Second Chance Or Second Misfortune??
Bab 4
Keesokan harinya, masih ditempat Naura.
Naura terbangun dengan keadaan linglung.
Naura
Aku dimana? Kenapa tempat ini terlihat asing?
Naura
Bukanya aku sudah mati? Sial, tubuhku sakit sekali.
Naura mencoba untuk berdiri dengan berpegangan benda disekitarnya.
Ia melangkah dengan tertatih sambil melihat sekelilingnya.
Lalu tanpa sengaja melewati kaca jendela.
Naura
Hah... Siapa ini? Mengapa wajahku berbeda?
Naura
Tunggu, sepertinya ada yang aneh. Sejak kapan tubuhku menjadi sependek ini?
Naura panik dia merasa semua ini tidak masuk akal.
Lalu dengan tergesa-gesa walau langkahnya masih tertatih ia mencoba mencari letak kamar yang ada di ruangan itu, untuk mencari petunjuk.
Setelah menemukan kamar, ia mengobrak-abrik kamar itu, ia menemukan sebuah dompet berwarna kuning.
Lalu Naura membukanya, rupanya di dalam dompet itu terdapat kartu identitas, Naura lantas membacanya dan tertulis nama yang ada di kartu itu adalah Naura Agnesia Putri.
Ia bingung karena yang ada di kartu itu fotonya mirip dengan wajah yang Naura lihat di kaca tadi.
Naura
Hah... gak mungkin kan, masak iya aku masuk ke tubuh Naura.
Naura
Ini mustahil, bukannya itu hanya ada di novel.
Rupanya yang ada di tubuh Naura bukan lagi Naura asli, melainkan Agnia, gadis yang dibunuh oleh pamannya sendiri.
Agnia masih tak menyangka dengan apa yang terjadi kepadanya, meski begitu Agnia mencoba mencari petunjuk yang bisa menjelaskan tentang kehidupan Naura, karena ia tak memiliki ingatan apapun tentang Naura.
Saat tengah mencari, Agnia menemukan buku diary Naura dan membacanya.
Naura
Ya ampun Naura, kamu malang sekali diumur yang baru 19 tahun harus bekerja menghidupi diri sendiri dan kakak yang selalu melakukan kekerasan.
Naura
Tapi sekarang aku, Agnia yang akan menjadi kamu Naura, aku akan membalaskan dendam mu kepada kakakmu, dia harus diberi pelajaran supaya jera.
Agnia yang ada di tubuh Naura merasa marah dan sedih secara bersamaan setelah membaca diary Naura.
Comments