Tian Hu — Sang Penakluk

Tian Hu — Sang Penakluk

Akhir dan Awal

Darah mengalir deras dari luka-luka di tubuh Tian Hu, membentuk genangan merah di tanah yang retak. Anak panah menancap di punggungnya, pahanya, bahkan menembus lengannya yang masih menggenggam erat pedang patah. Di sekelilingnya, mayat-mayat prajurit sukunya berserakan—beberapa terbelah dua, sebagian lain hangus menjadi arang.

Hanya dia yang masih berdiri.

"Masih bernafas juga kau, sampah?" Suara itu menggema, dingin dan penuh kesombongan.

Chu Yan berdiri di atas batu besar, jubah putihnya tak ternoda sedikitpun. Matanya memandang Tian Hu seperti melihat serangga hina.

"Kau dan sukumu cuma noda di kekaisaran. Binatang rendahan yang berani mengangkat senjata."

Tian Hu menggeram, mencabut anak panah dari bahunya. Darah menyembur, tapi dia tak peduli.

"Kami... bukan binatang..." nafasnya berat, "Kami manusia... sama sepertimu!"

Chu Yan tertawa. Para prajurit di belakangnya ikut mencemooh.

"Kalau kau manusia, buktikan." Chu Yan melompat turun, mendarat ringan di depan Tian Hu. "Serang aku. Gunakan teknik terhebatmu. Aku ingin melihat bagaimana sampah seperti mati dengan terhormat."

Tian Hu tahu ini penghinaan terakhir. Tapi dia tak menyerah.

Dengan sisa tenaga, dia mengumpulkan semua Qi yang masih tersisa di tubuhnya yang hancur. Meridiannya terbakar, darahnya mendidih, tapi dia terus memaksa. Cahaya redup berkumpul di ujung telunjuknya—teknik pamungkasnya, Tusuk Naga Terbang.

"Untuk suku Li!" teriaknya, melepas serangan itu.

Cahaya melesat—

Dan pecah berkeping saat menyentuh zirah Chu Yan, tanpa meninggalkan bekas.

Tawa bergemuruh. Bahkan prajurit paling rendah pangkatnya pun tergelak-gelak.

"Lihatlah, Jendral! Sampah itu pikir dia bisa—"

Chu Yan mengangkat tangan, memotong candaan mereka. Matanya menyipit, lebih menghina dari sekedar tawa.

"Kau ingin tahu bagaimana rasanya kekuatan sejati?"

Telunjuk Chu Yan mengangkat. Api surgawi berkumpul, membentuk spiral indah yang memancarkan panas menyengat. Tian Hu bisa merasakan—energi itu berbeda. Elegan. Sempurna.

"Lihatlah, wahai makhluk rendahan. Inilah kekuatan sejati."

Serangan itu meluncur.

Tian Hu terbakar.

Api menyala-nyala, melahap kulit, daging, hingga tulangnya. Rasa sakit yang tak terbayangkan—seperti ribuan pisau merah membelah setiap sel tubuhnya.

"AAAAARGHH!!"

Tapi di tengah neraka itu, sesuatu yang aneh terjadi.

Dia tak merasa takut.

Di balik jerit kesakitan, matanya yang mulai meleleh justru memandang api itu dengan kekaguman.

Indah.

Kekuatan seperti ini...

Jika ada kehidupan berikutnya...

AKU AKAN MELAKUKAN SEGALANYA DEMI MENDAPATKAN KEKUATAN!

Tubuhnya hancur. Daging mengelupas. Tulang berubah jadi abu.

Tapi senyum terakhirnya tetap ada—

Sampai angin menyapu debu yang dulu bernama Tian Hu.

...****************...

Tian Hu membuka matanya. Kegelapan yang sebelumnya menyelimutinya telah hilang, digantikan oleh cahaya redup dari sebuah ruangan sederhana. Langit-langit jerami, dinding kayu yang lapuk, dan bau tanah yang khas.

Ehh..?

Bukankah aku sudah mati?

Dia mencoba menggerakkan tangannya, tapi yang muncul di pandangannya adalah tangan mungil seorang bayi.

Ini... apa?

Kebingungannya seketika terpecahkan ketika seorang gadis kecil berusia sekitar sepuluh tahun mendekat, wajahnya berseri-seri.

"Lihat, Adik sudah bangun!" ujarnya riang, tangan kecilnya menggapai ke arah Tian Hu.

Tian Hu mencoba berkata, tapi yang keluar hanya ocehan bayi.

Jadi aku benar-benar terlahir kembali... dan apakah bocah ini kakakku?

Gadis itu—Tian Yuqing—tersenyum bangga. "Ayo sini, Kakak gendong!"

Tanpa berpikir panjang, Tian Hu mencoba menggerakkan tangannya lagi. Namun, sesuatu yang aneh terjadi. Energi spiritual yang seharusnya tidak mungkin dimiliki seorang bayi tiba-tiba berkumpul di ujung jari telunjuknya.

Ini... Qi?

Sebelum dia sempat menghentikannya—

Bledammm!!!

Serangan energi melesat dari jarinya, menembus dinding kayu dan meninggalkan lubang sebesar kepalan orang dewasa.

Tian Yuqing membeku. Wajahnya pucat, tubuhnya gemetar.

Hampir... mengenai dia...

Tian Hu sendiri terkejut. Aku bisa menggunakan kekuatan? Tapi kenapa begitu kuat?

---

Ibukota Kerajaan Luo – Gerbang Timur

Langit di atas ibukota gelap oleh asap pertempuran. Prajurit manusia berbaris rapat, tombak dan perisai mereka membentuk dinding pertahanan. Namun, aura ketakutan terpancar jelas dari wajah mereka.

Di depan mereka, pasukan iblis bergerak maju dengan garang. Yang memimpin adalah sosok mengerikan—Naga Darah, tubuhnya bersisik hitam-merah, matanya menyala seperti bara.

"Manusia lemah!" suaranya menggelegar. "Hari ini, kalian akan jadi pupuk bagi tanah kami!"

Di sisi lain, Raja Luo Yunshang berdiri tegap meski darah mengalir dari luka di pelipisnya. "Jangan mundur! Pertahankan ibukota!"

Tapi pasukannya mulai goyah.

Naga Darah itu setara Raja Kegelapan... sementara Raja Luo hanya kultivator ranah Kelahiran Kembali...

Kita tidak mungkin menang...

Naga Darah mengangkat cakar raksasanya, mulutnya menganga lebar. Api kegelapan berkumpul di tenggorokannya, siap meluluhlantakkan gerbang kota.

"Matilah, manusia—!"

ZZZZZZZZTTTTT!!!

Sebelum api itu menyembur, sebuah kilatan energi tiba-tiba membelah langit.

Secepat petir, serangan itu menghantam Naga Darah.

BOOOOMMM!!!

Tidak ada jeritan. Tidak ada perlawanan.

Sosok mengerikan itu lenyap begitu saja, seolah dihapus dari eksistensi.

Pasukan iblis membeku.

Pasukan manusia tertegun.

Raja Luo Yunshang sendiri tidak percaya.

Apa apan itu?

Di kejauhan, di sebuah desa kecil, seorang bayi bernama Tian Hu tak tau bahwa apa yang baru saja dia lakukan telah menyelamatkan ribuan nyawa umat manusia.

...----------------...

Struktur Tingkat Kultivasi Daratan Shengyun

Tingkat Kultivasi Manusia

Penempaan Tubuh (Memperkuat fisik hingga batas manusia biasa)

Pemurnian Qi (Mengendalikan energi alam dalam tubuh)

Pengokohan Pondasi (Membangun dasar kultivasi yang kokoh)

Pembentukan Inti (Mengkonsentrasikan Qi menjadi inti kultivasi)

Penyatuan Roh (Menyatukan kesadaran dengan energi spiritual)

Kelahiran Kembali (Transformasi tubuh & jiwa ke tingkat lebih tinggi)

Transenden (Menyentuh hukum alam sederhana)

Petapa Agung (Menguasai elemen alam sepenuhnya)

Raja Suci (Kekuatan setara penguasa wilayah besar)

Mahayana (Satu langkah menuju keabadian)

Pendekar Abadi (Melampaui batas dunia fana, immortal sejati)

---

Tingkat Kultivasi Iblis (Setara dengan manusia, tetapi dengan ciri khas gelap & destruktif)

Darah Liar (Tubuh iblis mulai menyerap energi kegelapan)

Jiwa Gelap (Membuka meridian energi jahat)

Tulang Setan (Kerangka diperkuat oleh energi iblis)

Inti Kegelapan (Membentuk inti kultivasi iblis)

Fusion Iblis (Jiwa dan tubuh menyatu dengan kekuatan gelap)

Pembalikan Darah (Transformasi darah menjadi murni iblis)

Raja Kegelapan (Mengendalikan energi destruktif tingkat tinggi)

Pangeran Iblis (Kekuatan setara Petapa Agung manusia)

Maharaja Iblis (Penguasa wilayah iblis, setara Raja Suci)

Sovereign Kegelapan (Hampir abadi, setara Mahayana)

Dewa Iblis (Immortal iblis, setara Pendekar Abadi)

Terpopuler

Comments

Indah Hidayat

Indah Hidayat

semoga sampai tamat dan si mc tdk poligami

2025-07-19

0

4wied

4wied

sepertinya menarik, lanjut baca......

2025-07-18

0

Mamat Stone

Mamat Stone

/Good/

2025-08-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!