Dua Wanita Ular

Dena menatap sendu ke arah sosok lelaki yang tengah tidur di atas ranjang rumah sakit.

Dana yang dulunya selalu menjaganya kini terbaring tak berdaya. Wajah tirus dan pucat itu menunjukkan betapa sakitnya Dana saat ini.

"Mas Dan, aku datang. Mas kamu harus cepat sembuh. Kamu udah janji mau bawa aku jalan-jalan ke Aussie." kata Dena lirih.

Matanya kini sudah basah, bagaimana mungkin dia bisa sanggup melihat Dana yang menderita seperti ini.

Karena tak sanggup melihat lebih lama, dia pun segera keluar dari ruang rawat inap saudaranya.

Air mata gadis itupun langsung luruh ketika berada di depan pintu kamar.

Sampai saat ini Dena hanya berani menjenguk Dana disaat lelaki itu tidur karena pengaruh obat. Dena tak bisa menyembunyikan raut kesedihan di depan kembarannya. Dia tak mau jika Dana semakin bersedih saat melihatnya menangis.

Dena mengintip dari kaca pintu. Kata om Albert, ada baiknya Dana lebih banyak tidur.

Jika sadar justru Dana akan merasakan kesakitan yang luar biasa karena leukimia yang dideritanya.

Tadi Dena sudah bertemu dokter yang menangani Dana.

Dia melakukan pengecekan kesehatan serta tingkat kecocokan sumsumnya dengan Dana. Semoga saja dia bisa menjadi donor untuk Dana hingga saudaranya bisa segera dioperasi

"Aku pulang dulu mas Dan. Nanti aku datang lagi." suara lirih Dena yang berpamitan dari depan pintu.

Biarlah seperti ini dulu, sampai Dena sudah siap bertemu Dana dan bertukar cerita seperti biasa.

****

Kana membanting tas mahal miliknya lalu tubuhnya ke atas ranjang di kamar yang sudah ditempatinya selama hampir enam tahun ini.

Raut wajahnya terlihat lelah dan menahan marah. Bagaimana tidak, ternyata suaminya menyembunyikan perihal wasiat yang ditinggalkan oleh Vania, istri pertama suaminya.

Setelah mendengar ucapan Dena, Kana segera pergi ke kantor suaminya. Perusahaan agen properti yang berada di pusat kota.

Perusahaan itu peninggalan Juan, ayah Vania. Dan satu-satunya aset yang tak bisa dikuasai oleh Tedi. Karena Juan memang mewariskan pada cucu lelaki satu-satunya, Dana.

"Vania sialan, udah pada mati masih aja ganggu hidupku dan mas Tedi. Kenapa jadi kacau begini, sih?!" Kana memaki wanita yang merupakan ibu dari Dena juga atasan tempatnya bekerja dulu.

Kana merasa terjebak, ternyata Vania tak sebodoh yang dia kira. Wanita itu diam-diam membuat surat wasiat yang sah dan legal melalui pengacaranya tanpa sepengetahuannya juga Tedi.

Mungkin Vania sudah mencium perselingkuhannya dengan Tedi sebelum dia meninggal. Sayangnya, saat itu Kana tak berpikir ke arah sana.

Dia terlalu senang saat mendengar jika Vania yang sempat sekarat karena kecelakaan, hingga Vania mengalami kelumpuhan pada kakinya.

Saat itu Kana fokus pada kondisi kesehatan Vania, tapi bukan untuk menyembuhkan melainkan sebaliknya. Kana mengganti obat-obat Vania dengan obat tidur.

Bahkan, Tedi pun tak mengetahuinya. Lelaki itu mengira jika Kana adalah wanita baik hati yang mau merawat Vania.

Padahal saat itu Kana hanya memasang topeng malaikat agar Tedi semakin terpikat dan tak mau lepas darinya.

Dan akhirnya, rencananya berhasil. Tedi menikahinya secara siri, seminggu setelah Vania meninggal.

Tentu saja hal itu karena Kana selalu menggoda dan membuat Tedi tergila-gila hingga bergulat panas di atas ranjang, bahkan jauh sebelum istrinya meninggal.

Klek...

Suara kenop pintu kamar yang diikuti suara lengkingan seorang wanita muda membuat Kana menjadi semakin pusing.

"Mama.... Beneran perempuan bego itu udah balik?" Asta langsung masuk ke dalam kamar dan tanpa basa basi lagi dia segera menanyakan kembali kabar yang didapatkannya.

"Jaga mulut kamu. Dan tutup pintunya sebelum ngomong." ucap Kana pada putrinya yang nyelonong begitu saja.

Asta pun melakukan perintah ibunya lalu duduk di ranjang tepat sebelah ibunya.

"Jadi beneran ma, Dena balik ke rumah ini?" tanya Asta sambil menggoyangkan lengan Kana.

"Iya, Asta." jawab Kana kesal.

"Dasar perempuan sundal. Ngapain lagi dia balik ke rumah ini. Padahal aku udah ngasih ancaman ke dia buat pergi jauh dari sini." Asta pun ikut kesal mendengar jika Dena sudah kembali.

"Kayaknya anak itu mau dikasih pelajaran lagi biar kapok." ucap Asta yang mengepalkan tangannya merasa ingin meremukkan Dena.

"Jangan macem-macem Asta. Posisi kita lagi nggak bagus. Papi kamu bisa ngamuk kalau tau apa yang kita lakukan malam itu." Kana memperingatkan putrinya.

"Lagipula, Dena sudah banyak berubah. Dia bukan lagi perempuan bodoh seperti dulu. Apalagi setelah surat wasiat Vania yang menunjuk jika Dana dan Dena adalah pewaris semua hartanya." ucap Kana dengan raut kesal.

Jika saja dia tau ada klausul itu, mungkin saat ini dia memilih menjadi istri rahasia Tedi.

"A_apa ma? Wasiat? Tante Vania buat surat wasiat?" Asta bahkan mengulang beberapa kali pertanyaan karena merasa tak percaya dengan apa yang di dengarnya.

"Si sialan itu, dia buat surat wasiat diam-diam dan melegalkannya secara hukum. Jika papi kamu nikah lagi setelah dia meninggal maka semua harta Vania hanya akan jatuh pada Dana dan Dena tanpa terkecuali." ucap Kana yang terlihat tak terima.

Sama saja dia menikah dengan Tedi yang miskin karena tak memiliki harta apapun. Dan Kana tak mau hidup miskin lagi.

"Ini nggak mungkin kan, ma. Setelah lima tahun kenapa baru sekarang surat wasiat itu dibacakan." kata Asta tak percaya.

"Papi kamu sudah membuktikan keabsahan surat itu, Asta." ucap Kana sedikit meninggi karena memang sangat kesal.

Memang surat itu dibuat oleh Vania, dan Roland, pengacara yang ditunjuknya adalah saudara dari ipar Vania.

Vania yang minta surat itu dibacakan satu bulan sebelum ulang tahun Dana dan Dena yang ke dua puluh lima.

"Sekarang kita jangan gegabah. Dena berani pulang ke rumah ini pasti sudah mempersiapkan semuanya. Kita bisa hancur kalau salah langkah." kata Kana, matanya menatap foto pernikahannya dengan Tedi.

"Maksudnya, ma? Aku hanya diam dan sabar kayak dulu. Nggak ya, ma... Aku nggak mau, inget kelakuan sok cantik dan centilnya dulu aja bikin aku kesel." bantah Asta sambil mendelik kesal pada mamanya.

"Kalau papi kamu aja nggak berkutik dan gak berani bersuara. Kamu bisa?" tanya Kana sambil menatap tajam pada putrinya yang selama ini hanya tau menghabiskan uang.

"Bisa kamu, Asta?" tanyanya lagi dengan nada lebih tinggi dibanding sebelumnya.

Asta yang melihat mamanya marah, mendadak ciut. Dia tak memiliki keberanian besar untuk melawan mamanya.

"Aku hanya takut ma. Gimana kalau Evan tau Dena kembali. Aku takut Evan goyah dan balik ke Dena. Aku cinta mati sama Evan, aku nggak mau kehilangan dia, ma." Asta mengungkapkan kekhawatirannya.

"Salah kamu sendiri. Lima tahun kamu nikah dengan Evan tapi nggak bisa kamu taklukin suami kamu. Padahal udah ada Cila, harusnya Evan bisa kamu kendalikan." bukannya kasihan, justru ucapan Kana malah memojokkan Asta.

Evan dulunya adalah kekasih Dena. Mereka berselingkuh dibelakang Dena hingga Asta hamil dan lahirlah Archila.

Sayangnya setelah menikah, Evan malah menjadi dan sering membawa wanita-wanita selingkuhannya ke hotel atau villa pribadinya.

"Aku udah usaha, ma. Aku udah lakukan semua yang mama bilang. Tapi tetap aja Evan bilang aku nggak cukup buat memuaskan dia. Dan aku lebih milih dia selingkuh daripada dicerai." kata Asta yang pasrah pada tingkah bejat suaminya.

"Tapi aku nggak rela kalau dia milih balikan sama Dena. Aku nggak sudi, ma. Pokoknya mama harus pikirin cara buat nyingkirin Dena."

Kana memijit pelipisnya, kepalanya semakin pusing mendengar ucapan Asta.

Saat ini Kana lebih fokus mengamankan apa yang sudah dia kumpulkan. Jangan sampai dia kehilangan semuanya.

Dia sudah banyak berkorban bahkan sudah merelakan tubuhnya dijamah banyak pria hidung belang agar bisa mendapatkan posisi ini.

Tanpa mereka sadari, di balik pintu kamar Bik Yun mendengar semua percakapan dua wanita ular itu.

Untung saja nona mudanya belum menikah dengan Evan, jika tidak pasti nasibnya tak akan jauh beda dengan nyonya besarnya.

***

Dena menatap sendu ke arah sosok lelaki yang tengah tidur di atas ranjang rumah sakit.

Lelaki yang dulunya terlihat ceria itu kini terkulai tak berdaya.

Wajahnya tirus dan pucat, tubuhnya pun kini terlihat sangat kurus.

Dena tak sanggup melihat lebih lama, dia pun segera keluar dari ruang rawat inap saudaranya.

Gadis itu pun menangis di depan kamar yang sudah menjadi tempat tinggal saudaranya selama kurang lebih satu bulan ini.

Sampai saat ini Dena belum sanggup menemui Dana jika lelaki itu dalam keadaan sadar.

Dena bingung, tak tau caranya menyembunyikan raut kesedihan di depan kembarannya. Dena tak mau jika Dana melihatnya menangis dan menambah beban pikiran lelaki itu.

Dena melihat Dana yang masih pulas tertidur akibat pengaruh obat dari kaca kecil di pintu.

Biarlah, dia melihat dari jauh dulu. Sampai Dena siap bertemu Dana.

Terpopuler

Comments

Susi Akbarini

Susi Akbarini

itu artinya Evan lelaki tak setia..
untung dena gak nikah ama.Evan.

bisa sakit ati donk..

❤❤❤❤❤

2025-06-27

1

Qhariestppe

Qhariestppe

Penasaran Evan kok mau Nikah sama Asta, padahal gak cinta...

Motif tersembunyi nih pasti

2025-06-28

0

Qhariestppe

Qhariestppe

Nah kan, 😏

2025-06-28

0

lihat semua
Episodes
1 Home Sweet Home ???
2 Aku Pulang
3 Dua Wanita Ular
4 Sampah Harusnya Dibuang
5 Maybe
6 Mungkinkah
7 Akan Bertemu
8 Mengembalikan Ke Posisinya
9 Bakal Calon Suami Dena
10 Kasih Sayang Si Kembar
11 Mahar
12 Sutedjo
13 Pendekatan
14 Cinta Tapi Selingkuh
15 S3 : Saran Seorang Sahabat
16 Tenda Jamed
17 Tobat Nggak, Tuh
18 Asta Yang Malang
19 Gula Gula Kapas
20 Main Kaki Juga
21 Tedi Oh Tedi
22 Gara vs Evan
23 Ijab Kabul Dengan Luka
24 Anggara Suaminya Dena
25 Kana Dan Tedi, Pasangan Yang Serasi
26 Strong Woman
27 Jangan Jadi Pengkhianat
28 Jadi Dena Yang Utuh
29 Ternyata Palsu
30 Pawang
31 Sahabat Sejati
32 Tetangga Baru
33 Kasih Tau Suaminya
34 Bukan Main Masak-Masakan
35 Malam Bersejarah
36 Bidadari Hati
37 Biar Berkah
38 Diculik
39 Kemana Dena Dibawa?
40 Rencana Evan
41 Titik Terang
42 Kabur
43 Pencarian
44 Dena Kabur
45 Tertangkap?
46 Bantuan
47 Datang
48 Penyelamatan
49 Buta Hati
50 Maaf
51 Mereka Penjahatnya
52 Sidang
53 Kegelisahan Dena
54 Hamil
55 Papa??
56 Pertengkaran
57 Keputusan
58 Postingan
59 Kehamilan Simpatik
60 Awal Mula
61 Si Kecil Berotak Jahat
62 Perasaan Nyaman Itu Dimulai
63 Niat Gema
64 Menjual Kisah Sedih
65 Garis Batas
66 Flashback End
67 Buah Kebaikan
68 Ini Tante Dena, kan?
69 Rumah Korban Evan
70 Mulai Mencari
71 Bertemu
72 Permohonan Maaf Anggara
73 Menggapai Maaf
74 Tetap Ingin Berpisah
75 Menyelesaikan Satu Demi Satu
76 Oleh-oleh Tetangga Baru
77 Goyah
78 Keputusan Dena
79 Quality Time
80 Jadi Cerai Atau Nggak?
81 Pilihan Hidup
82 Lahiran
83 Twins Princess
84 Orang Tua Baru
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Home Sweet Home ???
2
Aku Pulang
3
Dua Wanita Ular
4
Sampah Harusnya Dibuang
5
Maybe
6
Mungkinkah
7
Akan Bertemu
8
Mengembalikan Ke Posisinya
9
Bakal Calon Suami Dena
10
Kasih Sayang Si Kembar
11
Mahar
12
Sutedjo
13
Pendekatan
14
Cinta Tapi Selingkuh
15
S3 : Saran Seorang Sahabat
16
Tenda Jamed
17
Tobat Nggak, Tuh
18
Asta Yang Malang
19
Gula Gula Kapas
20
Main Kaki Juga
21
Tedi Oh Tedi
22
Gara vs Evan
23
Ijab Kabul Dengan Luka
24
Anggara Suaminya Dena
25
Kana Dan Tedi, Pasangan Yang Serasi
26
Strong Woman
27
Jangan Jadi Pengkhianat
28
Jadi Dena Yang Utuh
29
Ternyata Palsu
30
Pawang
31
Sahabat Sejati
32
Tetangga Baru
33
Kasih Tau Suaminya
34
Bukan Main Masak-Masakan
35
Malam Bersejarah
36
Bidadari Hati
37
Biar Berkah
38
Diculik
39
Kemana Dena Dibawa?
40
Rencana Evan
41
Titik Terang
42
Kabur
43
Pencarian
44
Dena Kabur
45
Tertangkap?
46
Bantuan
47
Datang
48
Penyelamatan
49
Buta Hati
50
Maaf
51
Mereka Penjahatnya
52
Sidang
53
Kegelisahan Dena
54
Hamil
55
Papa??
56
Pertengkaran
57
Keputusan
58
Postingan
59
Kehamilan Simpatik
60
Awal Mula
61
Si Kecil Berotak Jahat
62
Perasaan Nyaman Itu Dimulai
63
Niat Gema
64
Menjual Kisah Sedih
65
Garis Batas
66
Flashback End
67
Buah Kebaikan
68
Ini Tante Dena, kan?
69
Rumah Korban Evan
70
Mulai Mencari
71
Bertemu
72
Permohonan Maaf Anggara
73
Menggapai Maaf
74
Tetap Ingin Berpisah
75
Menyelesaikan Satu Demi Satu
76
Oleh-oleh Tetangga Baru
77
Goyah
78
Keputusan Dena
79
Quality Time
80
Jadi Cerai Atau Nggak?
81
Pilihan Hidup
82
Lahiran
83
Twins Princess
84
Orang Tua Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!