Chapter - Empat.

Mona masih terhenyak mendapati ia diselingkuhi oleh Darius, padahal laki-laki itu selalu berjanji suatu hari hanya dia lah satu-satunya wanita dalam hidup Darius. Bahkan karena sekarang dia hamil, Mona tak ingin menunggu lagi Darius berpisah dari Ayana maka dari itu dia sendiri yang membongkar perselingkuhan Darius dengannya.

Mona sangat iri pada kehidupan Ayana sejak kuliah dulu, Ayana adalah putri dari keluarga kaya raya sementara dirinya yang dulu sama dengan Ayana saat masa kuliah keluarga kaya nya malah bangkrut. Mona terpaksa mendekati Ayana agar dia tetap bisa bergaya kaya dan tidak susah, menjadi orang yang manipulatif. Dia memanfaatkan Ayana yang selalu baik pada semua orang dan tak pernah pelit pada teman-teman nya.

Dengan sifat manipulatif dan licik nya, Mona berhasil dianggap teman baik oleh Ayana bahkan tak segan-segan Ayana selalu memanjakan nya dengan membelikan barang-barang yang diinginkan. Saat Ayana mulai berpacaran dan akhirnya menikah dengan Darius, Mona semakin tak suka dengan kebahagiaan Ayana. Andaikan keluarganya tidak bangkrut, kemungkinan Darius bisa memilih nya daripada Ayana.

Akhirnya kesempatan tiba, saat Ayana sakit dan harus dirawat beberapa hari di rumah sakit Mona mengambil kesempatan berpura-pura mengurus Darius di rumah dengan mempengaruhi Ayana jika Darius harus ada yang mengurus. Saat itu, Ayana pun mengiyakan Mona mengurus Darius di rumah ketika ia masih dirawat di rumah sakit.

Mona mencoba menggoda Darius, ternyata Darius mudah sekali digoda dan tidak seperti perkataan Ayana jika Darius sangat setia. Kini, ada wanita lain yang menggoda Darius dan menjadi selingkuhan lelaki itu selain dirinya. Emosi Mona bergejolak, dia tak tahan lagi ingin menumpahkan segala kemarahan pada Darius apalagi sekarang dia sedang mengandung dan ingin Darius bertanggung jawab dengan menikahinya secara sah.

“Mon, kamu kenapa? Wajahmu pucat, apa kamu sakit?“ tanya Ayana berpura-pura penuh perhatian, padahal ia sangat muak pada Mona.

Kau pasti syok kan, Mon? Kamu kira segala kebusukan mu akan terus tertutup rapat? Bahkan, perselingkuhan mu dengan Darius sudah menghasilkan anak, kau benar-benar iblis menyerupai teman!!!

"A-aku, hanya tak enak badan.“

“Aku kira kamu lebih syok dariku karena mendengar Mas Darius sangat memanjakan wanita selingkuhannya. Gak lucu kan, aku yang istrinya Mas Darius... masa kamu yang syok.“ Sindir Ayana secara halus.

"Eh, kamu gila! Ngapain aku lebih syok darimu, aku hanya sedikit kaget.“ Elak Mona.

“Ini liat lah foto-foto mereka yang aku kumpulkan, aku juga ada video nya.“ Dengan sengaja Ayana menyodorkan ponselnya ke arah Mona dan memperlihatkan foto-foto kebersamaan Darius dan Grace bahkan saat pria itu mengecup mesra punggung tangan Grace.

Ayana menggulir layar ponselnya ke arah video, bahkan ucapan manis Darius pada Grace terekam jelas.

Wajah Mona sontak semakin pucat, dia bahkan mencengkram pinggiran meja sampai kuku tangannya memutih.

“Oh iya, aku udah menemui pengacara dan siap bercerai.“ Ayana pura-pura tak melihat reaksi dari kemarahan Mona.

“Jangan!" Mona menggeleng dan wajahnya tampak gelisah.

"Loh? Kenapa? Bukannya selama ini kamu yang terus mendukungku dan memintaku bercerai?“

“Aku pikir kamu harus mencaritahu dan melabrak selingkuhan suami itu, Ay! Kamu harus memberi pelajaran sama wanita pelakor dan tak tahu malu itu! Beraninya merebut suami orang, kamu jangan mau kalah dari dia!“

“Haruskah?“ Ayana tampak berpura-pura berpikir.

“Aku ada bersama mu, Ay! Jangan takut!“

“Sepertinya kau benar, Mon. Sebelum aku berpisah dari Mas Darius, aku harus memberi pelajaran pada pelakor itu! Aku harus membuatnya menyesal seumur hidupnya!“

“Bagus! Kamu takut apa? Meksipun kamu bercerai dari Darius, keluarga mu masih ada untukmu. Kau masih punya keluarga yang tak kekurangan apapun, tak seperti aku...“

Ayana mengulurkan tangan, menepuk-nepuk tangan Mona dengan lembut. “Kamu juga punya aku, selamanya aku akan selalu menganggap mu saudara kecuali kamu membuatku kecewa maka saat itu aku tak akan pernah mengampuni mu.“

Mona tertegun sejenak, namun dia tersenyum menutupi sifat aslinya yang busuk.

•

•

•

Mona terus menelepon Darius, namun lelaki itu anehnya selalu tak mengangkat teleponnya. Tak ada cara lain, wanita itu pun pergi ke perusahaan.

Di Perusahaan Mona membuat keributan saat ia tak di perbolehkan menemui Darius dengan alasan Darius sangat sibuk, wanita itu pun akhirnya menunggu di lobi. Namun tak berapa lama menunggu, Mona malah melihat Darius keluar dari lift dengan seorang wanita. Darius dan wanita itu memang terlihat menjaga jarak, akan tetapi tetap terlihat mesra di mata Mona karena ia mengenal si wanita.

“Dasar wanita murahaan! Beraninya dia merebut Darius dariku...!!" dengan geram Mona berjalan ke arah Darius yang masih belum sadar jika Mona masih berada di perusahaan menunggunya dan akan melabraknya.

“Mas!!!“ teriak Mona saat ia sudah semakin dekat dengan Darius.

Sontak saja, mata semua para karyawan yang kebetulan melintas di lobi menoleh ke arah suara Mona yang berteriak nyaring. Bahkan wajah Darius sudah terlihat menggelap, pria itu tampaknya akan marah besar pada Mona.

Sudut bibir Grace tertarik ke atas, ia merasa lucu dengan kelakuan Mona saat ini yang terlihat begitu marah. Seolah-olah wanita itu lah istri sah Darius dan berhak melabrak pria itu. Benar apa yang dikatakan Ayana padanya, mungkin Ayana juga pernah menjadi orang bodoh karena pernah begitu mempercayai Darius dan Mona. Namun sekarang, dua orang pengkhianat itu lah yang benar-benar bodoh karena terjebak permainan Grace dan Ayana.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***