Bab 2 – Jalan yang Tidak Pernah Ada Sebelumnya

Elvira duduk bersila di hadapan Xiao Chen. Pagi masih diselimuti kabut putih, dan angin yang berhembus dari pegunungan utara membawa aroma dingin khas musim salju.

Gadis itu terlihat gugup, namun matanya menyimpan tekad yang dalam.

“Buang sihirmu,” ulang Xiao Chen dengan suara lembut tapi tegas. “Bukan karena sihirmu lemah, tapi karena jalanku bukan sihir. Ini… sesuatu yang lebih.”

Elvira menunduk, menggenggam liontin kristal kecil di lehernya. Di dalamnya tersimpan inti mana warisan dari keluarganya. Itulah sumber kekuatannya sejak kecil, lambang terakhir kebanggaan rasnya.

Namun perlahan, dengan tangan gemetar, ia melepaskannya.

Plak.

Liontin itu jatuh ke tanah, tak pecah, namun kehilangan maknanya.

Xiao Chen hanya mengangguk pelan.

“Mulai dari sini… kau akan berjalan di jalan kultivasi. Jalan sejati yang menembus batas langit dan tak pernah dikenal dunia ini.”

Ia melangkah ke belakang Elvira, mengangkat satu telapak tangan. Aura lembut menyelimuti gadis itu.

“Tenangkan dirimu. Lupakan segalanya. Lupakan dunia ini, lupakan diriku, lupakan bahkan siapa dirimu.”

Elvira memejamkan mata. Napasnya pelan.

“Sekarang… tarik napas.”

Saat ia menarik napas, udara di sekitarnya bergetar. Tak hanya mana, tapi sesuatu yang lebih murni—lebih dasar dari apapun yang dikenal para penyihir di dunia ini—energi spiritual murni.

Tubuh Elvira sedikit menggigil. Energi itu terasa seperti air suci yang mengalir melalui nadinya, membakar dan menyembuhkan di saat yang bersamaan.

“Teruskan. Biarkan energi itu mengalir. Jangan lawan. Dengarkan tubuhmu.”

Dan pada momen itu...

Duarrr!!!

Kilatan cahaya meledak dari tubuh Elvira. Daun-daun gugur di sekitar halaman langsung menguap. Batu-batu di tanah retak. Udara mendadak mencekam.

Elvira membuka matanya.

“Aku… aku bisa merasakannya…”

Warna mata zamrudnya menjadi lebih dalam, dan auranya berubah—bukan lagi penyihir muda keturunan bangsawan elf, tapi calon kultivator sejati.

Xiao Chen tersenyum samar. “Itu baru permulaan.”

 

Tiga Hari Kemudian

Suara petir menggema setiap pagi dari halaman kastil yang runtuh. Langit di atas bekas kerajaan elf kini terus memunculkan fenomena aneh.

Hujan es jatuh di musim semi. Angin keemasan melintas di malam hari. Cahaya aurora muncul meski bukan daerah kutub.

Wilayah itu mulai disebut para pedagang keliling sebagai Tanah Bangkitnya Raja Langit.

Di dalam kastil, Elvira kini seperti orang baru. Wajahnya yang dulu lembut kini menyimpan kekuatan. Ia bangun sebelum matahari muncul, berkultivasi tanpa henti, bahkan berlatih teknik pernapasan yang membuat tubuhnya lebih kuat dari manusia dewasa biasa dalam waktu singkat.

Namun tentu saja, proses itu tidak selalu mulus.

Pada hari ketiga, ia jatuh pingsan saat memaksa menembus lapisan kedua—Pemurnian Energi Tulang.

Xiao Chen segera memindahkan energi spiritual lembut untuk menstabilkan nadinya. Ia meletakkan gadis itu di atas kasur sederhana dan duduk di sampingnya.

“Gadis keras kepala…”

Elvira menggeliat dalam tidurnya, menggenggam tangan Xiao Chen tanpa sadar.

“…Jangan tinggalkan aku sendirian.”

Kata-kata itu, lirih dan terisak, membuat Xiao Chen terpaku.

 

Malam keempat

Elvira sudah sadar dan duduk bersila seperti biasa, tapi kali ini dengan senyum kecil.

“Aku… melihat ibuku dalam mimpiku. Dia tersenyum… seolah berkata kalau aku tidak salah memilih jalan ini.”

Xiao Chen hanya mengangguk. “Itu karena tubuh dan jiwamu cocok dengan jalan kultivasi. Kau bukan penyihir. Kau hanya lahir di dunia yang salah.”

Elvira menatap langit.

“Kalau begitu... aku akan bertahan di jalan ini, berapa pun beratnya.”

Dan ia benar-benar melakukannya.

 

Dua Minggu Kemudian

Dalam waktu yang membuat orang biasa mustahil percaya, Elvira menembus lapisan keempat dari fondasi kultivasi sejati—Pemurnian Jiwa. Dalam sistem dunia ini, itu setara dengan penyihir Tier 5, bahkan melebihi kekuatan kebanyakan kapten kerajaan.

Namun, tidak ada satu pun orang di luar sana yang tahu. Dunia belum sadar kalau monster baru telah lahir.

Di dalam kastil, Elvira kini bahkan sudah bisa membentuk teknik jurus dasar kultivator seperti:

Langkah Angin Lembut

Telapak Penghancur Qi

Perisai Jiwa

Sementara Xiao Chen sendiri…

Setiap pagi ia duduk di atas singgasana batu, menyerap energi spiritual dunia ini dengan jumlah yang bahkan membuat planet ini berguncang. Ia sadar bahwa dunia ini tidak mengenal batas Dao Surgawi. Tidak ada tribulasi. Tidak ada murka langit saat kekuatan menembus dunia.

Artinya?

Ia bisa tumbuh tanpa batas.

 

Suatu Hari

Di ruang terbuka belakang kastil, Elvira berkultivasi sambil memutar-mutar pedang kayu yang ia gunakan untuk menstabilkan keseimbangan qi.

Xiao Chen duduk mengawasinya dari jauh, matanya tajam.

“Kau masih terlalu kaku. Rasakan aliran qi, bukan gerak tubuhmu. Biarkan pedangmu menjadi perpanjangan dari jiwamu.”

Elvira mengangguk dan mencoba lagi. Gerakannya kali ini lebih mengalir. Lebih bebas.

Kemudian ia berhenti, menatap Xiao Chen.

“Guru…”

Xiao Chen sedikit mengangkat alis. “Hm?”

“Aku ingin membangun kembali kastil ini. Seperti masa lalu. Tapi kali ini, bukan hanya untuk elf. Untuk semua ras. Manusia, beastman, dwarf, bahkan iblis pun... jika mereka ingin damai.”

Xiao Chen memandang langit, lalu mengangguk. “Itu tujuan yang bagus. Dan untuk mencapainya… kita perlu menguasai dunia ini terlebih dahulu.”

Elvira tersenyum. “Dan bagaimana cara kita melakukannya?”

“Mulai dari menyusup ke pusat manusia. Kita cari tahu sistem dunia ini lebih dalam. Kau... bangun kastil dan rekrut ras minor yang tersisa. Aku akan menjelajahi wilayah manusia.”

Elvira langsung bangkit. “Aku ikut!”

Xiao Chen menggeleng. “Tidak. Kau lebih penting di sini. Dunia ini akan butuh tempat untuk kembali ketika semuanya hancur.”

Ia lalu menoleh ke langit.

“Aku akan ke ibu kota manusia. Tapi dengan tubuh 15 tahun saja.”

Elvira memelotot. “Kenapa 15 tahun?”

“Agar bisa masuk ke akademi mereka.”

“…GURU MAU SEKOLAH?”

Xiao Chen tak menjawab. Tapi angin yang lewat membisikkan sesuatu.

> Akademi Sihir Kerajaan Eltaria—tempat berkumpulnya bibit terbaik, dan sekaligus tempat diam-diam dikuasai oleh keturunan pahlawan kuno yang membenci semua ras non-manusia.

 

Terpopuler

Comments

Ir - one - Immortal God War

Ir - one - Immortal God War

Semangat lanjut alur cerita yang menarik 🌟🌟🌟🌟🌟👏👏👏👏👏👏

2025-06-09

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 – Retakan Langit
2 Bab 2 – Jalan yang Tidak Pernah Ada Sebelumnya
3 Bab 3 – Anak-anak yang Gagal Tapi Bersinar
4 Bab 4 – Bayangan dari Kedalaman
5 Bab 5 – Akademi Dimulai: Bocah Misterius dan Pangeran Sombong
6 Bab 6 – Duel Tak Seimbang: Panggung Untuk Semut
7 Bab 7 – Keturunan Pahlawan dan Surat dari Masa Lalu
8 Bab 8 – Kelas Para Keturunan
9 Bab 9 – Mata yang Mengintai Langit
10 Bab 10 – Makhluk dari Dunia yang Terkutuk
11 Bab 11 – Undangan dari Akademi Sihir Terbesar
12 Bab 12 – Tangan-Tangan yang Bergerak dalam Bayangan
13 Bab 13 – Panggung Para Bangsawan
14 Bab 14 – Lima Darah Pahlawan
15 Bab 15 – Ujian Berdarah
16 Bab 16 – Awal Bangkitnya Elvarion
17 Bab 17 – Kelas Rahasia Para Elit
18 Bab 18 – Keturunan Pahlawan yang Bangkit dari Kegelapan
19 Bab 19 – Awal Jejak Bayangan Kegelapan
20 Bab 20 – Dungeon Kabut dan Awal Reputasi
21 Bab 21 – Kedatangan Tamu dari Akademi Aggrale
22 Bab 22 – Langkah Pertama di Negeri Manusia
23 Bab 23 – Akademi Aggrale, Sarang Para Penerus Pahlawan
24 Bab 24 – Ruang Rahasia dan Sejarah yang Terkubur
25 Bab 25 – Organisasi Bayangan: Awal Revolusi Diam-Diam
26 Bab 26 – Pewaris Pertama: Munculnya Musuh Sejati
27 Bab 27 – Pertempuran Lima Pilar: Api, Petir, Bayangan, Cahaya, dan Qi
28 Bab 28 – Kebangkitan Qi dan Deklarasi dari Kastil Langit
29 Bab 29 – Cahaya Qi Pertama di Akademi Sihir Eldamar
30 Bab 30 – Turnamen Darah Pertama: Murid Qi Melawan Penerus Penyihir
31 Bab 31 – Pemburu dari Masa Lalu
32 Bab 32 – Tiga Pemburu Aether
33 Bab 33 – Surat dari Langit
34 Bab 34 – Kilas Balik Luthen, Cahaya yang Retak
35 Bab 35 – Akademi Eldamar dan Gadis Berambut Perak
36 Bab 36 – Kota Baja dan Sang Pencipta Golem
37 Bab 37 – Elvira dan Awal Perang Rahasia
38 Bab 38 – Istana Hitam dan Kebenaran yang Dikubur
39 Bab 39 – Tumbal dari Era Lama
40 Bab 40 – Sekolah Langit Baru
41 Bab 41 – Surat dari Masa Lalu
42 Bab 42 – Rahasia di Hutan Dalam
43 Bab 43 – Kedalaman Bayangan
44 Bab 44 – Kepergian dan Janji
45 Bab 45 – Hari Pertama di Akademi Helvaria
46 Bab 46 – Bayangan dari Langit
47 Bab 47 – Langkah Rahasia
48 Bab 48 – Menara Tertutup
49 Bab 49 – Kelas Para Bangsawan
50 Bab 50 – Gadis Berambut Hitam
51 Bab 51 – Tiga Undangan
52 Bab 52 – Awal dari Persimpangan
53 Bab 53 – Turnamen Grand Arcanum Dimulai
54 Bab 54 – Raja Cahaya dari Langit
55 Bab 55 – Arena Astralis
56 Bab 56 – Nama di Langit
57 Bab 57 – Teka-Teki Akademi Astralis
58 Bab 58 – Jejak yang Tertinggal
59 Bab 59 – Bangkitnya Bayangan Kuno
60 Bab 60 – Ujian Keteguhan Hati
61 Bab 61 – Ujian Tubuh: Serangan dari Masa Depan
62 Bab 62 – Ujian Terakhir: Takdir yang Terkunci
63 Bab 63 – Jejak Langkah yang Membelah Langit
64 Bab 64 – Ketenangan yang Penuh Gema
65 Bab 65 — Jejak Bayangan
66 Bab 66 — Badai di Balik Kabut
67 Bab 67 — Jejak di Tanah Terlupakan
68 Bab 68 – Petualangan Dimulai
69 Bab 69 – Bayangan di Balik Akademi
70 Bab 70 – Tiga Jalan Takdir
71 Bab 71 – Energi Kuno
72 Bab 72 – Gerakan Bayangan Para Pewaris
73 Bab 73 — Serangan dari Utara
74 Bab 74 – Akademi Sihir, Tempat Segalanya Dimulai
75 Bab 75 - Langkah Awal Sang Raja
76 Bab 76 – Raja di Balik Bayangan
77 Bab 77 – Bangkitnya Sepuluh Dewa Palsu
78 Bab 78 – Kemenangan Sang Raja Langit
79 Bab 79 — Perjalanan Tanpa Tujuan
80 Bab 80 – Dunia yang Terlupakan
81 Bab 81 - Pendaftaran Sang Anomali
82 Bab 82 – Langkah Awal di Dunia Baru
83 Bab 83 – Pemula Palsu dan Perhatian Dunia
84 Bab 84 – Undangan dari Langit
85 Bab 85 – Hadir di Tengah Mata Dunia
86 Bab 86 – Tim Sementara dan Pertemuan Tak Terduga
87 Bab 87 – Undangan yang Ditolak dan Mata-Mata Guild
88 Bab 88 – Undangan ke Turnamen Nasional
89 Bab 89 – Arena Pertama: Perkenalan Darah dan Harga Diri
90 Bab 90 – Jejak Tyran dan Undangan Rahasia
91 Bab 91 – Aura yang Mengguncang Dunia
92 Bab 92 – Jejak Kekuatan dan Bayangan Masa Lalu
93 Bab 93 – Riuh Turnamen dan Pandangan Pertama
94 Bab 94 – Bayangan dan Angin Bertarung
95 Bab 95 – Final Turnamen: Kebenaran dan Amarah
96 Bab 96 – Lantai Tujuh: Dunia Api Tak Berujung
97 Bab 97 – Turnamen Astra Vale Dimulai
98 Bab 98 – Tiga Pandangan, Satu Tujuan
99 Bab 99 – Jejak Langkah Sang Bayangan
100 Bab 100 – Tanda Bahaya dari Lantai 10
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 – Retakan Langit
2
Bab 2 – Jalan yang Tidak Pernah Ada Sebelumnya
3
Bab 3 – Anak-anak yang Gagal Tapi Bersinar
4
Bab 4 – Bayangan dari Kedalaman
5
Bab 5 – Akademi Dimulai: Bocah Misterius dan Pangeran Sombong
6
Bab 6 – Duel Tak Seimbang: Panggung Untuk Semut
7
Bab 7 – Keturunan Pahlawan dan Surat dari Masa Lalu
8
Bab 8 – Kelas Para Keturunan
9
Bab 9 – Mata yang Mengintai Langit
10
Bab 10 – Makhluk dari Dunia yang Terkutuk
11
Bab 11 – Undangan dari Akademi Sihir Terbesar
12
Bab 12 – Tangan-Tangan yang Bergerak dalam Bayangan
13
Bab 13 – Panggung Para Bangsawan
14
Bab 14 – Lima Darah Pahlawan
15
Bab 15 – Ujian Berdarah
16
Bab 16 – Awal Bangkitnya Elvarion
17
Bab 17 – Kelas Rahasia Para Elit
18
Bab 18 – Keturunan Pahlawan yang Bangkit dari Kegelapan
19
Bab 19 – Awal Jejak Bayangan Kegelapan
20
Bab 20 – Dungeon Kabut dan Awal Reputasi
21
Bab 21 – Kedatangan Tamu dari Akademi Aggrale
22
Bab 22 – Langkah Pertama di Negeri Manusia
23
Bab 23 – Akademi Aggrale, Sarang Para Penerus Pahlawan
24
Bab 24 – Ruang Rahasia dan Sejarah yang Terkubur
25
Bab 25 – Organisasi Bayangan: Awal Revolusi Diam-Diam
26
Bab 26 – Pewaris Pertama: Munculnya Musuh Sejati
27
Bab 27 – Pertempuran Lima Pilar: Api, Petir, Bayangan, Cahaya, dan Qi
28
Bab 28 – Kebangkitan Qi dan Deklarasi dari Kastil Langit
29
Bab 29 – Cahaya Qi Pertama di Akademi Sihir Eldamar
30
Bab 30 – Turnamen Darah Pertama: Murid Qi Melawan Penerus Penyihir
31
Bab 31 – Pemburu dari Masa Lalu
32
Bab 32 – Tiga Pemburu Aether
33
Bab 33 – Surat dari Langit
34
Bab 34 – Kilas Balik Luthen, Cahaya yang Retak
35
Bab 35 – Akademi Eldamar dan Gadis Berambut Perak
36
Bab 36 – Kota Baja dan Sang Pencipta Golem
37
Bab 37 – Elvira dan Awal Perang Rahasia
38
Bab 38 – Istana Hitam dan Kebenaran yang Dikubur
39
Bab 39 – Tumbal dari Era Lama
40
Bab 40 – Sekolah Langit Baru
41
Bab 41 – Surat dari Masa Lalu
42
Bab 42 – Rahasia di Hutan Dalam
43
Bab 43 – Kedalaman Bayangan
44
Bab 44 – Kepergian dan Janji
45
Bab 45 – Hari Pertama di Akademi Helvaria
46
Bab 46 – Bayangan dari Langit
47
Bab 47 – Langkah Rahasia
48
Bab 48 – Menara Tertutup
49
Bab 49 – Kelas Para Bangsawan
50
Bab 50 – Gadis Berambut Hitam
51
Bab 51 – Tiga Undangan
52
Bab 52 – Awal dari Persimpangan
53
Bab 53 – Turnamen Grand Arcanum Dimulai
54
Bab 54 – Raja Cahaya dari Langit
55
Bab 55 – Arena Astralis
56
Bab 56 – Nama di Langit
57
Bab 57 – Teka-Teki Akademi Astralis
58
Bab 58 – Jejak yang Tertinggal
59
Bab 59 – Bangkitnya Bayangan Kuno
60
Bab 60 – Ujian Keteguhan Hati
61
Bab 61 – Ujian Tubuh: Serangan dari Masa Depan
62
Bab 62 – Ujian Terakhir: Takdir yang Terkunci
63
Bab 63 – Jejak Langkah yang Membelah Langit
64
Bab 64 – Ketenangan yang Penuh Gema
65
Bab 65 — Jejak Bayangan
66
Bab 66 — Badai di Balik Kabut
67
Bab 67 — Jejak di Tanah Terlupakan
68
Bab 68 – Petualangan Dimulai
69
Bab 69 – Bayangan di Balik Akademi
70
Bab 70 – Tiga Jalan Takdir
71
Bab 71 – Energi Kuno
72
Bab 72 – Gerakan Bayangan Para Pewaris
73
Bab 73 — Serangan dari Utara
74
Bab 74 – Akademi Sihir, Tempat Segalanya Dimulai
75
Bab 75 - Langkah Awal Sang Raja
76
Bab 76 – Raja di Balik Bayangan
77
Bab 77 – Bangkitnya Sepuluh Dewa Palsu
78
Bab 78 – Kemenangan Sang Raja Langit
79
Bab 79 — Perjalanan Tanpa Tujuan
80
Bab 80 – Dunia yang Terlupakan
81
Bab 81 - Pendaftaran Sang Anomali
82
Bab 82 – Langkah Awal di Dunia Baru
83
Bab 83 – Pemula Palsu dan Perhatian Dunia
84
Bab 84 – Undangan dari Langit
85
Bab 85 – Hadir di Tengah Mata Dunia
86
Bab 86 – Tim Sementara dan Pertemuan Tak Terduga
87
Bab 87 – Undangan yang Ditolak dan Mata-Mata Guild
88
Bab 88 – Undangan ke Turnamen Nasional
89
Bab 89 – Arena Pertama: Perkenalan Darah dan Harga Diri
90
Bab 90 – Jejak Tyran dan Undangan Rahasia
91
Bab 91 – Aura yang Mengguncang Dunia
92
Bab 92 – Jejak Kekuatan dan Bayangan Masa Lalu
93
Bab 93 – Riuh Turnamen dan Pandangan Pertama
94
Bab 94 – Bayangan dan Angin Bertarung
95
Bab 95 – Final Turnamen: Kebenaran dan Amarah
96
Bab 96 – Lantai Tujuh: Dunia Api Tak Berujung
97
Bab 97 – Turnamen Astra Vale Dimulai
98
Bab 98 – Tiga Pandangan, Satu Tujuan
99
Bab 99 – Jejak Langkah Sang Bayangan
100
Bab 100 – Tanda Bahaya dari Lantai 10

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!