Menghadiri acara ulang tahun

 Setibanya di Sky garden Cafe, Tama buru-buru memarkirkan mobil miliknya di parkiran, dan sepertinya suasana Cafe hari ini cukup ramai, ia pun melihat beberapa rekan kerja satu profesinya sudah berdatangan dan tidak lupa menyapanya, mengingat dirinya adalah seorang Kombespol termuda di negeri ini karena memang prestasinya yang sungguh luar biasa dalam menangani kasus-kasus yang cukup rumit.

Sedangkan Hanum terlihat dengan ekspresi yang biasa saja, dimatanya jabatan Suaminya tidak mempengaruhinya untuk berubah menjadi rasa kagum, ditambah dirinya telah di perlakukan kurang baik oleh suaminya tersebut, sedari dulu Hanum memang tidak menyukai pria berseragam.

Tanpa menggandeng tangan sang istri, Tama malah melangkahkan kedua kakinya lebih dulu, lalu di susul oleh Hanum yang mengekorinya.

ini adalah pertama kalinya Hanum menginjakkan kakinya di Cafe, ia pun merasa begitu asing dan juga canggung, di tempat ini tidak ada satu orang pun yang ia kenal, hanya suaminya yang sangat menyebalkan yang ia kenal saat ini.

Kemudian seorang pria berkulit putih dan memiliki kepala plontos, menyapa suaminya dan juga dirinya.

"Pak Kombes dan Bu Kombes, kemarilah! Akhirnya kalian berdua datang juga di acara ulangtahun ku!" sapa Damar sambil melambaikan tangannya dan melempar senyum.

Hanum pun jadi teringat akan sosok Damar yang waktu itu datang ke acara pernikahannya dan sempat bercanda gurau dengan suaminya.

"Wah pasangan pengantin baru nih, bagaimana dengan malam pertama kalian?" ejek Damar.

Mendengar hal itu, Tama malah memelototi Damar.

"Bukan urusanmu, berani-beraninya kau menanyakan hal itu terhadap atasanmu, apa kau mau terkena sanksi hah?" jawabnya sambil membentak.

Damar malah tertawa cekikikan saat melihat atasannya memarahi dirinya.

"Yaelah, Pak Kombes ini marah-marah terus, entar cepat tua loh! Sudah merasakan surganya dunia masih saja tidak berubah sifat pemarahnya!" keluhnya sambil memajukan bibirnya.

Hanum yang mendengar perkataan dari Damar pun merasa malu, menurutnya perkataan seperti itu tidak harus mencuat di saat seperti ini, apalagi menyangkut hal yang sangat intim.

Lalu beberapa anggota polisi yang lainnya menyapa kehadiran Kombespol mereka, semuanya terasa begitu kaku, dimata anggota Polisi yang lain, sosok seorang Aditama memang sangat di segani, ia adalah type pria dingin, tegas dan juga kaku, sangat jarang sekali bercanda gurau, hanya Kompol Damar saja yang begitu berani kepadanya, mengingat keduanya adalah sahabat sejak mereka menimba ilmu bersama-sama di Akademi polisi. Jadi Damar sudah sangat mengenal akan karakter seorang Aditama.

Acara perayaan ulangtahun pun di mulai, sebuah kue tart berukuran jumbo kini sudah terpampang di samping Damar, sebelumnya ia mengucapkan doa, lalu lilin pun ia tiup berbarengan dengan lagu ucapan selamat ulang tahun, Hanum sendiri sedari tadi terus saja diam membisu, ia benar-benar merasa bosan berada di tempat ini. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke toilet sejenak dan meminta ijin kepada suaminya terlebih dahulu, Tama pun menjawabnya hanya dengan mengibaskan tangannya, sungguh sikap yang tidak patut ia lakukan terhadap istrinya sendiri apalagi didepan umum.

Dengan perasaannya yang kesal, Hanum malah menghentakkan kedua kakinya secara kasar atas sikap suaminya yang seperti itu.

'Dasar suami menyebalkan, bisa tidak sih bersikap sedikit lembut terhadap istrinya sendiri?' gerutunya dalam hati.

Dan tanpa di sengaja Hanum malah menabrak seorang wanita cantik yang memiliki kulit putih dan mulus, wanita tersebut pun jatuh begitu saja.

"Ya ampun, maaf Mba saya tidak sengaja!" ucapnya sambil mengatupkan kedua tangannya sebagai tanda permohonan maaf.

"Mangkanya kalau jalan itu pake mata." bentaknya seolah tidak terima.

"Sekali lagi tolong maafkan saya!" jawab Hanum dengan wajah tertunduk.

Kemudian si wanita tersebut pun bergegas pergi meninggalkan area tersebut, sedangkan Hanum segera masuk ke dalam toilet.

Sekitar hampir sepuluh menit, akhirnya Hanum bergegas kembali menuju arah Suaminya.

Dari kejauhan ia melihat suaminya sedang berbincang dengan wanita yang tadi sempat tidak sengaja ia tabrak, Hanum sendiri cukup kaget di buatnya.

Perlahan Hanum mulai melangkah menuju arah suaminya, ada perasaan gugup di dalam benaknya. Ketika Hanum sudah berada di dekat suaminya, wanita yang sedang mengobrol dengan Suaminya menatap sinis ke arahnya

"Baiklah Pak Kombes, kalau begitu saya permisi undur diri!" ucap si wanita tersebut.

Kemudian sepintas Tama melirik ke arah istrinya.

"Kau masih betah berada di sini?" tanyanya dengan suara yang datar.

Dengan polosnya Hanum pun berkata Tidak.

"Kau yakin dengan perkataanmu itu?"

Hanum pun mengangguk cepat, lalu memandang ke arah suaminya

"Yasudah sebaiknya kita pergi dari sini, akupun sudah tidak nyaman berada di tempat ini!" jawabnya yang tiba-tiba saja menggenggam tangan Hanum, sontak Hanum pun kaget tidak percaya.

"M mas, kenapa kau malah menggenggam tanganku?" tanya Hanum sambil memandang ke arah suaminya, lalu Tama pun membalas tatapannya.

'Sebuah tatapan yang sangat teduh!' ucapnya tidak sadar.

"Mas...kok malah bengong!" tegur Hanum, karena saat dirinya bertanya kepada suaminya, ia malah diam membisu dan terus menatap ke arah sang istri. Akhirnya Tama pun tersadar dari lamunannya.

'Damn, kenapa aku malah memuji wanita ini?' batinnya penuh sesal.

"Sudahlah jangan kebanyakan protes, aku mau melakukan apapun terhadapmu itu sudah menjadi halal, kau adalah istriku jadi kau harus mematuhi suamimu ini!" perintah nya sedikit membentak.

Akhirnya Hanum pun membiarkan suaminya menggenggam erat tangannya, kemudian pemandangan keromantisan mereka telah menjadi pusat perhatian para tamu undangan lainnya terutama wanita yang tadi sempat di tabrak secara tidak sengaja oleh Hanum, ia seolah tidak terima.

'Seharusnya Pak Tama itu menjadi milikku, kenapa wanita kampungan itu yang harus menjadi istrinya? Sungguh tidak adil.' keluhnya dalam hati.

Sedangkan Tama bergegas pergi menuju area parkiran, ia pun pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu dengan Damar.

'Sungguh sial, kenapa juga harus bertemu dengan Desi di sini? Selama ini aku sudah muak di kejar-kejar oleh wanita itu.' gerutunya dalam hati.

akhirnya keduanya memutuskan untuk pergi jalan-jalan ke suatu tempat yang bisa menenangkan hati dan pikiran masing-masing.

Salah satu taman yang berada di pinggir kota Jakarta, akhirnya menjadi tempat tujuan mereka.

Hanum sempat terkagum-kagum akan suasana taman yang di kelilingi oleh banyak pohon yang rindang, serta hamparan bunga Bougenville, yang kelopak bunganya telah berjatuhan ke atas rumput yang hijau.

Akhirnya Tama dan Hanum duduk bersebelahan di kursi taman.

Sesekali Tama mulai melirik ke arah Hanum yang terlihat sedang menikmati suasana sekitar area taman.

"Num, boleh aku tanya sesuatu padamu?" tanya Tama yang tiba-tiba saja bersikap lembut pada istrinya.

Kemudian Hanum menoleh dan menatap teduh wajah suaminya.

"Ya, apa yang ingin Mas Tama tanyakan padaku?"

"Apa alasannya kamu menerima perjodohan ini? Apakah kau sedari dulu telah menyukaiku sehingga kau mendesak kedua orangtuamu untuk menjodohkan kamu denganku?" tanyanya dengan wajah yang serius.

'Hey...pertanyaan konyol apa ini? Siapa yang minta di jodohkan dengan pria sepertimu, sedari dulu aku tidak suka pria berseragam, kau sangat pede sekali Mas.' batinnya tidak terima.

"Tidak Mas, kau jangan asal menuduhku dengan tuduhan seperti itu, aku pun tidak habis pikir jika kedua orangtuaku telah menjodohkan aku denganmu, padahal aku belum siap untuk menikah!" jawabnya dengan jujur.

Kemudian Tama malah menyipitkan matanya, seolah ia tidak percaya dengan penjelasan dari Hanum, ia tetap berpikir jika perjodohan ini di sebabkan oleh Hanum.

"Kau sedang tidak berbohong kan?"

"Masya Allah, tidak Mas...aku di didik oleh kedua orangtuaku tidak untuk menjadi seorang pembohong, jadi jangan pernah menganggap aku seperti itu!" jawabnya seolah tidak terima atas tuduhan suaminya.

"Ok, baiklah aku percaya dengan penjelasan darimu, sekarang mari kita bekerjasama agar kedua orang tua kita yakin jika kau dan aku saling mencintai!" pintanya dengan tatapan yang serius.

Deg!

Hanum terkejut atas perkataan yang di lontarkan oleh suaminya.

Bersambung...

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Terpopuler

Comments

Nar Sih

Nar Sih

hati,,hanum jgn mudah percaya dgn suami mu

2025-04-09

1

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

kurang asemm ni pa suamiii

2025-04-09

1

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

pak kombes yg nyebelin

2025-04-10

1

lihat semua
Episodes
1 Dijodohkan
2 Melamar Hanum
3 Pergi di malam pengantin
4 Sikapmu sangat menyebalkan
5 Menghadiri acara ulang tahun
6 Tinggal di Rumah mertua
7 Di tinggal tugas
8 Penghianatan
9 Kau telah menggetarkan hatiku
10 Merasa bersalah
11 Hanum dan Bella bertemu
12 Bisa di kondisikan
13 Makan siang bersama
14 Sepak terjang seorang Aditama
15 Terbongkarnya kebusukan Aditama
16 Misi yang menyakitkan
17 Menjemput Hanum
18 Maafkan aku, Hanum
19 Skak mat
20 Tama Cemburu
21 Mengakhirinya part 1
22 Mengakhirinya part 2
23 Pengakuan Tama
24 Pindah ke rumah baru
25 Memaafkan
26 Hanum yang malang
27 Mencari pelaku
28 Masalalu Komjen pol Cahyo Pradipta
29 Menjenguk Hanum
30 Diajak liburan
31 Memilikimu seutuhnya
32 Bukit pelangi
33 Paket Misterius
34 Berkata jujur
35 Melakukan penyelidikan
36 Akhirnya ketahuan
37 Meringkus pelaku part 1
38 Meringkus pelaku part 2
39 Kenyataan pahit
40 Hari pembalasan part 1
41 Hari pembalasan Part 2
42 Hari pembalasan part 3
43 Selamat tinggal Mas Tama
44 Kemana aku harus mencarimu, Hanum
45 Bella yang malang
46 Hanum Hamil
47 Resmi bercerai
48 Rencana Faiz
49 Kehidupan baru di kota Palembang
50 Memori pindang ikan patin
51 pertemuan yang tidak terduga
52 Diundang makan malam
53 Usaha Maya meluluhkan Tama
54 Saling merindu
55 Percayalah padaku, Hanum
56 Hanum sakit
57 Membawa Hanum ke Rumah Sakit
58 Tama kembali di uji
59 Akhirnya Faiz tahu
60 Permintaan Faiz
61 Usaha Tama yang gigih
62 Berkata yang sejujurnya
63 Makan malam bersama keluarga Yuda
64 Bertemunya Tama dan Yuda
65 Pagi yang merepotkan
66 simbiosis mutualisme
67 Menyelidiki kasus
68 Makan malam bersama
69 Dikeroyok
70 Menginap di rumah Nenek
71 Menerima kenyataan pahit
72 Rencana nekat Tama
73 Apakah aku harus menyerah?
74 Bertemu dengan Papah
75 Dukungan dari Abi Zakaria
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Dijodohkan
2
Melamar Hanum
3
Pergi di malam pengantin
4
Sikapmu sangat menyebalkan
5
Menghadiri acara ulang tahun
6
Tinggal di Rumah mertua
7
Di tinggal tugas
8
Penghianatan
9
Kau telah menggetarkan hatiku
10
Merasa bersalah
11
Hanum dan Bella bertemu
12
Bisa di kondisikan
13
Makan siang bersama
14
Sepak terjang seorang Aditama
15
Terbongkarnya kebusukan Aditama
16
Misi yang menyakitkan
17
Menjemput Hanum
18
Maafkan aku, Hanum
19
Skak mat
20
Tama Cemburu
21
Mengakhirinya part 1
22
Mengakhirinya part 2
23
Pengakuan Tama
24
Pindah ke rumah baru
25
Memaafkan
26
Hanum yang malang
27
Mencari pelaku
28
Masalalu Komjen pol Cahyo Pradipta
29
Menjenguk Hanum
30
Diajak liburan
31
Memilikimu seutuhnya
32
Bukit pelangi
33
Paket Misterius
34
Berkata jujur
35
Melakukan penyelidikan
36
Akhirnya ketahuan
37
Meringkus pelaku part 1
38
Meringkus pelaku part 2
39
Kenyataan pahit
40
Hari pembalasan part 1
41
Hari pembalasan Part 2
42
Hari pembalasan part 3
43
Selamat tinggal Mas Tama
44
Kemana aku harus mencarimu, Hanum
45
Bella yang malang
46
Hanum Hamil
47
Resmi bercerai
48
Rencana Faiz
49
Kehidupan baru di kota Palembang
50
Memori pindang ikan patin
51
pertemuan yang tidak terduga
52
Diundang makan malam
53
Usaha Maya meluluhkan Tama
54
Saling merindu
55
Percayalah padaku, Hanum
56
Hanum sakit
57
Membawa Hanum ke Rumah Sakit
58
Tama kembali di uji
59
Akhirnya Faiz tahu
60
Permintaan Faiz
61
Usaha Tama yang gigih
62
Berkata yang sejujurnya
63
Makan malam bersama keluarga Yuda
64
Bertemunya Tama dan Yuda
65
Pagi yang merepotkan
66
simbiosis mutualisme
67
Menyelidiki kasus
68
Makan malam bersama
69
Dikeroyok
70
Menginap di rumah Nenek
71
Menerima kenyataan pahit
72
Rencana nekat Tama
73
Apakah aku harus menyerah?
74
Bertemu dengan Papah
75
Dukungan dari Abi Zakaria

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!