HIKMAH PERJALANAN

Hari ini, akhir 2007 menjelang awal tahun 2008, perjalanan baruku telah di mulai.

Dalam kereta penuh sesak bergema suara riang. Dari stasiun Purwokerto menuju harapan datang.

Gerbong besi berderit menyusuri rel yang terbentang. Diantara hiruk pikuk, kisah terukir panjang.

Pemandangan sawah hijau, membentang luas terhampar. Gunung Slamet menatap gagah, menyapa dari kejauhan samar.

Ibu-ibu berjualan, menawarkan jajanan pasar.

Anak-anak berlarian riang gembira tak pudar.

Ada yang bercerita tentang mimpi yang dikejar, ada yang merenung pilu kisah cinta yang terhempas hambar.

Kereta ini saksi bisu perjalanan yang tak putar, membawa harapan baru di setiap putaran. 

Di setiap kursi, kisah berbeda terukir. Tentang rindu, cita-cita, dan asa yang bergetar.

Kereta penuh ini, adalah potret kehidupan yang berputar.

"Aqua mi zon aqua mi zon..., pop mi kopi pop mi kopi..., rokoknya rokoknya tisu tisu, tahu sumedang, nasi goreng nasi goreng, sate nol dua sate nol dua" ; berulang kali kata - kata itu berseliweran membuat bising telingaku.

Aku penasaran dengan yang namanya sate nol dua sate apaan ya ? Ku ambil uang dari saku, lalu ditanya mas Ahmad ; " mau beli apa Jul ?"

"Mau beli itu, sate nol dua" ; ku jawab sambil menunjuk pria berseragam yang jualan sate nol dua. Sepertinya itu dagangan dari kereta.

"Jangan beli itu ! Yang lain aja !" ; mas Ahmad menyahut tanganku untuk kembali memasukkan uang ke saku.

Dengan muka yang terlihat bingung, aku bertanya ; "Lho emang kenapa mas ?"

Mas Ahmad menyandarkan badanya ke kursi, lalu melipat kedua tangannya bersilang, sambil memejamkan mata, ia berkata ; "itu sate bekicot." Kemudian dia tidur.

Aku pun tak jadi membelinya, akhirnya beli nasi goreng.

Di sela-sela aku menikmati nasi goreng, petugas pemeriksa tiket mulai beroperasi.

Aku melihat sesuatu terjadi tak jauh dari hadapanku .

Kira - kira selisih tiga tempat duduk di depan. Terlihat seseorang berdiri di ruang tengah perbatasan gerbong.

Rupanya, dia salah seorang penumpang kereta yang tidak bisa menunjukkan tiketnya.

Ternyata, memang dia tidak membeli tiket, dilihat-lihat tampaknya pemuda, mungkin umur 25 atau 30 tahunan.

Kulihat dia ditanyai petugas ; "Kenapa tidak punya tiket ?"

Jawaban pemuda itu simpel sekali ; "Lupa pak !"

"Tujuan kamu mau kemana ?" ; dengan nada sedikit tegas petugas kembali bertanya.

"Kertosono pak " ; jawab pemuda itu dengan santai sambil menyalami petugas.

Entah apa isinya, hanya mereka dan Tuhan yang tau.

Namun setelah bersalaman, kulihat petugas tersebut memasukkan tangannya ke saku bajunya.

Lucunya petugas tersebut tidak jadi marah, kemudian ia lanjut operasi tiket lagi.

Setelah pemeriksaan tiket dan melewati beberapa stasiun, kereta hampir sampai di stasiun Madiun.

Aku ingin berjalan -jalan melihat gerbong lain, sekalian mau cari toilet.

Eh...

Ku lihat lagi kejadian yang sama, ada lagi orang yang kayaknya juga tidak memiliki tiket .

Berbeda dengan yang tadi, beda orang. Petugasnya pun berbeda, mungkin tugasnya di gerbong itu.

"Tiketnya mana Pak ?" ; tanya petugas.

Orang tersebut tidak bisa menunjukkan tiketnya.

Dia bilang sambil menyalami petugas ; "Mau ke Surabaya pak."

Sepertinya, tangan orang itu juga ada sesuatu saat bersalaman.

Dengan lantang dan keras petugas itu berkata : "Turun di stasiun berikutnya !"

Sambil membanting dua lembar uang dua puluh ribuan di hadapan orang tersebut, sang petugas mengacungkan jari ke depan.

Dalam hati ku berkata ; "Ooh...isinya itu toh yang dibuat salaman tadi."

Petugas tersebut sama sekali tidak mau menerima sogokan .

Subhanallah..., hatiku tergetar melihat kejujuran sang petugas dalam bekerja.

Ternyata orang baik masih banyak di dunia ini.

Dia hanya mau makan dari gaji yang halal, menafkahi keluarga dengan keringat, dengan uang halal.

Aku kembali ke tempat dudukku. Aku merenungkan dua kejadian tadi. Semoga suatu saat aku bisa menjadi orang yang jujur seperti bapak petugas itu.

Tak terasa air mataku menetes. Aku teringat masa-masa SMA, aku sering membohongi ibuku.

Sering minta uang pada Ibu, bilangnya untuk iuran ini itu, beli LKS lah ,beli buku lah bla bla bla, padahal uangnya ku gunakan untuk main-main atau beli rokok.

"Ya Allah, mudah - mudahan aku bisa menjadi pribadi yang baik setelah ini, bimbinglah diriku di jalanmu Ya Rabb..."

Aamiin...

Di remang malam hati merintih pilu, terasa dosa begitu membelenggu.

Melangkah jauh dari jalan yang lurus. Kini diri tersadar, penuh sesal menusuk. 

Ya Allah, ampunilah segala khilaf yang terucap, terlintas, dan terlafadz.

Ampuni dosa yang disengaja maupun tidak.

Hapuskan noda yang telah lama melekat. 

Hati ini bergetar, jiwa merindukanMu, kembalikan hamba pada jalan yang satu. Dengan taubat nasuha, jiwa terangkat dari gelap menuju terang. 

Biarkan air mata menjadi saksi penyesalan tulus, dari hati yang suci. Jadikan hamba insan yang lebih baik, dekatkan diri padaMu, hingga akhir hayat.

Jauh sudah kaki melangkah membelah jalan, asa merekah. Pemandangan silih berganti, mengisi jiwa, penuh arti.

Lelah terasa di setiap langkah, namun semangat tak pernah lelah.

Mencari ilmu, mencari hikmah di setiap jejak, asa bertambah.

hamparan malam bertabur bintang di langit, menemani langkah penuh haru. Beban dunia terasa ringan, saat hati lapang jiwa tenang.

Hingga nanti tiba di tujuan akhir, sebuah pengalaman takkan usai.

Syair ini menjadi saksi perjalanan jauh penuh restu.

Kurang lebih pukul 00:30 WIB, kami tiba di stasiun madiun .

Sejenak melepaskan penat meregangkan badan, kami turun dari kereta untuk minum kopi di stasiun.

Malam kian larut, lelah terasa membelenggu diri.

Namun, semangat tak boleh padam, hadapi malam dengan senyum terhampar.

Bintang berkelip, rembulan bersinar, membawa harap menepiskan noda.

Lelah ini bukan akhir segalanya, esok kan datang fajar menyingsing ceria.

Biarkan malam menjadi penawar lara, tenangkan hati pulihkan asa.

Perjalanan panjang yang akan menjemput pengalaman baru, menimba ilmu, bertemu orang 'alim, bertemu orang shaleh.

Di ufuk hati cahaya memancar, hendak bertemu insan, jiwa nan benar. Tersenyum ramah, tutur kata terukir, kebahagiaan hadir.

Di dunia ini, ilmu adalah cahaya yang

membuka mata, hati dan pikiran.

Dengan belajar, niscaya jiwa kan kaya, masa depan cerah, duka kan kalah.

Langkah kaki menuju hikmah, jangan pernah lelah tuk raih cita-cita, jangan menyerah.

Tak henti - henti dalam perjalanan, aku memotivasi diriku sendiri.

Aku bayangkan senyuman Ibu yang selalu menyayangi dan memanjakan ku, walau seberapa bandelnya diriku, Ibu tetap memanjakan dan menyayangiku.

Sambil menikmati kopi, tentunya kurang lengkap kalau tidak sambil merokok. Ku hembuskan asap rokok menikmati pemandangan stasiun.

Setelah minum kopi, badan terasa sedikit lebih segar.

Sesaat sebelum kereta berangkat, ku lakukan senam-senam kecil guna menggerakkan badan supaya lebih rileks.

Sedang nikmat-nikmatnya merokok masih panjang belum habis...

"Perhatian-perhatian..."

Sudah ada pengumuman kereta akan di berangkatkan. Untung saja yang ku pakai kereta ekonomi, jadi bisa lanjut merokok di dalam.

Kereta akan kembali berangkat. Kami berdua bergegas naik kembali.

Bismillah, otw lanjutkan perjalanan.

Terpopuler

Comments

sjulerjn29

sjulerjn29

keren thor jelasin gambaran tempatnya bener-bener real🤭😊

2025-07-26

1

Miu Nuha.

Miu Nuha.

aku paling takut kalo operasi tiket kek begitu, kalo ternyata tiketny ilang kan berabe /Sob/ bisa diturunin

2025-08-31

2

Miu Nuha.

Miu Nuha.

wo la bang njul,, bohong gk papa asal jgn nyelewengin uang sekolah yaa /Curse//Facepalm/

2025-08-31

2

lihat semua
Episodes
1 DIKELUARKAN DARI SEKOLAH
2 LULUS KEJAR PAKET C
3 ANTARA KULIAH, NYANTRI ATAU KERJA
4 BERANGKAT KE PESANTREN
5 HIKMAH PERJALANAN
6 PERTEMUAN DALAM KERETA
7 PERKENALAN INDAH
8 BERPISAH DI STASIUN
9 SAMPAI DI PONDOK PESANTREN
10 RESMI MENJADI SANTRI
11 MASUK MADRASAH
12 LIBURAN PERTAMA
13 PERJALANAN PULANG
14 MENDAPAT PETUNJUK
15 TITIK TERANG
16 TRAGEDI PIRANG
17 MENGHIBUR LUKA
18 SERBA SALAH
19 PASRAH
20 SALING JUJUR
21 SALAM PERPISAHAN
22 BERMALAM DI STASIUN
23 KENALAN BARU
24 GODAAN SESAAT
25 KANGEN TEROBATI
26 BERTEMU SEMUA KELUARGA
27 TERIMA AMPLOP TEBAL
28 WAKTUNYA BERANGKAT
29 SALAH TINGKAH
30 SEMOGA DIMAAFKAN
31 HAMPIR SAJA
32 TIMBUL GETARAN
33 NASIHAT UNTUKNYA
34 TERNYATA SERIUS
35 SAMPAI DI RUMAH KEDUA
36 MULAI MERASAKAN DAMAI
37 MULAI MBELING
38 BIKIN SINGLE DI PONDOK
39 REKAMAN DI PARE
40 MASIH AMAN TERKENDALI
41 IBU SAKIT
42 DOA UNTUK IBU
43 AKU PULANG
44 ANTARA MERAWAT IBU DAN RINDU NGAJI
45 IBU MULAI MEMBAIK
46 KEMBALI KE PONDOK
47 PERJALANAN DILANDA RINDU
48 GELISAH SEPANJANG JALAN
49 SAMPAI JUGA
50 DILANDA PLIN PLAN
51 FIRASAT YANG KELIRU
52 IBU MELINDUNGIKU
53 MENCOBA KASIH PENJELASAN
54 UPAYA KEDUA
55 PASANG MUKA TEMBOK
56 PERANG DINGIN DIMULAI
57 BERSERAH DIRI
58 MODE CUEK
59 SECERCAH HARAPAN
60 KEHENINGAN YANG MULAI NYAMAN
61 MENSYUKURI KARUNIANYA
62 ANUGERAH DALAM DIAM
63 KEMBALI NGEBAND
64 BELI GITAR BARU
65 JUARA FESTIVAL
66 BERANGKAT REKAMAN
67 PULANG DISEMPROT
68 JADWAL PADAT
69 LAUNCHING ALBUM
70 SELAMAT JALAN IBU
71 TAHLILAN UNTUK IBU
72 SEBUAH JANJI UNTUK IBU
Episodes

Updated 72 Episodes

1
DIKELUARKAN DARI SEKOLAH
2
LULUS KEJAR PAKET C
3
ANTARA KULIAH, NYANTRI ATAU KERJA
4
BERANGKAT KE PESANTREN
5
HIKMAH PERJALANAN
6
PERTEMUAN DALAM KERETA
7
PERKENALAN INDAH
8
BERPISAH DI STASIUN
9
SAMPAI DI PONDOK PESANTREN
10
RESMI MENJADI SANTRI
11
MASUK MADRASAH
12
LIBURAN PERTAMA
13
PERJALANAN PULANG
14
MENDAPAT PETUNJUK
15
TITIK TERANG
16
TRAGEDI PIRANG
17
MENGHIBUR LUKA
18
SERBA SALAH
19
PASRAH
20
SALING JUJUR
21
SALAM PERPISAHAN
22
BERMALAM DI STASIUN
23
KENALAN BARU
24
GODAAN SESAAT
25
KANGEN TEROBATI
26
BERTEMU SEMUA KELUARGA
27
TERIMA AMPLOP TEBAL
28
WAKTUNYA BERANGKAT
29
SALAH TINGKAH
30
SEMOGA DIMAAFKAN
31
HAMPIR SAJA
32
TIMBUL GETARAN
33
NASIHAT UNTUKNYA
34
TERNYATA SERIUS
35
SAMPAI DI RUMAH KEDUA
36
MULAI MERASAKAN DAMAI
37
MULAI MBELING
38
BIKIN SINGLE DI PONDOK
39
REKAMAN DI PARE
40
MASIH AMAN TERKENDALI
41
IBU SAKIT
42
DOA UNTUK IBU
43
AKU PULANG
44
ANTARA MERAWAT IBU DAN RINDU NGAJI
45
IBU MULAI MEMBAIK
46
KEMBALI KE PONDOK
47
PERJALANAN DILANDA RINDU
48
GELISAH SEPANJANG JALAN
49
SAMPAI JUGA
50
DILANDA PLIN PLAN
51
FIRASAT YANG KELIRU
52
IBU MELINDUNGIKU
53
MENCOBA KASIH PENJELASAN
54
UPAYA KEDUA
55
PASANG MUKA TEMBOK
56
PERANG DINGIN DIMULAI
57
BERSERAH DIRI
58
MODE CUEK
59
SECERCAH HARAPAN
60
KEHENINGAN YANG MULAI NYAMAN
61
MENSYUKURI KARUNIANYA
62
ANUGERAH DALAM DIAM
63
KEMBALI NGEBAND
64
BELI GITAR BARU
65
JUARA FESTIVAL
66
BERANGKAT REKAMAN
67
PULANG DISEMPROT
68
JADWAL PADAT
69
LAUNCHING ALBUM
70
SELAMAT JALAN IBU
71
TAHLILAN UNTUK IBU
72
SEBUAH JANJI UNTUK IBU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!