#episode 4

Sudah 2 hari sejak kejadian yang membuat mata Nining sembab, keluarga masih biasa saja.Hanya Nining menjadi pendiam dan terkadang dia menangis tanpa sebab. Terhadap Ardi , Nining masih melayani suaminya namun dia diam tidak seceria sebelumnya. Karena Nining tahu bahwa kewajiban istri harus tetap dilakukan meskipun hatinya sakit.

"Mah,sebaiknya kita kerumah kakakku untuk membicarakan masalah ini....agar kau tau juga sebaiknya kita pergi ke sana," ajak Ardi membuka pembicaraan, karena meskipun satu kamar tapi Nining tak pernah bicara, hanya "iya,tidak, terserah", ....tiga kata itu yang sering diucapkan Nining.

Rupanya kedatangan Ardi dan Nining memang sudah ditunggu mas Wagi ,kakak sulung Ardi yang selama ini selalu menjadi tempat curhat adik-adiknya jika ada masalah.

Dan mas Wagi juga sudah mengetahui masalah adiknya karena Ardi bercerita lebih dulu kepada kakak daripada Nining.

"Silahkan duduk disini , kalian sehat-sehat kan ?" tanya mas Wagi pada tamunya yang baru datang itu.

"Nah...mumpung cucu lagi pada main, jadi kita bisa santai ngobrol nya" kata mas Wagi.

"Nining mau minum apa, teh atau kopi?" Dan kau Ardi mau mbak buatkan kopi ginseng yaa....enak lho rasanya!" tanya mba Sum, istri nya mas Wagi.

" Iya sudah buatkan kopi ginseng tiga Bu.....sekalian saya juga mau" jawab mas Wagi.

Mba Sum pergi ke dapur untuk menyiapkan kopi.Tak lama datanglah Yunita dan suaminya ikut nimbrung dalam obrolan ...dan mereka juga sudah mengerti tentang permasalahan yang terjadi, karena mereka juga sudah berkeluarga dan tinggal satu rumah,jadi jelas jika anak dan menantu itu mengetahui nya.

"Nah...ini kopinya sudah jadi,wanginya segar yaa ?" seru Mba sum berseri-seri karena melihat Yunet dan menantunya itu datang membawa cemilan pisang goreng kesukaan nya. "Sini , ditaro dipiring pisang gorengnya!"

"Jadi begini Ning, dalam Islam itu suami boleh menikah lagi dan memiliki istri lebih dari satu, kan memang ada hadistnya.! " jelas mas Wagi membuka pembicaraan.

"Kalau kamu melarang suami untuk menikah lagi, itu berarti bukan umatnya Nabi Muhammad., karena Nabi sendiri mempunyai 9 istri."

"Lagi pula menikah itu untuk menambah silaturahmi,tambah saudara dan nanti bisa tambah rezeki suami,karena ada 2 istri yang mendoakan," jelas mas Wagi lagi.

Nining yang sedari tadi diam dan menunduk, matanya mulai berkaca-kaca dan sekuat jiwa menahan emosi agar tak menangisi. ...namun batinnya berontak,dan air mata pun jatuh.

Ardi yang duduk disebelah nya hanya diam ...bingung,harus bicara apa lagi untuk meyakinkan istri nya agar setuju bisa menikah lagi.Yunet yang melihat tantenya menangis,segera mengambil tisu dan menyodorkannya.

"Iya tante, Yunet ngerti perasaan tante...pasti sedih dan sakit hati, mana ada sih istri yang rela suaminya menikah lagi, tapi ini mungkin sudah takdirNya kalo um Ardi bakal punya dua istri," hibur Yunet.

"InshaAllah um bisa berlaku adil kan um ?" tanya Yunet kepada Ardi

"Bissmillah.... InshaAllah bisa , jalani saja kedepannya semoga keluarga tetap utuh bahkan bertambah saudara dan anggota keluarga," jawab Ardi menimpali pertanyaan keponakannya.

"Iya mah, jangan takut papah meninggalkan mamah dan anak-anak, justru kita akan menjadi keluarga besar, dan papah janji akan memberangkatkan umroh mamah dan mbak Yanti." "setuju kan papah nikah lagi" Ardi berusaha untuk terus meyakinkan istrinya .

"Dah pokoknya cocoklah ,suamimu nikah lagi...sebab dia orang berpendidikan, sarjana,pintar. ...muda dan cantik" seru mas Wagi memuji calon istri mudanya Ardi.

Batin Nining tambah teriris mendengar kata-kata kakak iparnya.... "astaghfirullah " hatinya makin sakit.Dia menganggap dirinya bodoh karena hanya tamat SMA dan hanya perempuan dari keluarga yang pas-pasan.

Karena hari menjelang Maghrib, akhirnya Ardi dan Nining berpamitan pada keluarga pak Wagi.Dengan berboncengan motor mereka berdua pulang kerumah.

#minta support nya pembaca yang budiman🙏🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***