Ratih membelalakkan matanya saat mendengar jawaban menantunya yang menurutnya semakin berani.
" Kurang ajar kamu,semakin hari aku lihat kamu semakin menyebalkan kamu pikir anakku itu tidak capek cari uang untuk kebutuhan semua orang di rumah ini termasuk makanan yang kamu makan setiap harinya." Teriak Ratih wajahnya memerah menahan amarah.
Selama ini dengan bodohnya dia selalu memaklumi sikap suami dan mertuanya begitu juga dengan iparnya tapi makin kesini dia menyadari ada yang tidak beres dengan sikap suaminya.
"Jelaskan dong mas jangan diam saja,katakan pada ibu dan adikmu kalau aku juga berkontribusi dalam rumah tangga ini,aku bukan seperti yang mereka bilang benalu yang taunya hanya menikmati penghasilan mu saja." Ucap Lisa.
Bukannya membela istrinya wajah Antoni tampak memerah dia seakan tidak terima dengan semua yang dikatakan istrinya.
"Lisa kamu bisa diam tidak,sudahlah lebih baik kita makan saja bu,abaikan semua yang dia katakan." Ucap Antoni lalu memberikan Celin kepada Lisa lalu Antoni mengajak ibunya ke dapur.
Wajah Antoni semakin terlihat kesal saat membuka tudung saji,yang tersaji hanya tahu,tempe serta sayur bayam,tidak seperti biasanya ada beberapa menu yang sangat menggugah selera.
" Makanan apa ini? Istrimu semakin keterlaluan,dia pikir kita ini kaum melarat makanya yang dia masak hanya ini saja,sudahlah selera makanku sudah hilang." Ratih mengomel membuat Antoni semakin murka.
Antoni menggebrak meja dengan penuh amarah,dia yang sudah menahan lapar sejak tadi langsung menyusul Lisa yang ada di ruang tamu yang sedang membersihkan debu yang ada di setiap perabotan rumah mereka.
"Lisa..!!! Apa-apaan kamu,bisa-bisanya kamu hanya memasak tahu sama tempe,kamu tau tidak ibuku sudah tua jadi dia butuh nutrisi untuk tubuhnya agar sehat terus." Ucap Antoni setelah sampai di ruang tamu.
Ratih menyusul mereka juga,Lisa tampak santai tidak peduli dengan amarah suaminya.
"Lisa kamu dengar apa yang aku bilang?" Bentak Antoni,lisa semakin mengenali sifat buruk pria itu,padahal selama ini Antoni selalu memanggilnya dengan sebutan adik.
" Apa sih mas,semalam kamu tidak memberikan aku uang belanja,mungkin kamu lupa,begini saja mas mulai besok kamu saja yang belanja aku cukup memasak saja.Dan malam ini kita makan apa yang ada saja." Ucap Lisa lalu meninggalkan suami dan mertuanya yang masih berdiri di ruangan itu.
Puas sekali Lisa melihat wajah pucat suaminya,selama ini pria itu sungguh sangat menikamti semua menu-menu enak yang dia beli dengan memakai uang hasil jerih payahnya.
" Antoni ada apa dengan istrimu? Bukannya selama ini memang belanja memakai uang mu?"
"Kadang bu,kalau aku tidak punya uang memang terkadang memakai uangnya,kadang kala aku juga bisa kehabisan uang,bayar kredit rumah,uang kuliah adek dan berbagai kebutuhan rumah,belum lagi uang saku untuk ibu." Jawab Antoni berbohong,dia masih saja gengsi mengakaui kalau semua kebutuhan rumah mereka di tanggung oleh istrinya.
" Ya itu hal yang wajar,seharusnya sebagai istri yang baik dia yang harus memenuhi semua kebutuhan rumah ini,dia sudah sangat enak karena tidak membayar kontrakan lagi,ibu harus bicara sama dia." Ratih mencari Lisa yang tadi meninggalkan mereka di ruang tamu.
" Kemana istrimu? Aku tidak menemukannya bukannya tadi dia keluar dari rumah?" Tanya Ratih yang kembali masuk ke dalam rumah karena tidak menemukan Lisa di halaman rumah.
Antoni hanya diam saja,dia masih sangat marah kepada lisa yang sudah terang-terangan mulai berani mempermalukan dirinya dihadapan ibunya.
Pada saat itu Lisa kembali ke rumah,Celin putrinya masih ada digendongannya,dia sudah tidak segan lagi membawa belanjaan pribadinya ke rumah.
"Dari mana saja kamu lisa? Hebat kamu sekarang ya,beraninya kamu belanja-belanja sementara di rumah cuma kamu masak tahu,tempe memangnya kenapa kalau kamu yang memenuhi kebutuhan di rumah ini,itu sudah kewajiban mu membantu suami mu,kurang enak apa kamu,rumah sudah lengkap saat kamu menikah,kalau kamu mampu coba kamu beli rumahmu apa kamu mampu? Kamu benar-benar istri tidak tau di untung." Ucap Ratih dengan nada meremehkan.
" Aku membeli kebutuhan anakku apa ada masalah bu? Lagian aku pakai uangku kok,sudahlah selama tiga tahun aku sudah membiayai semua kebutuhan rumah mulai sekarang dan seterusnya aku tidak mau lagi." Setelah mengucapkan kata-katanya Lisa langsung pergi ke kamarnya dia mengabaikan semua makian yang dilontarkan mertuanya.
" Sudahlah Antoni keputusan ibu sudah bulat,cepat cari wanita lain tidak ada gunanya mempertahankan istri seperti itu.Hmm sabtu ini ibu ada janji dengan anak bu Rina yang kerja di bank,apa kamu mau ikut siapa tau kamu tertarik,dia sangat cantik istrimu tidak ada apa-apanya dibanding Mona." Ucap Ratih.
Antoni mengabaikan ucapan ibunya,pria itu beranjak dari tempat duduknya lalu keluar dari rumah dan duduk di teras rumah merenungi nasibnya yang begitu sial.
"Kalau begini terus bisa-bisa aku bangkrut,benar-benar tidak bisa menyentuh gaji ku lagi,selama ini aku bebas punya uang itu karena Lisa telah menyiapkan semua kebutuhan rumah tangga.Dia kok bisa tiba-tiba perhitungan begitu ya,padahal selama ini dia selalu patuh terhadap ku,dia tidak pernah sekalipun berani membantah ucapan ku." Ucapnya dalam hati sambil menyulut rokok yang sudah tinggal separuh.
Sementara itu lisa yang sudah ada dikamar menikamti makanan yang tadi dia beli,dia melahapnya dengan penuh semangat seakan dia balas dendam terhadap dirinya karena selama ini selalu saja berhemat agar bisa memenuhi semua kebutuhan rumah tangga.
Selama ini walaupun dia punya penghasilan dia selalu memendam keinginannya,itu semua dia lakukan agar suaminya bisa memakai gajinya untuk kebutuhan lain,dan ternyata kebaikannya malah dimanfaatkan suaminya,diam-diam semua gajinya dia serahkan kepada ibunya.
Lisa dengan sengaja tidak membuang sampah bekas makanannya,dia ingin suaminya melihatnya menikmati sendiri hasil jerih payahnya.
" Tega sekali kamu dek makan enak sendiri istri macam apa kamu itu?" Nada suaminya mulai memelas sepertinya pria itu ingin memainkan sandiwaranya lagi seperti biasa.
" Tega apanya mas,aku membeli semua ini memakai uangku,kalau kamu pengen makan enak,kamu bisa juga membelinya." Jawab Lisa acuh.
"Aku tidak punya uang dek,semalam aku baru membayar uang kuliah Viona,belum lagi kebutuhan yang lain." Ucapnya lagi.Lisa tertawa kecil mendengar jawaban pria itu rasanya dia semakin muak melihat sandiwara lamanya itu.
" Ya sudahlah mas kalau tidak punya uang,belilah saat kamu punya uang." Jawab Lisa lalu dia keluar dari kamar mereka.
🌹🌹🌹 bersambung🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments