Ardi menaruh sajadah dan sarung diatas bantal....sementara Nining yang sedari tadi berbaring membelakangi suaminya masih terus terisak.
"Maafkan aku mah, papah khilaf melakukan nya , dan papah ingin bertanggung jawab dengan menikahinya agar tidak terjadi zina lagi !"
"Dan mamah tetap menjadi istriku yang sholeha !" sambil mengelus punggung istrinya, Ardi terus mengungkapkan apa yang selama ini menjadi rahasianya.Dalam pikiran nya dia, harus menceritakan dengan sejujurnya tentang perselingkuhan nya selama ini ...walaupun dia tahu ini pasti akan membuat istrinya sakit hati. Dan dia siap menanggung konsekuensinya jika seandainya Nining marah atau benci.
"Maafkan papah mah,!"
"Mamah boleh marah, mamah boleh pukul papah, mamah boleh tampar papah !" dengan suara meninggi dan bergetar menahan tangis.
"Ayo mah, pukul papah, tampar papah !" sambil meraih tangan istrinya dan menempelkan di pipinya sendiri.
Nining tak bergeming, bahkan tangis nya semakin menjadi.... airmata nya mengalir deras membasahi bantal yang sedari tadi dia peluk.
"Mah, jangan diam saja......!" ayo pukul papah !" sedari tadi Ardi memegang ngi tangan kanan istrinya ,berharap Nining akan melakukan nya.
Karena Nining tetap diam dan menangis, Ardi pun berusaha menahan emosinya.....mereka berdua terdiam dan hanya saling pandang.
Sementara airmata Nining tak henti-henti nya mengalir, hingga membuat matanya semakin sembab. Sambil mengelus kepala istrinya, Ardi pun memulai pembicaraan lagi.
"Kau sejutu kan ,kalau papah menikah lagi ?"
"Dan mamah mau kan memaafkan kesalahan papah ?"
Ardi mengguncang - guncangkan tubuh mungil istrinya,karena sedari tadi Nining hanya diam membisu dan hanya airmata nya saja yang berbicara.
Dengan sekuat tenaga, akhirnya Nining pun bicara dengan suara sangat parau...."Bagaimana denganku dan anak-anak ?"
"Kamu jahat pah !!!"
"Jahattt! "
Tangis Nining pun pecah kembali.Ardi berusaha meraih tubuh mungil istrinya untuk dipeluk, tapi Nining mundur dan berontak....tak mau dipeluk.
"Jangan berteriak kencang mah.... nanti anak-anak pada bangun!" seru Ardi sambil berbisik.
Dan Nining pun hanya terdiam dan terus menangis. Sementara jam dinding sudah menunjukkan pukul 04.30 wib dan terdengar suara adzan shubuh berkumandang dari masjid besar di seberang jalan.
"Ayo mah, kita sholat bareng dan mohon petunjuk dari Allah atas masalah yang sedang kita hadapi!"
Bergantian Ardi dan Nining mengambil air wudhu.Kemudian mereka sholat berjamaah.
Hati yang hancur, sedih dan kacau membuat Nining terus menerus terisak dalam sholatnya.Cairan bening dan hangat itu, tak bisa dia hentikan walaupun dia mencoba untuk menghentikan....namun stok air mata masih banyak,jadi terus saja menetes.
"Maafkan papah, maafkan kesalahan papah ?" Lagi - lagi Ardi mengucap kata MAAF ,namun istrinya belum juga menjawab kata maaf itu. Dan Ardi tak sanggup lagi berkata ... akhirnya dia raih tubuh istrinya yang masih memakai mukena dan membenamkan kepala Nining di dadanya.Dan Ardi pun menangis, karena tidak tahu harus berbuat apa lagi selain meminta maaf sedangkan Nining tak kunjung memaafkan nya. Dan keduanya menangis dalam dekapan yang selama ini jarang dilakukan...semakin erat, semakin deras airmata Nining mengalir,dan Ardi juga sesenggukan menahan emosi didadanya yang saat itu ingin dia luapkan,namun sadar ada anak-anak,nanti mereka mendengar.
Setelah hati sedikit lega dan tak ada tangisan lagi , keduanya merapihkan sarung dan sajadah serta mukena ditempatnya semula.
Jam menunjukkan pukul 05.30 wib. Aktivitas dirumah seperti biasa dimulai.
Anak-anak mandi,sholat dan bersiap untuk ke sekolah.Sementara di dapur, mbak Yanti sedang menyiapkan sarapan untuk semua anggota keluarga.
#buat pembaca, tolong sarannya yaa🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments