Bab 4

"Berhubung aku punya uang sekarang, aku akan membeli daging terbaik di supermarket dan memasak makanan enak untuk menambah energi istriku yang kelelahan," ucapnya bertekad. Bayangan wajah istrinya yang lesu dan lemas karena kurang istirahat. Ia membayangkan senyum istrinya kembali merekah setelah menikmati masakannya.

Alzahro pun berbalik badan lalu keluar dari rumah, ia tak ingat lagi dengan mertuanya yang masih terbaring di lantai itu. Alzahro pun berjalan di pinggir jalan.

Ia mengklik panel hologram di hadapannya itu, dan sebuah ponsel model terbaru muncul dari sistem. Ia mengklik sebuah aplikasi lalu memesan taksi online melalui ponsel tersebut. Ia juga mengambil sejumlah uang dari sistem keuangan digitalnya beberapa lembar, yang penting cukup untuk membeli bahan masakan berkualitas, sisanya tetap aman tersimpan di dalam sistem.

Di dalam taksi, Alzahro membayangkan hidangan lezat yang akan ia buat.

"Kira-kira dagingnya aku masak apa ya?" tanyanya sambil berpikir. Ia pun mencari masakan enak berbahan daging sapi dari sebuah aplikasi khusus belajar memasak.

Alzahro tersenyum, ia berniat untuk menyenangkan istri tercinta dan meringankan beban istrinya.

"Selain membeli bahan masakan, aku ingin membeli hadiah untuk istri ku," ucap Alzahro tersenyum.

Dengan susah payah, Gina mencoba bangun dari tidurnya. Namun, niatnya pupus seketika. Lantai yang disiramnya dengan minyak goreng yang sangat banyak membuatnya terjerembab kembali.

Brukkkkk!

"Aduuuh!" ringis Gina kesakitan. Darah segar kembali mengalir deras dari hidungnya, membuat ia bertambah kepanikan.

Rencananya untuk menjebak Alzahro malah berbalik menjebak dirinya sendiri. Alzahro pun telah menghilang entah ke mana meninggalkan ia sendiri di dapur.

Gina meringkuk kesakitan, merasakan betapa licin dan berbahayanya jebakan yang telah ia buat sendiri.

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari arah kamar. Gelisa baru saja keluar dari kamar. Ia terperanjat melihat ibunya terbaring di lantai dapur dalam kondisi mengenaskan.

"Mama! Kok Mama baring di dapur? Mama kenapa?" pekik Gelisa, panik. Ia berlari menghampiri ibunya, namun langkahnya terhenti dan juga ikut tergelincir karena tak menyadari ada genangan minyak goreng yang masih bertebaran di lantai. Tubuhnya jatuh tepat di atas tubuh ibunya.

Brukkkkk!

Gelisa terjatuh tepat menimpa tubuh ibunya yang sudah kesakitan, menambah sakit Gina yang terbaring di lantai. Rasa sakit menusuk tulang punggung Gina, membuatnya hampir kehilangan kesadaran.

"Ughhhh! Kau... kau ingin membunuhku?!" Gina merintih, suaranya tertahan oleh rasa sakit yang luar biasa. Ia merasa nafasnya sesak dihimpit tubuh putrinya.

"Kenapa banyak sekali minyak goreng di sini sih? Siapa yang menumpahkannya?" tanya Gelisa, kesal dan bingung. Ia berusaha bangun, namun kakinya kembali tergelincir di atas lantai yang licin.

Dengan susah payah, Gelisa menarik napas dalam-dalam. Ia mundur perlahan, menjaga keseimbangannya agar tidak jatuh lagi. Dengan hati-hati, ia meraih kaki ibunya, berusaha menariknya menjauh dari genangan minyak goreng tersebut.

Setelah memastikan mereka berdua berada di tempat yang aman, Gelisa mengambil kain bersih dari dekat wastafel. Dengan ekspresi jijik, ia membersihkan tubuhnya yang lengket dan berlumuran minyak goreng. Bau menyengat minyak mentah masih memenuhi hidungnya.

"Mama! Kok banyak minyak goreng di dapur sih? Kenapa Mama tumpahin?" tanya Gelisa, suaranya masih dengan nada kesal. Meskipun melihat darah yang mengalir dari hidung ibunya, ia benar-benar tidak peduli.

Gina meringis menahan sakit, memegang hidungnya yang terus mengeluarkan darah. "Tadi Mama mau menjebak Alzahro, supaya dia jatuh lagi. Tapi malah Mama sendiri yang kena batunya. Kamu sana cari obat buat Mama. Hidung Mama terus berdarah nih," pinta Gina.

"Bentar Ma, aku mau mandi dulu. Aku geli banget, badan aku penuh minyak goreng gini," ucap Gelisa, suaranya dipenuhi rasa jijik dan sedikit kekesalan. Ia merasa tindakan ibunya sangat ceroboh dan membuatnya ikut terkena imbasnya.

"Nunggu kamu selesai mandi, apa nyuruh Mama mati duluan, hah?! Sana cepat ambil!" bentak Gina, emosinya memuncak karena Gelisa lebih mementingkan diri sendiri dari pada ibunya. Darah yang terus mengalir dari hidungnya menambah rasa sakit.

Gelisa pergi ke sebuah laci tempat penyimpanan P3K, namun omelannya masih terdengar samar.

"Dih! Dia yang jatuh, dia yang luka, aku yang disuruh-suruh. Padahal dia bisa ambil sendiri," gumamnya, suaranya semakin pelan saat ia membuka laci tersebut.

Jangan lupa like dan subscribe ya gaes🥰🥰

Terpopuler

Comments

Patrick Khan

Patrick Khan

lanjut kak

2025-04-03

1

Pakde

Pakde

lanjut

2025-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Mendapatkan Sistem
2 Bab 2 Misi Utama
3 Bab 3 Hadiah misi
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6 Misi
7 Bab 7 Hadiah Misi
8 Bab 8 Pemotongan Poin
9 Bab 9 Misi Bonus Dan Hadiah Misi
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13 Misi utama
14 Bab 14 Hadiah misi utama
15 Bab 15 Misi cadangan
16 Bab 16 Hadiah Misi cadangan
17 Bab 17 Rumah baru.
18 Bab 18 Warga yang penasaran
19 Bab 19 Bertemu Dengan Pria Asing
20 Bab 20
21 Bab 21 Pemotongan Poin Dan Misi Utama
22 Bab 22 Hadiah misi Utama
23 Bab 23
24 Bab 24 Pencurian Di Toko Berlian
25 Bab 25
26 Bab 26 Hadiah Misi Tersembunyi
27 Bab 27 Misi Susulan
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 BAB 31 Misi Utama
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34 Hadiah Misi Utama
35 BAB 35
36 BAB 36 Nafkah Untuk Istri
37 Bab 37 Misi Utama
38 Bab 38 Hadiah Misi Utama
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41 Membantu Arga
42 BAB 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 BAB 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50 Misi Utama
51 Bab 51
52 Bab 52 Hadiah Misi Utama.
53 Bab 53 Hadiah misi tersembunyi
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56 Misi Utama
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 Hadiah Misi Utama
60 Bab 60 Uang untuk Genisa
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65 Misi utama
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70 Pelaku tertangkap
71 Bab 71 Hadiah Misi Utama
72 Bab 72
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 Mendapatkan Sistem
2
Bab 2 Misi Utama
3
Bab 3 Hadiah misi
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6 Misi
7
Bab 7 Hadiah Misi
8
Bab 8 Pemotongan Poin
9
Bab 9 Misi Bonus Dan Hadiah Misi
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13 Misi utama
14
Bab 14 Hadiah misi utama
15
Bab 15 Misi cadangan
16
Bab 16 Hadiah Misi cadangan
17
Bab 17 Rumah baru.
18
Bab 18 Warga yang penasaran
19
Bab 19 Bertemu Dengan Pria Asing
20
Bab 20
21
Bab 21 Pemotongan Poin Dan Misi Utama
22
Bab 22 Hadiah misi Utama
23
Bab 23
24
Bab 24 Pencurian Di Toko Berlian
25
Bab 25
26
Bab 26 Hadiah Misi Tersembunyi
27
Bab 27 Misi Susulan
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
BAB 31 Misi Utama
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34 Hadiah Misi Utama
35
BAB 35
36
BAB 36 Nafkah Untuk Istri
37
Bab 37 Misi Utama
38
Bab 38 Hadiah Misi Utama
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41 Membantu Arga
42
BAB 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
BAB 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50 Misi Utama
51
Bab 51
52
Bab 52 Hadiah Misi Utama.
53
Bab 53 Hadiah misi tersembunyi
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56 Misi Utama
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 Hadiah Misi Utama
60
Bab 60 Uang untuk Genisa
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65 Misi utama
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70 Pelaku tertangkap
71
Bab 71 Hadiah Misi Utama
72
Bab 72

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!