Perlahan Peony membalikkan badannya dan membelakangi pintu . Gadis itu meneguk ludahnya dengan kasar , ketika melihat ada seorang pria yang sedang duduk di meja kerjanya .
Melihat dari tatanan ruangan , sepertinya itu ruang kerja pribadi .
" Sini ,mendekat lah!."
"H-ah?" Peony tidak paham dengan kalimat pria di ujung sana .
"Kamu tuli , mendekat lah ke sini!."
"Ba-baik ,Tuan ."Peony segera bergerak mendekat ke arah pria yang memanggilnya . Pria itu tiada lain adalah Matthew .
Matthew menatap Peony dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan mata tajam . Pria itu menilai penampilan gadis kecil itu .
"Hem , dia benar benar masih kecil . Harusnya umur dia sekitar dua puluh tahunan . Tidak ada yang menarik , tapi kenapa Al menyukainya untuk menjadi teman ?" Batin Matthew menilai dan menerka nerka .
Peony sendiri masih terdiam ,tubuhnya menjadi kaku . Kepalanya tertunduk tak berani menatap wajah pria dewasa yang ada di depannya .
"Siapa Namamu?"
"Nama saya Peony surgawi , Tuan ."
Matthew mengerutkan satu alisnya mendengar nama Peony yang unik di rasa ." Mulai sekarang kamu bekerja di sini . Sebagai babystter putra saya ."
Peony terkejut , sepontan dia langsung mengangkat kepalanya dan menatap lawan bicaranya . Peony terkejut saat melihat bola mata coklat milik Matthew .mata pria di hadapannya juga sangat tajam . Ada pesona tersendiri yang tak dapat di elakkan .
Peony kembali menunduk ." tapi saya tidak merasa melamar pekerjaan , Tuan . Dan saya juga sudah memiliki pekerjaan , saya..."
"kalimat saya tadi adalah perintah , bukan hanya sekedar pemberitahuan ." sela Matthew
Peony kembali mengangkat wajahnya ." Ke-kenapa begitu ,Tuan? Saya tidak bisa bekerja di sini . karena saya sudah memiliki pekerjaan lain . Saya minta maaf , tapi saya sekarang harus kembali ."
Matthew tersenyum miring ." Silahkan kembali , sebelum kamu sampai ke toko itu . Saya pastikan toko itu sudah rata menjadi tanah ."
Deg..
Peony terdiam di tempatnya mendengar kalimat itu . Mata bulatnya menatap Matthew dengan ekspresi takut ." A-apa maksud Anda , Tuan?"
"Semua hal yang saya inginkan , harus terkabulkan . Jika saya mengatakan kau jadi babysitter untuk putra saya . Maka kamu harus terjadi ,jika tidak . Silahkan tanggung resikonya sendiri ."
Peony menunduk dengan wajah takut . Ini kali pertama , dia berusan dengan seseorang yang penuh dengan kekuasaan .
Selama ini hidup Peony baik baik saja . Meski sebagai gadis yatim piatu dengan segala hal yang sederhana . Peony hanya tamatan sekolah menengah atas . Dan semenjak itu hidupnya benar benar fokus pada toko bunga milik Bibi Aura .
"Kenapa harus saya ,Tuan? Masih banyak orang di luar sana yang menginginkan pekerjaan .sedangkan saya ..."
"Saya tidak suka basa basi ,jawab dengan jelas . Kamu bersedia bekerja di sini menjadi babysitter putra saya atau , kamu akan menerima konsekuensinya? Masalah meratakan toko bunga tempat kamu tinggal itu , juga pekerjaan gampang bagi saya ." Matthew menyela ucapan Peony dengan wajah datarnya .
Peony mengepalkan tangannya .Dia menatap Matthew dengan mata berkaca kaca ." Kenapa Anda begini , Tuan? Apa karena Anda memiliki uang dan kekuasaan . Anda melakukan segala hal sesuka Anda seperti ini ?" Peony berucap bibir bergetar menatap Matthew .
Pria matang itu menyeringai , menatap mata polos gadis itu dengan tatapan tajam .
"Salahkan dirimu sendiri , kenapa menjadi orang miskin ? Cih , semua hal di dunia ini memang di ukur dengan uang . Dengan uang , kamu bisa melakukan apa saja , termasuk menghilangkan nyawa orang ." Bisik Matthew dengan arogannya .
Bulu kudu Peony berdiri ketika nafas pria itu menyapa kulit lehernya . Peony meneguk kasar ludahnya .
"Aura , jika saya ingin nama itu menghilang dari muka bumi ini , juga sangatlah mudah bagi saya ."
Bak di sambar petir ,seketika mata Peony membulat menatap Matthew yang berada tepat di depan wajahnya .
Jarak wajah mereka hanya beberapa senti meter . Matthew masih memberikan senyum arogan itu untuk si gadis polos .
"Jangan sentuh Bibi Aura ." Bisik Peony dengan bibir bergetar .
Matthew kembali menyeringai sebelah alisnya terangkat menatap wajah takut Peony .
"Dunia ini keras , gadis kecil . Semuanya bisa di beli dengan uang . Maka sebagai orang miskin harusnya kamu bersyukur bisa bekerja dengan saya . Apa lagi menjadi babysitter putra saya . Dan kamu akan tinggal di sini dan semua kebutuhanmu akan di tanggung , dan itu semua di luar gajimu . Gajimu bersih akan saya berikan tanpa potongan biaya kamar dan makanan . Kamu hanya perlu berada di sisi putra saya setiap harinya , ya seperti pekerjaan seorang babysitter layaknya bekerja ."
Matthew berbicara sambil melipat kedua tangannya di d**a . Dia menatap Peony yang diam . Gadis kecil itu nampak jelas begitu tertekan dan terpaksa .
"Gaji kamu kerja sebagai karyawan di toko bunga itu selama satu bulan . belum tentu ada dua puluh lima persen dari gaji kamu satu bulan kerja di sini . Harusnya kamu bersyukur , saya akan memberikan gaji yang sangat besar untukmu ." tambah Matthew .
Peony menunduk ." Tapi saya tidak menginginkan berada di sini . Saya tidak hanya butuh uang , tapi saya butuh keluarga . Bersama Bibi Aura saya senang dan bahagia . Dia adalah keluargaku satu satunya meski bukan keluarga kandung . Tapi sekarang saya di pisahkan ? Demi Bibi Aura , aku harus bertahan di sini . saya tidak ingin toko bunga itu rata dengan rata . Apa lagi sampai Bibi Aura terluka. Orang ini....... benar benar tidak punya hati ." Bisik Peony dalam hati .
"Ikut dengan mereka , mereka akan menunjukkan kamarmu . Nanti sore , nanti sore putra saya akan turun dan kau bisa berkenalan dengannya . Kamu akan di berikan berbagai hal tentang putra saya . Dan kamu harus memahami semuanya ."
Peony mengangkat kepala nya dan menatap Matthew ." T-tapi ,Tuan. Saya belum memberitahu Bibi Aura jika saya akan bekerja di sini . Bisa beri saya izin untuk menemuinya sebentar saja ?."
"Tidak ....kamu memiliki ponsel kan? Tinggal hubungi dia dengan benda itu . Jangan memancing saya , pergilah sekarang ?." Matthew berbalik badan dan bergerak ke kursi kebesarannya .
Beberapa pelayan mengajak Peony untuk pergi dari sana . Gadis kecil nan polos itu menatap Matthew yang benar benar tak memiliki hati dan belas kasih padanya .
"Bahkan dia tak memberiku waktu untuk sekedar berpamitan kepala Bibi Aura . Dia pasti sangat khawatir sekarang ." Peony bergumam di dalam hatinya , dia ingin menangis rasanya saat ini .
"Ini kamar Anda dan ini kartu kamarnya . Silahkan lihat lihat dulu . Lima belas menit lagi akan ada pelayan yang akan datang ke sini . Mereka akan mengenalkan tempat tempat dan suasana di mansion . Juga termasuk penjelasan tentang tuan muda Matthew ."
Kening Peony berkerut ." Matthew?"
"Ya , putra dari Tuan Matthew . Anak yang akan anda jaga ."
"A-apa ? Jadi ini kediaman keluarga Matthew ?."
"Benar , apa Anda tidak melihat gerbang utama ? Ada tulisan jelas kediaman Matthew di sana ."
Peony terdiam ." A-aku tidak memperhatikannya karena terlalu takut ." gumam Peony .
"Masuklah waktu anda hanya lima belas menit . Sebelum nanti harus berkeliling .Berkeliling di mansion ini butuh waktu dan tenaga . Jadi kami sarankan baringkan tubuh Anda sejenak . Kami permisi ."
"Tunggu. Maaf saya tidak bisa menggunakan ini . Bagaimana caranya ?." Peony mengangkat chip di tangannya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
partini
lanjut
2025-07-01
0