PULANG

"Nanti turunin gue di depan gerbang perumahan aja, Sap!" ucap Arimbi pagi itu. Keluar kamar mode cerewet dimulai, Sabda sampai menghela nafas berat nih cewek gampang banget ngomelnya sih.

Apalagi tadi malam keribetan ala Arimbi membuat Sabda sampai menjambak rambut frustasi. Beberapa kali warning gak usah macam-macam, gak usah nafsu sama gue, gak usah dekat-dekat gue, tapi begitu Sabda pamit tidur di kamarnya di lantai 2, Arimbi malah ngomel

Kok lo tega ninggalin gue sih, Sap. Ini rumah cowok, gue takut lah kalau tidur.

Ya terus lo mau gimana, Mbek?

Ya gak usah tidur.

Sinting lo, Mbek.

Pada akhirnya, Sabda menuruti permintaan Arimbi untuk tidur di sofa ruang tamu, sedangkan Arimbi tidur di kamar tamu. Hem, tuan rumah kedinginan, sedangkan sang tamu tidur nyenyak di bawah selimut. Belum lagi saat shubuh menjelang, Sabda bangun dan mengetuk pintu, niatnya untuk membangunkan Arimbi sholat shubuh, tapi nyatanya dia gak berani keluar dan dia bilang tembus. Sempat gak paham, Sabda pikir kamarnya bocor sehingga tembus ke kasur,, baju Arimbi basah. Eh ternyata dia halangan, tembus di kasur, pembalut yang ia bawa habis.

Terus lo mau gue gimana, Mbek?

Beliin pembalut.

Sinting lo ya, pagi buta begini. Di mana toko buka.

Akhirnya Arimbi membuka ponsel, beli lewat go*k pembalut, dan Sabda diminta mengambil pembalut itu.

Ribet.

Dan sekarang urusan pulang saja kembali bikin Sabda pusing. Arimbi minta pulang nanti jam 10an, agar sang ibu tidak curiga kalau dia ternyata pulang malam dan menginap di rumah cowok. Lanjut aturan diturunkan di depan gang, kenapa tinggal pulang saja seribet ini sih.

"Sudah?" tanya Sabda memastikan tidak ada drama pulang lagi. Dirinya sudah siap di atas motor, dan Arimbi masih penuh pertimbangan untuk segera naik.

"Apa gue naik go*k aja ya, Sap?"

Sabda mendongakkan kepala ke atas, jengkel setengah mati, pagi ini kepalanya mumet berurusan dengan Arimbi, tak menyangka teman SMA yang tadi malam ia lamar semenyebalkan ini sih.

"Pesan aja kalau gitu, gue mau lanjutin tidur!" ucap Sabda kesal. Turun dari motor dan hendak memasukkan motor kembali. Namun, lengan jaketnya ditarik Arimbi.

"Ya udah anterin!"

"Baik, Sis!" jawab Sabda pasrah.

Selama perjalanan Arimbi diam. Mungkin sedang berpikir jawaban apa yang akan dia berikan bila sang ibu tanya. Jalanan sepi, tak sampai 15 menit Sabda sudah sampai di depan gerbang perumahan Arimbi.

"Udah sesuai petunjuk, cepatan turun!" ucap Sabda jutek. Arimbi turun dari motor dengan cemberut.

"Makasih ya!" ucap perempuan itu tak ikhlas.

"Bilang yang ikhlas!" terpaksa Sabda menarik tangan Arimbi sebelum gadis itu ngeloyor.

"Hish! Terimakasih ya Pak Haji Sabda," ucapnya sembari tersenyum.

"Mbak Arimbi!" panggil Sadewa dengan naik motor matic melaju kencang masuk ke gang perumahannya.

Arimbi meringis, niatnya diturunkan di sini biar gak ketahuan, eh malah Sadewa panggil sambil berteriak. Sialan.

"Udah ketahuan Dewa, yakin masih turun di sini?"

"Iya, udah gak pa-pa. Gue jalan aja."

"Balik kampus kapan?" tanya Sabda yang sekarang melepas helm full facenya.

"Kenapa? Gue gak mau nebeng sama lo!"

"Ya udah!" jawab Sabda cuek, kembali memakai helm dan starter motornya. Tanpa pamit ia langsung tancap gas.

Arimbi melongo, pengen jambak rambut Sabda aja. Setidaknya pamit kek, gue balik ya. Begitu kan enak, batin Arimbi menggerutu.

Sampai rumah, Ibu sudah selesai berjualan. Warung pecel beliau sudah tutup, Mbak Yatni pun sudah membersihkan meja pelanggan.

"Loh kok jalan? Kata Dewa tadi kamu boncengan sama cowok?" tanya Mbak Yatni dengan senyum mencurigakan.

"Teman, Mbak. Cuma nebeng doang!" jawab Arimbi tak mau memperjelas teman cowok yang dimaksud sang adik.

Masuk rumah, Ibu masih rempong dengan bumbu pecel yang akan digiling. Biasanya Ibu menyuruh Mbak Yatni. "Habis ini ibu mau ngomong!"

Arimbi memutar bola matanya malas, kalau kayak gini, pasti Ibu sudah terkena omongan Sadewa yang kemungkinan hiperbola dan tidak sesuai fakta.

"Ihir, siapa tuh?" ledek sang adik yang sudah tak ada jadwal sekolah. Dia sudah selesai ujian akhir kelas XII nya. Pantas saja berkeliaran pakai motor di jam sekolah. "Pacar, Mbak?"

"Calon suami, puas lo!"

Sadewa ngakak. Puas sekali kalau membuat sang kakak emosi. "Mas Sabda kan Mbak?"

Oh Arimbi tidak bisa menyimpan ekspresinya. Langsung mendelik, seolah kepergok melakukan kesalahan. Perasaan tadi saat Sadewa menyapa, Sabda masih pakai helm deh.

"Gak usah kaget gitu, barusan dia wa gue!"

"Lo punya nomornya Sabda?"

"Iyalah, orang kita satu tongkrongan futsal."

"Lagak lo, Wa. Futsal segala."

"Yey, biarin ketimbang gue ikut tawuran mending mana?"

"Sampe gue tahu lo tawuran, lo gue tonjok!"

"Dih, badan kurus emang bisa nonjok," ejek Sadewa berniat ngeloyor. Namun kaosnya ditarik oleh sang kakak.

"Dia wa apa?"

"Cepek!" pinta Sadewa sembari mengadahkan tangan, wajahnya sok jual mahal begitu. Bikin Arimbi kesal saja.

"Ogah!" malas juga Arimbi meladeni palakan sang adik, meski penasaran. Ia pun masuk kamar segera ganti baju. Ia tersenyum sekilas, mengingat baju yang ia pakai adalah kaos dan celana training milik Sabda.

"Aish. Kok gue jadi kepikiran Sapi sih," ucap Arimbi sembari menggelengkan kepala.

Hidup baru tenang tanpa ocehan sang adik, kini Arimbi mengisi tangki kesabaran setelah mendengar teriakan Ibu.

"Mbak, sini lo. Ibu mau ngomong, buruan!"

Arimbi menghela nafas, lalu keluar menemui sang ibu di dapur. Beliau mau masak untuk makan siang mungkin apalagi Arimbi datang. Kalau ada Sadewa doang palingan goreng telor saja, karena sang adik begitu suka dengan telor dan tempe goreng.

"Mbak, lo tadi diantar siapa pulang?"

"Teman, Bu."

"Iya, teman siapa? Teman lo kan punya nama, Mbak.

"Sabda."

"Oh Sabda yang dulu antar kamu saat Ayah di rumah sakit?" Arimbi mengangguk. Padahal saat SMA dulu Sabda sering ke rumah untuk kerja kelompok bersama teman lain. Cuma anaknya diam jadi gak diingat sama ibu, beda saat di rumah sakit, ibu pasti ingat moment itu karena Sabda yang mengantar Arimbi pulang dini hari.

"Kalian pacaran?"

"Enggak!"

"Kok bisa kamu diantar dia?" tanya Ibu mulai introgasi. Arimbi harus hati-hati dalam menjawab, ia tak mau berbohong sekaligus harus menutupi kelakuan dirinya yang menginap di rumah cowok malam tadi.

"Ya Mbak cuma WA, mau nebeng pulang. Kebetulan dia juga pulang, dan minggu depan juga ujian skripsi."

"Yang ngajak nebeng siapa?"

"Mbak!"

"Kenapa gak naik bus aja?"

Arimbi memutar otak agar memberikan alasan kuat sehingga ibu tidak curiga. Padahal kalau mengingat waktu pulang kemungkinan Arimbi dari kos pukul 7 pagi, tentu bus ada.

"Bus pasti ramai bu, kampus pada pekan sunyi. Males ah desak-desakkan."

"Terus di motor peluk-pelukan begitu?"

"Enggak. Pegang pundak."

"Bukan apa-apa ya, Mbak. Ibu takut aja kamu terkena pergaulan bebas."

"Iya, Bu!" jawab Arimbi tanpa membantah.

"Anaknya Bu Samsul, hamil loh. Usianya padahal masih 18 tahun dan ditanya siapa bapaknya, dia gak mau jawab. Jadi omongan tetangga. Terus para ibu-ibu nyeletuk gimana Arimbi, anak kuliah biasanya malah lebih bebas."

"Tergantung perempuan dan pergaulannya, Bu. Arimbi gak punya pacar, sangat bisa memastikan kalau Arimbi masih perawan!"

"Ya ibu cuma gak mau aja, anak ibu aneh-aneh di luar sana!"

"Aman, Bu!"

Arimbi pun membantu Ibu memotong tempe untuk dijadikan tempe kering. Keduanya diam fokus dengan potong-memotong. Arimbi melirik sebentar. Maju mundur ingin cerita soal lamaran Sabda tadi malam.

"Bu!" panggil Arimbi sedikit takut.

"Apa?" tanya Ibu yang masih mengupas bawang putih.

"Kalau Ada cowok yang melamar Arimbi?" tanya Arimbi dengan sedikit terbata, apalagi ibu langsung menoleh dan mengangkat spatula.

Alamak horor kali, emak gue.

Episodes
1 HUJAN
2 DARI HATI
3 AJAKAN SAKRAL
4 AYAH
5 PULANG
6 INTEROGASI
7 CALON MANTU
8 INTERVIEW MANTU
9 MENUNGGU
10 CEMBURU?
11 OBROLAN
12 MERINDING
13 DARI HATI
14 PANTAI
15 PETUAH
16 BERANI
17 DISKUSI MASA DEPAN
18 CINTA ABU-ABU PUTIH
19 MALAM PAGELARAN
20 ONE STEP
21 MASA MUDA
22 KESAN PESAN
23 ARTI TEMAN
24 POSTINGAN
25 SESERAHAN
26 PERSIAPAN
27 TAMU
28 AZREL
29 PENGAJIAN
30 HAJATAN
31 MALAM PERTAMA
32 NASEHAT IBU
33 LELUASA
34 MASAKAN PERTAMA
35 ANAK
36 EKSKUSI ARIMBI
37 VERSUS DEWA
38 KADO
39 KELUARGA
40 TUTOR GRATIS
41 MEET UP
42 DOA
43 CHECK IN
44 BATU MALAM
45 REAL HONEYMOON
46 KABAR PAGI
47 EMOSI
48 RENCANA MASA DEPAN
49 TINGGI BADAN
50 MASIH NOSTALGIA
51 PALING CANTIK
52 JEALOUS
53 KERAMAIAN RUMAH
54 MODE SIBLINGS
55 SEMANGAT CUAN
56 DI RUMAH IBU
57 MANJANYA SADEWA
58 PASSION
59 MENGUJI MENTAL
60 AGENDA DI KAMPUS
61 HAMBALI
62 WISUDA
63 MERAYAKAN
64 MODE KERJA
65 LDM
66 TEGANG
67 HARUS BIJAK
68 SIDAK
69 SEBAGAI KELUARGA
70 KADO DARI PAPA
71 BISIK TETANGGA
72 RANDOM
73 GANGGUAN SADEWA
74 KEPO
75 OTW BELI
76 PENGUKURAN
77 HAMPIR TERPENGARUH
78 KESENJANGAN MINDSET
79 UNDANGAN
80 COUPLE MODE KERJA
81 Q&A
82 RESELLER BARU
83 RESELLER AMAZING
84 MODE JUALAN
85 OTW HEALING
86 MENYATU DENGAN ALAM
87 I, YOU, SINE
88 BONGKAR AIB
89 RIAK PERNIKAHAN
90 TANGISAN
91 AMARAH ARIMBI
92 PERAN IPAR
93 VERSI TERBAIK
94 CUAN JALUR LAIN
95 SNORKLING
96 BUKA ORDERAN
97 TERPANCING EMOSI
98 MODE BAHAYA
99 DITANGKAP
100 BROMO
101 ARIMBI CORE
102 PAPA MAMA
103 KEANEHAN BUMIL
104 TANGISAN BUMIL
105 OTW LAHIRAN
106 PRINCESS
107 DASAR BETINA
108 PERASAAN IBU
109 NASEHAT PAPA TIRI
110 HANYA KITA
111 BESAN
112 DRAMA BALITA
113 NOVEL BARU
114 PACARAN TIME
115 GELORA
116 KERANDOMAN ALUNA
117 DISKUSI BERAKHIR DESAH
118 KOMPAK JAHIL
119 PONDASI
120 PERSIAPAN
121 SI POSESIF
Episodes

Updated 121 Episodes

1
HUJAN
2
DARI HATI
3
AJAKAN SAKRAL
4
AYAH
5
PULANG
6
INTEROGASI
7
CALON MANTU
8
INTERVIEW MANTU
9
MENUNGGU
10
CEMBURU?
11
OBROLAN
12
MERINDING
13
DARI HATI
14
PANTAI
15
PETUAH
16
BERANI
17
DISKUSI MASA DEPAN
18
CINTA ABU-ABU PUTIH
19
MALAM PAGELARAN
20
ONE STEP
21
MASA MUDA
22
KESAN PESAN
23
ARTI TEMAN
24
POSTINGAN
25
SESERAHAN
26
PERSIAPAN
27
TAMU
28
AZREL
29
PENGAJIAN
30
HAJATAN
31
MALAM PERTAMA
32
NASEHAT IBU
33
LELUASA
34
MASAKAN PERTAMA
35
ANAK
36
EKSKUSI ARIMBI
37
VERSUS DEWA
38
KADO
39
KELUARGA
40
TUTOR GRATIS
41
MEET UP
42
DOA
43
CHECK IN
44
BATU MALAM
45
REAL HONEYMOON
46
KABAR PAGI
47
EMOSI
48
RENCANA MASA DEPAN
49
TINGGI BADAN
50
MASIH NOSTALGIA
51
PALING CANTIK
52
JEALOUS
53
KERAMAIAN RUMAH
54
MODE SIBLINGS
55
SEMANGAT CUAN
56
DI RUMAH IBU
57
MANJANYA SADEWA
58
PASSION
59
MENGUJI MENTAL
60
AGENDA DI KAMPUS
61
HAMBALI
62
WISUDA
63
MERAYAKAN
64
MODE KERJA
65
LDM
66
TEGANG
67
HARUS BIJAK
68
SIDAK
69
SEBAGAI KELUARGA
70
KADO DARI PAPA
71
BISIK TETANGGA
72
RANDOM
73
GANGGUAN SADEWA
74
KEPO
75
OTW BELI
76
PENGUKURAN
77
HAMPIR TERPENGARUH
78
KESENJANGAN MINDSET
79
UNDANGAN
80
COUPLE MODE KERJA
81
Q&A
82
RESELLER BARU
83
RESELLER AMAZING
84
MODE JUALAN
85
OTW HEALING
86
MENYATU DENGAN ALAM
87
I, YOU, SINE
88
BONGKAR AIB
89
RIAK PERNIKAHAN
90
TANGISAN
91
AMARAH ARIMBI
92
PERAN IPAR
93
VERSI TERBAIK
94
CUAN JALUR LAIN
95
SNORKLING
96
BUKA ORDERAN
97
TERPANCING EMOSI
98
MODE BAHAYA
99
DITANGKAP
100
BROMO
101
ARIMBI CORE
102
PAPA MAMA
103
KEANEHAN BUMIL
104
TANGISAN BUMIL
105
OTW LAHIRAN
106
PRINCESS
107
DASAR BETINA
108
PERASAAN IBU
109
NASEHAT PAPA TIRI
110
HANYA KITA
111
BESAN
112
DRAMA BALITA
113
NOVEL BARU
114
PACARAN TIME
115
GELORA
116
KERANDOMAN ALUNA
117
DISKUSI BERAKHIR DESAH
118
KOMPAK JAHIL
119
PONDASI
120
PERSIAPAN
121
SI POSESIF

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!