Bab 2 Misi Utama

Perlahan-lahan tempat itu kembali ke tempat semula melihat sekeliling kembali di rumah sakit.

"Apa aku sudah kembali ke dunia nyata?" tanya Alzahro masih kebingungan.

Alzahro melihat di sampingnya dan ia melihat Genisa yang saat itu sedang berada di sampingnya tertidur sambil memegang tangannya.

"Eh Genisa," ucap Alzahro berusaha untuk bangun, tapi kepala bagian belakangnya terasa nyeri.

Alzahro ingin mengelus rambut Genisa, karena ini pertama kalinya Genisa memegang tangannya setelah dua tahun menikah. Lagian pula kenapa Genisa tidak berangkat ke kantor? Kenapa Genisa ada di sampingnya sekarang?

Saat Alzahro mengelus rambut Genisa lagi, Genisa pun terbangun, ia mengucek matanya yang bengkak dan ada kantung mata, menandakan jika Genisa tidak tidur dengan nyenyak.

"Alzahro, kamu sudah bangun?" tanya Genisa tersenyum.

"Ah maaf, sudah merepotkan mu sudah menjaga ku, sekarang aku sudah merasa lebih baik, mending kita pulang saja," ajak Alzahro lembut.

"Tidak! kamu baru saja bangun, bagaimana mungkin kita langsung pulang, istirahat sampai benar-benar sembuh. Aku panggilkan dokter ya," ucap Genisa hendak pergi, tapi tangannya di tahan oleh Alzahro.

"Ada apa lagi?" tanya Genisa mengangkat alisnya.

"Kenapa kamu di sini? bukannya kamu tadi pergi ke kantor untuk mengurus proyek atasan mu?" tanya Alzahro lembut.

Genisa menundukkan kepalanya, ia terlihat sedih. "Aku... Aku sudah di pecat," jawabnya datar.

"Kok di pecat? Kenapa?" tanya Alzahro terlihat panik.

"Karena... 3 hari yang lalu aku menemukan mu terluka parah, dan aku tidak menjawab panggilan dari atasan ku, dan membiarkan dia mengurusnya sendiri," jawab Genisa menarik nafas dalam.

"Apa? 3 hari yang lalu? Jadi aku pingsan sudah 3 hari? Lalu kenapa kau tidak meninggalkan ku saja? Kenapa kau tidak pergi mengurus proyek atasan mu saja," ucap Alzahro merasa bersalah.

"Bagaimana bisa aku meninggalkan mu dalam keadaan terluka parah yang sudah sekarat ini? Meskipun pernikahan kita mendadak dan tanpa cinta, tapi... Kau adalah tetap suami ku," ucap Genisa lirih.

Alzahro tersenyum merasa terharu dengan ketulusan Genisa.

Ting!

[Misi Utama]

[Memeluk istri dan membuatnya tenang]

[Status misi sedang berlangsung]

"Eh, apakah ini misinya? apakah aku benar-benar harus memeluk istri ku?" tanya Alzahro dalam hati dan ia terlihat panik, karena selama dua tahun ini ia tidak pernah memeluk istrinya.

[Benar, ini adalah misi pertama Anda, Anda harus melakukannya jika Anda menginginkan hadiahnya]

Alzahro bingung bagaimana bisa memeluk istrinya, ia takut jika Istrinya marah, lalu menceraikannya, ia belum siap bercerai dengan istrinya. Tapi misi ini harus ia lakukan.

"Istri ku, mendekat lah," pinta Alzahro lembut sambil tersenyum tulus.

Genisa menekuk alisnya. "Kenapa?" tanya Genisa curiga.

"Mendekat lah, aku ingin berbicara sesuatu pada mu," ucap Alzahro lagi.

Meskipun Genisa merasa ragu, ia pun mendekat ke arah Alzahro.

"Genisa, boleh kah aku memeluk mu, sebentar saja," ucap Alzahro meminta izin.

"Kamu mau apa?" tanya Genisa dengan wajah datarnya.

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin memeluk mu, meskipun pun ini untuk yang terakhir kalinya," ucap Alzahro membuat Genisa menjadi panik.

"Kok ngomongnya gitu? Jangan bilang kau akan pergi untuk selama-lamanya!" teriak Genisa dengan mata membulat, biasanya kata-kata orang yang akan meninggalkan pasti mengucapkan kata "Terakhir".

Alzahro langsung memeluk Genisa dengan lembut. "Aku tidak akan pergi kemana-mana, aku akan ada selalu di sisi mu. Karena kau di pecat dari tempat kerja mu, sekarang gantian aku yang bekerja untuk menafkahi istri ku, aku adalah seorang pria, seorang kepala keluarga, aku tidak akan membiarkan istri ku kelaparan, tidak akan membuatnya menderita. Jadi izin kan aku menunjukkan jika aku lelaki sejati. Karena aku adalah suami mu," ucap Alzahro.

Genisa diam saja tidak menyahut, karena ia merasa sebaran jantungnya berdebar kencang di dalam pelukan Alzahro.

Ia merasa terharu dan merasa nyaman. "Apakah ini rasanya di lindungi? Kenapa aku nyaman di pelukannya? Apakah aku jatuh cinta?" tanyanya dengan wajah merona.

Seketika Genisa melepaskan pelukan Alzahro dan langsung membalikkan badannya agar Alzahro tidak melihat wajahnya yang memerah.

"Aku... aku Panggilkan dokter sekarang, kamu... Kamu istirahat lah," kata Genisa yang langsung berlari keluar dari ruang rawat inap.

"Eh, secepat itu dia kabur?" tanya Alzahro bingung.

Ting!

[Misi selesai]

[Selamat Anda mendapatkan hadiah uang sebesar 7.000.000]

[Selamat, Anda mendapatkan 10 poin]

[Saldo 7.100.000]

[Penampilan:2%]

[Pesona:2%]

[Kekuatan:2%]

[Kecepatan:2%]

[Kelincahan:2%]

[Pertahanan:2%]

[Kecerdasan:2%]

[Keberanian:2%]

[Poin: 20]

"Wah, aku mendapatkan uang?" tanya Alzahro tak percaya, dengan uang yang ia miliki saat ini, mungkin ia bisa membelikan sesuatu untuk istrinya untuk membahagiakannya.

"Istri ku, aku berjanji, aku pasti akan membuat mu bahagia," gumamnya senang.

Tak lama, dokter pun datang bersama Genisa. Dokter pun langsung memeriksa kondisi Alzahro dengan teliti.

Setelah di periksa beberapa saat, Dokter itu hanya mengangguk-angguk.

"Bagaimana keadaan dokter?" tanya Genisa cemas menunggu jawab dari dokter.

"Ini sangat luar biasa sekali, lukanya saat itu sangat parah dan banyak mengeluarkan darah, tapi sekarang dia sudah sembuh sepenuhnya," ucap dokter itu berdecak kagum.

"Oh benarkah Dok?" tanya Genisa tak percaya.

"Ya benar, karena dia sudah sembuh, maka dia boleh pulang hari ini," ucap Dokter tersebut.

"Terima kasih dokter," ucap Genisa tersenyum senang. Dokter itu pun langsung meninggalkan ruang rawat inap tersebut.

Genisa menatap Alzahro. "Kita pulang sekarang ya. Tapi aku mau ke kasir dulu buat bayar pengobatan kamu," kata Genisa datar.

"Oh, pake uang aku saja," ucap Alzahro berdiri dari brankar menatap istrinya tersenyum.

"Memangnya kamu punya uang?" tanya Genisa menatap Alzahro sayup, selama ini Alzahro hanya duduk di rumah, bagaimana bisa Alzahro memiliki uang, sementara ia tidak bekerja.

"Punya dong, kalau untuk bayar biaya rumah sakit aku punya kok, aku tidak ingin menyusahkan mu karena luka ku ini, kau menjaga ku saja sudah sangat merepotkan mu," ucap Alzahro tulus.

Saat pembayaran biaya rumah sakit tersebut, habis 4,5 juta.

Ting!

[Saldo Anda di kurang 4.500.000]

[Sisa saldo Anda 2.600.000]

"Hu hu hu hu, saldo ku yang malang," ucap Alzahro dalam hati.

Terpopuler

Comments

Driyanto Kriswan

Driyanto Kriswan

Ayolah, anggota keluarga dari mertua yang arogan, licik, sadis, keji, amat jahat, sombong, angkuh, semena-mena secepatnya memperoleh ganjaran setimpal, pendidikan yang tak terlupakan seumur hidup.

2025-04-03

4

Pakde

Pakde

lanjut thor

2025-04-02

1

Patrick Khan

Patrick Khan

lanjut kak

2025-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Mendapatkan Sistem
2 Bab 2 Misi Utama
3 Bab 3 Hadiah misi
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6 Misi
7 Bab 7 Hadiah Misi
8 Bab 8 Pemotongan Poin
9 Bab 9 Misi Bonus Dan Hadiah Misi
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13 Misi utama
14 Bab 14 Hadiah misi utama
15 Bab 15 Misi cadangan
16 Bab 16 Hadiah Misi cadangan
17 Bab 17 Rumah baru.
18 Bab 18 Warga yang penasaran
19 Bab 19 Bertemu Dengan Pria Asing
20 Bab 20
21 Bab 21 Pemotongan Poin Dan Misi Utama
22 Bab 22 Hadiah misi Utama
23 Bab 23
24 Bab 24 Pencurian Di Toko Berlian
25 Bab 25
26 Bab 26 Hadiah Misi Tersembunyi
27 Bab 27 Misi Susulan
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 BAB 31 Misi Utama
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34 Hadiah Misi Utama
35 BAB 35
36 BAB 36 Nafkah Untuk Istri
37 Bab 37 Misi Utama
38 Bab 38 Hadiah Misi Utama
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41 Membantu Arga
42 BAB 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 BAB 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50 Misi Utama
51 Bab 51
52 Bab 52 Hadiah Misi Utama.
53 Bab 53 Hadiah misi tersembunyi
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56 Misi Utama
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 Hadiah Misi Utama
60 Bab 60 Uang untuk Genisa
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65 Misi utama
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70 Pelaku tertangkap
71 Bab 71 Hadiah Misi Utama
72 Bab 72
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 Mendapatkan Sistem
2
Bab 2 Misi Utama
3
Bab 3 Hadiah misi
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6 Misi
7
Bab 7 Hadiah Misi
8
Bab 8 Pemotongan Poin
9
Bab 9 Misi Bonus Dan Hadiah Misi
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13 Misi utama
14
Bab 14 Hadiah misi utama
15
Bab 15 Misi cadangan
16
Bab 16 Hadiah Misi cadangan
17
Bab 17 Rumah baru.
18
Bab 18 Warga yang penasaran
19
Bab 19 Bertemu Dengan Pria Asing
20
Bab 20
21
Bab 21 Pemotongan Poin Dan Misi Utama
22
Bab 22 Hadiah misi Utama
23
Bab 23
24
Bab 24 Pencurian Di Toko Berlian
25
Bab 25
26
Bab 26 Hadiah Misi Tersembunyi
27
Bab 27 Misi Susulan
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
BAB 31 Misi Utama
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34 Hadiah Misi Utama
35
BAB 35
36
BAB 36 Nafkah Untuk Istri
37
Bab 37 Misi Utama
38
Bab 38 Hadiah Misi Utama
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41 Membantu Arga
42
BAB 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
BAB 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50 Misi Utama
51
Bab 51
52
Bab 52 Hadiah Misi Utama.
53
Bab 53 Hadiah misi tersembunyi
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56 Misi Utama
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 Hadiah Misi Utama
60
Bab 60 Uang untuk Genisa
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65 Misi utama
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70 Pelaku tertangkap
71
Bab 71 Hadiah Misi Utama
72
Bab 72

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!