Mikayla Azzahra Mall

Mobil Al mengalami kerusakan mesin di tengah perjalanan alhasil harus di derek menuju bengkel terdekat.

Hari ini Al mengantar Zahra menggunakan taksi sekaligus ia hendak menjemput mobilnya

Mikayla Azzahra

*melirik tajam

Mikayla Azzahra

“Jangan lama”

Mikayla Azzahra

“Awas aja”

Raka Al-Azhari

“Siap Tuan Putri”

Saling melambaikan tangan

Dalam kelas

Gea

“Ra, aku denger kamu les privat ya?”

Jani

“Eh serius?”

Mikayla Azzahra

*mengangguk

Jani

“Sama siapa?”

Gea

“Pak Chandra”

Jani

“IH BENERAN!!!!”

Mikayla Azzahra

*mengangguk lemas

Gea

“Kok bisa coba?”

Mikayla Azzahra

“Pasti dari Ridwan”

Jani

“Gak penting”

Jani

“Ceritain kenapa bisa ke tu Bapak?”

Chandra

“Ekhem… kenapa tidak bisa saya?”

Chandra

*muncul tiba-tiba

//Eh

Ketiga nya terkejut

Chandra

“Jangan karena ini hanya ujian semester kalian bisa sepele dan tidak belajar membuka buku masing-masing”

//“Maaf Pak”

Chandra

“Hari ini jika hasil kalian tidak memuaskan, segera temui saya di kantor”

Jani

“Hari ini juga Pak?”

Chandra

*mengangguk

Gea

“Gagal ngantin dehhh”

Gea

*Berkata pelan

Mikayla Azzahra

“Sttt…”

Jani

“Tau ni, nambah masalah aja”

Bel Keluar Main

Chandra

“Bagus, untuk hari ini kalian lolos”

Chandra

“Lain kali jangan di ulangi membicarakan orang lain alih-alih membuka buku pelajaran kalian”

///“Baik, Pak”

Ridwan

*mengetuk jendela kelas yang bersebelahan dengan tempat duduk Gea

Ridwan

“Ra, bisa bicara?”

Gea

“Kami duluan ya, gak mau ganggu soalnya”

Gea

*berkata menggoda

Jani

“Selamat menikmati, Ra”

//khihihii…

Meninggalkan Zahra dan Ridwan di dalam kelas

Ridwan

“Em, beberapa hari kedepan bakal ada pertandingan antar sekolah”

Ridwan

“Maaf kalau sedikit sibuk”

Mikayla Azzahra

“Gak papa Kak, lagian Zahra bisa kok ngurus anak-anak”

Ridwan

“Bahkan wakil ku juga masuk pemain utama”

Mikayla Azzahra

“Iya paham”

Mikayla Azzahra

“Kapan di mulai kak?”

Mikayla Azzahra

“Kira-kira Zahra bisa liat gak ya?”

Ridwan

“Bisa dong!”

Ridwan

*bersemangat

Ridwan

“Bisa banget malah”

Ridwan

“Entar kami sediakan kursi khusus untuk mu”

Ridwan

“Kamu juga bisa bawa beberapa teman”

Mikayla Azzahra

“Beneran?!!”

Mikayla Azzahra

“Zahra bisa bawa Gea dan Jani ‘kan?”

Ridwan

“Bisa Ra”

Mikayla Azzahra

“Oke dill”

Kantin

Jani

“SERIUSS?!”

Gea

“Beneran boleh?”

Mikayla Azzahra

“Iyaaa… bahkan mereka yang bakal nyari tempat untuk kita”

Gea

“Aa… good job, Ra!!”

Mereka antusias gembira, karena biasanya pertandingan antar sekolah memakai batasan penonton.

Jika tidak di batasi seisi sekolah tidak lah cukup masuk ke dalam ruangan, belum lagi orang-orang dari tim lawan.

Pulang Sekolah

Dalam mobil

Raka Al-Azhari

“Ra, mau mampir ke mall nggak?”

Mikayla Azzahra

“Besok-besok aja, aku capek”

Raka Al-Azhari

“Yahh… padahal niat ngajak belanja kado buat Mama, barenggg”

Mikayla Azzahra

“Dih Januari masih lama, Al”

Raka Al-Azhari

“Nggak lah..”

Raka Al-Azhari

“2 pekan lagi, ‘kan?”

Mikayla Azzahra

“Iyaa… lagian biasanya juga nitip”

Raka Al-Azhari

“Sesekali pengen milih sendiri masa ga boleh”

Mikayla Azzahra

“Emang kamu kapan balik?”

Raka Al-Azhari

“Jumat ini”

Mikayla Azzahra

*terkejut

Mikayla Azzahra

“3 hari lagi dong!!”

Raka Al-Azhari

*memanggut

Mikayla Azzahra

“Kok tumben cepet amat”

Raka Al-Azhari

“Ada kegiatan tambahan di pondok makanya harus balik lebih cepat”

Mikayla Azzahra

*menatap ke arah luar

Ini adalah tahun ke 5 mereka tidak berkumpul di setiap tahun baru. Karena Al akan kembali mondok sebelum hari itu tiba

Mikayla Azzahra

“Mau ke mall, ‘kan?”

Mikayla Azzahra

“Yaudah ayok”

Raka Al-Azhari

“Kamu mau kasih apa?”

Mikayla Azzahra

“Ada dehhhh….”

Mikayla Azzahra

“Pokoknya ntar mencar, aku gak mau kamu ngintip”

Raka Al-Azhari

“Ceilehh… paling juga antara baju, sandal, hijab, sama jam tangan”

Mikayla Azzahra

“Kok-“

Raka Al-Azhari

“Ya tau lah, Al gitu lohhh”

Mikayla Azzahra

“Chk, Hari ini bakal beda”

Mikayla Azzahra

“Liat aja ntar”

Mereka segera menuju Mall terdekat.

Mall

Malik Al-Azhari

*turun dari eskalator

Mikayla Azzahra

“Eh, itu Papa!”

Raka Al-Azhari

*ikut melihat

Malik Al-Azhari

“Anak-anak?”

//“Papa”

Mikayla Azzahra

“Papa ngapain?”

Malik Al-Azhari

“Baru saja selesai bahas rancangan desain bangunan tahun depan, Ra”

Mikayla Azzahra

*gembira

Mikayla Azzahra

“Woahh… terbaiklah arsitek kita ini…”

Malik Al-Azhari

*tersenyum menepuk pelan ubun-ubun Zahra

Malik Al-Azhari

“Kalian sendiri ngapain?”

Raka Al-Azhari

“Mau nyari sesuatu, Pa”

Mikayla Azzahra

“Sugar Dady mau ikut nimbrung??”

Mikayla Azzahra

*bertanya dengan manja

Raka Al-Azhari

*menyenggol tangan Zahra

Raka Al-Azhari

“Huss… bisa-bisa kamu borong seisi Mall ini ntar”

Malik Al-Azhari

*tersenyum melihat keduanya

Malik Al-Azhari

“Yaudah, Papa mau ke kantor lagi”

Malik Al-Azhari

“Kalian hati-hati, terus jangan kelamaan ya”

Malik Al-Azhari

“Dan ingat, jangan terlalu boros sama uang sendiri”

//“siap komandan”

Malik pergi meninggalkan anak-anak setelah itu. Dan keduanya berpencar untuk mencari hadiah mereka masing-masing.