Pukul 08.02, Renjun mengetuk pintu dua kali, lalu masuk tanpa menunggu jawaban. Sudah jadi rutinitas. Ia membawa tablet berisi jadwal harian, tumpukan dokumen untuk di tandatangani, dan satu map merah khusus berisi proposal penting
Jaemin sedang berdiri di depan Jendela, memandangi kota sambil menyeruput kopi. Jasnya tersampir di kursi, dasi longgar, dan kacamata tersemat.
Dia sedang kerja atau mau tebar pesona sih?
Tanpa menoleh, ia langsung bicara
Na Jaemin
Meeting dengan investor Jepang jam sepuluh. Siapa saja yang hadir?
Huang Renjun
Divisi legal, finance, dan marketing. Saya sudah siapkan berkas latar belakang klien dan laporan keuangan kuartal terakhir
Huang Renjun
*meletakkan dokumen dokumen di atas meja dengan teratur
Huang Renjun
Presentasi power point nya sudah saya sunting semalam
Jaemin akhirnya menoleh, senyum tipis terbentuk di wajahnya
Na Jaemin
Kamu tidak tidur untuk kerjakan semua itu?
Huang Renjun
Dua jam cukup
Na Jaemin
Dasar Robot
Gumam Jaemin sambil berjalan ke arah kursinya. Ia duduk dan langsung membuka map merah
Na Jaemin
Kamu tahu?, kadang aku curiga kamu itu hasil eksperimen laboratorium
Renjun diam, hanya mengangkat alis sedikit.
Huang Renjun
Kalau iya, berarti eksperimennya sukses
Na Jaemin
Membosankan, tapi konsisten
Na Jaemin
*menyodorkan berkas yang sudah di tandatangani
Na Jaemin
Kirim ini ke Direktur Kim. Suruh dia revisi pasal tiga. Aku tidak suka nada bahasanya
Huang Renjun
*mencatat sambil mengetik cepat di tablet
Na Jaemin
Dan siapkan ruang meeting lantai 17, pakai setting formal, tapi jangan terlalu polos, tambahkan bunga atau apa saja
Huang Renjun
*mengangguk
Huang Renjun
Sudah saya koordinasikan dengan tim desain interior sejak kemarin sore. Lantai 17 sudah di setting sesuai briefing terakhir
Jaemin menatap Renjun cukup lama, lalu tiba tiba berdiri dan berjalan mendekat. Tanpa aba aba, tangannya mengacak pelan rambut Renjun
Na Jaemin
Good, My little Secretary
dia tidak menghindar, tapi tidak bereaksi juga. Wajahnya datar meski jantungnya berdebar. padahal Jaemin sudah biasa melakukan itu
Huang Renjun
Berhenti lakukan itu, Pak!. Rambut saya sudah di sisir tiga kali tadi pagi
Na Jaemin
Dan tetap terlihat rapi
Na Jaemin
Menyebalkan
Na Jaemin
*duduk kembali
Poninya Renjun rapikan lagi, sedikit kikuk tapi tak terlihat jelas. Perasaan yang dia pendam selama bertahun tahun tetap aman di balik ekspresi dinginnya.
Sementara Jaemin?
Dia tak pernah benar benar peka. Mungkin terlalu sibuk, atau terlalu nyaman, atau memang terlalu...Jaemin
Huang Renjun
Saya akan ke lantai 12 untuk urusan proposal tender, lalu lanjut ke tim event untuk gladi resik presentasi
Na Jaemin
sibuk sekali kamu
Na Jaemin
Sarapan belum?
Huang Renjun
Sudah, Pak.
Na Jaemin
Bagus
Na Jaemin
Aku tidak mau sekretarisku pingsan di tengah meeting
Comments