Keesokan harinya,Lin Yue mengenakan gaun sederhana berwarna biru muda. Tubuhnya yang kurus tampak lebih tegas dengan ikatan kain di pinggang. Ia berdiri di halaman, menunggu keluarga tentara dari kota yang akan datang untuk pembicaraan perjodohan.
Ibu tirinya, Nyonya Zhao, terus mengomel. " *Jangan harap kau akan bahagia, Lin Yue. Tentara itu cacat. Kau akan menghabiskan hidupmu merawat orang lumpuh*."
Lin Yue menatap ibu tirinya sambil tersenyum tipis." *Lebih baik merawat orang lumpuh daripada terus tinggal di rumah ini dengan ular berbisa*."
Nyonya Zhao hampir meledak karena emosi, tetapi derap langkah dari kejauhan membuatnya menahan diri. Beberapa tentara berseragam hijau mendekat, diikuti seorang pria jangkung yang berjalan tegak, meski sedikit pincang.
'Jadi ini ..... Calon suamiku yang katanya cacat?'
Pria itu tampan, dengan rahang tegas, alis lurus, dan sorot mata tajam. Wajahnya datar, dingin, tanpa ekspresi. Kesan " tak terjangkau" begitu kuat darinya.
**Shen Liuhan**.
Mata mereka bertemu. Sejenak, waktu seolah berhenti.
Lin Yue tersenyum sopan, meski matanya menilai tajam.
'Lumpuh? Itu cuma kaki pincang ringan. Fisiknya masih jauh lebih kuat daripada yang mereka katakan.'
Xu Ming, ajudan Shen Liuhan, maju sambil membawa dokumen. " *kami datang untuk menyelesaikan perjanjian pernikahan antara komandan Shen dan Nona Lin Yue*."
Nyonya Zhao langsung tersenyum lebar, meski dalam hati ia senang ingin membuang Lin Yue. " *Tentu, tentu! Kami sudah menunggu*."
Lin Yue maju perlahan, berdiri tepat di hadapan Shen Liuhan. " Kau tentara cacat itu?"
Xu Ming terbelalak. Nyonya Zhao menahan nafas, takut Lin Yue akan merusak segalanya.
Namun Shen Liuhan hanya mengangkat alis. "Kau gadis bodoh itu?"
Keduanya bertukar kalimat pedas dengan wajah datar, seperti sedang mengukur satu sama lain.
"*Kalau aku bilang, aku tak Sudi menikah denganmu, bagaimana*?" Tanya Lin Yue dingin.
Shen Liuhan menyeringai kecil, "Kalau aku bilang, aku pun tak berniat menahanmu bagaimana?"
Udara di sekitar mereka terasa menegang. Orang-orang menahan nafas, menunggu ledakan amarah dari keduanya. Namun yang terjadi justru sebaliknya.
Lin Yue tersenyum santai." *Bagus, kalau begitu kita sepakat. Menikah saja, tapi tak perlu saling ganggu*."
Shen Liuhan Menatapnya dalam-dalam,lalu mengangguk pelan. "Setuju"
Ajudan Xu Ming tertegun. Ini.... perjanjian pernikahan macam apa ini?
Shen Liuhan lalu berkata," *Kalau kau berubah pikiran, kabari aku. Aku cukup fleksibel... Selama tidak mengganggu tugasku*."
Lin Yue membalas," Begitu juga kau. Jangan berharap aku akan menjadi istri yang patuh."
Shen Liuhan tersenyum samar. Untuk pertama kalinya, dia merasa sedikit tertarik dengan permainan ini.
" *Baik. Aku tunggu kau di rumahku di kota. Kita akan segera menikah*."
Lin Yue memutar bola matanya. " Tunggu saja."
Setelah Shen Liuhan pergi, Nyonya Zhao langsung membentak,"*Apa yang kau lakukan, Lin Yue? Kau bicara seperti itu pada calon suamimu*?!"
Lin Yue menatap datar." Kalau aku menikah dengannya, mulai hari itu aku bukan lagi milik keluarga Lin. Ibu tidak akan bisa mengaturku lagi."
Nyonya Zhao terdiam. Wajahnya memucat. dia sadar, setelah Lin Yue keluar dari rumah ini, dia tak akan punya kuasa lagi atas gadis itu.
Lin Yue mendekat pelan, menatap ibu tirinya dari jarak dekat." *Ibu tahu kan, aku sekarang sudah berbeda. Jangan coba-coba memancingku. Aku tak segan membalas hutang lama*."
Nyonya Zhao mundur selangkah. Untuk pertama kalinya, dia merasa takut pada anak tiri yang dulu selalu ia hina.
Di sisi lain, Shen Liuhan menaiki truk Militer sambil memikirkan tatapan Lin Yue yang berani itu.
Xu Ming mengeluh." Komandan, kenapa Anda setuju menikahi gadis seperti itu? Kalau tidak suka, saya bisa mencarikan yang lain."
Shen Liuhan menatap ke depan dengan senyum samar." *Gadis seperti dia menarik. Dia bukan bunga rapuh seperti yang mereka katakan. Dia punya taring*."
Xu Ming tercengang. " Jadi anda tertarik padanya?"
Shen Liuhan menyandarkan punggung, tatapannya dalam." Aku ingin tahu ..... Siapa sebenarnya dia."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments