Mental orang yang menjadi korban perselingkuhan seringkali menjadi tidak stabil.
Efek psikologisnya setara dengan PTSD seorang prajurit perang dalam masa terburuknya.
Lee [Name]
... ikut aku sekarang.
Kim Jungoo
Apa ini karena aku?
Park Jonggun
Sudah, diam saja jangan ikut campur.
Kang Dagyeom
[Name]...
Lee [Name]
Kang Dagyeom, mau kuberi tahu nasibmu selanjutnya?
Kang Dagyeom
?
Lee [Name]
Kau akan ikut denganku, duduk di kursi penumpang dalam mobilku sambil tertunduk menyesal.
Kang Dagyeom
Kau bercanda?
Lee [Name]
Kenapa? Apa kau merasa terhina sekarang?
Lee [Name]
Jangan buru-buru membuat kesimpulan, aku tidak selemah yang kau pikirkan.
𝑩𝑼𝑮𝑯
Dengan serangan tak terlihat, kamu memukul tengkuk DG dengan satu tangan.
Tenagamu kuat nya bukan main, hingga pria itu mengaduh kesakitan.
Barangkali DG lupa tentang statusmu. Jika dia adalah raja generasi satu maka kamu adalah ratunya. Seseorang yang menjadi mimpi buruk bagi generasi satu, pasalnya kamu mirip dengan DG versi perempuan.
Tidak hanya memukul, kamu juga menempelkan narkotika di lehernya untuk melemahkan DG.
Lee [Name]
Pegang tanganku, sayang. Biarkan aku menuntunmu.
DG tidak menanggapi mu tapi dia mengulurkan tangannya dan menyeka air matamu dengan lembut.
Lee [Name]
Dagyeom-ah?
Kang Dagyeom
Jangan menangis, aku akan ikut denganmu.
Setelahnya, tangan DG turun dan menggenggam erat tanganmu. Jari-jarinya tertaut di jarimu.
Kim Jungoo
Sudah begitu saja? Apa mereka baikan semudah itu?
Lee [Name]
Maaf ya, Jonggun, Jungoo. Aku pulang duluan, bayar saja dengan ini.
*melemparkan black card
Kim Jungoo
Anjir, ga ada harganya dirinya ini kartu dilempar-lempar.
*menangkapnya
Kim Jungoo
Duit ini tuh.
Park Jonggun
Kembalikan itu nanti.
Kim Jungoo
Iya ah, bawel.
.
.
.
Saat ini, seperti yang kamu katakan tadi. Kamu mengemudikan mobilmu dengan DG yang duduk di sampingmu dalam keadaan tertunduk lemah.
Narkotika tadi mulai terasa efeknya, tak peduli sesempurna apapun Kang Dagyeom. Dia tidak akan bisa menahan sensasi mual yang diakibatkan Fentanyl itu.
Darimana kamu mendapatkannya? Tentu saja dari Ilhae, jangan lupa bahwa kamu adalah VVIP Ilhae.
Kang Dagyeom
[Name]... kapan kita sampai?
Lee [Name]
Kita sudah sampai, Hoonie.
*menyeringai
Ucapanmu bukanlah kebohongan, mobilmu terhenti sebentar di depan penthouse yang megah milikmu sendiri. Tapi setelah pintu gerbang yang kokoh itu terbuka dengan segera kamu memikirkan mobilmu di garasi yang terletak tak jauh dari gerbang.
Kamu keluar dari mobil dengan DG yang mengekor di belakang. Dia menggenggam ujung kemeja yang kamu kenakan sambil terus menunduk.
Kang Dagyeom
[Name], aku pusing.
Kamu tidak menanggapi berapa kalipun DG merengek. Hingga akhirnya kalian sampai di salah satu kamar dalam rumah besar itu.
Kamu berdiam diri, kemudian berbalik untuk melihat DG. Ah, dia imut sekali.
Membuatmu tanpa sadar menyunggingkan bibirmu, dengan kasar kamu menarik tangannya yang memegang pakaianmu lalu mendorongnya ke ranjang yang tersedia.
Lee [Name]
Dagyeom-ah, kau tahu aku sangat mencintaimu, kan?
Kang Dagyeom
Iya... aku tahu itu.
Lee [Name]
Kalau begitu, minta maaf lah padaku dengan benar.
Lee [Name]
Sebagai kekasihmu, izinkan aku mengambil hak sebagai pemilik tubuhmu.
Kang Dagyeom
Lakukan apapun, [Name]. Aku sudah tak kuat lagi.
*menarik tengkukmu dan menjilat telingamu.
Lee [Name]
Hmm~ segitunya ingin memelukku ya?
Lee [Name]
Kang Dagyeom, kau punya ketahanan yang hebat. Haruskah aku memanggilmu Lee Jihoon sekarang?
Kang Dagyeom
Unghhh~ [Name], aku tak bisa melihat wajahmu.
Lee [Name]
Kang Dagyeom adalah milik fansmu, tapi Lee Jihoon benar-benar hanya milikku saja.
Lee [Name]
Camkan itu baik-baik.
Kang Dagyeom
Aku mengerti.
Kang Dagyeom
[Name] aku benar-benar pusing...
Kang Dagyeom
Jangan lepaskan aku.
Kang Dagyeom
[Name]...
Lee [Name]
Cih, beraninya kau bilang begitu setelah bermesraan dengan wanita lain.
Lee [Name]
Lee Jihoon, apa kau sudah siap dengan hukumannya?
Lee [Name]
Bukankah setelah melakukan dosa kau harus menebusnya?
Comments