Karna tidak ingin berdebat dan berakhir ia terlambat masuk kerja Nathan langsung berdiri dan menegakkan sepedanya kemudian ia langsung melangkah meninggalkan Doni dan teman-temannya.
Kejadian seperti tadi sangat sering dialami oleh Nathan. Sejak ia berumur 12 tahun Nathan sudah sering di-bully oleh teman SD nya ataupun tetangganya. Caci dan makian menjadi makanan sehari-hari Nathan.
"Keputusan ku sudah bulat aku kan merantau ke kota aku tidak ingin lagi membuat bapak dan ibuk dihina karena aku" ucap Nathan sambil mengayuh sepeda nya
"Semoga saja nanti aku mendapatkan pekerjaan yang layak disana, agar aku bisa merubah kehidupan orang tua ku" ucap nya lagi
Jarak antara rumah dan kios buah Edi memakan waktu 45 menit. Jika menggunakan motor itu hanya memakan' waktu 30 menit saja. Hari ini Nathan hanya menjaga kios karena tidak ada yang memesan buah kepada kiosnya.
"Assalamualaikum pak lek" ucap Nathan
"Waalaikumsalam" jawab Edi
"Kamu langsung kerja aja ya Nathan paklek titip kios mau kerumah keluarga ada acara" ucap Edi
"Siap paklek" jawab Nathan
"Yaudah paklek pergi dulu ya, asalamualaikum" pamit Edi
"Waalaikumsalam hati-hati dijalan" ucap Nathan
Setelah Edi pergi Nathan mulai membersihkan kios tersebut mulai dari menyapu,mengepel dan memilah buah-buahan yang sekira nya tak layak dijual. Buah yang busuk itu biasanya akan dibawa pulang oleh Nathan. Dia berpikir sayang jika dibuang yang busuk nya masih bisa dibuang.
Nathan menjalani pekerjaan nya dengan ikhlas dan semangat. Walau terkadang ada saja orang yang menghina dirinya. Dan ada juga tetangga yang mengatakan jika kehadiran Nathan itu hanya pembawa sial bagi keluarga Hadi.
"Permisi mas" ucap seorang wanita paruh baya
"Eh iya buk mau beli buah apa" tanya Nathan sopan dan ramah
"Saya mau jeruk nya 1kg mangga nya 1kg dan buah naga nya 1kg" ucap ibu tersebut
Nathan segera mengambil buah yang diminta dengan cekatan dan langsung menghitung total harganya.
"Ini buk semuanya 65 ribu ya buk" ucap Nathan sambil memberi kantong berisi buah tadi
"Ini mas kembaliin nya ambil aja ya" ucap ibuk itu tersenyum
"Alhamdulillah terimakasih ya buk lancar terus rezeki nya jangan lupa datang lagi kesini" ucap nathan tersenyum
"Aamiin saya permisi ya" pamit ibuk itu lalu pergi meninggalkan kios
"Alhamdulillah ternyata masih banyak orang baik" ucap Nathan tersenyum
Jarang memang kita menemukan orang yang benar-benar tulus dalam kebaikan. Dijaman sekarang susah mencari seseorang yang mempunyai hati bersih. Ada namun terkadang orang itu akan bersikap baik jika ada maunya. Teruslah berbuatlah baik kepada sesama manusia. Jika tidak pernah menemukan orang baik maka jadilah salah satunya:)
Waktu berjalan begitu cepat kita jam sudah menunjukkan pukul 12 siang azan Zuhur pun sudah terdengar. Nathan menutup kios karna sudah azan. Kios Edi akan tutup jika sudah waktu nya azan. Nathan berlalu kebelakang mengambil wudhu dan melaksanakan shalat.
Setelah sholat Nathan pergi ke warung nasi yang tidak jauh dari kios nya. Ia hanya membeli nasi dengan lauk telur dadar dan tempe goreng. Ia tidak mempunyai uang untuk membeli lauk yang enak lauk seperti itu pun sudah sangat ia syukuri.
"Buk seperti biasa ya" ucap Nathan ketika sampai diwarung nasi tersebut
"Iya sebentar ya tan" ucap ibuk pemilik warung tersebut
"Kamu gak bosan opo tan makan telur dadar dan tempe goreng terus" tanya salah satu pria yang ada diwarung tersebut yang kebetulan juga karyawan bengkel disebelah kios tempat Nathan bekerja
"Ya gimana lagi bosan mungkin iya tapi aku juga gak punya uang buat beli lauk yang enak" jawab Nathan
"Kamu udah lama kerja dikios itu masak iya beli ayam sesekali aja gak mampu" ucap pria lainnya
"Nasi dengan lauk telur dan tempe itu pun sudah nikmat menurut aku, aku tidak memilih soal makan yang penting aku kenyang dan lagi pula mana mungkin aku makan ayam disini sedangkan orang tuaku dirumah hanya makan tumis sawi" ucap Nathan
Semua terdiam mendengar ucapan Nathan. Dia memang selalu memikirkan orang tua nya terlebih dahulu baru memikirkan dirinya sendiri. Ia tidak mungkin makan enak sedangkan orang tua nya hanya makan tumis sawi.
"Ini tan sudah tidak usah didengarkan omongan mereka" ucap ibuk pemilik warung tersebut
"Iya buk ini uang nya terimakasih" ucap Nathan memberikan uang 10 ribu
Nathan pergi meninggalkan warung menuju kios nya. Ia ingin makan dan segera membuka kios nya. Alhamdulillah hari ini cukup ramai pembelinya.
Setelah selesai sarapan dan membereskan makanan nya Nathan membuka kios nya. Tak lama dari itu terparkir mobil mewah didepan kiosnya.
"Permisi" ucap seorang wanita cantik
"Iya mbak mau cari buah apa" tanya Nathan sopan
Wanita tersebut terdiam beberapa saat ia seperti tidak asing dengan wajah pria dihadapannya saat ini.
"Hm maaf mbak mau beli buah apa" tanya Nathan lagi
"Ah iya maafkan saya, saya mau beli anggur 2kg dan semangka 3kg" ucap wanita tersebut
Nathan segera mengambil buah yang diminta selama Nathan bergerak kesana kemari wanita tersebut terus memperhatikan Nathan.
"Ah aku ingat dia yang pernah mengantarkan buah kerumah jadi dia bekerja dikios ini" ucap wanita yang tak lain adalah Sasha.
"Ini mbak totalnya 125 ribu" ucap Nathan
"Ini ambil aja kembalian nya" ucap wanita tersebut langsung pergi
"Terimakasih ya mbak" teriak Nathan
"Alhamdulillah semoga mbak tadi selalu berada dalam lindungan mu ya Rabb" ucap nathan
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore yang artinya toko akan tutup. Kios Edi tidak buka sampai malam hanya sampai jam 5 sore.
Nathan bersiap-siap menutup kios dan menghitung pendapatan hari ini yang lumayan banyak. Berapapun itu selalu Nathan syukuri.
Nathan sudah dalam perjalanan pulang dan nanti ia akan mampir sebentar ke rumah Edi untuk menyetorkan pendapatan hari ini.
TOK TOK TOK
"Sebentar" ucap orang didalam rumah tersebut
"Eh kamu ada apa nat" ucap wanita paruh baya
"Ini buklek saya mau stor pendapatan hari ini" ucap Nathan sambil menyerahkan uang dan laporan penjualan hari ini
"Oh iya terimakasih ini bagian kamu dari pelanggan" ucap sri sambil menyerahkan bagian kembalian yang diberikan pembeli kepada Nathan.
"Alhamdulillah terimakasih buklek saya pamit ya" ucap Nathan
"Iya hati-hati" ucap Sri
Nathan dengan wajah yang selalu tersenyum mengayuh sepedanya menuju rumahnya. Jarak rumah Sri dan rumah nya tidak terlalu jauh.
"Lihat ada bujang tua" ucap salah satu tetangga Nathan
"Iya sudah tua tapi tidak menikah" ucap ibuk yang lainnya
"Jangankan menikah pekerjaan saja tidak punya dan hanya tamatan SD lagi" ucap ibuk Wiwik Tetangga Nathan
"Aku sih amit-amit ya punya anak Kayak dia" ucap ibu lainnya
"Iya kasian ya pak Budi dan buk Rusmini karena kehadiran dia mereka jadi susah" ucap buk Wiwik
Nathan hanya diam saja tidak ingin menjawab hinaan dari mereka. Sudah sering Nathan mendapatkan hinaan tersebut.
Nathan melangkah masuk kerumahnya memasang senyum bahagia nya. Ia tidak ingin membuat orang tuanya bersedih.
"Assalamualaikum pak buk" ucap Nathan sambil tersenyum
"Waalaikumsalam nak" ucap mereka serempak
"Bagaimana pekerjaan mu hari ini" tanya Hadi
"Alhamdulillah semuanya berjalan' lancar pak" jawab Nathan tersenyum
"Syukurlah le"ucap buk Rusmini tersenyum
Ia tahu bahwa anaknya ini memasang wajah bahagia dihadapan nya saat ini hanya untuk membuat orang tua nya senang. Buk Rusmini dan pak Hadi mendengar hinaan yang dilontarkan tetangga nya pada anaknya itu. Hati ibu mana yang tidak sakit saat anak nya dihina seperti itu.
"Buk pak Nathan sudah membuat keputusan bahwa Nathan akan merantau" ucap Nathan tiba-tiba
DEG!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Setsuna F. Seiei
Camilan plus cerita ini, combo pas banget.
2025-06-16
1