Di malam dingin itu, di salah satu pemukiman penduduk kumuh di Pegunungan Alpen, di sebuah rumah kayu dengan atap yang sudah berlubang, seorang gadis remaja duduk di tengah-tengah sebuah lingkaran dengan pola bintang terbalik.
Chen Xuehua
(Sambil merangkapkan kedua tangannya di depan dada.) Wahai para Iblis yang terhormat, aku adalah Axanite Giovany Rosewood. Jika salah satu dari kalian mendengarkan aku, muncullah di hadapanku.
Gadis muda itu bernama Axanite Giovany Rosewood.
Dengan beraninya, dia meminta 'entitas jahat' yang disebut sebagai Iblis untuk datang ke hadapannya dan memenuhi permintaannya.
Satu kali...
Dua kali...
Tiga kali...
Dia terus mengulang permintaannya hingga tiga kali, sampai...
Tiba-tiba saja, lilin yang digunakan untuk menerangi rumah kayu bobrok itu semuanya padam, menyisakan cahaya bulan yang masuk melalui celah lubang di atap.
Suhu ruangan bertambah dingin.
Axanite, Axa, terdiam.
Dia merasa sangat canggung, sekaligus sedikit takut.
Kemudian, dia mengulangi lagi undangannya kepada Iblis.
Chen Xuehua
Wahai para Iblis yang terhormat... aku adalah Axanite Giovany Rosewood. Jika salah satu dari kalian mendengarkan aku, muncullah di hadapanku...
Tak sampai satu menit, Axa bisa melihat satu sosok di pojok ruangan.
Kulit sosok misterius itu menyatu sempurna di dalam kegelapan.
Axa hanya bisa tersenyum canggung.
Sosok itu menatap Axa dengan mata merahnya yang menyala di dalam kegelapan.
Sosok Misterius
(Tertawa sinis sambil melihat ke arah sekeliling, lalu memfokuskan pandangannya ke arah Axa.) Kau memanggil Iblis?
Axa menelan ludah, tidak menyangka kalau dia akan berjumpa dengan Iblis benaran.
Chen Xuehua
A... ya... aku memanggil Iblis...
Tubuh Axa gemetar, tidak menyangka bahwa aura Iblis sangat kuat sampai rasanya dadanya sangat sesak.
Sosok itu menatap ke arah Axa tanpa berkedip dan berjalan ke arahnya secara perlahan.
Wajahnya tidak tampak begitu jelas di kegelapan, tapi jika dilihat dari sudut pandang Axa, sosok itu tidaklah buruk rupa.
Sosok Misterius
Hah... apa yang seseorang sepertimu inginkan? Kekayaan? Ketenaran? Aku bisa memberikannya.
Axa menatap lama ke arah sosok di hadapannya, kemudian menggelengkan kepalanya.
Chen Xuehua
Aku... tidak menginginkan kekayaan, Tuan Iblis...
Sosok Misterius
Oh? Jadi, apa yang kau inginkan?
Chen Xuehua
Aku... hanya ingin teman.
Sosok itu melihat Axa dengan tatapan tidak terbaca.
Sosok Misterius
Teman? Kau memanggil Iblis hanya untuk menemanimu?
Axa tersenyum canggung.
Keinginannya memang tidak masuk akal, tapi dia tulus ingin berteman.
Di Pegunungan Alpen yang sunyi ini, rumah penduduk tidaklah banyak.
Sebagian besar penduduknya juga merupakan orang tua.
Anak-anak muda telah pindah ke bawah gunung saat usia mereka sudah dewasa.
Tapi, Axa tidak bisa melakukannya.
Dia tidak memiliki uang, tidak mengenal siapa pun di sana.
Dia tidak akan hidup jika ikut-ikutan pindah ke kota.
Chen Xuehua
Ya, aku tidak sedang bercanda, Tuan Iblis... aku memanggilmu karena aku menginginkan seorang teman.
Sosok Misterius
(Tertawa kencang, kemudian mendengus kasar.) Sungguh mengesalkan! Aku memenuhi panggilanmu, tapi kau malah menganggap ini sebagai permainan?
Chen Xuehua
(Terdiam selama beberapa saat.) Aku minta maaf jika kelakuanku menyinggung dirimu, Tuan Iblis. Tapi, yang aku inginkan benar-benar hanya seorang teman. Jika kamu tidak ingin memenuhi permintaanku, maka aku akan memanggil Iblis lain.
Sosok Misterius
(Memiringkan kepala.) Kau sungguh berani. Apa tawaranmu?
Chen Xuehua
Satu hari hidupku setiap kamu menemaniku. Itu yang akan aku tawarkan kepadamu.
Comments