Bersedia

Siang ini Nirmala nekat menjual kalung yang diberikan oleh ibunya kepada dirinya, uang hasil penjualan kalung itu ada dua juta rupiah. Dia nampak senang dan dengan hati-hati pergi ke kampung sebelah.

Namun, ternyata dukun yang terkenal itu tidak pas tinggal di kampung sebelah, tetapi tinggal di dekat hutan yang jauh dari pemukiman warga. Aksesnya pun tidak bisa dilewati oleh mobil ataupun motor, karena ternyata jalanan menuju ke sana sangatlah terjal.

Nirmala berjalan dengan penuh perjuangan menuju rumah dukun itu, dia sampai berkali-kali hampir terjatuh karena jalan yang dia lalui begitu licin. Namun, tekad gadis itu begitu kuat.

"Ya ampun, ini sudah sore. Kenapa belum terlihat juga di mana rumah dukunnya? Kayanya dekat hutan, ini malah udah mau masuk hutan."

Nirmala mengatur napasnya yang terengah-engah, dia begitu capek dan juga lelah. Karena haus dan juga lapar, Nirmala sampai meminum air sungai yang mengalir begitu jernih di sana.

Setelah itu, dia duduk di atas batu sambil menatap langit yang mulai gelap. Terdengar suara burung gagak yang memekakkan telinga, Nirmala memejamkan matanya karena merasa ketakutan.

"Sedang apa kamu di sini?"

Nirmala mendapatkan pertanyaan dan juga tepukan di pundaknya, dia hampir terjatuh dari batu yang dia duduki. Apalagi ketika melihat siapa yang menegurnya, Nirmala ketakutan setengah mati.

"Siapa kamu?"

Seorang pria paruh baya dengan penampilannya yang begitu aneh berdiri di dekat Nirmala, kepalanya diikat akar tua yang bau sekali. Nirmala sampai menahan nafas agar tidak mencium bau yang aneh itu.

"Hahahahaha! Saya adalah Ki Ageng, kamu siapa?"

Mendengar pria itu menyebutkan namanya, Nirmala jadi tahu kalau pria yang ada di hadapannya itu adalah dukun yang sedang dia cari.

"Aku, Nirmala. Aku datang ke sini untuk meminta bantuan Ki Ageng, apakah Ki Ageng bersedia membantu aku?"

Ki Ageng nampak memperhatikan penampilan Nirmala, wanita muda itu begitu cantik dan manis. Namun, dia bisa melihat kalau pikiran wanita itu tidak bersih.

"Masuklah!" ajak Ki Ageng yang langsung melangkahkan kakinya menjauh dari Nirmala.

"Ke mana?" tanya Nirmala karena sejak tadi dia tidak melihat rumah ada di sana.

Namun, setelah dia cermati ke mana arah Ki Ageng melangkah, dia bisa melihat ada rumah yang sederhana tak jauh dari tempat dia duduk.

"Tunggu, Ki." Nirmala berusaha mengejar Ki Ageng.

Padahal pria itu berjalan dengan biasa saja, tapi entah kenapa langkah kakinya begitu lebar. Nirmala sampai harus berlari untuk bisa mengejar pria paruh baya itu.

"Duduklah!"

Nirmala kini sudah ada di dalam rumah sederhana milik ki Ageng, dia sebenarnya merasa tidak betah berada di sana, karena ruangannya begitu gelap dan juga pengap. Hanya ada cahaya obor di pojok ruangan.

Namun, demi niatnya untuk memikat hati Leo, dia memberanikan diri untuk tetap tinggal. Dia tidak mau kehilangan pria yang begitu dia cintai itu.

"Terima kasih, Ki."

Nirmala dengan terpaksa duduk dan bersila di atas tikar yang sudah koyak, kepalanya menoleh ke kiri dan ke kanan untuk memperhatikan ruangan tersebut.

Seram!

Itulah kata yang terlintas di otaknya, karena ruangan itu terasa begitu menyeramkan. Hawanya juga terasa mistis, serasa banyak makhluk halus yang sedang berada di sana dan menatap dirinya. Namun, dia tidak bisa melihatnya dengan mata telanjang.

"Apa tujuan kamu datang ke sini?"

"Aku mau membuat anak dari majikanku menyukaiku, ehm! Lebih tepatnya aku mau dia menikahi aku," jawab Nirmala.

Padahal, tadinya dia masih ingin kuliah. Dia ingin menjadi wanita yang terpandang walaupun hanya anak dari pelayan, tetapi mendengar Leo akan menikahi wanita yang sudah dia hamili, Nirmala merasa tidak boleh diam saja.

"Aku bisa membantu kamu demi mendapatkan anak majikan kamu itu, tapi kamu harus memuja setan."

"Maksudnya?" tanya Nirmala tak paham.

"Jika ingin mendapatkan pria itu dengan mudah, maka aku akan membantumu dengan jalan setan. Mau?"

"Aku bersedia," jawab Nirmala dengan yakin.

Jalan apa pun akan dia tempuh, yang terpenting Leo mau menikah dengan dirinya. Yang terpenting dia bisa mendapatkan pria yang dia cintai sejak lama, dia tidak mau melihat pria itu menikah dengan wanita lain.

"Tapi, biayanya tidak sedikit. Apa kamu bersedia mengeluarkan uang yang banyak?"

Nirmala yang tadinya terlihat yakin kini malah menunduk penuh keraguan, karena dia tidak memiliki uang yang banyak. Rasanya dia ingin menangis saja dihadapkan dalam keadaan seperti ini.

Ki Ageng tentunya melihat perubahan raut wajah dari Nirmala, dia paham kalau anak itu tidak memiliki uang yang cukup untuk membayarnya.

"Berapa uang yang kamu punya?"

"Hanya dua juta, Ki."

Ki Ageng tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh Nirmala, jauh-jauh menghadap dirinya ternyata gadis itu hanya memiliki sedikit uang.

"Aku bisa membacakan mantra pelet pengasihan untuk anak majikan kamu itu, dia bisa terlihat tergila-gila kepada kamu. Tapi, tidak akan lama."

Mata Nirmala berbinar mendengar apa yang dikatakan ki Ageng, setidaknya untuk saat ini Leo bisa menjadi miliknya. Untuk urusan nanti bisa dia pikirkan kembali.

"Mau, Ki. Aku mau kamu buat dia tergila-gila kepadaku, berapa lama kira-kira pengaruh dari mantranya itu?"

"Paling sekitar satu bulan," jawab Ki Ageng.

"Tak apa, Ki. Bacakan saja mantranya, aku tak keberatan. Nanti aku akan cari cara agar bisa mendapatkan uang yang banyak, setelah itu aku akan kembali lagi ke sini untuk meminta bantuan lagi."

"Baiklah, kalau begitu siapa nama orang itu?"

"Leo Adipati Raharjo, Ki."

"Sebutkan tanggal lahirnya dan jangan lupa berikan fotonya," ujar Ki Ageng.

Nirmala menyebutkan tanggal lahir dari Leo, lalu dia memberikan foto Leo yang selalu dia bawa di dalam dompetnya. Dia juga tak lupa memberikan uang dua juta yang sudah dia siapkan dari rumah.

"Aku akan memulai ritualnya," ujar Ki Ageng.

Pria paruh baya itu mulai bersila, lalu dia menyalakan dupa dan menaburkan kemenyan. Dia membacakan mantra yang entah apa, karena Nirmala tidak paham.

Tak lama kemudian pria paruh baya itu terlihat membakar foto yang diberikan oleh Nirmala, lalu abunya dia bungkus dengan kain dan kain itu diikat dengan tali berwarna hitam.

"Simpan ini di dalam dompet kamu," ujar Ki agar setelah menyelesaikan mantra.

"Iya, Ki." Nirmala menerima bungkusan kecil itu dari Ki Ageng, lalu memasukkannya ke dalam dompet miliknya.

"Berbaliklah," ujar Ki Ageng sesaat setelah Nirmala memasukan benda itu ke dalam dompet miliknya.

Tanpa banyak bicara Nirmala langsung balik badan, Ki Ageng mulai membaca mantra dan tak lama kemudian pria itu mengusap kepala sampai wajah Nirmala.

Wanita itu rasanya mau muntah karena tangan pria paruh baya itu begitu bau, tetapi dia tahan karena takut pria itu nantinya akan marah.

"Pulanglah, ini sudah malam."

"Baik, Ki."

Nirmala menurut, setelah Ki Ageng selesai membacakan mantra, dia segera pulang dari sana. Dia berjalan dengan bantuan senter ponsel, sungguh malam ini terasa mencekam karena harus melewati tempat yang begitu sepi.

"Akhirnya sampai juga," ujar Nirmala.

Waktu sudah menunjukkan pukul 01.00 malam, Nirmala baru saja pulang. Dia bahkan tidak berani masuk lewat pintu depan, dia sampai masuk lewat pintu belakang agar tidak ketahuan kalau dia pulang selarut ini oleh majikan ibu dan juga ayahnya.

"Nirmala!"

Baru saja dia menutup pintu gerbang belakang, Nirmala sudah dikagetkan dengan adanya orang yang memanggil namanya. Nirmala sampai merasa kalau jantungnya hampir copot, tetapi setelah menyadari Siapa yang menegur dirinya, Nirmala malah mengernyitkan dahinya.

"Den Leo, kenapa malam-malam begini masih belum tidur?" tanya Nirmala dengan heran karena pria itu terus saja menatap dirinya dengan dalam.

Terpopuler

Comments

Jati Putro

Jati Putro

pelet pengasihan ngga bakal lama ,pasti hilang perlahan2....
bukannya pinter2 nyimpen duit ,inibuat main dukun ,
dukun cabuli ngga itu nanti nya

2025-04-20

2

Ali B.U

Ali B.U

waow 2 jt , cuma pengasih sewulan

2025-04-20

1

⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸

⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸

santet kilat,
resiko tanggung sendiri nir

2025-04-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!