BAB 5

Sementara di tempat lain Samuel dan Lauren sedang mencari keberadaan Divana, sejak tadi mereka mencari wanita itu tapi tidak menemukannya, tempat pesta ulang tahun tadi juga sudah sepi tidak ada orang.

"Kemana dia" tanya Lauren.

"Mana aku tahu, sejak tadi kan aku sama kamu" sahut Samuel.

"Ayo kita tanya pada pelayan, siapa tahu mereka melihat Divana" kata Lauren.

Dengan langkah malas Samuel mengikuti langkah wanita itu menghampiri pelayan hotel.

"Permisi mas" sapa Lauren sopan.

"Iya, ada apa nona" tanya pelayan.

"Saya ingin tanya, anda melihat teman saya inj?" Tanya Lauren sembari menunjukkan foto Divana yang ada didalam galeri hpnya.

Pelayan menatap potret Divana di hp Lauren, ia mencoba mengingatnya.

"Oh... Nona itu sudah pergi tadi, dia bersama seorang pria" pelayan tadi sempat melihat Divana yang keluar hotel bersama Xavier.

Xavier sengaja membawa Divana keluar dari hotel itu dan pindah kehotel lain, dia tidak ingin koleganya melihat dia menginap dengan seorang wanita.

"Pria? Siapa?" Tanya Lauren, pasalnya yang ia tahu temannya itu tidak mungkin jalan dengan pria lain selain Samuel, Divana sangat setia pada kekasihnya.

"Saya tidak tahu nona" sahut pelayan itu dan pamit pergi dari hadapan Lauren.

Lauren menatap Samuel yang tidak bereaksi apa-apa, pria itu seperti tidak khawatir dengan kekasihnya.

"Kenapa kau diam saja, kita harus mencari Divana" kesal Lauren pada selingkuhannya itu.

"Untuk apa, bukankah bagus kalau tidak ada Divana, dengan begitu kita bisa menghabiskan malam ini berdua" goda Samuel dengan menaik turunkan alisnya.

Sedetik kemudian bibir Lauren mengembang, wanita itu tersenyum lebar. Apa yang di ucapkan Samuel benar, untuk apa dia repot-repot mencari Divana, lebih baik mereka menghabiskan malam berdua mumpung tidak ada wanita itu.

"Ayo kita kembali kekamar" ajak Lauren sambil mengerlingkan matanya nakal.

"Dengan senang hati baby, bersiaplah. Malam ini aku tidak akan melepaskan mu baby" ucap Samuel.

Mereka berdua kembali kekamar Lauren yang berada di lantai lima, Samuel benar-benar brengsek, tega menghianati kekasihnya.

Lauren juga tidak jauh beda, padahal selama ini Divana sudah menganggap wanita itu selayaknya saudara sendiri, tetapi dia malah menusuknya dari belakang, dia tega bermain api dengan kekasihnya.

***

Keesokan paginya, Divana tampak mengeliat, dia merasa sesuatu di bawah sana terasa nyeri dan juga sakit. Divana juga merasa tubuhnya sakit seperti habis digebukin oleh orang satu kampung, Semalam Xavier melakukannya hingga menjelang pagi.

Divana merasakan ada sebuah tangan yang menimpa perutnya, ia menoleh kesamping dan melihat sosok Xavier yang tidur di sebelahnya sembari memeluknya.

Sejenak Divana terpaku, ia mengintip kedalam selimut dan ternyata tubuhnya polos tanpa sehelai benangpun.

"Oh my, apa yang aku lakukan dengannya" gumam Divana sambil mengingat apa yang terjadi semalam bersama pria asing ini.

Divana menutup mulutnya ketika mengingat kejadian semalam. Dia memijit kepalanya yang terasa berdenyut, ia baru ingat kalau semalam dia melakukan kegiatan bercinta dengan pria asing yang ada di sebelahnya, lebih gilanya lagi Divana melakukannya dalam keadaan sama-sama sadar.

Dua insan yang tidak saling mengenal tapi semalam ia menghabiskan malam panjang bersamanya.

"Aku pasti sudah gila" ucap Divana dalam hati.

Dengan gerakan perlahan Divana turun dari atas ranjang, dia memakai pakaiannya satu persatu.

Setelah itu dia mengambil tasnya dan juga selembar cek dari dalam tasnya, dia menuliskannya angka senilai lima puluh juta dan menaruhnya diatas meja, tak lupa Divana menuliskan kata terima kasih diatas memo tersebut.

Dengan langkah pelan Divana berjalan kearah pintu, ia tak mau gerakannya membangunkan Xavier.

Klek....

Divana membuka pintunya dengan begitu pelan. Dengan tergesa-gesa Divana kelur dari hotel, dia masuk kedalam mobilnya yang semalam di bawa oleh anak buah Xavier.

Divana melajukan mobilnya dengan kecepatan stabil tapi diatas rata-rata.

"Sial, bagaimana kalau setelah ini aku hamil" umpat Divana yang tidak berfikir sampai sejauh itu.

Rasa penasaran dalam sebuah hubungan membawa dia dalam hubungan one night stand bersama pria asing yang tidak ia kenal, hanya rasa marahnya dengan kekasih dan juga sahabatnya membuat ia tidak berfikir jernih.

Sekarang dia bingung harus bagaimana?

Divana memarkirkan mobilnya di basemen apartemennya, ia keluar dari mobil dan langsung naik lift keatas menuju ke kamarnya.

"Aku harus segera pergi dari sini, aku tidak mau penghianat itu menemuiku lagi" putus Divana. Ia akan meninggalkan kota Jakarta untuk melupakan rasa sakit yang dia rasakan saat ini.

Wanita itu mengemasi pakaiannya kedalam koper, mungkin keputusan meninggalkan kota ini sudah tepat, selain ia ingin menghindari Samuel, Divana juga tidak mau bertemu lagi dengan pria asing itu.

Divana ingin pindah kekota lain dan memulai hidup baru disana, dia ingin melupakan semua kenangannya bersama Samuel di kota ini.

Satu koper sudah penuh dengan pakaian milik Naura, Divana tidak membawa semua barang miliknya, sebab, itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Dia menarik koper itu keluar dari Apartemennya, ia turu  kebawah menuju ke mobilnya.

Setibanya di parkiran Divana memasukkan kopernya kedalam bagasi mobilnya, setelah itu barulah dia masuk dan duduk di bangku kemudi. Perlahan Divana melajukan mobilnya tanpa arah tujuan.

****

Sementara di hotel Xavier baru saja membuka matanya, ia menepuk sampingnya yang terasa kosong, ia menoleh dan ternyata Divana sudah tidak ada di sampingnya.

"Kemana gadis itu" tanya Xavier sembari mendudukan tubuhnya dan bersandar di headboard ranjang.

Dia meraih ponselnya yang berada di atas meja, ia melihat jam yang tertera di layar hpnya.

"Ternyata sudah jam delapan" gumam Xavier dan kembali meletakkan hp itu di atas meja, tapi gerakan tangannya terhenti ketika dia baru menyadari kalau ada sebuah cek di atas meja.

"Terima kasih sudah mau menemaniku malam ini"

Xavier membaca memo yang di tulis Divana dan meremasnya.

"Apa dia pikir aku pria bayaran, seenaknya saja dia meninggalkan ku seperti ini"

Harga dirinya seolah jatuh di buat oleh Divana, dia seperti pria bayaran yang setelah selesai mendapatkan bayarannya.

Xavier menghubungi nomor Reza.

"Cari tahu informasi tentang wanita yang bersamaku, semalam" perintah Xavier ketika panggilannya sudah terhubung.

"Untuk apa tuan? bukankah wanita itu bersama anda, kenapa anda tidak bertanya langsung saja" heran Reza

"Dia sudah pergi" kata Xavier.

Terdengar suara orang yang sedang menahan tawa dari sebarang sana.

"Tidak usah meledekku Za, kau mau gajimu aku potong hah" Xavier tidak terima.

"Iya-iya tuan, aku akan mencari informasinya untukmu"

Setelah itu Panggilan terputus, Xavier mengumpat kesal karena asistennya itu mematikannya secara sepihak.

Dengan langkah gontai Xavier masuk kedalam kamar mandi, dia memcuci muka dan gosok gigi terlebih dahulu, setelah itu dia menatap dirinya di depan cermin, dia melihat banya bekas cakaran di punggungnya.

Tapi bukannya marah Xavier justru tersenyum mengingat kejadian semalam.

"Aku harus menemukanmu" sayangnya Xavier tidak tahu siapa nama gadis itu.

Terus bagaimana cara Xavier mencarinya, sementara dia tidak tahu siapa nama gadis itu. Entahlah, biarlah nanti menjadi urusan Reza begitulah pikirnya.

Terpopuler

Comments

Dara Wati

Dara Wati

Moga Divana secepatnya bertemu dengan Xavier

2025-07-25

0

Salsa Billa

Salsa Billa

masih banyak sebutan nama tokonya yg salah

2025-05-02

0

Atik Marwati

Atik Marwati

di cek nya ga ada namanya po Xavier...

2025-04-18

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 S2-1
91 Promo
92 S2-2
93 S2-3
94 S2-4
95 S2-5
96 S2-6
97 S2-7
98 S2-8
99 S2-9
100 S2-10
101 S2-11
102 S2-12
103 promo
104 Promo : Janda cantik untuk om duda
105 Promo : Kontrak cinta sang milliader
106 promo : Cinta untuk Bella
Episodes

Updated 106 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
S2-1
91
Promo
92
S2-2
93
S2-3
94
S2-4
95
S2-5
96
S2-6
97
S2-7
98
S2-8
99
S2-9
100
S2-10
101
S2-11
102
S2-12
103
promo
104
Promo : Janda cantik untuk om duda
105
Promo : Kontrak cinta sang milliader
106
promo : Cinta untuk Bella

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!