Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Episode 1 Ancaman.

Wiu-wiu-wiu-wiu wiu-wiu-wiu-wiu-wiu-wiu.

Suara Ambulance yang memasuki pekarangan rumah sakit, beberapa suster langsung lari dengan mendorong berankar pasien. Ketika mobil Ambulance itu berhenti perawat yang keluar dari mobil tersebut langsung buru-buru memindahkan pasien tersebut ke atas tempat tidur pasien.

Salah satu perawat langsung memasangkan alat infus kepada pria yang tidak sadarkan diri itu dan satu pasien juga melakukan pertolongan pertama dengan memompa dadanya.

Pasien berusia 70 tahunan itu dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami serangan jantung secara mendadak.

"Bagaimana dengan pasien!" tiba-tiba Dokter cantik memakai hijab terlihat panik menghampiri pasien yang masih didorong tersebut.

"Kondisinya memburuk Dokter Tavisha," jawab Suster.

"Kamu pasang alat pernapasannya!" titah Tavisha yang juga memberikan pertolongan pertama pada pasien tersebut.

Mereka tidak mendorong tempat tidur itu untuk sementara karena harus memasang alat pernapasan dan Dokter yang menyuntikkan sesuatu.

"Mana Dokter di rumah sakit ini!" ditengah ketegangan menyelamatkan nyawa pasien tersebut yang tiba-tiba saja terdengar suara ribut-ribut dan bahkan suara bentakan.

Terlihat berapa orang pria yang membawa senjata dengan mendorong kursi roda yang terlihat seorang pria yang terluka parah di bagian kepala dan dada.

"Aaaaaa!" penghuni rumah sakit berteriak saat pistol itu ditodongkan kepada mereka, dengan ketakutan yang mencoba untuk mencari tempat persembunyian.

"Siapa mereka?" tanya Suster yang juga terlihat takut melihat kejadian itu sekitar beberapa meter dari tempat mereka.

"Perhatikan pekerjaan kamu!" titah Tavisha yang memang sejak tadi fokus dan tidak menoleh ke arah kejadian tersebut yang mana orang-orang tersebut membuat onar di rumah sakit.

Dorrrr

"Aaaaaa!" semua orang berteriak dan begitu juga dengan Tavisha kaget mendengar suara tembakan itu yang ternyata salah satu Suster ingin menghubungi pihak keamanan tetapi baru saja tangannya ingin mengambil telepon yang tiba-tiba saja sudah ditembakkan pada telepon tersebut.

"Jangan ada yang berani macam-macam di sini. Kerahkan semua Dokter di rumah sakit ini!" tegas pria itu memberi ancaman yang membuat suasana semakin tegang.

Mata pria itu tiba melihat ke arah pasien yang sedang di tangani Tavisha yang membuatnya langsung menghampiri.

"Kau Dokter!" Tavisha membalikkan tubuh salah satu dari orang-orang yang membuat kekacauan itu sudah berdiri di depannya.

Pria tampan sekitar berusia 30 tahunan yang menodongkan pistol kepada Tavisha, wajah pria itu memerah yang penuh dengan amarah, sangat menyeramkan seolah ingin menerkam semua orang yang ada di rumah sakit itu, dengan tatapan mata yang begitu sangat dingin.

"Jawab!" bentaknya membuat Tavisha kaget.

"Pelankan suara Anda. Apa Anda tidak melihat saya memakai jubah putih saya juga sedang menangani pasien," jawab Tavisha dengan sangat lembut.

"Tinggalkan dan urus ini!" tegas pria itu dengan mengarahkan kepalanya pada pasien yang semakin parah yang sudah berada di belakangnya. Mata Tavisha juga melihat hal itu.

"Kau tidak bergerak juga?" tanya pria itu.

"Maaf saya harus menangani pasien ini," sahut Tavisha memang harus menolong pertama pasien yang juga membutuhkan pertolongan.

"Anda bisa melakukan pendaftaran dan Suster akan membawa pasien ke ruangan Icu lalu akan segera ditangani Dokter," ucap Tavisha dengan tegas yang kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Apa peluru ini harus sampai ke dadanya agar kau berhenti!" Tavisha kembali menghentikan pekerjaannya saat mendengarkan ancaman itu dan sementara suster yang berada di sekelilingnya sudah semakin takut melihat orang-orang tersebut.

Tavisha kembali menoleh ke arah belakang pria tersebut dan sekarang pistol itu sudah pada dahinya.

"Kau tangani secepatnya atau aku juga mengirimmu ke neraka sekalian!" titah pria itu.

"Dokter kami akan membawa pasien keruang UGD dan akan ditangani Dokter lain," ucap Suster memberi saran yang sejak tadi sudah sangat gemetar.

"Baiklah!" sahut Tavisha yang akhirnya setuju.

Beberapa Suster langsung mendorong pasien yang mengalami serangan jantung itu dan sebagian lagi langsung mengambil alih untuk mengurus pasien yang terluka parah di atas kursi roda itu.

Tavisha tidak punya pilihan lain yang akhirnya menuruti permintaan pria yang penuh dengan amarah itu.

"Untuk kalian semua yang ada di sini berani macam-macam kalian akan menjadi mayat di rumah sakit ini!" ucap pria memberikan ancaman yang pasti tidak ada yang berani melakukan hal itu karena juga takut menjadi sasaran.

Akhirnya pasien yang terluka parah itu dibawa ke ruang UGD. Tavisha menjalankan tugasnya sebagai Dokter secara profesional yang memang harus menangani pasien.

"Maaf silahkan menunggu di luar!" Suster mencoba menghalangi pria tersebut saat ingin masuk.

"Siapa kau berani membuat peraturan," jawabnya dengan suara berat.

Tavisha mendengar pembicaraan itu yang membuatnya meninggalkan pasien sebentar dan langsung menghampiri pintu ruang UGD yang terlihat ada beberapa pria yang bagian dari mereka ingin masuk ke dalam ruangan itu.

"Maaf tolong ikuti peraturan yang ada di rumah sakit ini," ucap Tavisha memberikan pernyataan.

"Aku tidak menyuruhmu untuk berbicara kau hanya bertugas untuk menyelamatkan dia!" tegas pria itu.

"Tapi tidak boleh ada yang masuk dan apalagi seramai ini," ucap Tavisha yang sangat berharap pria itu mendengarkannya.

"Aku harus tahu apakah kau benar-benar menangani pasien dengan baik apa tidak. Aku tidak bisa mempercayai siapapun!" tegas pria itu.

"Masuk dan kembali tangani pasien!" pria itu lagi-lagi memberikan ancaman dengan menodongkan senjata.

"Hanya 1 orang saja. Aku tidak akan bisa konsentrasi jika dilihat banyak orang seperti ini," ucap Tavisha memberikan syarat.

Pria itu tidak mengatakan apapun dan Tavisha kembali memasuki ruang UGD dan pria itu juga mengikuti yang ternyata pria itu mau mendengarkan hanya dia yang masuk ke dalam ruang UGD tersebut dan sementara yang lain menunggu.

Suster yang ikut menemani Tavisha sudah takut yang pasti kali ini baru terjadi seumur hidupnya bagaimana dia menangani pasien dan mendapatkan ancaman dari beberapa orang secara bersamaan.

"Pasang semua alat medisnya!" titah Tavisha berikan perintah kepada suster yang mana mereka semua berusaha untuk profesional dan menghilangkan rasa ketakutan saat ditonton.

Pria tersebut terus saja melihat bagaimana pria yang sepertinya sebaya dengannya itu ditangani.

"Apa yang kau berikan!" tiba-tiba saja Tavisha mengerutkan dahi saat pria itu bertanya kepadanya di mana dirinya hendak menyuntikkan bagian lengan pasien tersebut.

"Aku mengatakannya juga tidak ada gunanya, ini cairan berupa obat, jangan khawatir aku tidak akan membunuh pasien," jawab Tavisha.

"Awas saja jika keadaannya semakin parah kau akan berurusan denganku!" tegas pria itu memberikan ancaman yang menohok

Tavisha menghela nafas yang kembali melanjutkan pekerjaannya. Tavisha berusaha profesional yang mulai membuka pakaian pria tersebut karena juga terdapat luka tembakan di bagian dadanya.

Kondisi pasien yang benar-benar darurat membuat Tavisha harus mengoperasi pasien tersebut. Pria itu tetap saja menjadi penonton yang sedikit-sedikit sangat khawatir jika pasien tersebut sampai kenapa-napa dan dia selalu memperhatikan apapun yang dilakukan Dokter bersama suster.

Dari membedah bagian yang terdapat peluru dan sampai akhirnya berhasil mengeluarkan peluru tersebut. Kondisi pasien juga semakin parah yang mungkin terlalu lama tidak ditangani yang akhirnya pasien mengalami kekurangan darah yang cukup banyak.

"Dokter denyut jantungnya lemah!" ucap Suster mengingat.

"Apa yang sudah kalian lakukan?" tanya pria itu menekan suaranya yang malah menyalahkan Dokter dan Suster tersebut di saat temannya semakin kritis

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

partini

partini

kalau agresif is ok tapi banyak rahasia apa lagi rahasia wanita behhhhh kasihan istri nya 😭 nyesek ke ulu hati jantung dan paru-paru

2025-07-02

0

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

baru baca bab 1 udah tegang aku

2025-07-02

1

sunshine wings

sunshine wings

Allahuakhbar.. 🔨🔨🔨🔨🔨

2025-07-03

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Ancaman.
2 Episode 2 Menegangkan
3 Episode 3 Tetap Membuat Masalah.
4 Episode 4 Kembali Muncul
5 Episode 5 Terjebak.
6 Episode 6 Di Tahan
7 Episode 7 Kembali Pulang
8 Episode 7 Mengawasi.
9 Episode 9 Marah Besar
10 Episode 10 Di Izinkan Pulang
11 Episode 11 Gebrakan Mengejutkan
12 Episode 12 Meminta Petunjuk.
13 Episode 13 Setuju.
14 Kerumah Suami
15 Episode 15 1 Kamar
16 Episode 16 Lama-lama Kesal
17 Episode 18 Di Layani Dengan Baik.
18 Episode 18 Harus Menghindar.
19 Episode 19 Ada-ada Saja
20 Episode 20 Insiden.
21 Episode 21 Banyak Rahasia.
22 Episode 22 Banyak Tanya
23 Episode 23 Kesal
24 Episode 24 Permintaan.
25 Episode 25 Memberi Pernyataan
26 Episode 26 Pertemuan
27 Episode 27 Nyawa Sudah Menjadi Taruhan.
28 Episode 28 Khawatir
29 Episode 29 Cemburu Apa Marah.
30 Episode 30 Cemburu Gemes.
31 Episode 31 Keadaan Membaik
32 Episode 32 Perhatian
33 Episode 33 Ribut Besar
34 Episode 34 Tegas
35 Episode 35 Merasa Bersalah.
36 Episode 36 Ngambek
37 Episode 37 Menginap
38 Episode 38 Perhatian
39 Episode 39 Ada Yang Aneh
40 Episode 40 Selalu Menjadi Saingan.
41 Episode 41 Ada- ada saja.
42 Episode 42 Amarah Dan Kebencian
43 Episode 43 Harus Kejam
44 Episode 44 Peringatan
45 Episode 45
46 Episode 46 Menyerah
47 Episode 47 Berpisah
48 Episode 48 insiden
49 Episode 49 Untung Ada Suami
50 Episode 50 Hubungan Romantis
51 Episode 51 Ternyata.
52 Episode 52 Gugup
53 Episode 53 Hangat.
54 Episode 54 Mencari Tahu
55 Episode 55 Ternyata
56 Episode 56 Dia Lebih Baik
57 Episode 57 Istri Aneh
58 Episode 58 Bimbang
59 Episode 58 Dalam Bahaya
60 Episode 60 Mengejutkan.
61 Episode 61 Insiden.
62 Episode 62 Penyelamat
63 Episode 63 Selamat.
64 Episode 64 Saling Bicara
65 Episode 65 Permintaan.
66 Episode 66 Pergi
67 Episode 67 Perasaan Tidak Enak
68 Episode 68 Nyawa Suami
69 Episode 69 Sudah Aman
70 Episode 70 Kejujuran
71 Episode 71 Tetap Bertahan.
72 Episode 72 Ternyata Ulahnya
73 Episode Istri Ngambek
74 Episode 74 Sulitnya
75 Episode 75 Cara Membujuk Istri
76 Episode 76 Mengingatkan
77 Episode 77 Ada Sesuatu
78 Episode 78 Marahnya Tavisha
79 Episode 79 Ini Bukan Perpisahan
80 Episode 80 Ternyata
81 Episode 81 Suatu Rahasia.
82 Episode 82 Penasaran.
83 Episode 83 Akhirnya Bertemu.
84 Episode 84 Hamil
85 Episode 85 Sama-sama Terkejut.
86 Episode 86 Rasa Khawatir
87 Episode 87 Pilihan Berat
88 Episode 88 Pertumpahan Darah
89 Episode 89
90 Episode 90 Akhirnya Mengetahui.
91 Episode 91 Menyerahkan Diri
92 Episode 92 Tammat.
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Episode 1 Ancaman.
2
Episode 2 Menegangkan
3
Episode 3 Tetap Membuat Masalah.
4
Episode 4 Kembali Muncul
5
Episode 5 Terjebak.
6
Episode 6 Di Tahan
7
Episode 7 Kembali Pulang
8
Episode 7 Mengawasi.
9
Episode 9 Marah Besar
10
Episode 10 Di Izinkan Pulang
11
Episode 11 Gebrakan Mengejutkan
12
Episode 12 Meminta Petunjuk.
13
Episode 13 Setuju.
14
Kerumah Suami
15
Episode 15 1 Kamar
16
Episode 16 Lama-lama Kesal
17
Episode 18 Di Layani Dengan Baik.
18
Episode 18 Harus Menghindar.
19
Episode 19 Ada-ada Saja
20
Episode 20 Insiden.
21
Episode 21 Banyak Rahasia.
22
Episode 22 Banyak Tanya
23
Episode 23 Kesal
24
Episode 24 Permintaan.
25
Episode 25 Memberi Pernyataan
26
Episode 26 Pertemuan
27
Episode 27 Nyawa Sudah Menjadi Taruhan.
28
Episode 28 Khawatir
29
Episode 29 Cemburu Apa Marah.
30
Episode 30 Cemburu Gemes.
31
Episode 31 Keadaan Membaik
32
Episode 32 Perhatian
33
Episode 33 Ribut Besar
34
Episode 34 Tegas
35
Episode 35 Merasa Bersalah.
36
Episode 36 Ngambek
37
Episode 37 Menginap
38
Episode 38 Perhatian
39
Episode 39 Ada Yang Aneh
40
Episode 40 Selalu Menjadi Saingan.
41
Episode 41 Ada- ada saja.
42
Episode 42 Amarah Dan Kebencian
43
Episode 43 Harus Kejam
44
Episode 44 Peringatan
45
Episode 45
46
Episode 46 Menyerah
47
Episode 47 Berpisah
48
Episode 48 insiden
49
Episode 49 Untung Ada Suami
50
Episode 50 Hubungan Romantis
51
Episode 51 Ternyata.
52
Episode 52 Gugup
53
Episode 53 Hangat.
54
Episode 54 Mencari Tahu
55
Episode 55 Ternyata
56
Episode 56 Dia Lebih Baik
57
Episode 57 Istri Aneh
58
Episode 58 Bimbang
59
Episode 58 Dalam Bahaya
60
Episode 60 Mengejutkan.
61
Episode 61 Insiden.
62
Episode 62 Penyelamat
63
Episode 63 Selamat.
64
Episode 64 Saling Bicara
65
Episode 65 Permintaan.
66
Episode 66 Pergi
67
Episode 67 Perasaan Tidak Enak
68
Episode 68 Nyawa Suami
69
Episode 69 Sudah Aman
70
Episode 70 Kejujuran
71
Episode 71 Tetap Bertahan.
72
Episode 72 Ternyata Ulahnya
73
Episode Istri Ngambek
74
Episode 74 Sulitnya
75
Episode 75 Cara Membujuk Istri
76
Episode 76 Mengingatkan
77
Episode 77 Ada Sesuatu
78
Episode 78 Marahnya Tavisha
79
Episode 79 Ini Bukan Perpisahan
80
Episode 80 Ternyata
81
Episode 81 Suatu Rahasia.
82
Episode 82 Penasaran.
83
Episode 83 Akhirnya Bertemu.
84
Episode 84 Hamil
85
Episode 85 Sama-sama Terkejut.
86
Episode 86 Rasa Khawatir
87
Episode 87 Pilihan Berat
88
Episode 88 Pertumpahan Darah
89
Episode 89
90
Episode 90 Akhirnya Mengetahui.
91
Episode 91 Menyerahkan Diri
92
Episode 92 Tammat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!