Kau bahkan tak mengenali pasanganmu sendiri? Tega sekali... oh iya!
Lee [Name]
Kau kan sudah membuangku.
Lee [Name]
Aneh sekali, padahal yang namanya cinta pasti tidak bisa hilang semudah itu.
Lee [Name]
Apa sejak awal kau tak mencintaiku, ya?
Lee [Name]
Kang Dagyeom
Nah, tidak begitu, [Name].
Jihoon menyangkalnya, tapi tidak memberikan penjelasan apapun. Dia tahu, dia tidak pantas untuk membela diri.
Lee [Name]
Oppa, apa sekarang kau boleh melepas terusanmu yang lain. Aku akan segera kembali.
Kamu memberi perintah yang langsung dituruti olehnya dengan senang hati sebelum meninggalkan kamar dan mengambil sesuatu.
.
.
.
Sepasang nenek dan kakek telah bersama dalam waktu yang begitu lama.
Apa mereka saling mencintai walau sudah puluhan tahun berlalu?
Selama itu? Apakah cinta mereka tetap ada dan tidak memudar sampai saat ini?
Jawabannya adalah, tentu saja cinta mereka telah menghilang.
Tapi rasa cinta yang katanya seluas samudera itu telah tergantikan dengan rasa kasih sayang yang tak terhingga.
Yang akan kekal, sampai maut memisahkan.
Begitu juga dengan mereka berdua.
Katakanlah [Name] dan Jihoon sedang bersama orang lain. Dan selingkuh satu sama lain, walau pikiran mereka telah mengucapkan selamat tinggal.
Tapi hati mereka tidak dapat mengutarakannya.
Cinta yang telah terjalin sekian lama, pengorbanan yang dilakukan oleh satu sama lain selagi mempertahankannya.
Rasa itu tidak akan kalah dengan nafsu yang memenuhi dan mencemari akal sehat.
Tetapi, nafsu dan emosi akan membuat hubungan rusak. Jika sudah seperti itu, kepercayaan akan sirna dan hati akan mati dengan sendirinya.
Back to story–kamu kembali ke kamar dengan kotak kardus yang berukuran tidak terlalu besar tapi tidak terlalu kecil.
Lee [Name]
Hei, kau tidak ingin bertanya apa yang ada di dalam sini?
Kang Dagyeom
Memangnya itu apa?
Lee [Name]
Ini adalah mainan, dan beberapa alat yang akan aku coba pada tubuhmu.
Kang Dagyeom
Kau mendapatkan itu dari mana?
Lee [Name]
Dari Mitsuki, dia memang supportive.
Lee [Name]
Dia langsung mengirimkannya saat aku menelepon tadi...
Lee [Name]
Jadi, ayo kita lihat, seberapa lama tubuh sempurna sang legenda bisa menahannya.
Seringai terbit di sudut bibirmu, afeksi yang muncul tiba-tiba membuat otot wajahmu sangat bersemangat, bahkan kamu tak bisa mengendalikan ekspresimu lagi, saking senangnya.
Lee [Name]
Ah, malam ini akan menjadi malam yang hebat.
Lee [Name]
Lee [Name]
Sekarang ayo mainkan sebuah permainan, aku akan melempar dadu lalu aku akan melayani tubuhmu sesuai dengan angka yang keluar.
Lee [Name]
Kau mau?
Kang Dagyeom
Ya... aku mau.
Jihoon tidak bisa menolak, jika menolak dia akan dapat penalti.
Dia sudah hapal segala kelicikanmu, karena kalian berasal dari generasi yang sama.
Lee [Name]
Ayo kita lakukan cara generasi satu untuk mengajarimu etika.
Dadu dilemparkan, dan kamu langsung mendapatkan angka enam.
Lee [Name]
Uwah, beruntung sekali.
Lee [Name]
Karena angkanya enam, maka akan kuberikan hadiah khusus.
Lee [Name]
Tadaa!
Kamu mengambil tali kekang anjing dari dalam kotak lalu memakaikannya pada Jihoon.
Lee [Name]
Bagaimana? Kau terlihat lebih imut sekarang, Hoonie.
Lee [Name]
Tenang saja, ini baru permulaan.
Lee [Name]
Aku punya banyak waktu, dan aku juga sudah menunda jadwalmu jadi jangan terburu-buru.
Lee [Name]
Nikmatilah setiap detiknya...
Lee [Name]
Tenang saja, karena kau adalah milikku. Aku tidak akan membuat luka permanen atau membuatmu cacat.
Lee [Name]
Bagaimanapun, tubuhmu terlalu indah.
Lee [Name]
Tapi, jika kau membuatku kesal aku bisa saja memotong lidahmu atau bahkan mengambil bola matamu.
![Lee [Name]](https://up-pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/10393753/avatar/48320405/1742857393747.jpeg-s200webp?sign=7e82e288c994612285883aecf1c0b4b1&t=682e6900)
Comments