CAHAYA [ Luka Dan Cinta ]
chapter 2
( ╹Selamat membaca ╹ )
_____________________________
Kendra Immanuel
Halo
//Menatap Yaya
Cahaya Alen Adipta
//Menoleh dan menatap Ken
guru
Buka buku matematika halaman 109, ibu mau kalian kerjakan yah
guru
Untuk Ken dan Niko kalian bisa melihat bukunya bersama teman sebangku kalian dulu
Cahaya Alen Adipta
//Yaya menggeser buku paket matematikanya ke tengah meja
Kendra Immanuel
//Melihat Yaya dan tersenyum
Terima kasih
Cahaya Alen Adipta
//Tersenyum
Sama-sama
Jam pelajaran matematika pun berlalu, dan kini para siswa siswi berhamburan keluar kelas karena bel istirahat telah berbunyi
Tak ada sedikit pun di pikiran Yaya untuk pergi ke kantin
Sedangkan Ken dan Niko pergi ke kantin bersama
Ingin menghilangkan rasa bosannya, Yaya pun membuka diary-nya. Menuliskan sesuatu disana
Tangannya bergerak-gerak di atas buki diary, menuliskan kata demi kata yang berasal dari hatinya. Ia hanya bisa mencurahkan semua isi hatinya pada diary-nya.
Setelah selesai menuliskan rangkaian kalimat di dalam buku diary-nya, ia pun menutup kembali buku tersebut dan meletakkan ke dalam tasnya kembali.
Dan saat itu Ken dan Niko masuk ke dalam kelas, mereka melihat Yaya yang sedang sendiri di bangku. Ken dan Niko pun saling beradu pandang. Mereka saling memberikan kode. Yah, semacam berbicara lewat kontak mata.
Mereka pun akhirnya menghampiri Yaya dan duduk. Ken duduk di samping Yaya sedangkan Niko duduk di bangku depan meja Yaya
Nicholas Wilson
Halo, kayaknya kita harus kenalan dulu deh
Cahaya Alen Adipta
//Tersenyum
Nicholas Wilson
Salam kenal yah nama gua Niko
Cahaya Alen Adipta
Nama aku Yaya
Kendra Immanuel
Salam kenal nama aku Ken
Cahaya Alen Adipta
Nama aku Yaya
Nicholas Wilson
//Menatap Ken dengan tatapan aneh
Kendra Immanuel
//Menatap Niko dengan tatapan bingung
Ada apa sih lo?
Nicholas Wilson
Lo bilang apa tadi? Aku? What? Sejak kapan gaya bahasa lo jadi aku-kamu, kayak bukan lo tau gak
Kendra Immanuel
Yah enggak tau, namanya juga reflek
Nicholas Wilson
Agak kaget sih gua
Cahaya Alen Adipta
//Terkekeh
Hening sejenak tak ada pembicaraan antara mereka. Tak ada topik yang harus di bahas oleh mereka. Mereka terdiam di dalam pikiran masing-masing. Ingin sekali rasanya Yaya kabur dari Niko dan Ken, sungguh ia merasa sangat tidak nyaman dengan suasana canggung seperti ini
Comments