Adisega

"Ayah ... Maaf kan aku," setiba di rumah, Jemima langsung bersimpuh di kaki sang ayah, tangisnya pecah. Sementara sang ayah masih terlihat kesusahan mengontrol emosi, sebelah tangannya memegang dada, berharap rasa sesak di dada perlahan hilang.

Bu Sekar langsung berjalan ke belakang mengambil air putih, tidak berapa lama ia kembali lalu meminta Pak Hasan segera minum dan duduk di sofa.

Pak Hasan menurut, setelah itu Bu Sekar menyentuh kedua bahu Jemima, meminta anak gadisnya itu berdiri, ikut duduk di sofa yang sama dengan sang ayah.

Bu Sekar tidak tau pasti apa yang terjadi, karena ia hanya berdiam diri di rumah mengerjakan pekerjaan rumah.

Yang ia tahu anak gadisnya itu pergi ke warung untuk membeli pembalut karena lagi datang bulan.

"Ayo, ceritakan, apa yang sebenernya terjadi? Kalian sudah sedikit lebih tenang, 'kan? Ibu sangat khawatir," ujar Bu Sekar memecah kebisuan yang sempat tercipta.

"Bu, tadi waktu aku ke warung aku ketemu Bu Fathiah, beliau menghina aku dengan kata kata yang tidak pantas, yang lebih sakitnya beliau bilang kalau Rakha dan Rara akan segera menikah, itu beliau lakukan di depan orang banyak, kami menjadi tontonan orang orang. Ibu dan Ayah pasti sangat malu karena aku," jelas Jemima, tangis yang tadi sedikit reda kembali pecah. Dia menangis terisak-isak. Bu Sekar langsung membawa putri nya itu ke dalam pelukan nya, mengelus-elus punggung sang anak dengan penuh kelembutan serta kasih sayang. Bu Sekar membiarkan saja Jemima menumpahkan air mata, ia tau, pasti sakit sekali rasanya dikhianati sahabat dan kekasih.

"Ayah tegaskan, mulai detik ini berhenti mengharap pria itu lagi. Jangan ada hubungan apa-apa lagi antara kau dan dia. Ayah akan memaafkan mu jikalau kau mampu bangkit menjadi wanita yang lebih baik, lebih kuat dan lebih tegar. Buktikan pada orang orang itu, kalau keluarga kita punya harga diri," ucap Pak Hasan.

"Iya Ayah. Jemima mengerti."

***

Malam hari, Jemima mengumpulkan semua barang barang kenangan yang pernah diberikan Rakha dan Rara padanya. Ada boneka, baju couple dan lainnya.

Lalu dia membawa barang barang itu ke halaman belakang rumah, melempar ke tanah, menyiram sedikit bensin, menyalakan korek api, lalu membakar semua barang barang pemberian dua pengkhianat itu.

"Awalnya memang terasa sakit dan sulit, tapi perlahan-lahan kamu pasti bisa bangkit. Jangan dipaksakan untuk melupakan mereka, biarlah semua berjalan apa adanya, nanti akan ada masa dimana kamu benar benar sudah tidak peduli lagi pada orang orang yang telah menyakiti mu," nasihat Bu Sekar.

"Iya, Bu."

Jemima menatap kobaran api dengan air mata membasahi pipi, lalu ia menyeka air matanya dengan cepat.

"Aku tidak boleh lemah, aku tidak boleh terpuruk hanya karena pengkhianatan mereka," ucap Jemima di dalam hati.

***

Di malam yang sama. Jemima duduk di teras rumah bersama seseorang.

"Aku baru selesai membakar semuanya, membakar barang barang yang dikasih mereka."

"Baguslah."

"Aku tidak bisa menghubungi mereka,"

"Coba aku lihat, apakah nomer mereka yang kau simpan sama seperti nomer mereka yang aku simpan di ponselku," ucap Adisega, teman Jemima, lebih tepatnya teman masa sekolah dan mereka bertetangga juga. Dia datang ke rumah Jemima begitu mendengar kabar yang sudah tersiar hingga ke seluruh penjuru desa.

"Nomernya sama. Sepertinya kau sudah di blokir sama mereka berdua, pantes saja kau tidak bisa menghubungi mereka," Adisega menyerahkan kembali ponsel Jemima.

"Mereka kenapa tega dan jahat sekali padaku. Kenapa mereka tidak jujur saja tentang hubungan mereka, kenapa harus sembunyi-sembunyi dan menghilang," tutur Jemima.

Adisega menatap Jemima lekat dan dalam, dia kasihan melihat temannya itu dikhianati, dia begitu marah atas apa yang telah dilakukan Rakha. Padahal .... Adisega sudah merelakan serta mempercayakan Jemima pada Rakha, selama ini ia sudah mengalah, tapi Rakha malah menyia-nyiakan wanita seperti Jemima. Wanita berparas ayu serta baik hati. Wanita yang selama ini Adisega cintai dalam diam, dia sadar diri, Jemima selama ini hanya menganggapnya teman, tidak lebih, ia lebih memilih memendam perasaan nya hingga sampai detik ini.

Adi menyalakan ponselnya yang tadi sempat redup, lalu dia mulai menghubungi seseorang. Dia melakukan panggilan vidio call.

"Adi, kau nelpon siapa?''

"Pengkhianat itu, dia harus angkat suara biar semua nya jelas dan biar kau lega juga karena sudah ada kepastian tentang berakhir nya hubungan kalian,"

Jemima mengangguk mengerti.

"Angkat brengs*k!" umpat nya karena panggilan nya tak kunjung di jawab.

Setelah mencoba beberapa kali, Rakha tetap tidak mau menjawab. Adi merasa sangat kesal.

Lalu dia melihat story wa Rarasita, di mana di story itu Rara dan Rakha sedang berfoto ria, mereka berada di sebuah tempat makan yang tidak jauh dari rumah Jemima.

Adi langsung berdiri, dia meminta Jemima ikut dengannya, sebelum pergi Adi meminta izin kepada orang tua Jemima terlebih dahulu, setelah mendapat izin baru mereka berangkat.

Adi menyalakan motornya, lalu meminta Jemima duduk di belakang.

***

Mereka sampai di tempat tujuan, mobil Rakha tampak terparkir di halaman tempat makan.

"Adi, apa tindakan kita ini benar?" tanya Jemima ragu saat Adi mengajak nya masuk.

"Tidak apa-apa Jemima. Aku hanya mengajak mu makan di warung ini, sekalian kalau dia mau bicara baik-baik maka aku pun akan bersikap baik, tapi kalau dia menghindar dan berusaha membela diri, maka akan aku pastikan wajahnya itu akan terkena bogeman mentah ku, setidaknya mereka harus menjelaskan serta meminta maaf padamu atas kecurangan yang telah dilakukan," jelas Adi.

Mereka lalu berjalan berdampingan memasuki warung, warung yang tidak terlalu ramai.

Jemima merasa gugup, tapi melihat Adi yang begitu percaya diri, membuat Jemima yakin semua memang harus dibicarakan secepatnya, agar semuanya jelas.

Rakha dan Rara yang sedang tertawa sambil bercerita tiba-tiba tawa mereka redup saat mereka melihat kedatangan Jemima dan Adisega.

Rara dan Rakha refleks berdiri dari duduk, netra mereka tertuju pada Jemima.

Bersambung.

Episodes
1 Mereka Kembali Membawa Luka
2 Mereka Kembali Membawa Luka 2
3 Mereka Kembali Membawa Luka 3
4 Murka Pak Hasan
5 Adisega
6 Putus!
7 Lingkungan Toxic
8 Salam Perpisahan
9 Menjijikan
10 Keinginan Konyol Jemima
11 Tidak di Undang
12 Persiapan Pesta
13 DIXON OZZIE EVERARDO
14 Tidak Suka di Kejar
15 Jemima dan Dixon bertemu lagi
16 Jemima?!
17 Perjodohan yang Tidak di Inginkan
18 Membaca Diary
19 Dixon Datang Bertamu
20 Will You Marry Me
21 Iya
22 Murka Dixon
23 Jemima di bawa ke Jakarta
24 Alexa Marah
25 Rakha Syok
26 Nikah Siri Aja Dulu
27 Diandra Menemui Jemima
28 Ada yang Naksir Rarasita
29 Perdebatan Kecil
30 Detik-detik Menuju Halal
31 Sah
32 Apa Rara Sudah Hamil?
33 Mulai Nyaman
34 Beli Jajanan di Warung
35 Rakha dan Rara Bertengkar
36 Rakha Mulai Menyesal
37 Sengaja Menggoda
38 Meninggal Dunia
39 Dayana Tak Sadarkan Diri
40 40
41 Dayana Tak Pulang
42 42
43 Bercumbu di Kantor
44 Rencana Rarasita
45 Berhubungan Badan
46 Wanitanya Kok Mirip Rarasita?
47 Memalukan
48 Area 21+
49 Besok Aku Ikut kamu, ya
50 50
51 Bertatap Muka
52 Ciut
53 Rakha Ingin Mengucapkan Selamat
54 Dayana Datang Memergoki
55 Talak
56 Hamil Anak Siapa?
57 Kabar Bahagia
58 Rencana Dayana
59 Berkemas
60 Sampai
61 Pengakuan Rega
62 Lapangan Desa
63 Dayana Beraksi
64 Membela Diri
65 Bercerai
66 Tidak Sudi
67 Frustasi
68 Menyusul
69 Meminta Izin
70 Tidak Mirip
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Mereka Kembali Membawa Luka
2
Mereka Kembali Membawa Luka 2
3
Mereka Kembali Membawa Luka 3
4
Murka Pak Hasan
5
Adisega
6
Putus!
7
Lingkungan Toxic
8
Salam Perpisahan
9
Menjijikan
10
Keinginan Konyol Jemima
11
Tidak di Undang
12
Persiapan Pesta
13
DIXON OZZIE EVERARDO
14
Tidak Suka di Kejar
15
Jemima dan Dixon bertemu lagi
16
Jemima?!
17
Perjodohan yang Tidak di Inginkan
18
Membaca Diary
19
Dixon Datang Bertamu
20
Will You Marry Me
21
Iya
22
Murka Dixon
23
Jemima di bawa ke Jakarta
24
Alexa Marah
25
Rakha Syok
26
Nikah Siri Aja Dulu
27
Diandra Menemui Jemima
28
Ada yang Naksir Rarasita
29
Perdebatan Kecil
30
Detik-detik Menuju Halal
31
Sah
32
Apa Rara Sudah Hamil?
33
Mulai Nyaman
34
Beli Jajanan di Warung
35
Rakha dan Rara Bertengkar
36
Rakha Mulai Menyesal
37
Sengaja Menggoda
38
Meninggal Dunia
39
Dayana Tak Sadarkan Diri
40
40
41
Dayana Tak Pulang
42
42
43
Bercumbu di Kantor
44
Rencana Rarasita
45
Berhubungan Badan
46
Wanitanya Kok Mirip Rarasita?
47
Memalukan
48
Area 21+
49
Besok Aku Ikut kamu, ya
50
50
51
Bertatap Muka
52
Ciut
53
Rakha Ingin Mengucapkan Selamat
54
Dayana Datang Memergoki
55
Talak
56
Hamil Anak Siapa?
57
Kabar Bahagia
58
Rencana Dayana
59
Berkemas
60
Sampai
61
Pengakuan Rega
62
Lapangan Desa
63
Dayana Beraksi
64
Membela Diri
65
Bercerai
66
Tidak Sudi
67
Frustasi
68
Menyusul
69
Meminta Izin
70
Tidak Mirip

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!