Pertemuan

Helena berjalan bersamaan dengan Lusiana yang berlawanan arah. Ferdinan menatap mereka tanpa berkedip, hatinya membandingkan dengan gelisah.

"Apa dia benar-benar masih Helena? Kenapa rasanya berbeda sekali?" gumam Ferdinan ragu.

"Apakah itu benar istrimu? Kenapa terlihat berbeda? Dia berkelas tidak seperti Helena yang biasanya," ujar Jo yang penasaran dengan sosok wanita itu.

"Aku juga tidak tahu apa yang terjadi. Rasanya dia bukan Helena yang ku kenal," sahut Ferdinan dengan rasa tak percaya di hati, matanya tak berkedip menatap betapa anggunnya wanita yang sudah satu tahun tak pernah ia sentuh itu.

"Sepertinya Helena telah menyihir semua orang di sini, terutama laki-laki." Jo menggerakkan dagunya menunjuk para laki-laki yang memandang Helena tanpa berkedip.

Sial! Apakah dia sengaja datang untuk membuatku marah!

Ferdinan mengepalkan tangan erat-erat, gejolak amarah membuncah di dalam hatinya. Cemburu, tapi dia menolak karena gengsi. Menikahi Helena secara terpaksa hanya karena statusnya yang terhormat. Memeras, memintanya untuk memenuhi semua keinginan. Memanfaatkan kepolosan Helena yang tergila-gila padanya. Itulah mengapa selama satu tahun menikah, dia tidak pernah menyentuh Helena.

Di tengah keramaian, Helena berjalan tergesa-gesa. Ia melirik Lusiana yang mendatanginya. Senyum jahat terbit di bibir mereka, terutama Lusiana yang memiliki niat jahat.

Aku tahu apa yang akan kau lakukan. Tunggu saja! Siapa yang akan mempermalukan diri sendiri.

Helena teringat pada kehidupan sebelumnya, Lusiana dengan sengaja menabrakkan diri pada Helena hingga membuatnya terjatuh dan menimpa meja minuman. Pesta menjadi kacau, Ferdinan marah besar dan mengusirnya tanpa perasaan. Kali ini pun dia akan melakukannya.

Sesuai ingatan di kehidupan sebelumnya, Lusiana benar-benar menabrakkan diri pada tubuh Helena. Namun, kali ini wanita itu dengan sengaja berjalan menyamping, menghindari pertemuan.

"Argh!"

Brak!

Prang!

Helena tiba di hadapan Tania tepat saat tubuh Lusiana menimpa meja minuman dan menumpahkan semuanya. Ia terjerembab di lantai, beberapa minuman bewarna menghujani kepalanya. Tawa pun menggelegak, Ferdinan berlari karena terkejut.

"Apa yang terjadi?" Ia membantu Lusiana bangkit di saat tak satu orang pun dari mereka menolongnya.

Helena menoleh, tersenyum sinis melihat keadaan Lusiana yang berantakan. Wajah cantik yang menjadi kebanggaannya itu, tak lagi terlihat sempurna. Tania menatap tak senang pada suami temannya itu.

"Dia ... istri Anda yang menabrak saya, Pak. Saya hanya ingin mengambil minuman saja, tapi entah mengapa dia justru sengaja menyenggol saya," adu Lusiana sembari menangis.

Malu sekaligus kesal karena tak berhasil dengan rencananya. Ferdinan menatap Helena dengan tajam, seolah-olah ingin mencabik-cabik nya hingga tak bersisa. Di tempatnya, Helena menuding diri sendiri menatap Tania tak percaya mendengar fitnah dari Lusiana.

"Helena, sepertinya Ferdinan marah kepadamu," bisik Tania saat melihat laki-laki itu mendatangi mereka.

Ah, ternyata sama saja. Aku atau pun dia, laki-laki itu tetap akan marah kepadaku, tapi setidaknya bukan aku yang menjadi bahan tertawaan semua orang.

Helena tersenyum sendiri.

"Pergi dan gantilah dulu pakaianmu, aku akan memberinya pelajaran," ucap Ferdinan kepada Lusiana sebelum mendatangi istrinya.

Mereka berhadapan, saling melayangkan tatapan tajam. Manik yang biasanya teduh dan selalu berkaca-kaca itu, kini terlihat tajam dan penuh kebencian. Tak ada lagi cinta, tak ada tatapan manja yang merayu, memohon agar terbebas dari hukuman.

Betapa bodohnya aku dulu, mengiba padanya memohon belas kasih. Merendahkan diri sendiri. Kini, jangan harap kau masih bisa menindas ku.

"Kenapa kau melakukan itu terhadap Lusiana? Apa yang dia lakukan terhadapmu hingga kau bertindak jahat seperti itu?" sengit Ferdinan dengan kedua tangan mengepal, menahan diri agar tidak menampar Helena.

"Kenapa? Apa kau ingin menamparku?" Helena melirik kepalan tangannya, tersenyum mencibir membuat Ferdinan semakin kesal.

"Semua orang bisa melihat, aku tidak melakukan apapun terhadap wanita itu. Dia sendiri yang menabrakkan dirinya," ucap Helena sembari melipat kedua tangan di perut dan menghindari tatapan Ferdinan.

"Jangan mengelak, Helena. Aku tahu kau cemburu, padahal kau juga tahu siapa dia. Dia sekretaris ku yang selalu membantu menyelesaikan pekerjaan di kantor. Kau ... kau adalah istriku. Jangan merendahkan diri sendiri dengan melakukan sesuatu yang memalukan," ucap Ferdinan tak mengendurkan urat-urat di wajahnya.

Helena tertawa kecil, tatapan matanya jelas meremehkan laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu.

"Apapun status kalian aku tidak peduli, tapi perlu kau tahu aku tidak melakukan apapun terhadapnya. Meski kau memaksaku, aku akan tetap mengatakan seperti itu," sahut Helena dengan berani.

Dari mana perempuan ini mendapatkan keberanian melawan kata-kataku? Biasanya dia menurut dan akan meminta maaf kepada Lusiana meskipun tidak melakukan kesalahan.

"Minta maaf kepadanya!" tekan Ferdinan semakin geram.

"Aku?" Helena menunjuk hidungnya sendiri.

"Ya, kau harus meminta maaf kepada Lusiana. Aku tidak akan mengusirmu dari sini," jawab Ferdinan menurunkan emosinya.

Lagi-lagi Helena tertawa, menertawakan dirinya sendiri yang menjadi seorang pecundang.

"Konyol!" Dia menatap tajam Ferdinan, kemudian berkata dengan tegas, "Jangan harap aku akan meminta maaf padanya. Aku tidak bersalah, untuk apa aku meminta maaf?"

Helena menghendikan bahu tak acuh, tak lagi lemah seperti biasanya.

Jika tidak salah ingat, malam ini ibu mertua membawa Julian. Dia akan merayuku dan memintaku untuk mengasuh anak itu.

"HELENA!" teriak Ferdinan menggema di dalam ruangan.

"Ferdinan!" Sebuah suara yang turut menggema menghentikan Ferdinan yang hendak menampar Helena.

Ini dia! Bintang utama yang tak tahu berterimakasih.

Helena tersenyum sinis melihat kedatangan ibu mertuanya bersama seorang bocah laki-laki berusia lima tahun. Dia Julian, anak yang diasuh dan dibesarkan oleh Helena dengan penuh cinta dan kasih sayang. Lalu, berkhianat.

Pantas dulu aku sangat terpikat olehnya dan langsung mengiyakan permintaan ibu mertua untuk mengasuhnya. Wajah itu polos sekali, tapi hatinya begitu jahat.

Terpopuler

Comments

Ririn Santi

Ririn Santi

ish... lelaki macam tuh ceraikan je.... nyemak-nyemakkan tempat je😡😡😡😬

2025-08-02

0

Ari Peny

Ari Peny

aq suka cerita mengulang hidup dan jd cerdas spt ini

2025-07-15

0

Ds Phone

Ds Phone

semua nya dah ada dalam otak nya

2025-08-20

0

lihat semua
Episodes
1 Kembali Dari Kematian
2 Pesta Perayaan
3 Pertemuan
4 Rayuan
5 Salju Pertama
6 Keano
7 Kembali Ke Rumah
8 Menolak
9 Curiga
10 Keputusan
11 Rayuan Ferdinan
12 Ancaman Helena
13 Aturan
14 Pembelaan
15 Rencana Helena
16 Ketahuan
17 Saling Menuding
18 Hukuman
19 Ibu Mertua
20 Kejam?
21 Aset Yang Hilang
22 Siapa Tuan Muda?
23 Mengontrol
24 Penolakan Lagi
25 Sosok Misterius
26 Harus Julian
27 Diusir
28 Pencarian
29 Mengancam
30 Perlawanan Keano
31 Cemburu?
32 Tak Berhak
33 Julian Iri
34 Balasan
35 Melawan Itu Menyenangkan
36 Tak Ada Harga Diri
37 Mengambil Alih
38 Ancaman Helena
39 Brankas Rahasia
40 Berhasil
41 Pesta Keluarga Yongky
42 Kehadiran Helena
43 Teman Masa Kecil
44 Pengusiran
45 Mata-mata
46 Ingatan Helena
47 Pertimbangan
48 Mencuri
49 Kosong
50 Terbongkar
51 Angkuh
52 Kebenaran
53 Kekalahan Ferdinan
54 Saatnya Keano Tahu
55 Tempat Itu
56 Negoisasi
57 Pulang
58 Menyelamatkan Ayah
59 Menerima
60 Anak Kurang Beruntung?
61 Menyesal
62 Bertemu Paman
63 Keadaan Helena
64 Keluarga Yoga?
65 Peringatan
66 Konspirasi?
67 Lusiana
68 Jebakan
69 Keadaan Revan
70 Milikku!
71 Ferdinan Bebas
72 Lusiana
73 Menikahlah Denganku
74 Setuju?
75 Gosip
76 Julian dan Keano
77 Dendam Lama
78 Hampir Saja
79 Tugas
80 Darren
81 Siapa Lady Rosa?
82 Sensasi Baru
83 Malam Panjang
84 Ferdinan Merayu Erik
85 Kata Hati
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Kembali Dari Kematian
2
Pesta Perayaan
3
Pertemuan
4
Rayuan
5
Salju Pertama
6
Keano
7
Kembali Ke Rumah
8
Menolak
9
Curiga
10
Keputusan
11
Rayuan Ferdinan
12
Ancaman Helena
13
Aturan
14
Pembelaan
15
Rencana Helena
16
Ketahuan
17
Saling Menuding
18
Hukuman
19
Ibu Mertua
20
Kejam?
21
Aset Yang Hilang
22
Siapa Tuan Muda?
23
Mengontrol
24
Penolakan Lagi
25
Sosok Misterius
26
Harus Julian
27
Diusir
28
Pencarian
29
Mengancam
30
Perlawanan Keano
31
Cemburu?
32
Tak Berhak
33
Julian Iri
34
Balasan
35
Melawan Itu Menyenangkan
36
Tak Ada Harga Diri
37
Mengambil Alih
38
Ancaman Helena
39
Brankas Rahasia
40
Berhasil
41
Pesta Keluarga Yongky
42
Kehadiran Helena
43
Teman Masa Kecil
44
Pengusiran
45
Mata-mata
46
Ingatan Helena
47
Pertimbangan
48
Mencuri
49
Kosong
50
Terbongkar
51
Angkuh
52
Kebenaran
53
Kekalahan Ferdinan
54
Saatnya Keano Tahu
55
Tempat Itu
56
Negoisasi
57
Pulang
58
Menyelamatkan Ayah
59
Menerima
60
Anak Kurang Beruntung?
61
Menyesal
62
Bertemu Paman
63
Keadaan Helena
64
Keluarga Yoga?
65
Peringatan
66
Konspirasi?
67
Lusiana
68
Jebakan
69
Keadaan Revan
70
Milikku!
71
Ferdinan Bebas
72
Lusiana
73
Menikahlah Denganku
74
Setuju?
75
Gosip
76
Julian dan Keano
77
Dendam Lama
78
Hampir Saja
79
Tugas
80
Darren
81
Siapa Lady Rosa?
82
Sensasi Baru
83
Malam Panjang
84
Ferdinan Merayu Erik
85
Kata Hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!