2. anak Raja

Anastasia menganggukkan kepalanya "namamu bagus, salam kenal."

"Salam kena juga Natsya, ku harap kita dapat berteman dekat." Senyum manis Lia terpancar di wajahnya.

Karena disini yang seumuran dengannya hanyalah Anastasia, tapi Anastasia sangat tertutup dan tidak mau berbicara banyak akibat kejadian dimana Anastasia diambil paksa oleh Kerajaan musuh untuk dijadikan pelayan.

"Aku senang kau menerimaku, sekarang kita berteman." Anastasia merangkul Lia agar Lia menjadi senang.

Karena Anastasia harus mendapatkan seseorang untuk membantunya menjelajahi dunia ini.

"Wahh terimakasih Natsya sudah mau menjadi teman untuk ku, ayo sekarang kita lanjutkan pekerjaan, kau sudah mandi kan?" Tanya Lia.

Gawat, Anastasia bahkan belum menyentuh air sedikitpun. Dia harus segera mencari alasan agar Lia tidak curiga.

"Oh kebetulan aku belum mandi, aku belum sempat mandi karena terburu-buru membersihkan rumput dibelakang kamar tamu, takut kepala pelayan memarahiku nanti." Ucapnya dengan lesu.

Lia memandang Anastasia tanpa kedip, bukan kah Anastasia bagian dapur? Kenapa beralih menjadi pembersihan taman.

Lia berpikir lagi, mungkin kepala pelayan memerintahkannya secara pribadi, banyak maid diperkerjakan tidak sesuai dengan pekerjaan maid itu oleh kepala pelayan.

Lia menggangguk paham "oke, pergilah mandi aku akan menunggu mu di dapur."

"Ya." Jawab Anastasia lalu pergi lebih dulu meninggalkan Lia.

Di tengah perjalanan Anastasia hampir menabrak anak kecil yang berdiam direrumputan gelap.

Ingin menyumpah tetapi itu sepertinya adalah putra mahkota Gerlad yang mungkin dia tengah kesal pada seseorang.

"Jangan melamun." Tegur Anastasia.

Gerlad mendongak kepada Anastasia, bocah berusia 5 tahun itu hanya menatap Anastasia hampa.

Anastasia menatap mata Gerlad dalam "kamu sedang apa anak kecil?" Tanyanya.

Tidak ada jawaban dari Gerlad, tetapi Anastasia terus melanjutkan ucapannya.

"Jangan terlalu memikirkan masa depan, karena masa depanmu sudah terjamin, kamu anak Raja loh." Setelah itu Anastasia pergi berlalu meninggalkan Gerlad.

Sebenarnya Anastasia bisa saja pergi tanpa memperdulikan Gerlad, namun disaat melihat wajah kecil itu yang nampak depresi membuat Anastasia sedikit kasihan. Gerlad terlalu berat bebannya dari pada umur.

Gerlad tertegun, walau banyak kata yang tidak jelas tetapi dapat membuka isi hati Gerlad, keajaiban mana tiba-tiba saja dia dapat memahami kata-kata aneh itu

"Tunggu." Gerlad berdiri dan menghampiri Anastasia.

"Kamu pelayan bagian apa?" Tanyanya.

"Dapur, pangeran lebih baik pergi ke dalam karena udara disini dingin. Jangan terlalu memikirkan hal berat, kamu masih kecil." Perintah Anastasia, dia ingin cepat-cepat mandi dan menyusul Lia.

Gerlad hanya berdeham "baiklah." Dia balik badan dan pergi kearah kamarnya dengan langkah gontai.

Sesampainya didalam kamar Gerlad masih menemui pengasuhnya yang tertidur pulas, untungnya dia tidak ketahuan.

Duduk dipinggir tempat tidur, Gerlad memikirkan kata-kata seorang pelayan yang tiba-tiba saja muncul dihadapannya.

Gerlad dapat menangkap semua arti kata yang Anastasia katakan.

Anastasia benar, dia adalah anak Raja dengan hidup mewah dan ada orang-orang yang membimbingnya sepanjang hari lalu menjaganya.

Gerlad menyadari kalo tindakan dia seolah menyalahkan takdir itu tidak benar, harusnya Gerlad berterimakasih karena Tuhan telah menempatkan dia disini, dia hidup, diakui dan dihormati.

Tak terasa senyum kecil dibibirnya terukir, dia menatap jendela kamarnya "aku harap kita dapat bertemu lagi bibi."

•••

Aleron membuka mata, Raja dari kerajaan Jarous itu baru saja bangun dari tidur nyenyak nya. Raja yang berusia 29 tahun menghirup udara dengan tenang, berusaha menenangkan kepalanya yang pusing.

Seakan-akan dia baru merasakan tidur yang sangat nyenyak hingga tidak mau bangkit dan beraktivitas.

Merasakan ada yang aneh dengan dirinya, setelah melihat pantulan cermin dengan jelas tubuhnya hanya tertutup oleh selimut.

"Sialan." Desis Aleron mengetahui apa yang terjadi.

Dia malam tadi melakukan aktivitas panas tanpa dia sadari.

Yang dia ingat hanya meminum air yang ada dimeja kerjanya, lalu kepalanya tiba-tiba berputar dan Aleron tidak dapat sadar setelah itu.

Tanpa menunggu lama Aleron memakai bajunya dan bergegas pergi keluar untuk menebas kepala seorang pelayan yang berani melakukan tindakan bodoh padanya.

"JAVIER!" Panggil Aleron mencari tangan kanannya.

Javier yang mendengar namanya dipanggil lantang dengan cepat menemui rajanya.

"Salam yang mulia Raja, Selamat pa—"

"Jawab, apa jalang itu pergi kekamar ku?" Aleron menatap mata Javier dengan tatapan menusuk.

Javier dibuat terkejut, biasanya Aleron tidak mengatakan perkataan kotor tentang Ratu diluar ruangan.

"Menjawab yang mulia, Ratu Lorin tidak memasuki kamar anda tadi malam."

Sebelum Aleron memanggilnya, Javier sudah menyelesaikan masalah ini lebih dulu dan menangkap pelayan yang mencampurkan obat ke minuman.

Untungnya Ratu Lorin tidak sempat menjebak Aleron karena rencananya sudah diketahui oleh Javier.

Javier telah menjelaskan semuanya pada Aleron.

Aleron tertawa puas mendengarnya "bagus."

"Umumkan kepada semuanya untuk melihat pelayan itu di hukum penggal, aku akan menyusul nanti."

"Baik yang mulia." Javier menunduk hormat, membiarkan Aleron berbalik meninggalkannya.

Setelah dirasa jauh dan tidak ada lagi sosok Aleron, Javier menghembuskan nafas lega.

"Untung saja yang mulia Raja tidak bertanya siapa yang tidur dengannya, karena masalah itu aku belum menangani akibat mengawsi Ratu Lorin."

Karena gerakan Ratu Lorin sangat gesit jadi Javier tidak boleh lengah dalam hal ini, sedikit saja salah maka Ratu Lorin akan berhasil menjebak Raja.

Bisa saja Javier dipecat dari pekerjaannya.

Hubungan Ratu Lorin dan Raja Aleron semakin hari semakin renggang dan bahkan seperti ada perang di antara keduanya.

Pernikahan politiklah penyebab dari semua ini.

Sementara itu dilain tempat, Anastasia sibuk melamun dikursi pojok tempat pemanganggan.

Dia ditugaskan untuk memanggang ikan untuk makanan prajurit kerajaan, tetapi Anastasia malah menunggu panganggan sambil melamun.

"Bagaimana cara keluar dari sini?" Anastasia seperti terkena apes, jika ini adalah daerah dimana Anastasia asli dilahirkan dan tumbuh besar, mungkin di dalam otaknya sudah muncul lekak-lekuk jalanan di Kerajaan ini.

Itu tidak akan terjadi karena Anastasia bukan rakyat disini, dia diambil paksa dari Kerajaan sebelah karena kalah perang.

Sungguh membuat banyak pikiran.

"Bibi."

Panggilan dari arah depan membuat lamunan Anastasia buyar.

Dilihatnya putra mahkota Gerlad melambaikan tangan padanya dan berjalan mendekatinya.

"Salam putra mahkota." Ucap Anastasia seadanya, dia sama sekali tidak tahu bagaimana dunia novel ini menghormati para anggota kerjaan.

Gerlad ikut duduk disebelah Anastasia "apa yang bibi lakukan disini sendirian?" Tanyanya.

"Memanggang ikan untuk prajurit."

"Apa bibi pernah memakannya?"

"Bibi Tidak ingat." Jawab Anastasia, dan dia juga merasa aneh disaat anak kecil memanggilnya bibi, apakah wajah Anastasia setua itu sebelum waktunya?

"Putra mahkota, apa aku terlihat tua dimatamu?" Kini giliran Anastasia yang bertanya pada Gerlad.

Gerlad sontak menggelengkan kepalanya "tentu saja tidak, bibi bahkan seperti nona bangsawan yang cantik, aku bahkan tidak menemui nona secantik bibi." Jawabnya panjang lebar.

"Saya bukan Nona bangsawan putra mahkota, saya pelayan" Koreksi Anastasia.

"Tapi bibi cantik." Pujinya polos.

"Terimakasih atas pujiannya putra mahkota, agar lebih nyaman panggil saja aku kakak." Anastasia menatap Gerlad berharap anak itu menyetujui usulnya.

Gerlad berpikir sebentar, menurut dia yang hanya di panggil kakak jika umur mereka berbeda 7 tahun saja, dan sisanya dia panggil bibi.

"Oke, kakak." Jawabnya menyetujui.

Senyum terukir dibibir indah Anastasia, dari dulu dia ingin memiliki adik tetapi malah dapat kembaran yang sangat berisik.

Melihat senyuman Anastasia membuat Gerlad terpana, wajah Anastasia sangat membuatnya nyaman dan damai.

Terpopuler

Comments

Lily Miu

Lily Miu

dpt temen 1 lagi, si kecil

2025-10-08

0

Lily Miu

Lily Miu

kasian org jaman dulu ya

2025-10-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!