suatu ketika, seorang pria tampan yang tak sengaja bertemu dengan wanita cantik sedang duduk di kursi cafe sendirian, tanpa ragu laki-laki itu pun mendekatinya.
pras
hallo selamat siang, boleh kah saya bertanya?
sinta
siang juga, maaf mau bertanya apa ya? (bingung)
Pras mendekati Sinta
pras
tapi sebelumnya, bolehkah saya duduk disini? (menatap Sinta)
sinta
mm silahkann (tak acuh)
pras
sebelumnya perkenalkan, nama saya pras mahendra
sinta
saya sinta! kalo mau bertanya tinggal bertanya saja jangan banyak basa-basi. (ketus)
pras sudah gelagapan, baru pertama kali dia menemui cewe seperti sinta. biasanya para cewe selalu ingin berbasa-basi dulu dengannya, agar waktu berdua nya bisa lama.
pras
hehe tadi saya tak sengaja bertemu dengan mbak sinta di sebuah mall sedang ribut bersama satu orang laki-laki dan satu orang perempuan, apa benar?
sinta
iya, laki-laki itu mantanku dan yang perempuan itu pelakor, kenapa memang? apa bapa mengenal mereka?
pras
oh sorry
sinta
kenapa harus minta maaf, kami memang baru saja putus gara-gara wanita ulat itu.
pras
sebenarnya.
sinta
sebenarnya apa? jangan bertele-tele (menatap sinis)
pras
laki-laki yang di sebut mantan-mu itu adalah laki-laki yang sudah berselingkuh dengan tunangan saya.
pras
apa ibu masih mencintai mantan mu?
sinta
whatttt?? jadi tunangan bapa yang sudah berani merebut pacar saya, kalo punya cewe tuh jaga baik-baik dong jangan di acuhin, jadi kan dampaknya kena saya. (kesal)
pras
hey ibu, maaf-maaf nih ya, justru mantan kamu lah yang sudah menggoda tunangan saya. (ucapnya sinis)
sinta
ahhh sudah lah, yang jelas mereka yang salah. sama-sama gatall (ucap ketus)
pras
jujur saja saya masih mencintai tunangan saya, bahkan saya sudah berencana ingin merebutnya kembali
pras
kalo ibu mau, bagimana kalo kita kerja sama saja? pura-pura pacaran gitu.
sinta
emang bapa pikir saya ini wanita apaan,hahh? bernaninya ngajak pacaran, baru juga kenal (ketus)
pras
kalo gak mau ya sudah, aku sih cuman ngasih penawaran saja. toh nantinya juga kita akan dapat pasangan masing-masing.
sinta
sebenarnya aku masih cinta sama pacarku itu, tapi untuk pacaran sama bapak-bapak kaya kamu, nanti aku pikir-pikir dulu deh
sinta
sekarang aku harus pulang dulu, kalo saya sudah memiliki keputusan saya akan kasih kamu kabar, ok.
pras
heyyyy saya bukan bapak-bapak, muka saya masih terlihat ganteng, apa mata mu sudah rabun. (menatap tajam Sinta)
sinta
lagian situ manggil saya ibu, emangnya saya ibu-ibu apa, lihat lah dengan jelas muka ku masih unyu-unyu (mendekatkan wajahnya pada pras)
pras
unyu-unyu dari Hongkong, muka tua menolak tua (memalingkan wajahnya)
sinta yang sengaja mendekatkan wajah-nya pada wajah pras karena menolak di sebut tua, justru berhasil membuat pras gelagapan, hatinya berdekat dengan kencang. ntah kenapa tiba-tiba joni malah terbangun berontak meminta keluar dari dalam celananya. karena tak tahan akhir-nya mau tak mau pras mencium bibir mungil sinta.
pras
muachhhh (kecup sekilas bibir sinta)
sinta
(melotot tidak senang)
dasar mesum!! apa bibir mu tidak bisa di kendalikan, hahh? seenak nya cium-cium aku. (ucapnya kesal)
pras
bibir yang manis sekali, mau lagi dong! (mengedipkan mata-nya sengaja ingin menggoda sinta)
sinta
(refleks memukul tangan pras dengan sedikit keras karena malu)
mana kartu namamu, nanti aku hubungi-mu lagi.
pras
wah selain bibirku yang ketagihan mengecup bibir manis-mu, ternyata kamu meminta lebih dari ku. aku suka itu (ucapnya dengan senyum menggoda)
sinta
heyyy kau dasar laki-laki mesum, aku bicara tentang kerjasama kita bukan soal perciuman tadi, sekali lagi kau bicara seperti itu aku tak akan segan menampol wajah tua mu itu( gururtu dengan kesal)
pras hanya terkekeh geli melihat tingkah sinta yang menurut-nya menggemaskan, setelah merasa puas menggoda wanita yang berada di depannya, dia pun memberikan kartu nama miliknya pada sinta.
sinta
yasudah sekarang saya pulang dulu, kalo saya telepon harus di angkat ya. awas kalo pura-pura tak kenal, mati kau ditangan ku. (ancamnya sambil berlalu pergi meninggalkan cafe)
pras
wanita unik, dia yang menyodorkan wajahnya padaku tapi dia juga yang ngamuk (geleng-geleng kepala)
Comments