03

Peony belum pernah mengunakan itu untuk membuka kunci pintu kamar . Sungguh kediaman Matthew sangat mewah bak istana . Bahkan kamar para pelayan saja mengunakan chip untuk membuka dan mengunci pintu.

Setelah di ajari cara mengunakan chip oleh salah satu pelayan , kini Peony sedang ternganga di tempatnya .

"Apa mereka tidak salah mengantar saya ke kamar ? Kamar yang sangat mewah ? yang hanya bekerja sebagai baby sitter .luasnya bahkan hampir sama dengan luas kios toko bunga milik Bibi Aura . Ya Ampun , pantas saja dia bisa melakukan apa saja , dengan semena mena kepada orang kecil . Ternyata Tuan Matthew sangat kaya raya . Aku juga tidak menyangka , ternyata laki laki arogan tadi adalah Tuan Matthew . Katanya dengar dengar dia seorang duda berusia empat puluhan tahun . Tapi kenapa dia masih kelihatan begitu tampan? Aku mengira dia berusia sekisaran tiga puluhan tahun .." Peony berceloteh di sela langkahnya mengelilingi kamar .

Gadis kecil polos itu tidak sadar jika setiap langkah dan pergerakan nya kini di perhatikan oleh sepasang mata tajam . Matthew pria adalah jenis manusia yang tidak mudah percaya kepada orang baru .

Memilih Peony untuk mengasuh putranya , itu adalah suatu keputusan paling besar menurut Matthew . Jadi dia harus benar benar memantau Peony , memastikan perempuan itu di percaya atau tidak . Bukan seorang pengkhianat atau mungkin penyusup atau mata mata lawan .

"Apa tidak akan masalah ,Tuan? Jika Nona Peony tahu ada kamera di dalam kamarnya . Dia pasti tidak akan marah dan berpikir Anda mesum ."

Matthew menoleh tajam ke arah asisten pribadinya ,Morgan , yang langsung menunduk ."Ini hanya dalam beberapa hari . Lagi pula saya tidak minat dan tidak nafsu kepadanya ."

"Awas kena karma ." batin Morgan dalam hati .

"Dia masih kecil , gadis kecil seperti itu bukan tipe saya . Umurnya masih dua puluh tahun , hal menarik apa yang dia punya dari tubuhnya . Dua gunung kembar itu juga paling baru tumbuh ., tidak akan menggoda sama sekali ."

"Karma , karma awas ingat ,Tuan." Morgan tetap teriak di dalam hati .

"Tapi gadis kecil ini ,saya lihat sekilas malah cukup berisi ,Tuan Matthew memang cukup keras kepala . Dan terlalu arogan ." tambah Morgan dalam hati .

***

Sungguh melelahkan , Peony berkeliling beberapa tempat penting di mansion Matthew . Tak cukup waktu satu hari untuk mengelilingi dan mengenal mansion mewah nan luas tersebut .

Jadi untuk sementara Peony hanya di perkenalkan tempat tempat yang penting . setelah lelah selesai berkeliling ,kini Peony harus menyambut Tuan Muda yang akan dia urus dan di jaga .

Peony sudah mengingat namanya . Gadis itu tinggal mengingat dan mempelajari semua hal lain tentang si Tuan Muda .

"Selamat sore, Tuan Muda." sapa kepala pelayan dan pelayan yang lain .

Peony ikut menunduk ketika seorang anak kecil keluar dari dalam kamar . Anak laki laki itu berjalan melewati mereka semua . Tetapi langkahnya terhenti tepat di depan Peony .

"Oh ,jadi Ayah sudah menemukannya."

Suara anak laki laki itu membuat Peony mengangkat wajahnya . Dia mengerutkan keningnya beberapa saat . Dan tersadar jika wajah anak kecil itu memang tidak asing .

"Kamu.. Ah ,kamu anak kecil yang tadi ,ya?". Celetuk Peony dengan senyum cerianya .

"Jaga sopan santun kamu !."

Peony terlonjak saat seorang kepala pelayan menegur Peony . Gadis itu langsung menunduk dan kembali bersikap kaku .

Al melirik dingin si kepala pelayan yang tadi menegur Peony ." Kamu yang harus jaga nada suaramu . Kenapa berani membentaknya?".

"M-maaf ,Tuan Muda . Dia..."

Kalimat kepala pelayan perempuan itu terhenti saat Al kembali menatapnya tajam . Dia menunduk , mata tajam Al rasanya tak jauh dari mata tajam Matthew .

Peony sendiri melirik Al dengan wajah ragu . Dia kini mulai paham dan sadar ,jika anak kecil yang tadi dia beri payung dan bunga Peony . Ternyata Anak tunggal dari anak sultan ,Al Ghozali Matthew .

"Jadi dia pangeran muda dari sultan di kota ini . Aku sudah salah membantu orang , ternyata dia anak sultan pasti tak butuh payung dariku ." Peony berbicara di dalam hatinya ketika sadar jika anak kecil di hadapannya kini bukanlah orang sembarangan .

"Ikut aku ."

Peony terkejut ketika tiba tiba tangan mungil Al menarik telapak tangannya . Gadis itu bergerak mengikuti pergerakan anak kecil nan imut itu .

Meski mata Al sama tajamnya dengan sang Ayah , namun wajahnya sangat imut dengan kedua pipi yang kemerahan seperti buah tomat cherry .

Imutnya Al itu pula yang membuat Peony begitu tertarik kepada Al sedari awal melihat . Peony memang makhluk manusia yang lemah lembut , pecinta anak anak kecil . Dia sedari dulu memang begitu mudah akrab dengan anak anak kecil .

"Ayo kita berkenalan ." Al menghentikan langkahnya tepat di dalam sebuah ruangan bermain .

Peony sempat salah fokus akan luasnya ruangan bermain dengan berbagai alat bermain di sana . Dia menunduk dan melihat Al yang sedang mengulurkan tangan kecilnya .

Peony terkekeh gemas . Dia menyambut tangan mungil itu dan menggenggamnya dengan gemas .

"Al Gibran Matthew , panggil aku Al . Siapa namamu?".

"Nama saya Peony Surgawi , Panggil saja Peony . Pipimu ini semakin lama di lihat ,malah makin merah , ya . Jadi gemas he he ." Peony menunduk dan mengusap gemas kedua pipi Al .

"Kamu akan main di sini sampai jam berapa ?" tanya Al dengan suara yang masih agak cadel .

Peony terdiam , dia kembali mengingat dan menyadari jika dirinya akan tinggal di sini dan menjaga Al .

" Mulai sekarang dia akan tinggal di sini ,Boy . Dia akan bermain bersamamu sepanjang kamu mau . Dia akan mengikutimu ke mana pun kamu pergi . Apa kamu suka?".

Suara berat seseorang mengejutkan Peony . Dia menoleh ke belakang dan melihat kedatangan Matthew .

Peony langsung menyingkir . Matthew pun sempat memberikan tatapan tajam kepada Peony , yang langsung di buat menunduk ngeri .

"Benarkah begitu ,Yah? Dia akan di sini bersama kita?". Mata Al nampak berbinar .

"Yah , bukan nya kamu ingin dia di sini setiap hari? Bermain bersama kamu di rumah dan di sekolah bersama? dia akan bantu kamu mandi , makan , tidur dan semua hal akan dia lakukan ." Matthew menggendong putra kecilnya dan mencium pipi kemerahan itu singkat .

Al mengangguk semangat , dia menatap Peony sambil tersenyum senang .

"Jadi ,Apa kah sekarang dia adalah Ibuku!."

Deg...

Semua orang di sana terkejut , apa lagi Matthew matanya langsung melotot . Dia menatap Peony yang kalah membulatkan matanya saat ini .

Matthew berdehem , dia kembali menatap sang putra ." Bukan ,dia itu babysitter kamu ."

Wajah Al yang tadinya sangat semangat . Kini kembali redup dan terlihat sedih . Hal itu membuat Matthew terdiam . Peony pun menjadi ragu , dia tak tega , tetapi juga tak berani bersuara di depan Matthew .

"Kata teman teman aku ,Ibu itu suka mengajak kita bermain , selalu bermain bersama , mandi di temani ibu , makan di suapi ibu . Tidur di temani ibu di bacakan dongeng sebelum tidur . Ke sekolah di temani ibu . Jadi aku pikir di Ibuku , karena dia tinggal di sini dan akan selalu bersamaku ." ucap Al membuat hati Matthew sangat teriris .

Rupanya peran Matthew yang merangkap peran sebagai Ayah dan Ibu sekaligus , memang tidak cukup untuk Al . Peran seorang Ibu tetaplah di butuhkan , apalagi pada usia anak yang masih begitu kecil .

Terpopuler

Comments

partini

partini

lihat saja Morgan tuan mu nanti pasti bucin akut

2025-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86 (21+)
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101 (21+ ) malam pertama ¹
102 102 (21+ malam pertama ²
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112 (²¹+)
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
Episodes

Updated 150 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86 (21+)
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101 (21+ ) malam pertama ¹
102
102 (21+ malam pertama ²
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112 (²¹+)
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!