Deg!
Hadi dan Rusmini terkejut mendengar ucapan Nathan. Kenapa terlalu cepat Nathan memutuskan untuk pergi merantau. Baru tadi malam ia meminta izin.
"Kenapa kamu ingin merantau nak? Bukankah bapak belum memberi keputusan mengizinkan atau tidaknya kamu" ucap Hadi
"Pak buk nathan mohon izinkan Nathan merantau 1 tahun saja,Nathan ingin mencari pekerjaan yang bagus buk pak Nathan ingin membahagiakan kalian berdua Nathan melakukan ini juga demi kalian demi keluarga kita" ucap Nathan memohon
Rusmini hanya diam dia tidak tahu harus berkata seperti apa lagi. Ia tidak sanggup pisah dengan anaknya. Anak yang sudah ia jaga selama ini.
"Buk" panggil Nathan pada ibuknya
Rusmini menghela nafas panjang lalu menatap kearah anaknya.
"Kapan kamu akan berangkat" tanya Rusmini dengan nada sendu
"2 hari lagi buk" ucap Nathan
Ia tahu bahwa ibuknya berat untuk melepaskan nya pergi ke kota orang. Ia juga tau bagaimana kehidupan dikota itu seperti apa. Namun tekad nya sudah bulat ia ingin merubah nasib keluarga nya. Ia tidak mau lagi mendengar hinaan dan cacian orang-orang untuk keluarga nya.
"Baiklah jika memang itu keinginan kamu le ibuk dan bapak akan mendukung keputusan kamu" ucap rusmini
"Pesan bapak kamu harus pintar menjaga diri dikota orang,itu kota bukan desa carilah pekerjaan yang halal berapapun gaji nya syukuri jangan sampai kamu melakukan hal yang tidak-tidak" ucap Hadi
"Iya pak buk terimakasih Nathan berjanji akan menjaga diri Nathan sendiri Nathan akan menxari5 pekerjaan yang baik" ucap Nathan tersenyum
"Ibuk dan bapak pegang janjimu" ucap Hadi
"Istirahatlah kamu harus menjaga kesehatan mu dan jangan lupa makan" ucap Rusmini
"Iya buk Nathan ke kamar dulu ya" pamit Nathan pada orangtuanya.
Setelah Nathan ke kamar Hadi dan Rusmini terdiam dengan pikiran nya masing-masing. Mereka ingin menahan Nathan namun mereka juga merasa kasihan kepada Nathan yang selalu dihina oleh orang-orang.
"Apa keputusan kita sudah benar pak"? Tanya Rusmini
"Sudah buk itu adalah keputusan terbaik biarkanlah Nathan mencari jalan kehidupan nya sendiri saat ini kita juga tidak bisa menahan Nathan" jawab Hadi
"Tapi ibuk merasa tidak rela toh pak kehilangan Nathan ibuk tidak sanggup pisah sama Nathan pak" ucap Rusmini meneteskan air matanya
"Apa ibuk ingin selalu Nathan menjadi bahan hinaan dan cacian orang-orang buk? Kita tidak boleh egois buk Nathan juga berhak bahagia" ucap Hadi
Rusmini hanya terdiam mendengar ucapan suaminya. Semua ada benarnya ia tidak mau Nathan terus menerus menjadi bahan hinaan orang-orang. Ia juga tidak boleh egois. Sudah cukup selama ini Nathan menderita hidup bersama mereka. Semoga saja dengan keputusan nya ini dapat merubah kehidupan Nathan dan keluarga nya.
DI SEBUAH RUMAH MEWAH
"Ma sudah cukup kamu seperti ini apa kamu tidak kasihan dengan papi" ucap pria paruh baya kepada istrinya
"Aku gagal menjadi seorang ibu" ucap wanita paruh baya tersebut
"Ini bukan salah mama ini adalah takdir tuhan ma, stop menyalahkan diri mama sendiri" ucap suami wanita itu
"Jika saja mama tidak lengah dulu tidak mungkin kita kehilangan dia pa" ucap wanita itu
"Papa selalu berusaha mencari keberadaan nya ma sampai saat ini memang tidak mudah ma" ucap pria itu
Sepasang suami istri tersebut terdiam. Sudah bertahun-tahun keadaan rumahnya gelap seperti tidak ada cahaya. Semenjak musibah itu terjadi mereka kehilangan 3 anggota keluarganya. Yang sampai saat ini tidak tahu dimana keberadaan nya.
RESTORAN
"Aduh kalo kerja itu yang bener dong kerja kok melamun" ucap pemilik resto tersebut
"Maaf buk" ucap gadis cantik yang diperkirakan umurnya 23 tahun
"Maaf maaf sekali lagi kalo kamu masih ulangin saya akan pecat kamu" ucap wanita tersebut
"Jangan buk saya mohon saya butuh pekerjaan ini saya berjanji tidak akan melamun lagi" ucap gadis itu memohon
"Sudah sana lanjutkan pekerjaan kamu" usir nya pada gadis itu
Gadis yang diketahui bernama bunga Natasya adalah gadis berusia 23 tahun. Sejak umur 4 tahun ia tinggal bersama nenek heni. Nenek heni bercerita jika ia menemukan bunga didekat sekolahan. Sejak saat itu nenek heni merawat bunga sampai diusia 23 tahun.
KAMPUNG RAWA SARI
Pagi telah tiba Nathan sudah bangun dari tidurnya dan segera mandi. Ia akan berangkat pagi hari ini untuk membantu Edi dan sekalian akan mengatakan jika ia akan berhenti.
Setelah selesai mandi nathan bersiap untuk berangkat tak lupa ia juga sarapan terlebih dahulu bersama orangtuanya.
"Nathan berangkat dulu ya buk pak" pamit Nathan pada orang tuanya
"Iya nak kamu hati-hati" ucap Rusmini
"Ibuk gak kerja" tanya Nathan
"Engga ibuk mau kemasin baju-baju kamu buat besok" ucap Rusmini
"Nathan bisa kok buk ibuk mending istirahat aja" ucap Nathan
"Sudah tidak apa-apa cepatlah sana berangkat" ucap Rusmini
"Yaudah asalamualaikum" ucap Nathan
"Waalaikumsalam" jawab Hadi dan Rusmini
Setelah kepergian Nathan Hadi pun pamit untuk berangkat kerja. Sekarang tinggalan Rusmini sendiri dirumah ia akan mengemasi barang-barang anaknya.
Saat sedang membereskan pakaian Nathan tidak sengaja Rusmini menjatuhkan kotak kecil. Ia buka dan terlihat gelang yang ada namanya NATHAN EDWARD M.
Rusmini pun terbayang akan kejadian beberapa tahun lalu.
Flashback on
Oeek oeek oeek oek
Suara tangisan bayi terdengar ditelinga Hadi dan rusmini. Mereka terus mengikuti arah suara itu berasal. Semakin mendekat maka suara tangis itu juga semakin kencang.
Oek oek oek
Hadi dan Rusmini melihat bayi mungil yang berada didalam kardus yang berada didekat gapura desa nya. Dengan hati-hati Rusmini mengangkat bayi mungil tersebut seketika tangis bayi itu pun terhenti.
"Pak ini bayi siapa ya ampun tega sekali orang tua nya membuang bayi tak berdosa ini" ucap Rusmini
"Bapak juga tidak tahu buk ayo sudah bawa saja bayi ini kasihan dia kedinginan" ucap Hadi
Mereka berduapun membawa bayi itu kerumahnya. Setelah itu Hadi melaporkan tentang penemuan bayi tersebut. Rumah Hadi ramai didatangi warga yang ingin melihat wajah bayi tersebut.
"Wah lihat itu ada gelang ditangan nya" ucap salah satu warga
Rusmini yang mendengar pun segera melihat dan ternyata benar disana ada gelang disertai nama yang diyakini adalah nama bayi tersebut.
NATHAN EDWARD M
Flashback off
Tak terasa air mata Rusmini menetes ia tidak tahu harus berkata apa sekarang. Ia hanya tidak siap jika harus kehilangan Nathan. Karena selama pernikahan nya dengan Hadi ia tidak dikaruniai anak. Kehadiran Nathan membuat keluarga kecil mereka bahagia. Walaupun selalu saja ada yang menghina dan merendahkan keluarga mereka terutama Nathan.
"Ibuk tidak sanggup nak jika kamu kelak bertemu dengan orang tua kandungmu" ucap Rusmini sendu dengan air mata yang terus membanjiri pipinya
"Ibuk tidak mau kehilangan kamu nak ibuk sudah mengganggap kamu seperti anak ibuk sendiri" ucap Rusmini sesenggukan
Tak ada yang siap dengan yang namanya kehilangan. Tapi kita juga tidak bisa berbuat apapun jika sudah takdir nya seperti itu. Setiap yang datang pasti akan pergi. Itulah kehidupan tidak pernah kekal abadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments