Tawanan Cinta Tuan Jeremy

Tawanan Cinta Tuan Jeremy

Tawanan Cinta 01

Krompyang

Pagi hari yang sangat tenang itu diusik dengan sesuatu yang memekakkan telinga. Tapi gadis bermata coklat dan berambut ikal itu sama sekali tidak peduli. Dia memilih untuk diam dikamar dan kembali menaik selimutnya.

Pyar

Lagi, kali ini entah apa yang dilemparkan sehingga suaranya amat sangat nyaring.

"Asem, ini apa lagi sih. Pagi-pagi udah ribut aja. Ndak bisa lihat orang istirahat apa?"

Mau tidak mau gadis itu bangkit dari ranjangnya. Dia merapikan tempat tidur, dan kemudian bersiap untuk mandi. Hari libur yang seharusnya bisa ia gunakan untuk bersantai tapi ternyata ia harus mendengarkan kericuhan pagi ini.

Sebenarnya bukan libur, tapi dirinya tengah kehabisan masa kerja jadi lebih tepatnya dia sekarang pengangguran.

"Apa sih brisik banget?" ucap gadis itu kesal.

"Ck, jangan ikut campur. Aah iya mending beresin ini. Pas banget koe teko (kamu datang)," sahut pemuda dengan seringai di bibirnya.

"Dih siapa yang mengacau, siapa yang diminta ngebersin. Ndak mau, lakuin aja dewe (sendiri.)"

"Xeena! Xeena, balik ndak!"

Xeena Resistalya, wanita 25 tahun itu tidak memedulikan teriakan adiknya. Dia sudah tahu bahwa apa yang dilakukan oleh Aldo ini hanyalah untuk membuatnya terlibat masalah. Dan pergi merupakan jalan terbaiknya.

"Xeenaaaaa!"

Suara Aldo yang memekik sungguh memekakkan telinganya. Tapi lagi-lagi Xeena tidak peduli. Dia malah semakin cepat melangkah pergi meninggalkan rumah. Berbekal motor bebek yang selama ini menemaninya kemanapun dia pergi, Xeena berhasil lepas dari tragedi keributan pagi itu.

"Huh, untung ndang mlayu (segera lari). Sialan bener si Aldo, seneng banget nyari gara-gara. Kenapa lagi coba dia pagi-pagi udah bikin ribut begitu."

Bruuum

Xeena semakin cepat melajukan motornya. Dia sungguh enggan jika harus kembali ke rumah. Dari kaca spion terlihat Aldo terus memanggilnya. Tapi Xeena sama sekali tidak peduli.

Usia Xeena 25 tahun dan Aldo 20 tahun. Namun Aldo sama sekali tidak memiliki sisi dewasa. Tingkahnya seperti anak kecil terlebih setiap menginginkan sesuatu.

Keluarga Xeena sebenarnya bukan termasuk di bawah garis kemiskinan. Mereka cukup mampu karena ayah Xeena yakni Sangaji memiliki sebuah toko bangunan yang bisa dikatakan cukup besar meski juga tidak besar sekali. Hanya saja selama ini Xeena selalu berusaha hidup mandiri.

Semua itu karena Aldo dan juga Wita. Setelah ibu Xeena meninggal, kehidupan Xeena sungguh sangat berubah. Dia harus melakukan banyak hal segalanya sendiri termasuk menghasilkan uang bagi dirinya.

"Haah, kapan aku bisa keluar dari rumah ini. Tabunganku jelas ndak cukup buat minggat dari rumah. Apalagi aku baru aja habis kontrak." Xenna menggerutu sepanjang mengendarai motornya.

Kruuuccccuk

"Ugh sial, mana laper lagi," keluhnya pelan.

Xeena melihat ke kanan dan ke kiri, mencari warung yang sekiranya bisa untuk mengisi perutnya yang keroncongan.

Akhirnya dia menemukan satu tempat makan yang ia anggap cocok untuk sarapan. Sebuah warung gudeg. Meskipun dia jarang memakan gudeg untuk sarapan, tapi saat ini dia merasa itu pilihan yang paling cocok.

Sembari menyantap makanannya, Xeena membuka surat elektronik yang ada di ponsel. Dia berharap dari sekian banyak lamaran-lamaran yang ia kirim setidaknya ada satu atau dua pemberitahuan untuk datang wawancara.

Sudah satu bulan ini Xeena menganggur. Itu lumayan membuatnya was-was. Jika terus begini, maka apa yang ia cita-citakan akan terbengkalai.

Sangaji, sebagai ayah dia sungguh keterlaluan. Sangaji selalu sibuk dengan tokonya sehingga abai dengan segala hal tentang Xeena. Apalagi mata Sangaji sudah dibutakan dengan Wita--ibu tiri Xeena.

Maka dari itu, diusia Xeena yang sekarang ini seharusnya dia sudah selesai dengan pendidikan S1 nya. Namun Xeena harus menunda kuliahnya di tengah jalan karena keterbatasan biaya.

Sungguh aneh bukan, dengan dalih biaya kuliah Aldo lebih banyak, Xeena diminta mengalah. Dan Sangaji hanya diam saja ketika Wita bicara demikian.

"Ibu, aku kangen sama Ibu," ucap Xeena tiba-tiba.

Ketika membuka ponselnya, Xeena melihat foto Liliana yang ia gunakan sebagai wallpaper ponsel. Air matanya tanpa sadar meluncur dengan sendirinya. Ia ingin sekali kembali ke masa dimana dia hidup bersama ibunya. Tapi tentu saja semua itu tidak bisa. Waktu tak dapat diputar dan dia harus menjalani apa yang saat ini sedang terjadi.

"Nah ketemu. Di sini kamu rupanya."

"Ck, apaan si Do. Ngapain kamu ngikutin aku ha?"

"Pulang, aku laper. Masakin sesuatu buatku."

"Wegah ( tidak mau)!"

Aldo, entah kapan pemuda itu mengikuti Xeena, tapi yang jelas dia sudah berada di sisi Xeena. Aldo yang dibesarkan dengan sellau disuapi, membuat anak itu sama sekali tidak dewasa dan juga manja. Umurnya sudah 20 tahun tapi sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa.

Meskipun laki-laki hal dasar seperti membuat makanan untuk dirinya sendiri seharusnya bisa. Menggoreng telor atau sekedar membuat mie, tapi Aldo tidak. Dia selalu menyuruh orang lain melakukannya untuk dirinya.

"Ck pulang cepet. Aku laper ini." Aldo ternyata masih terus mendesak.

"Lha yang laper perut mu kok aku yang kamu suruh. Masak sendiri, makanya mandiri jangan manja. Jangan selalu jadi anak ibu. Wanita mana yang nantinya mau sama kamu. Laki model kamu itu bibit-bibit patriarki," ucap Xeena kesal.

Sreeet

Ceklek

Bruuuum

Xeena tidak peduli dengan wajah Aldo yang merah padam karena marah. Baginya sudah jadi makanan sehari-hari untuk selalu ribut dengan adik tirinya itu.

Dan setiap keributan yang terjadi, pasti ujung-ujungnya dia yang disalahkan. Wita selalu merajakan putranya sedangkan Sangaji hanya bersikap acuh tak acuh. Sungguh membuat Xeena semakin tidak betah untuk lebih lama hidup di rumah itu.

"Sekarang harus kemana lagi ini? Mau pulang ke rumah juga males banget. Sekarang sih oke karena wanita itu ndak ada di rumah, tapi nanti kalau udah pulang serasa babu aku ada di rumah."

Xeena mengusap wajahnya kasar. Dia seolah tidak punya tempat tujuan. Rumah yang seharusnya merupakan tempat untuk pulang dan menghilangkan semua kelelahan malam menjadi tempat sumber segala keburukan dalam perasaannya.

Gadis itu kembali melihat ke belakang, dia malas saja jika Aldo mengikutinya lagi. Tapi ternyata tidak, Aldo sama sekali tidak terlihat di belakang sana berarti anak itu tidak mengikutinya.

"Ke rumah Melky aja kali ya. Semoga dia lagi ada di rumah."

Xeena melajukan motornya sedikit lebih cepat. Dia berniat untuk datang ke rumah Melky, teman SMA nya yang sampai sekarang masih berhubungan. Melky adalah satu-satunya teman yang memiiki hubungan dekat dengannya. Melky juga sering membantu Xeena di saat gadis itu dalam kesulitan.

Sesampainya di depan rumah Melky, Xeena mematikan motornya. Dia mengambil ponsel untuk menelpon temannya itu.

"Mel, di rumah ndak?"

"Ada, kenapa Xeen?"

"Aku sekarang ada di depan rumah mu."

Tanpa membutuhkan waktu lama, Melky langsung berlari ke luar dan menghampiri Xeena. Xeena tersenyum, dia sungguh merasa beruntung memiliki teman seperti Melky ini.

"Ini masih pagi udah keluyuran aja."

"You know lah, apa yang membuat aku kayak gini. Apalagi udah sebulan ini nganggur, kupingku dah berasa pengen berdarah karena selalu denger ocehan mereka tanpa henti. Ada info kerjaan ndak, Mel. Apa aja deh yang penting aku kerja. Aku pengen keluar dari rumah, ngekos. Kalau kayak gini terus lama-lama edan aku dibuatnya."

Hmmm

Melky terdiam sejenak. Dia bekerja di sebuah perusahaan yang lumayan besar di kota tersebut. Hanya saja untuk informasi lowongan jelas dia kurang tahu.

"Bentar aku tanyain temen yang di bagian HRD. Sapa tahu ada."

"Please, ada lah. Jangan sapa tahu ada. Mugo-mugo ono (semoga ada)."

Melky menoyor kepala Xeena. Anak ini minta tolong tapi maksa, begitu lah yang Melky katakan. Tapi Melky mengatakan itu hanya bercanda. Dia tahu persis bagaimana kehidupan berat yang dijalani temannya itu.

"Ada nih Xeen, tapi OG. Cuman itu yang sesuai sama kamu. Piye, gelem ra (gimana, mau tidak)?"

"Oke gelem (mau) yuk cuss. Pinjem baju dan minta kertas. Hari ini juga aku akan datang melamar."

TBC

Hai karya baru aku. Mohon bantuannya ya manteman untuk konsisten hehhe. Yang Arlo dah gagal soale hahhaha.

Selamat membaca ya.

Disclaimer: Karya ini tidak menggunakan bahasa baku. Jadi please jangan komen "kok bahasanya medok?"

Terpopuler

Comments

3sna

3sna

gk po2 jdnya luwes nek nggo bhs baku trus dicmpur bhs dinan kok dadi kaku.bnyk othor2 yg begitu,jd antara penjelsn dn bhasa sehari2 gk ono bedane

2025-08-06

0

Srie Handayantie

Srie Handayantie

wahh ada karya baruu lagi kak thorr , semangat kak 💪

2025-07-16

2

Miss Typo

Miss Typo

wah ternyata ada judul baru, semoga sukses dgn ceritanya kk author semangat 💪

2025-07-16

0

lihat semua
Episodes
1 Tawanan Cinta 01
2 Tawanan Cinta 02
3 Tawanan Cinta 03
4 Tawanan Cinta 04
5 Tawanan Cinta 05
6 Tawanan Cinta 06
7 Tawanan Cinta 07
8 Tawanan Cinta 08
9 Tawanan Cinta 09
10 Tawanan Cinta 10
11 Tawanan Cinta 11
12 Tawanan Cinta 12
13 Tawanan Cinta 13
14 Tawanan Cinta 14
15 Tawanan Cinta 15
16 Tawanan Cinta 16
17 Tawanan Cinta 17
18 Tawanan Cinta 18
19 Tawanan Cinta 19
20 Tawanan Cinta 20
21 Tawanan Cinta 21
22 Tawanan Cinta 22
23 Tawanan Cinta 23
24 Tawanan Cinta 24
25 Tawanan Cinta 25
26 Tawanan Cinta 26
27 Tawanan Cinta 27
28 Tawanan Cinta 28
29 Tawanan Cinta 29
30 Tawanan Cinta 30
31 Tawanan Cinta 31
32 Tawanan Cinta 32
33 Tawanan Cinta 33
34 Tawanan Cinta 34
35 Tawanan Cinta 35
36 Tawanan Cinta 36
37 Tawanan Cinta 37
38 Tawanan Cinta 38
39 Tawanan Cinta 39
40 Tawanan Cinta 40
41 Tawanan Cinta 41
42 Tawanan Cinta 42
43 Tawanan Cinta 43
44 Tawanan Cinta 44
45 Tawanan Cinta 45
46 Tawanan Cinta 46
47 Tawanan Cinta 47
48 Tawanan Cinta 48
49 Tawanan Cinta 49
50 Tawanan Cinta 50
51 Tawanan Cinta 51
52 Tawanan Cinta 52
53 Tawanan Cinta 53
54 Tawanan Cinta 54
55 Tawanan Cinta 55
56 Tawanan Cinta 56
57 Tawanan Cinta 57
58 Tawanan Cinta 58
59 Tawanan Cinta 59
60 Tawanan Cinta 60
61 Tawanan Cinta 61
62 Tawanan Cinta 62
63 Tawanan Cinta 63
64 Tawanan Cinta 64
65 Tawanan Cinta 65
66 Tawanan Cinta 66
67 Tawanan Cinta 67
68 Tawanan Cinta 68
69 Tawanan Cinta 69
70 Tawanan Cinta 70
71 Tawanan Cinta 71
72 Tawanan Cinta 72
73 Tawanan Cinta 73
74 Tawanan Cinta 74
75 Tawanan Cinta 75
76 Tawanan Cinta 76
77 Tawanan Cinta 77
78 Tawanan Cinta 78
79 Tawanan Cinta 79
80 Tawanan Cinta 80
81 Tawanan Cinta 81
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Tawanan Cinta 01
2
Tawanan Cinta 02
3
Tawanan Cinta 03
4
Tawanan Cinta 04
5
Tawanan Cinta 05
6
Tawanan Cinta 06
7
Tawanan Cinta 07
8
Tawanan Cinta 08
9
Tawanan Cinta 09
10
Tawanan Cinta 10
11
Tawanan Cinta 11
12
Tawanan Cinta 12
13
Tawanan Cinta 13
14
Tawanan Cinta 14
15
Tawanan Cinta 15
16
Tawanan Cinta 16
17
Tawanan Cinta 17
18
Tawanan Cinta 18
19
Tawanan Cinta 19
20
Tawanan Cinta 20
21
Tawanan Cinta 21
22
Tawanan Cinta 22
23
Tawanan Cinta 23
24
Tawanan Cinta 24
25
Tawanan Cinta 25
26
Tawanan Cinta 26
27
Tawanan Cinta 27
28
Tawanan Cinta 28
29
Tawanan Cinta 29
30
Tawanan Cinta 30
31
Tawanan Cinta 31
32
Tawanan Cinta 32
33
Tawanan Cinta 33
34
Tawanan Cinta 34
35
Tawanan Cinta 35
36
Tawanan Cinta 36
37
Tawanan Cinta 37
38
Tawanan Cinta 38
39
Tawanan Cinta 39
40
Tawanan Cinta 40
41
Tawanan Cinta 41
42
Tawanan Cinta 42
43
Tawanan Cinta 43
44
Tawanan Cinta 44
45
Tawanan Cinta 45
46
Tawanan Cinta 46
47
Tawanan Cinta 47
48
Tawanan Cinta 48
49
Tawanan Cinta 49
50
Tawanan Cinta 50
51
Tawanan Cinta 51
52
Tawanan Cinta 52
53
Tawanan Cinta 53
54
Tawanan Cinta 54
55
Tawanan Cinta 55
56
Tawanan Cinta 56
57
Tawanan Cinta 57
58
Tawanan Cinta 58
59
Tawanan Cinta 59
60
Tawanan Cinta 60
61
Tawanan Cinta 61
62
Tawanan Cinta 62
63
Tawanan Cinta 63
64
Tawanan Cinta 64
65
Tawanan Cinta 65
66
Tawanan Cinta 66
67
Tawanan Cinta 67
68
Tawanan Cinta 68
69
Tawanan Cinta 69
70
Tawanan Cinta 70
71
Tawanan Cinta 71
72
Tawanan Cinta 72
73
Tawanan Cinta 73
74
Tawanan Cinta 74
75
Tawanan Cinta 75
76
Tawanan Cinta 76
77
Tawanan Cinta 77
78
Tawanan Cinta 78
79
Tawanan Cinta 79
80
Tawanan Cinta 80
81
Tawanan Cinta 81

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!