Chapter - Tiga.

Wajah Darius terlihat tegang, dia bergerak-gerak gelisah. Pasalnya, dia memang sudah beberapa kali jalan bersama Grace, meksipun hanya sebatas rekan bisnis namun ada suatu niat terselubuung darinya pada Grace.

“Tuan Darius, jadi Anda suami Ayana!“ jerit Grace dengan terlalu berlebihan, namun mampu membuat Darius tersentak dari bengongnya.

“Em, Nona Grace. Anda dan istri saya?"

“Jadi kalian berdua sudah saling kenal?“ wajah Ayana dibuat terkejut.

“Kami rekan bisnis.“ Jawab Darius.

“Ya ampun, kebetulan banget ya, Mas!“

Darius melirik Grace.

Ayana maju merangkul lengan suaminya, "Grace ini teman masa kecilku, pas mau masuk SMA... kami berpisah dan tak sengaja bertemu lagi beberapa minggu lalu. Sejak kecil, kami sudah seperti sodara. Grace kadang makan dan nginep di rumahku, kadang aku yang nginep di rumahnya. Jadi, kali ini... Grace ingin menginap di rumahku. Kamu izinin, kan?"

“Eng, itu__“

“Ayolah sayang, kata Grace dia kesepian tinggal di rumah yang baru dia beli setelah kembali dari luar negeri. Keluarga nya belum datang menyusul nya kesini, jadi hanya aku orang terdekatnya saat ini. Boleh ya dia nginep disini...“

"Ngomong-ngomong, rumah kalian kecil banget.“ Ucap Grace dengan nada skeptis.

Rumah mereka tidak kecil seperti perkataan Grace, wanita itu hanya ingin menekan titik kelemahan Darius yang pastinya tak ingin diejek.

"Astaga, mulutmu! Kau selalu blak-blakan! Jangan mengejek lagi, suamiku akan marah." Ayana ikut berperan dalam sandiwara mereka berdua.

"Kamu marah, Bang?" Grace menatap Darius dengan tatapan nakal.

"Bang?" Darius merasa heran.

"Ayolah, Ayana dan aku sangat akrab! Masa aku harus manggil kamu Tuan atau Pak Darius seperti saat kita berhubungan bisnis."

Darius tersenyum tipis, "Tentu saja boleh."

Grace tersenyum kecil, ia lalu menoleh pada Ayana. "Ay, dimana kamarku?"

"Mas, boleh minta tolong bawa Grace ke kamar tamu. Aku harus menyiapkan makan malam, kamu pasti sudah lapar."

Dengan cepat Darius mengangguk, sorot mata lelaki itu tampak senang. Ayana tau, jika 'umpan sudah ditangkap ikan'.

Grace pun tersenyum, sepertinya rencana nya dan Ayana akan mulus. "Bang, yuk!"

Nada suara Grace terdengar manja, namun ada ketegasan dalam cara bicaranya seperti sebuah desakan.

Darius menyeret koper Grace menuju kamar tamu, disana sudah ada kamera tersembunyi di beberapa titik dan Grace sudah diberitahu oleh Ayana agar saat berganti pakaian Grace dapat menghindari kamera.

Grace duduk di pinggir ranjang, dia duduk dengan posisi menggoda. Dengan dress pendek, memperlihatkan kulit mulus kaki jenjangnya.

Mata Darius tampak berbinar sebelum ia menyembunyikan nya. Ia tak ingin terlihat tergoda karena Grace adalah teman Ayana dan pastinya ia tak bisa sembarangan bersikap tak pantas pada Grace.

"Gerah, bisa naikkan suhunya." Grace menarik-narik dress nya, bagian depan dress yang rendah memperlihatkan belahan dada Grace yang sangat indah.

Glek!

Darius tampak menelan ludahnya dengan susah payah, kini sifat rakusnya akan wanita sudah mendarah daging. Ia memalingkan wajahnya berpura-pura tak tertarik dengan godaan dari Grace, lalu bergerak mencari remot AC dan mengatur suhunya.

"Cukup, makasih ya Bang."

Dari ponselnya, Ayana melihat interaksi keduanya. Ia tersenyum miring, dia tahu jika Darius sudah mulai tergoda dan sedang menahan hasraatnya.

Darius... berdasarkan pemahamanku padamu, kau sudah terjebak! Tunggu lah, aku akan ambil kembali semua milikku dan membuatmu menyesal! Permainan dimulai!

Makan malam selesai, Ayana dan Grace sedang berada di kamar tamu sementara Darius di kamar tidur utama. "Suamimu masih santai, belum ada pergerakan lanjut."

“Jangan terburu-buru, kita harus sabar. Makin lama menunggu, hasilnya akan makin bagus. Jangan terlalu mencolok dalam menggodanya, dia akan curiga. Dia tipe orang yang akan memeriksa sesuatu jika sudah mulai curiga, kita harus berhati-hati.“

Keduanya sedang melihat kegiatan Darius di dalam kamar tidur, ternyata pria itu sedang berkirim pesan dengan si wanita selingkuhan.

“Cih! Wanita itu bilang sangat merindukan nya, menjijikkaan!" Grace mendengus membaca pesan di layar ponsel milik Darius yang diperbesar di layar ponsel Ayana.

"Besok, pergilah ajak dia makan siang.“

”Oke.”

Esoknya di dalam Restoran, Ayana duduk di meja lain dengan menutupi wajahnya memakai topi agar tidak dikenali oleh Darius. Sementara di meja reservasi, Grace sudah menunggu Darius. Wanita itu memakai earphone di telinganya untuk berkomunikasi dengan Ayana.

“Apa kau pikir dia akan datang?“ tanya Grace dari alat penghubung mereka.

“Tunggu sebentar lagi,“ Ayana meyakinkan Grace.

"Grace, maaf sudah nunggu lama ya?“ Akhirnya Darius datang, pria itu duduk di seberang Grace di meja pesanan mereka.

“Tidak juga, oh ya... bagaimana tentang investasi yang akan kita bahas?“

"Kita tidak akan membahas bisnis, kali ini kita hanya akan makan siang.“ Jawab Darius dengan sikap santai.

“Baiklah, kalau begitu aku nggak akan bersikap formal saat kita tidak membicarakan pekerjaan. Kita pesan dulu makanan nya...“

Darius memanggil staf restoran, “Aku pesan bebek panggang 1, steak salmon abalon dengan jamur 2. Untuk pencuci mulutnya cake matcha raspberry.“

Sang staf restoran mencatat pesanan Darius.

“Kamu pesan terlalu banyak," celetuk Grace, semua makanan yang dipesan Darius adalah paling mahal di restoran mewah itu.

"Banyak menu khas, kamu coba dulu. Lagipula... wanita seharusnya dimanja, kan?" Begitu manis gombalan pria itu.

Di mejanya sendiri, ada perasaan getir dalam hati Ayana saat mendengar suaminya bicara seperti itu. Sebab selama ini, dia tidak pernah dimanja seperti halnya sekarang Darius memperlakukan wanita lain. Selama ini, Darius selalu berpesan jangan memesan makanan mahal karena tak bagus untuk tubuh dan tak sehat jadi Ayana selalu dipesankan salad sayuran. Jadinya setiap sesekali pergi ke restoran, Ayana selalu memesan makanan murah karena dia ingin menghargai setiap perkataan Darius. Kini ia paham, dulu ia telah dibodohi oleh cintanya sendiri. Darius bukannya ingin Ayana hidup sehat tapi Darius tak ingin memanjakan dan sangat pelit padanya.

“Hari ini aku akan menghabiskan banyak uang untuk makananku sendiri, aku hanya perlu habiskan uang tanpa memperdulikan apapun lagi.“ Ayana memesan banyak makanan, seperti saat makan malam sendirian ketika anniversary pernikahan Darius tidak datang. Selama ini dia terlalu menahan diri karena kebodohannya sendiri.

Ayana menelpon Darius seraya makan. Di mejanya, Darius melihat Ayana menelepon lalu bangkit dari kursi.

“Grace, aku angkat telepon dulu.“ Darius berjalan agak menjauh dari meja. "Halo, Sayang."

Lihatlah! Saat kau sedang tak ingin diganggu olehku dan tak ingin aku curiga pasti kau mengabulkan keinginanku! Ayana tersenyum dingin.

“Halo Mas, aku baru melihat sebuah tas dan tertarik. Tapi, harganya 40 juta. Apa aku boleh beli?“

“Sayang, perusahaan sedang merencanakan membuat banyak cabang di setiap kota. Mas udah bilang, jangan terlalu boros. Kenapa kamu habiskan uang terus? Apa kamu udah mengurus pekerjaan rumah? Kamu sebaiknya sibuk mengurus rumah saja, jangan banyak menghamburkan uang. Aku sedang sibuk di perusahaan, tapi kamu malah menggangguku dengan hal tak berguna!“ Nada Darius terdengar tak sabar dan kesal karena Ayana mengganggunya.

“Maaf, Mas. Aku udah mengganggu mu, apalagi kamu akan pergi keluar kota bukan? Kalau begitu, aku siapkan makan siang dan aku antarkan ke perusahaan.“

“Eh eh! Enggak perlu! Situasi perusahaan benar-benar sedang sangat sibuk, aku juga tak jadi pergi ke luar kota. Baiklah... kamu mau tas yang harganya 40 juta kan? Aku transfer sekarang!"

Tak lama uang 40 juta masuk ke dalam M-banking di ponsel Ayana, wanita itu tersenyum muak. Hanya demi agar tak dicurigai, Darius rela merogoh kantong padahal selama ini pria itu sangat pelit.

Darius pun duduk kembali di mejanya melanjutkan gombalan-gombalan nya pada Grace, ia tak memikirkan Ayana lagi.

“Apa kamu tertarik padaku, Grace?"

Grace berpura-pura salah tingkah, saat menjawab ia gelagapan. “A-apa maksud mu, Bang? Kau suami sahabatku, jangan konyol!“

"Tidak konyol, aku tau kau sering mencuri-curi pandang dan mencari perhatian ku." Perlahan Darius mengulurkan tangannya lalu menggenggam tangan Grace.

“Jangan salah paham, Bang. Sejak kecil, aku dan Ayana selalu saling menyayangi dan berbagi. Jadi__“

“Seberapa baik kamu selalu berbagi?“ Tanya Darius dengan wajah memancing.

“Kami sering berbagi segalanya.“

Darius masih memegang tangan Grace. “Mulai hari ini, kalian juga bisa berbagi pria.“

Saat mendengarnya, Ayana ingin sekali muntah.

Dikhianati dalam pernikahan bukanlah hal paling menakutkan, yang paling menakutkan adalah pria yang kamu cinta dari awal sampai akhir benar-benar seorang bajinggaan...!!! Ayana tak begitu kecewa mendengar ucapan Darius pada Grace, karena nyatanya rencananya benar-benar sukses.

“Bagaimana, suka dengan makanan disini?“ Darius mengecup punggung tangan Grace, sementara wanita itu menahan rasa jijikkk nya.

“Lumayan.“

“Harganya mahal, tapi demi kamu apapun akan berikan.“ Gombal Darius, membuat Grace ingin sekali memukul wajah pria menyebalkan yang duduk bersamanya di meja itu.

Grace hanya tersenyum lebar, dia membuat wajahnya sebahagia mungkin di depan Darius.

“Ohya, kalau ada waktu saat ini... aku mau ajak kamu pergi ke villa ku.“

Grace terkejut, pasalnya Ayana tak memberitahu jika Darius mempunyai Villa pribadi. “Kamu punya Villa pribadi?“

“Pria harus punya ruang sendiri, vila itu hasil kerja kerasku selama ini.“ Jawab Darius santai.

Bajingaannn! Ternyata aset-aset kami dia jual dan di belikan villa pribadi, entah apa lagi yang dia sembunyikan?! Ayana geram mendengarnya.

“Wow! Aku sering dengar orang bilang, lelaki yang suka berbohong dalam hubungan cinta akan lebih sukses dalam bisnis dan ternyata benar.“ Wajah Grace berbinar, seolah dia mengagumi Darius.

Tak lama acara makan siang berakhir, Darius dan Grace pergi. Setelah keduanya pergi, Mona datang menemui Ayana karena dia di telepon oleh Ayana.

“Kau tau, Mon. Mas Darius baru saja makan siang disini bersama gundik nya, mereka lalu pergi ke villa pribadi milik Mas Darius. Aku benar-benar telah dibohongi karena aku gak tau dia punya vila, dia sangat memanjakan wanita selingkuhan nya itu! Bahkan makanan yang Mas Darius pesan tadi adalah makanan termahal di restoran mewah ini!“

Apa?! Jadi pria itu juga membohongi ku? Dia berselingkuh dariku! Dasar pria brengseekk padahal aku sedang mengandung anaknya! Umpat Mona.

Mona begitu emosi, wajahnya tampak pucat karena ternyata selain dia dan Ayana, Darius benar-benar mempunyai wanita lain.

Terpopuler

Comments

Mey Abimanyu

Mey Abimanyu

wallah .. dia semangat nyuruh Ayana cerai ternyata dia juga simpanannya 🤣🤣

2025-05-07

7

Nor Azlin

Nor Azlin

Ayo Ayana kamu kuras habis2 deh apa yang Darius ambil dari mu juga jangsn lupa ambil juga harta mu yang di berikan pada Mona juga itu juga harta mu jangan kadih mereka mengambil semuanya dari mu ...enggak perlu peduli sama mereka kerana mereka harus menerima karma yang mereka berikan pada mu ...jadikan mereka berdua miskin & menjadi gembel deh terutama si mona itu ambil apa yang Darius berikan pada nya kata ksn pada nya dia mencurinya dari kamu & apa yang kamu berikan pada nya juga ambil semua nya ...kalau kamu enggak mau pake kamu jual aja terus uwang nya kamu berikan pada,anak2 yatim piatu juga orang tua2 deh dengan itu kamu lebih diharhai dari suamu mu yang tidak tsu diri itu deh ...lanjutkan thor

2025-05-24

0

Zenun

Zenun

dih, mau dikemanakan jalang mu woy

2025-05-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!