Episode 4 – Api Cemburu

Lee YN sudah mulai terbiasa dengan tekanan di HY Group. Meski pekerjaan menumpuk dan ritme kantor bagaikan dunia tanpa istirahat, dia tetap ceria, penuh senyum, dan tidak pernah segan membantu siapa pun. Karena itulah, tidak butuh waktu lama bagi YN untuk memiliki banyak teman.

“YN, bantuin aku cek data presentasi ini dong, aku takut salah input angka,” pinta Sooah sambil menunduk malu.

YN mengangguk semangat. “Tentu! Ayo kita periksa bareng-bareng, biar lebih yakin.”

Semua orang di lantai 7 menyukai YN. Bahkan beberapa pria mulai terang-terangan menunjukkan ketertarikan. Tapi justru itulah yang membuat segalanya makin rumit… karena ada sepasang mata yang terus memperhatikan dari kejauhan.

Min Yoongi.

---

Hari itu, suasana kantor berubah panas ketika pintu lift eksekutif terbuka dan muncullah Jennie—mantan kekasih CEO yang sangat terkenal. Dengan heels tinggi dan gaun pas tubuh, dia melenggang masuk ke kantor Yoongi tanpa peduli bisik-bisik di sekeliling.

Dan beberapa menit kemudian… terdengar suara tawa manja dari dalam kantor CEO.

Salah satu pegawai tanpa sengaja melihat dari pintu yang sedikit terbuka. Jennie duduk di pangkuan Yoongi. Tangannya melingkari leher pria itu, sementara Yoongi hanya tersenyum tipis… tapi tidak menolak.

Berita itu langsung menyebar seperti angin. Sampai akhirnya masuk ke telinga YN.

“Kudengar Jennie datang lagi dan... mereka terlihat sangat mesra,” ucap Sooah pelan.

YN pura-pura tidak peduli. Tapi hatinya sesak.

Kenapa aku merasa kecewa...? Bukankah aku hanya karyawan biasa?

Namun kenyataannya, Yoongi menyadari keberadaan YN.

Dari balik tirai, dia melihat YN lewat di luar kantornya. Dan tanpa Jennie tahu, senyuman Yoongi berubah dingin.

---

Beberapa saat sebelumnya...

Jennie tersenyum manis sambil memeluk Yoongi dari belakang. “Aku tahu kau merindukanku. Mengapa harus pura-pura?”

Yoongi membiarkannya. Matanya menatap jauh ke arah kaca. “Kau datang karena tahu aku akan membiarkanmu duduk di sini.”

“Kau masih menyukaiku.”

Yoongi tersenyum miring. “Mungkin.”

Sebenarnya, tidak. Yoongi sedang memainkan skenario. Ia tahu Jennie selalu suka muncul tiba-tiba saat posisinya terguncang. Dan kali ini, ia hanya butuh dua hal: informasi… dan reaksi dari YN.

“Saatnya lihat sejauh mana gadis itu bisa bertahan,” gumamnya pelan.

---

Sore itu, YN dipanggil ke lantai eksekutif untuk mengantarkan file. Tangan gadis itu gemetar ketika membuka pintu. Dan saat masuk…

Matanya langsung menangkap Jennie yang berdiri dekat sekali dengan Yoongi, menyentuh dadanya dengan tangan kiri. Suasana ruangan penuh aura intim.

YN membungkuk sopan. “Maaf mengganggu, ini dokumen yang diminta.”

Yoongi meliriknya… dan untuk pertama kalinya, tak menyembunyikan permainan.

Dia mengambil dokumen dari tangan YN, lalu menoleh ke Jennie dan berkata dengan nada yang dibuat-buat, “Sayang, lihat ini. Bahkan para staf pun tetap profesional meski melihatmu. Mereka tahu tempat mereka.”

YN menunduk dalam-dalam. Hatinya ngilu.

“Permisi, saya kembali ke lantai tujuh,” ucapnya cepat sebelum Yoongi sempat berkata apa pun.

Pintu tertutup. Dan Yoongi menarik napas dalam.

Jennie menatapnya curiga. “Kau sengaja bicara seperti itu... untuk dia?”

Yoongi menoleh dengan senyum datar. “Dan kau sengaja datang... untuk lihat apakah aku masih bisa dipermainkan.”

Jennie menegang. “Apa maksudmu?”

“Aku hanya ingin mengingatkanmu. Kau mungkin cantik, Jennie. Tapi permainan ini—aku yang mengatur.”

---

Malamnya, YN duduk sendiri di halte bus dekat apartemennya. Matanya sembab, tapi bukan karena Yoongi. Ia membenci perasaannya sendiri. Kenapa dia harus cemburu?

Tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti di depannya. Jendela terbuka.

“Masuk,” suara dingin tapi familiar terdengar. “Kita perlu bicara.”

Itu Yoongi.

YN menolak berdiri. “Saya rasa tidak ada yang perlu dibicarakan, Pak.”

“Kalau kamu tidak masuk dalam lima detik, aku yang akan turun dan menyeretmu ke dalam.”

Ancaman itu cukup untuk membuat YN bangkit. Sesuatu dalam dirinya berkata: Jangan menantang pria seperti Min Yoongi.

Begitu masuk, Yoongi tidak langsung bicara. Dia menyetir keluar kota menuju tempat sepi di tepi sungai. Setelah mobil berhenti, dia menoleh perlahan.

“Kau cemburu?” tanyanya dingin.

YN tersentak. “Apa?! Tidak!”

“Tapi kau sakit hati.”

YN menahan air mata. “Apa ini semua permainan buat Anda? Mempermainkan hati orang lain semudah itu?”

Yoongi menatap lurus, lalu bersandar santai. “Kau terlalu manis untuk hidup di dunia seperti ini tanpa terluka.”

“Tapi saya bisa belajar.”

“Aku tidak ingin kau belajar,” bisiknya sambil mencondongkan tubuh. “Aku ingin kau tetap seperti ini—polos, jujur, dan... hanya melihatku.”

Tangan Yoongi menyentuh dagu YN, mengangkat wajahnya pelan.

“Dan itu masalahku sekarang.”

---

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!