“Typing... Cinta Di Ujung Notifikasi”
“Aku Gak Butuh Jawaban Sekarang, Tapi Jangan Diam Selamanya”
(Sudah 3 hari sejak Nara terakhir kali chat. Tidak ada kabar. Tidak aktif di grup. Tidak online.)
(Scene: Ara di kamar kos. Cahaya lampu temaram. Musik mellow dari headset. Jari-jari mengetik… tapi semua pesan tak jadi dikirim.)
Ara (draft, tidak dikirim)
Ara
Nara, kamu ke mana?
Kok hilang gitu aja?
Ara (draft kedua, juga tidak dikirim)
Ara
Kalau aku salah, maafin. Tapi kamu gak harus ninggalin gini juga...
(Chat pribadi: Ara & Nisa)
Nisa
Ra…
Aku coba tanya temen-temennya si Nara. Katanya dia lagi balik ke rumah sakit... ayahnya lagi sakit
Ara
Astaga…
Dia gak cerita apa-apa.
Nisa
Mungkin dia gak mau kamu khawatir.
Tapi... kalau kamu kangen, gak apa-apa ngaku, Ra.
Ara
Aku gak nunggu dia chat.
Aku cuma nunggu... dia baik-baik aja.
(Scene: 5 hari berlalu. Masih tanpa kabar. Ara buka galeri HP. Scroll ke atas… lalu berhenti di satu foto screenshoot: Chat pertama dari Nara.)
“Eh, kamu udah ngerjain tugas Pancasila belum?”
(Ara senyum kecil. Lalu mengetik sesuatu. Kali ini — dikirim.)
Ara
Hai,
Aku gak butuh jawaban sekarang.
Tapi jangan diam selamanya ya…
(Masih centang satu. Belum terkirim. Tapi Ara tetap tersenyum.)
(Scene narasi — 2 hari kemudian. HP Ara berbunyi. Notifikasi WhatsApp: “Nara sedang mengetik…”)
Tapi saat notif itu muncul, tangan Ara justru gemetar.
Dia ingin tahu jawabannya...
Tapi juga takut kalau yang muncul hanya “maaf.”
Comments
Đông đã về
Asyik banget nih bacanya, authornya keren abis!
2025-07-19
1