Tawanan Cinta 05

" ... Semoga kamu menjadi OG yang paling betah di sana."

"Ya? Aah terimakasih."

Tring

Pintu lift terbuka, pria tampan yang tadi bersama Xeena itu keluar lebih dulu. Dia seolah terlambat masuk kerja karena tampak terburu-buru langkahnya, bahkan tampak sedikit berlari.

"Apa dia karyawan di lantai ini? Tapi karyawan apa yang jam segini baru datang? Ah entahlah, bukan urusanku juga."

Xeena berjalan secara biasa, dia melihat setiap tempat dengan normal agar tidak terlihat mencurigakan. Dan ujung dari proses pengamatan yang dia lakukan adalah pantry, 'kantor' yang akan dia tempati nantinya selama bekerja.

"Pantry nya lumayan luas, ini adalah pantry terluas yang pernah aku lihat sih. Bagus, dan kayaknya juga lengkap."

Drtzzzz

Xeena terjingkat mendengar suara dering ponselnya. Tapi setelah melihat siapa yang menelponnya, ia nampak lega. Itu adalah panggilan dari Melky.

"Xeen, kamu nangendi (dimana)?" tanya Mely. Terdengar nada khawatir dari temannya itu.

"Aku di lantai nduwur (atas), jalan-jalan aja sekalian survei tempat kerja,"jawab Xeena santai.

"Apa, lantai atas? Kamu ditempatkan dilantai paling atas?" sahut Melky, sepertinya teman Xeena itu tampak terkejut. Xeena menjadi bertanya-tanya mengapa Melky berkata demikian.

"Ada apa sih?"

"Ndak, ntar aja ceritanya di rumah. Kamu cepet turun ke sini, jupuken kuncine (ambil kuncinya)."

"Oke."

Meskipun sangat penasaran kenapa Melky bicara demikian, seolah sangat terkejut tentang penempatan kerjanya, tapi Xeena tidak ingin mengganggu Melky. Benar apa yang tadi dikatakan oleh Melky bahwa mereka akan lebih baik membicarakan itu di rumah nanti.

Tidak butuh waktu lama Xeena sudah berada di tempat dimana Melky bekerja. Melky langsung memberikan kunci rumahnya. Dia juga memberitahu di rumahnya ada beberapa makanan kalau Xeena lapar.

"Maaf ya udah selalu ngrepotin kamu,"ucap Xeena penuh rasa tidak enak kepada Melky.

"Ngomong sekali lagi kayak gitu, aku kepret deh beneran. Wes kono bali (udah sana pulang). Kita akan cerita banyak nanti. Jadi tunggu aku pulang ya."

Xeena langsung pamit pulang. Dia tidak mau semakin mengganggu Melky.

Rasanya sungguh luar biasa bisa keluar dari rumah. Xeena merasa dirinya benar-benar bisa bernafas sekarang. Meskipun dia memiliki firasat akan banyak hal yang mengganggu di depan nanti. Akan tetapi paling tidak, sekarang dia bisa tenang.

Brumm

Xena meninggalkan SJ Grup. Saat ini yang dibutuhkannya hanyalah istirahat agar sakit perutnya bisa sembuh total. Xeena tidak ingin besok dia bekerja dengan kurang maksimal.

Sedangkan di tempat lain, seseorang tengah sangat kesal sekali. Dia bahkan melempar beberapa barang yang ada bisa ia raih. Gelas, vas bunga, asbak, dan apa saja yang teraih oleh tangannya.

Krompyaaang

Pyaaar

"Sialaaan, asuuuu! Dasar anak ndak tau diuntung. Wong mau dinikahi sama orang kaya kok malah minggat. Ini bakalan bikin malu aku pasti. Aseeem bener anak itu. Arghhh sialan!"

"Apa to Buk, ini apa-apaan juga banyak pecahan barang begini?"

Aldo masuk ke rumah dengan mata membelalak. Dia tidak mendengar teriakan kekesalan dari Wita. Namun melihat lantai yang berantakan, Aldo sudah yakin bahwa ibunya pasti sedang marah.

"Ada apa?" tanya Aldo sekali lagi. Meskipun tahu bahwa ibunya marah, tapi dia tentu tidak tahu apa penyebab semuanya itu.

"Si anak sialan itu malah minggat. Padahal Deny mau datang kemari buat ngelamar. Ibu udah bela-belain pulang lebih cepet dari rencana karena Deny nelpon Ibuk. Tapi anak kurang ajar itu malah, aaah asu emang anak itu."

Degh!

Aldo terkejut dengan semua yang dikatakan oleh Wita. Bukan soal rencana lamaran Deny, melainkan tentang Xeena yang pergi dari rumah.

Dengan langkah seribu, Aldo langsung menuju ke kamar Xeena. Amazing nya adalah kamar itu tidak dikunci sama sekali. Ini merupakan sesuatu yang di luar kebiasaan Xeena.

Aldo masuk, dia membuka lemari milik kakak satu ayah beda ibu itu. Di dalamnya hanya menyisakan pakaian yang sedikit, atau mungkin memang Xeena tak banyak memiliki pakaian. Bukan hanya itu, kamar milik Xeena tersebut juga nampak kosong. Meski Aldo tidak tahu apa saja yang tidak ada di sana, tapi dia merasakan bahwa kamar tersebut benar-benat ditinggalkan pemiliknya.

Drap drap drap

"Apa yang Ibuk katakan sama dia sampai dia pergi?" tanya Aldo dengan mata memicing tajam.

"Kan tadi udah Ibuk bilang, kalau Deny mau ke sini buat nglamar."

Haaah

Aldo membuang nafasnya kasar. Dia tiba-tiba merasa begitu lelah dengan apa yang ada di depannya itu.

"Buk, Ibuk tau ndak kenapa Xeena putus sama Deny? Itu karena Deny selingkuh. Selingkuh sama temennya sendiri. Ya pasti dia ndak mau lah nikah sama pria yang kayak gitu."

"Laah kenapa? Yang penting Deny kaya. Soal begitu tuh ndak penting.Yang penting punya harta banyak."

Aldo mengusap wajahnya kasar. Selama ini dia dan Xeena memang bak kucing dan anjing. Aldo juga sadar bahwa selama ini perlakuan ibu dan bapaknya pilih kasih terhadap dirinya, dan itu membuat Aldo semakin manja. Akan tetapi, Aldo sama sekali tidak pernah suka mencampuri urusan pribadi dari Xeena terlebih itu soal cinta dan pernikahan.

"Jadi Ibuk dukung seorang pria berselingkuh. Jadi, kalau bapak punya selingkuhan lagi maka Ibuk akan ngebiarin itu?"

"Yo ndak lah. Kalau bapakmu sampai berani selingkuh, Ibuk ndak akan tinggal diam."

Jawaban yang sudah bisa ditebak oleh Aldo. Ibunya tentu juga tidak suka jika suaminya selingkuh. Tapi dia dengan mudahnya tadi bicara demikian.

"Nah itu Ibuk tahu, tapi tadi kenapa Ibuk bilang seperti itu soal Deny. Aneh. Buk, kita itu udah cukup buat Xeena hidup dengan ndak baik. Jadi jangan pernah mencampuri urusan pribadi dia. Sekarang Ibuk pikirin aja nanti kalau Bapak pulang dan nyariin Xeena. Jawaban apa yang bakalan Ibu kasih ke Bapak."

Tap tap tap

Braak

Aldo melenggang masuk ke kamarnya. Dia menutup pintu kamarnya dengan sangat keras. Agak sedikit kesal sebenarnya dia dengan Wita, tapi karena dia memang enggan repot, akhirnya memilih untuk kembali diam.

Sedangkan Wita, dia masih kesal. Beruntung orang yang biasa bersih-bersih rumah datang sedikit siang, sehingga Wita meminta orang tersebut untuk membereskan kekacauan yang dibuatnya.

"Haah, Sangaji. Aku sama sekali ndak peduli. Kalau dia tanya tentang anaknya, ya bilang aja minggat. Apa susahnya. Sekarang yang penting adalah ngasih tau Deny. Duuuh sialan emang. Padahal Deny jelas sempurna. Dia emang pernah selingkuh sih, tapi kan dia kata udah tobat. Kurang asem emang Xeena itu. Sekarang juga, dia udah nggak takut di gertak atau apapun."

TBC

Terpopuler

Comments

Srie Handayantie

Srie Handayantie

wong edaan , dirinya kalau diselingkuhi gak mau lahh nyuruh anaknya terima aja, hnya krna lelaki itu kaya bisa seenak jidat diterima . 🤦

2025-07-18

7

GiZaNyA

GiZaNyA

emang udah sangat benar si Xeena pergi dari rumahnya... gileeeee... eike yang baca aja udah ngebayangin stress nya apalagi Xeena coba yang mengalami langsung...

2025-07-18

2

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒚𝒂 𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒌𝒍 𝒈𝒊𝒕𝒖 𝒏𝒊𝒌𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒋𝒂 𝑾𝒊𝒕𝒂 𝒔𝒊 𝑫𝒆𝒏𝒊 𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒎𝒂" 𝒃𝒖𝒂𝒚𝒂 𝒑𝒍𝒖𝒔 𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏𝒈 😏😏😒😒

2025-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 Tawanan Cinta 01
2 Tawanan Cinta 02
3 Tawanan Cinta 03
4 Tawanan Cinta 04
5 Tawanan Cinta 05
6 Tawanan Cinta 06
7 Tawanan Cinta 07
8 Tawanan Cinta 08
9 Tawanan Cinta 09
10 Tawanan Cinta 10
11 Tawanan Cinta 11
12 Tawanan Cinta 12
13 Tawanan Cinta 13
14 Tawanan Cinta 14
15 Tawanan Cinta 15
16 Tawanan Cinta 16
17 Tawanan Cinta 17
18 Tawanan Cinta 18
19 Tawanan Cinta 19
20 Tawanan Cinta 20
21 Tawanan Cinta 21
22 Tawanan Cinta 22
23 Tawanan Cinta 23
24 Tawanan Cinta 24
25 Tawanan Cinta 25
26 Tawanan Cinta 26
27 Tawanan Cinta 27
28 Tawanan Cinta 28
29 Tawanan Cinta 29
30 Tawanan Cinta 30
31 Tawanan Cinta 31
32 Tawanan Cinta 32
33 Tawanan Cinta 33
34 Tawanan Cinta 34
35 Tawanan Cinta 35
36 Tawanan Cinta 36
37 Tawanan Cinta 37
38 Tawanan Cinta 38
39 Tawanan Cinta 39
40 Tawanan Cinta 40
41 Tawanan Cinta 41
42 Tawanan Cinta 42
43 Tawanan Cinta 43
44 Tawanan Cinta 44
45 Tawanan Cinta 45
46 Tawanan Cinta 46
47 Tawanan Cinta 47
48 Tawanan Cinta 48
49 Tawanan Cinta 49
50 Tawanan Cinta 50
51 Tawanan Cinta 51
52 Tawanan Cinta 52
53 Tawanan Cinta 53
54 Tawanan Cinta 54
55 Tawanan Cinta 55
56 Tawanan Cinta 56
57 Tawanan Cinta 57
58 Tawanan Cinta 58
59 Tawanan Cinta 59
60 Tawanan Cinta 60
61 Tawanan Cinta 61
62 Tawanan Cinta 62
63 Tawanan Cinta 63
64 Tawanan Cinta 64
65 Tawanan Cinta 65
66 Tawanan Cinta 66
67 Tawanan Cinta 67
68 Tawanan Cinta 68
69 Tawanan Cinta 69
70 Tawanan Cinta 70
71 Tawanan Cinta 71
72 Tawanan Cinta 72
73 Tawanan Cinta 73
74 Tawanan Cinta 74
75 Tawanan Cinta 75
76 Tawanan Cinta 76
77 Tawanan Cinta 77
78 Tawanan Cinta 78
79 Tawanan Cinta 79
80 Tawanan Cinta 80
81 Tawanan Cinta 81
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Tawanan Cinta 01
2
Tawanan Cinta 02
3
Tawanan Cinta 03
4
Tawanan Cinta 04
5
Tawanan Cinta 05
6
Tawanan Cinta 06
7
Tawanan Cinta 07
8
Tawanan Cinta 08
9
Tawanan Cinta 09
10
Tawanan Cinta 10
11
Tawanan Cinta 11
12
Tawanan Cinta 12
13
Tawanan Cinta 13
14
Tawanan Cinta 14
15
Tawanan Cinta 15
16
Tawanan Cinta 16
17
Tawanan Cinta 17
18
Tawanan Cinta 18
19
Tawanan Cinta 19
20
Tawanan Cinta 20
21
Tawanan Cinta 21
22
Tawanan Cinta 22
23
Tawanan Cinta 23
24
Tawanan Cinta 24
25
Tawanan Cinta 25
26
Tawanan Cinta 26
27
Tawanan Cinta 27
28
Tawanan Cinta 28
29
Tawanan Cinta 29
30
Tawanan Cinta 30
31
Tawanan Cinta 31
32
Tawanan Cinta 32
33
Tawanan Cinta 33
34
Tawanan Cinta 34
35
Tawanan Cinta 35
36
Tawanan Cinta 36
37
Tawanan Cinta 37
38
Tawanan Cinta 38
39
Tawanan Cinta 39
40
Tawanan Cinta 40
41
Tawanan Cinta 41
42
Tawanan Cinta 42
43
Tawanan Cinta 43
44
Tawanan Cinta 44
45
Tawanan Cinta 45
46
Tawanan Cinta 46
47
Tawanan Cinta 47
48
Tawanan Cinta 48
49
Tawanan Cinta 49
50
Tawanan Cinta 50
51
Tawanan Cinta 51
52
Tawanan Cinta 52
53
Tawanan Cinta 53
54
Tawanan Cinta 54
55
Tawanan Cinta 55
56
Tawanan Cinta 56
57
Tawanan Cinta 57
58
Tawanan Cinta 58
59
Tawanan Cinta 59
60
Tawanan Cinta 60
61
Tawanan Cinta 61
62
Tawanan Cinta 62
63
Tawanan Cinta 63
64
Tawanan Cinta 64
65
Tawanan Cinta 65
66
Tawanan Cinta 66
67
Tawanan Cinta 67
68
Tawanan Cinta 68
69
Tawanan Cinta 69
70
Tawanan Cinta 70
71
Tawanan Cinta 71
72
Tawanan Cinta 72
73
Tawanan Cinta 73
74
Tawanan Cinta 74
75
Tawanan Cinta 75
76
Tawanan Cinta 76
77
Tawanan Cinta 77
78
Tawanan Cinta 78
79
Tawanan Cinta 79
80
Tawanan Cinta 80
81
Tawanan Cinta 81

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!