bengis.

“Xiao Wei.... “Panggil Xiao Yang.

Semua orang terkejut mendengar panggilannya yang tidak sopan kepada Kakeknya sendiri tetapi Xiao Yang tidak perduli seolah olah sudah kerasukan dan berkata, “Suatu saat nanti, aku pasti akan membalaskan dendam ini padamu.... “Gumam Xiao Yang sembari terkikik walaupun sedang diseret menjauh.

“Dasar orang gila! “Kutuk Xiao Wei dengan kesal.

Xiao Yang dan Xiao Yue dilempar kembali ke pondok mereka yang sederhana, Xiao Yang langsung merangkak ke arah Xiao Yue lalu mengangkat gadis kecil itu dengan hati hati ke atas ranjang.

“Yue’er, kakak akan memberimu obat.“ Ucap Xiao Yang dengan cemas lalu melanjutkan kata katanya, “Setidaknya bertahanlah demi kakak.... “Gumam Xiao Yang.

Xiao Yang menyeduh obat dengan tangan yang gemetar lalu menyuapi Xiao Yue dengan tangannya sendiri tetapi alih alih memakan obat itu, Xiao Yue justru memuntahkannya bersama dengan darah yang sangat banyak.

Tiba tiba Xiao Yue membuka matanya sedikit lalu tersenyum menatap Xiao Yang, Xiao Yue mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Xiao Yang dengan lembut.

“Kakak, aku sangat menyayangimu....... Sangat sangat menyayangimu, “ Bisik Xiao Yue dengan air mata yang mengalir tanpa henti lalu berkata lagi, “ Satu satunya orang yang tidak rela ku tinggalkan di dunia ini hanyalah kamu, kakak. Tapi............. mungkin ini adalah waktunya. “Lirih Xiao Yue.

“Tidak akan! Kakak tidak akan membiarkanmu pergi! “Seru Xiao Yang dengan air mata yang membanjiri pelupuk matanya.

“Relakanlah aku, Kakak. “Gumam Xiao Yue sebelum akhirnya tangannya terkulai lemah dan sepasang mata indahnya perlahan lahan kehilangan cahayanya sebelum akhirnya menutup sempurna.

“Yue’er! “Raung Xiao Yang dengan putus asa ketika memeluk tubuh Xiao Yue yang perlahan lahan mendingin sampai sampai membeku.

Bibirnya membiru, sepasang tangannya yang lembut juga berubah menjadi kaku dan dingin. Sisa darah yang dimuntahkan olehnya masih terlukis jelas di wajah cantiknya.

Pada saat itulah Xiao Yang merasa bahwa dunianya telah hancur dan seluruh dunianya telah terbalik, langit seolah olah runtuh ketika dia memandangi tubuh Yue'er yang terbaring kaku tak bernyawa di atas ranjang.

Air mata mengalir deras dari sepasang mata Xiao Yang, lidahnya terasa kelu sampai sampai sulit untuk mengatakan sepatah kata saja. Xiao Yang terus memeluk tubuh dingin milik Yue’er sambil bersumpah , “Kakak.... pasti akan membalaskan dendam mu! “

Xiao Yang menjadi lupa waktu, hari harinya seolah telah berhenti di waktu kematian Xiao Yue tanpa ada kemajuan lagi. Dia menjadi ikut kehilangan jiwanya, dia hidup namun tidak tampak hidup.

Penampilannya acak acakan, matanya memerah, seluruh wajahnya pucat pasi dan kesedihan yang terlukis di wajahnya tidak akan bisa hilang dalam waktu dekat.

Setelahnya, Xiao Yang terus menemani Xiao Yue di sampingnya lalu menangis dalam diam selama tiga hari tiga malam sampai sampai air matanya berubah menjadi darah dan sepasang matanya telah dihancurkan oleh air mata.

Terpopuler

Comments

Dirman Ha

Dirman Ha

yd fb kool

2025-10-14

0

Dirman Ha

Dirman Ha

ugh kool

2025-10-14

0

Dirman Ha

Dirman Ha

USC cool

2025-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Kondisi Dunia
2 Chapter 2 - Kekuatan Misterius
3 Chapter 3 - Kematian Xiao Yue
4 Chapter 4 - Kebangkitan Kultivasi
5 Chapter 5 - Langkah Setapak Awan
6 Chapter 6 - Tebasan Pedang Kegelapan
7 Chapter 7 - Pertarungan Pertama
8 Chapter 8 - Hadiah Mengejutkan
9 Chapter 9 - Pembantaian
10 Chapter 10 - Xiao Qing
11 Chapter 11 - Xiao Qing II
12 Chapter 12 - Rencana Perundingan Damai
13 Chapter 13 - Xiao Liang & Xiao Weixuan
14 Chapter 14 - Xiao Liang & Xiao Weixuan II
15 Chapter 15 - Xiao Liang & Xiao Weixuan III
16 Chapter 16 - Kehancuran Klan Xiao
17 Chapter 17 - Kehancuran Klan Xiao II
18 Chapter 18 - Akhir Dari Klan Xiao
19 Chapter 19 - Akhir Dari Klan Xiao II
20 Chapter 20 - Budak Kultivasi
21 Chapter 21 - Budak Kultivasi II
22 Chapter 22 - Su Yushu
23 Chapter 23 - Murid
24 Chapter 24 - Rombongan Baru
25 Chapter 25 - Fang Luo
26 Chapter 26 - Kekacauan Klan Fang
27 Chapter 27 - Kekacauan Klan Fang II
28 Chapter 28 - Awal Baru
29 Chapter 29 - Iblis Hati
30 Chapter 30 - Kehancuran Klan Fang
31 Chapter 31 - Anggota Klan Iblis Pertama
32 Chapter 32 - Langkah Selanjutnya
33 Chapter 33 - Pertandingan Tiga Phoenix
34 Chapter 34 - Paviliun Sembilan Mutiara
35 Chapter 35 - Tamu Terhormat
36 Chapter 36 - Tamu Terhormat II
37 Chapter 37 - Informasi Gratis
38 Chapter 38 - Latihan Tertutup
39 Chapter 39 - Latihan Tertutup II
40 Chapter 40 - Perjalanan Menuju Kota Jiu
41 Chapter 41 - Nyonya Muda Klan Cheng
42 Chapter 42 - Xiao Qing
43 Chapter 43 - Mempermalukan Cheng Li
44 Chapter 44 - Cheng Lian
45 Chapter 45 - Rencana Selanjutnya
46 Chapter 46 - Rencana Selanjutnya II
47 Chapter 47 - Kisah Sebenarnya
48 Chapter 48 - Drama
49 Chapter 49 - Peringatan Kecil
50 Chapter 50 - Perbekalan
51 Chapter 51 - Chong Wuyi
52 Chapter 52 - Persembunyian
53 Chapter 53 - Perjalanan Menuju Kota Ling
54 Chapter 54 - Ling Jiu
55 Chapter 55 - Bantuan
56 Chapter 56 - Kota Ling
57 Chapter 57 - Surat
58 Chapter 58 - Kekaisaran Siluman
59 Chapter 59 - Hotpot Misterius
60 Chapter 60 - Mei Hua
61 Chapter 61 - Tempat Tinggal
62 Chapter 62 - Kediaman Mei Hua
63 Chapter 63 - Menolong Gadis Kecil
64 Chapter 64 - Ying Tao
65 Chapter 65 - Pencapaian Baru
66 Chapter 66 - Gelombang Angin Bayangan
67 Chapter 67 - Bayangan Matahari
68 Chapter 68 - Menyelamatkan Yushu
69 Chapter 69 - Ikatan Guru - Murid
70 Chapter 70 - Karena Kamu
71 Chapter 71 - Takdir Pertemuan
72 Chapter 72 - Buku Astronomi
73 Chapter 73 - Hasil Kultivasi
74 Chapter 74 - Membuktikan Diri
75 Chapter 75 - Gema Seribu Mil
76 Chapter 76 - Pembagian Token
77 Chapter 77 - Latih Tanding
78 Chapter 78 - Pertandingan Tiga Phoenix
79 Chapter 79 - Peraturan Pertandingan
80 Chapter 80 - Dimensi Tulang Hitam
81 Chapter 81 - Serigala Bermata Tiga
82 Chapter 82 - Inti Monster
83 Chapter 83 - Ular Ruas Perak
84 Chapter 84 - Cinta Terlarang
85 Chapter 85 - Peringkat
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Chapter 1 - Kondisi Dunia
2
Chapter 2 - Kekuatan Misterius
3
Chapter 3 - Kematian Xiao Yue
4
Chapter 4 - Kebangkitan Kultivasi
5
Chapter 5 - Langkah Setapak Awan
6
Chapter 6 - Tebasan Pedang Kegelapan
7
Chapter 7 - Pertarungan Pertama
8
Chapter 8 - Hadiah Mengejutkan
9
Chapter 9 - Pembantaian
10
Chapter 10 - Xiao Qing
11
Chapter 11 - Xiao Qing II
12
Chapter 12 - Rencana Perundingan Damai
13
Chapter 13 - Xiao Liang & Xiao Weixuan
14
Chapter 14 - Xiao Liang & Xiao Weixuan II
15
Chapter 15 - Xiao Liang & Xiao Weixuan III
16
Chapter 16 - Kehancuran Klan Xiao
17
Chapter 17 - Kehancuran Klan Xiao II
18
Chapter 18 - Akhir Dari Klan Xiao
19
Chapter 19 - Akhir Dari Klan Xiao II
20
Chapter 20 - Budak Kultivasi
21
Chapter 21 - Budak Kultivasi II
22
Chapter 22 - Su Yushu
23
Chapter 23 - Murid
24
Chapter 24 - Rombongan Baru
25
Chapter 25 - Fang Luo
26
Chapter 26 - Kekacauan Klan Fang
27
Chapter 27 - Kekacauan Klan Fang II
28
Chapter 28 - Awal Baru
29
Chapter 29 - Iblis Hati
30
Chapter 30 - Kehancuran Klan Fang
31
Chapter 31 - Anggota Klan Iblis Pertama
32
Chapter 32 - Langkah Selanjutnya
33
Chapter 33 - Pertandingan Tiga Phoenix
34
Chapter 34 - Paviliun Sembilan Mutiara
35
Chapter 35 - Tamu Terhormat
36
Chapter 36 - Tamu Terhormat II
37
Chapter 37 - Informasi Gratis
38
Chapter 38 - Latihan Tertutup
39
Chapter 39 - Latihan Tertutup II
40
Chapter 40 - Perjalanan Menuju Kota Jiu
41
Chapter 41 - Nyonya Muda Klan Cheng
42
Chapter 42 - Xiao Qing
43
Chapter 43 - Mempermalukan Cheng Li
44
Chapter 44 - Cheng Lian
45
Chapter 45 - Rencana Selanjutnya
46
Chapter 46 - Rencana Selanjutnya II
47
Chapter 47 - Kisah Sebenarnya
48
Chapter 48 - Drama
49
Chapter 49 - Peringatan Kecil
50
Chapter 50 - Perbekalan
51
Chapter 51 - Chong Wuyi
52
Chapter 52 - Persembunyian
53
Chapter 53 - Perjalanan Menuju Kota Ling
54
Chapter 54 - Ling Jiu
55
Chapter 55 - Bantuan
56
Chapter 56 - Kota Ling
57
Chapter 57 - Surat
58
Chapter 58 - Kekaisaran Siluman
59
Chapter 59 - Hotpot Misterius
60
Chapter 60 - Mei Hua
61
Chapter 61 - Tempat Tinggal
62
Chapter 62 - Kediaman Mei Hua
63
Chapter 63 - Menolong Gadis Kecil
64
Chapter 64 - Ying Tao
65
Chapter 65 - Pencapaian Baru
66
Chapter 66 - Gelombang Angin Bayangan
67
Chapter 67 - Bayangan Matahari
68
Chapter 68 - Menyelamatkan Yushu
69
Chapter 69 - Ikatan Guru - Murid
70
Chapter 70 - Karena Kamu
71
Chapter 71 - Takdir Pertemuan
72
Chapter 72 - Buku Astronomi
73
Chapter 73 - Hasil Kultivasi
74
Chapter 74 - Membuktikan Diri
75
Chapter 75 - Gema Seribu Mil
76
Chapter 76 - Pembagian Token
77
Chapter 77 - Latih Tanding
78
Chapter 78 - Pertandingan Tiga Phoenix
79
Chapter 79 - Peraturan Pertandingan
80
Chapter 80 - Dimensi Tulang Hitam
81
Chapter 81 - Serigala Bermata Tiga
82
Chapter 82 - Inti Monster
83
Chapter 83 - Ular Ruas Perak
84
Chapter 84 - Cinta Terlarang
85
Chapter 85 - Peringkat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!