Bella si pengganggu

...Selamat Membaca...

.......

.......

Melody menatap datar seorang wanita yang tak lain adalah sepupunya Damian. Bella namanya. Melody akui, Bella terbilang cantik. Wajahnya tirus, kulitnya putih, rambutnya panjang dan bodynya yang terbilang ideal. Namun sayang tidak dengan pakaiannya.Bella memakai dress tanpa lengan sebatas paha. Dengan belahan dada yang cukup terbuka serta dibagian pahanya. Make punya cukup tebal dengan lipstik berwarna merah terang.

Tiba-tiba saja wanita itu datang di saat Melody dan Damian hanya tinggal berdua di kediaman. Sementara si kembar dan Mama Audrey sedang keluar, katanya mereka ingin piknik.

"Eeemm.. Mel, bisakah kau mengambilkan minumanku? Airku sudah habis," pinta Bella, wajahnya tersenyum. Namun itu cukup membuat Melody muak.

"Tidak," balas Melody santai. "Siapa dia berani menyuruhku? Dasar benalu!"

"Tapi Mel aku merasa haus lagi."

"Ya sudah, ambil saja sendiri. Kaki dan tanganmu masih berguna kan? Maka pergunakanlah itu dengan baik," potong Melody menatap Bella tersenyum. "Lagi pula, kenapa kau menyuruhku? Apa aku pelayanmu? Apa kau adalah ratu di rumah ini? Meski kau adalah tamu disini, bukan berarti kau bisa seenaknya. Ini rumahku, kediaman ku dan suamiku! Jadi tolong bersikap sopan!"

"Dan lagi, kenapa kau tidak menyuruh pelayan saja? Apa kau sengaja agar aku pergi Dan kau bisa berduaan dengan suamiku begitu?"

Bella mengepalkan tangan di kedua sisi tubuhnya. Wajahnya tampak memerah seperti menahan emosi. "Damian, kenapa kau diam saja? Istrimu menghinaku!" adu Bella manja. Ia memeluk lengan Damian dengan mesra. "Kau harus memarahinya!"

Melody yang melihat itu tentu melotot marah. Dengan segera ia berpindah duduk di antara Damian dan Bella lalu bergelayut manja sambil menyender di bahu suaminya itu. "Sayang~"

Damian menghela napas. Ntah apa lagi yang akan dilakukan istrinya ini. Menghadapi Bella yang seperti itu saja sudah membuatnya pusing, apalagi dengan Melody yang akhir-akhir ini berubah?

"Melody! Apa-apaan kau?! Kenapa kau tidak sopan seperti ini?!" pekik Bella kesal.

Melody menatap Bella seolah-olah bingung. "Tidak sopan? Memangnya aku melakukan apa? Aku hanya bermanja pada suamiku, apa itu salah?"

Bella mengalihkan pandangannya gugup, "Maksudku–tidak seharusnya kalian bermesraan di depanku!"

Melody hanya melihat Bella sekilas, lalu menatap Damian. "Damian~" panggil Melody dengan manja, "Apa aku salah bersikap seperti ini padamu?"

"Tidak."

Meski balasan singkat. Hal itu cukup membuat Bella terkejut. Melody menatap Bella seolah memperlihatkan jika Damian sama sekali tidak masalah.

"Damian! Tidak! Seharusnya tidak boleh! Kalian tidak boleh seperti ini!" Bella berdiri menatap keduanya marah. "Damian! Kau bilang! Kau bilang jika Melody hanya istri di atas kertas saja! Tapi Kenapa? Kenapa sekarang kau peduli?!"

Ekspresi Melody sedikit terkejut. Oh waw, istri di atas kertas ya? Melody merubah ekspresinya menjadi datar. Ia melepas pelukannya pada lengan Damian dan berdiri berhadapan dengan Bella.

"Istri di atas kertas? Oh ya?" Melody tertawa kecil. "Jika benar begitu, mengapa sampai sekarang Damian masih mempertahankan pernikahan kami?"

Melody mendekatkan mulutnya ke telinga Bella. "Kau tahu? Semalam dia menggendongku. Lalu dia menyuruhku pindah ke kamarnya, dan malamnya kami menghabiskan malam bersama. Apa itu yang namanya istri di atas kertas~?" bisik Melody kemudian tersenyum.

"Kau hanya sepupunya, kenapa bersikap seolah Damian adalah milikmu?"

"Damian adalah suamiku! Dia milikku Bella! Bukan milikmu, ah tidak. Maksudku, dia tidak akan pernah jadi milikmu." Lagi dan lagi Melody tersenyum. Dengan santai ia duduk di pangkuan Damian dan mengalungkan tangannya. Rasanya sangat puas melihat Bella yang diam tak berkutik dengan tangan yang mengepal erat.

Di tempatnya, Damian duduk menyilangkan kaki dengan angkuh. Menyaksikan perdebatan antara dua wanita di depannya. Lagi dan lagi ia dibuat cukup terkejut melihat Melody yang dengan berani melawan Bella. Karena biasanya, jika Bella memerintah, Melody akan menurut dan patuh.

Melody menghampiri Damian, "Kau ingin dia pergi kan? Maka ikuti permainanku~" bisik Melody.

"Permainan? Seperti apa?" tanya Damian menatap Melody dengan smirk di wajahnya.

Melody tersenyum, "Seperti ini." Melody memiringkan kepalanya dan menarik tengkuk Damian membuat kedua bibir mereka menempel. "Mainkan peranmu sayang~"

Damian tak membalas ucapan Melody. Ia segera memulai perannya dengan memegang pinggang sang istri agar jarak keduanya semakin dekat. "Seperti ini Mrs. Damian?"

"Yeah Sayang~"

Keduanya saling tersenyum miring satu sama lain, melupakan Bella yang masih ada di sana. Melihat Bella yang semakin terlihat emosi dengan wajahnya yang mulai memerah adalah hiburan untuk Melody.

Bella–wanita itu mengepalkan tangan di kedua sis tubuhnya. Nafasnya memburu melihat sepasang suami-istri di depannya bermesraan.

"Aku tidak akan membiarkan kau memiliki Damian!" gumam Bella menatap penuh benci pada Melody.

"Mau pindah ke kamar honey~?"

Melody cukup terkejut. Tak menyangka jika Damian akan memainkan perannya dengan sebaik ini. Dia ingin mempermainkan ku? Heh! Lihat siapa yang akan menang Damian!

"Sesuai keinginanmu suamiku~"

Keduanya seolah menikmati kedekatan mereka tanpa memedulikan sekitar. Bahkan Bella yang ada di sana tak dihiraukan sama sekali.

"TIDAK!" teriak Bella tiba-tiba. "Tidak boleh! Kau?! Sialan kau Melody!"

"Tutup mulutmu Bella!"

"Damian!" Bella memekik, "Kalian tidak boleh seperti ini! Aku–aku itu tamu kalian! Seharusnya kalian menghargai ku!"

"Pengganggu!"

Bella terkejut. Hatinya begitu sakit mendengar kata itu dari mulut Damian. "Ka ...kau–"

"Pergi!" titah Damian, "Aku dan istriku memerlukan waktu berdua."

Jangan tanyakan keadaan Melody sekarang. Jujur saja dia tengah menahan diri agar tidak tertawa. Ekspresi Bella sangat membuatnya terhibur. Wanita itu seakan melihat suaminya yang telah berselingkuh.

"AAAGRH! Awas kau Melody!" Bella menghentakkan kakinya kesal kemudian pergi dari sana.

"Sampai kapan kau akan terus seperti ini?"

Melody mendongakkan kepalanya, "Memangnya kenapa? Kau keberatan? Bukankah kau mengatakan kita akan pindah ke kamar sayang~?"

Tanpa di duga, Damian langsung berdiri dengan posisi Melody berada di gendongannya.

Melody tersenyum. Ia begitu menantikan apa yang akan dilakukan Damian setelahnya.

Damian membawa Melody ke kamar mereka. Kemudian mencampakkan Melody ke atas kasur membuat wanita itu meringis pelan.

"Kasar sekali! Dasar suami kejam!"

Damian tersenyum smirk, "Kasar?"

Melody merangkak dan lalu merubah posisinya menjadi setengah berdiri dengan lutut di kasur. Menegakkan tubuhnya lalu mengalungkan tangannya ke leher Damian.

Ia mengangguk lalu menatap Damian dengan ekspresi cemberut, "Kau kasar Dami~ Aku tidak suka. Sangat tidak suka!"

Ouh, Damian semakin dibuat terkejut dengan perubahan sikap istrinya ini. Namun biarpun begitu, Damian tentu tidak ingin terpengaruh. "Kau pikir kau bisa menggodaku~" bisik Damian terdengar tajam.

Melody tersenyum, Ia semakin gencar menggoda suaminya itu. "Oh ya?" Melody terkekeh kecil. Ia kembali berbaring di kasur dengan posisi terlentang. "Siapa yang berniat menggodamu? Aku hanya bermain-main Damian," ucap Melody disertai smirknya.

Rahang Damian mengeras, matanya menyoroti Melody dengan tajam. Tangannya mengepal erat di kedua sisi tubuhnya. Ada perasaan tak Terima ketika mendengar ucapan Melody barusan. "Kau?! Kau mempermainkanku?!"

Melody semakin melebarkan senyumnya. Damian yang tiba-tiba menindihnya membuat Melody semakin senang. "Menurutmu begitu? Aku bercanda. Mana mungkin aku berani mempermainkan suamiku. Bukankah kau yang ingin mempermainkanku Damian~?" lirih Melody.

Damian memalingkan wajahnya. Ia bangkit dari posisinya dan membenarkan pakaiannya.

"Jangan pernah berfikir jika aku akan diam saja Damian. Kau mempermainkanku, maka aku juga bisa." Seperti biasa, Melody tetap tersenyum. "Oh ya, katakan pada sepupumu itu. Jangan mengusikku atau aku akan membalasnya lebih dari apa yang dia lakukan."

"Besok malam akan diadakan pertemuan keluarga besar. Persiapkan dirimu. Jangan sampai kau membuatku malu!" setelah mengucapkan itu Damian pergi meninggalkan Melody sendiri.

Sepeninggal Damian pergi, Melody tertawa. "Keluarga besar?" Melody tersenyum smirk, "Itu berarti Bella juga hadir kan? Sepertinya aku bisa bermain dengan wanita busuk itu. Kita lihat, sampai mana dia bertahan."

"Ck ..ck ..tak ku sangka kehidupanmu sangat menarik Melody."

.......

.......

 Terimakasih sudah membaca para kesayangan 🫶🫶🫶🫶

Terpopuler

Comments

vj'z tri

vj'z tri

dia milikku bukan milikmu,dia untukku bukan untukmu pergi lah kamu jangan mengganggu 🎉🎉🎉🎉🎉🎉

2025-06-20

0

YuWie

YuWie

kupikir melo akan jual mahal kok malah ngrayu2 si dami terus menerus ya

2025-09-25

0

awesome moment

awesome moment

gwen a.k.a. melody dpt mainan yg bikjn happy n. good mom

2025-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 Gwen dan Melody
2 Seorang Istri dari Pria Batu
3 Satu Kamar
4 Ketahuan Mama
5 Bella si pengganggu
6 PhotoShoot Dadakan
7 Isi Diary
8 Kalung Berbatu Ruby
9 Bella datang Melody beraksi
10 Pelelangan dan Satu Janji
11 Piknik keluarga
12 Melody si Maniak Pria Tampan
13 Senjata makan tuan
14 Rasa yang Terhubung
15 Penculikan
16 Khawatir Tapi Gengsi
17 Tidak Tahu Malu
18 Kedatangan Abimanyu
19 Mission Complete!
20 Suara itu, aku menyukainya
21 Long Time No See
22 Bastian
23 Pertemuan keluarga besar
24 Malvin Adelard
25 Berlebihan?
26 Milik Aliya
27 Karena Kau Istriku
28 Mami, papi, kalian sedang apa?
29 Rencana Pesta Ulang Tahun
30 Mau bertaruh Kakak Ipar?
31 Kekalahan
32 Pesta Ulang Tahun?
33 Berhasil? atau Gagal?
34 Orang Yang Sama
35 Peringatan Pertama dan Terakhir
36 Kau Iri Padaku?
37 Ternyata Benar
38 Tanggung Jawab
39 Itu Adalah Anak....
40 Rahasia Malvin
41 Ketakutan Viona
42 Pernikahan Bella 1
43 Pernikahan Bella 2
44 Obsesi
45 Wedding Anniversary
46 Kecelakaan
47 Aku mencintaimu
48 Paris
49 Pencarian
50 Game Over
51 Kucing Nakal
52 Melody adalah Gwen
53 Overthinking
54 Dia mencintai orang lain?
55 Topeng
56 Salah paham
57 Aku kalah
58 Identitas Damian
59 Orang cemburu itu mengerikan!
60 Baby's Damian
61 Pelampiasan
62 Manja
63 Tiba-tiba Pergi
64 aku mencintaimu Gwen
65 Suami takut istri
66 Alexa dan Matthew
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Gwen dan Melody
2
Seorang Istri dari Pria Batu
3
Satu Kamar
4
Ketahuan Mama
5
Bella si pengganggu
6
PhotoShoot Dadakan
7
Isi Diary
8
Kalung Berbatu Ruby
9
Bella datang Melody beraksi
10
Pelelangan dan Satu Janji
11
Piknik keluarga
12
Melody si Maniak Pria Tampan
13
Senjata makan tuan
14
Rasa yang Terhubung
15
Penculikan
16
Khawatir Tapi Gengsi
17
Tidak Tahu Malu
18
Kedatangan Abimanyu
19
Mission Complete!
20
Suara itu, aku menyukainya
21
Long Time No See
22
Bastian
23
Pertemuan keluarga besar
24
Malvin Adelard
25
Berlebihan?
26
Milik Aliya
27
Karena Kau Istriku
28
Mami, papi, kalian sedang apa?
29
Rencana Pesta Ulang Tahun
30
Mau bertaruh Kakak Ipar?
31
Kekalahan
32
Pesta Ulang Tahun?
33
Berhasil? atau Gagal?
34
Orang Yang Sama
35
Peringatan Pertama dan Terakhir
36
Kau Iri Padaku?
37
Ternyata Benar
38
Tanggung Jawab
39
Itu Adalah Anak....
40
Rahasia Malvin
41
Ketakutan Viona
42
Pernikahan Bella 1
43
Pernikahan Bella 2
44
Obsesi
45
Wedding Anniversary
46
Kecelakaan
47
Aku mencintaimu
48
Paris
49
Pencarian
50
Game Over
51
Kucing Nakal
52
Melody adalah Gwen
53
Overthinking
54
Dia mencintai orang lain?
55
Topeng
56
Salah paham
57
Aku kalah
58
Identitas Damian
59
Orang cemburu itu mengerikan!
60
Baby's Damian
61
Pelampiasan
62
Manja
63
Tiba-tiba Pergi
64
aku mencintaimu Gwen
65
Suami takut istri
66
Alexa dan Matthew

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!