Suara ayam berkokok dan percikan air dari sumur tua memenuhi udara pagi di desa Qinghe. Lin Yue atau lebih tepatnya, Tang Qiyue dalam tubuh Lin Yue berjalan perlahan keluar dari rumah kayu reyot tempat tinggalnya.
Tubuh ini terlalu lemah. Nafasnya cepat memburu hanya karena berjalan beberapa langkah.
" Tubuh rapuh seperti ini? Memalukan."
Tang Qiyue menghela nafas pelan, namun matanya tetap tenang.
Begitu dia keluar, beberapa orang mulai berbisik.
" Itu Lin Yue, Ya? Si gadis bodoh yang kemarin jatuh ke sungai. Katanya hampir mati tenggelam."
"Apa dia tidak punya malu? Masih berani muncul disini setelah menghancurkan reputasi keluarganya sendiri."
" Hah! Gadis seperti dia bahkan dijodohkan dengan tentara cacat. cocok sekali."
Lin Yue menoleh perlahan. Tatapannya dingin, tajam seperti pisau. Orang-orang yang sedang menggosip tiba-tiba terdiam. Entah mengapa, tatapan itu membuat mereka bergidik, seolah Lin Yue bukan lagi gadis bodoh yang mereka kenal.
" Apa dulu Lin Yue hanya diam mendengar semua ini?"
" kalau aku, aku tidak akan membiarkan mereka bicara semaunya."
Langkah Lin Yue terhenti di dekat sumur. Seorang gadis sebayanya sepupunya, Lin Qiao mendekat sambil membawa ember.
" Hei, Lin Yue. Kau masih hidup, rupanya? Kupikir kau sudah mati kemarin." nada suaranya merendahkan, senyumnya sinis.
Lin Yue menatapnya datar. " Sayangnya aku belum mati. Kau kecewa, ya?"
Lin Qiao mengernyit. " kau bilang apa?"
Lin Yue mengangkat ember dengan satu tangan, meski tubuhnya terasa lemah, ia tetap mempertahankan wajah tenangnya.
" Dulu aku memang lemah. Tapi mulai sekarang, jangan coba-coba cari masalah denganku, Lin Qiao."
Suara Lin Yue terdengar rendah, tapi mengandung ancaman yang membuat Lin Qiao terdiam. Biasanya, gadis bodoh ini akan ketakutan jika dibentak. Kenapa hari ini berbeda?
Lin Qiao menepis rasa takutnya dan mendorong Lin Yue dengan kasar. " Berani sekali kau bicara begitu padaku!"
Tanpa banyak bicara, tangan Lin Yue mencengkeram pergelangan Lin Qiao dengan kekuatan yang tidak seharusnya dimiliki oleh gadis lemah seperti dirinya.
" Kau ingin tahu seperti apa rasa sakit?"
Suara Lin Yue dingin. " Ini baru permulaan."
Plak!
Sebuah tamparan mendarat keras dipipi Lin Qiao, membuat gadis itu terhuyung mundur dan jatuh ke tanah berlumpur.
Orang-orang di sekitar terdiam, tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Lin Yue, si gadis bodoh yang selama ini menjadi sasaran ejekan, baru saja menampar Lin Qiao di depan umum.
" Kalau kau ingin main kotor lagi, aku tidak akan segan mematahkan tanganmu.". Mata Lin Yue menyipit, tatapannya menembus jiwa.
Lin Qiao, yang awalnya hendak melawan, tiba-tiba merasa lututnya lemas. Ada sesuatu yang mengerikan dalam tatapan Lin Yue hari ini.
" *Aku..... aku akan mengadu pada ibu!"*
Lin Yue tersenyum tipis. " silahkan."
Dengan santai, dia berjalan pergi, meninggalkan Lin Qiao yang masih gemetar ditanah.
Orang-orang sekitar yang tadinya bergosip, kini menatap Lin Yue dengan rasa takut dan kagum melihatnya.
" Gadis ini..... Berubah total."
Lin Yue mengangkat wajahnya, menatap langit pagi yang cerah.
" Tubuh ini, hidup ini, sekarang milikku. Aku akan hidup sesuai caraku sendiri."
Dari kejauhan, sepasang mata tajam mengawasinya.
Pria berseragam hijau tua, berdiri tegak dibawah pohon, memperhatikan kejadian barusan.
" Menarik," gumamnya pelan.
She Liuhan, komandan muda yang baru tiba didesa Qinghe, untuk pertama kalinya menunjukkan ketertarikan pada seorang gadis desa yang katannya bodoh itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments