BAB 4

Xavier dan Divana sudah berada di sebuah kamar presidential suit, kamar mewah yang sengaja Xavier sewa untuk mereka berdua.

Awalnya Xavier tidak tertarik dengan tawaran Divana, tetapi setelah menimbang lagi perkataan asistennya, dia merasa tidak ada salahnya menerima tawaran gadis itu. Toh dia tidak perlu membayar apalagi tanggung jawab pikirnya.

"Kau yakin akan melakukannya denganku?" tanya Xavier memastikan.

"Iya, aku sangat yakin" jawab Divana tanpa ragu.

"Kau akan menyesal nanti. Jika kau masih virg*n maka aku akan kehilangan mahkotamu yang selama ini kamu jaga" ucapnya lagi.

"Aku sudah memikirkannya matang-matang" ucap Divana.

Xavier menghela nafas, ternyata tekad wanita itu sudah bulat, Divana sudah yakin dengan keputusannya.

Tanpa aba-aba Divana membukan pakaiannya secara satu persatu, hingga menyisakan pakaian dalamnya saja.

Gluk

Xavier meneguk ludahnya, tenggorokannya terasa kering melihat pemandangan yang ada di hadapannya saat ini.

"Sentuh aku tuan" pinta Divana dengan suara menggoda.

Dengan penuh nafs* Xavier melangkahkan kakinya mendekati Divana, dia pria normal wajar saja dia tergoda dengan apa yang di lakukan oleh wanita itu.

Xavier mencium wanita itu penuh nafsu. Mereka bagaikan orang yang sudah mengenal lama, tidak ada ragu dari keduanya, mereka saling menyentuh satu sama lain.

Divana tidak peduli tubuhnya di jamah oleh pria asing, rasa sakit hatinya menghilangkan akal sehatnya.

Ciuman berlangsung cukup lama, sejenak Xavier melepaskan ciumannya dan menatap wajah Divana lekat.

"Kau yakin ingin melakukan ini? Jangan salahkan aku, karena aku tidak akan bisa berhenti" lagi-lagi Sean bertanya pada gadis itu. Jangan sampai gadis itu menyesal dan dirinya yang akan  disalahkan.

Divana mengangguk pelan, wajahnya sudah di penuhi dengan kabut gairah.

Xavier menggiring Divana keatas ranjang, di rebahkannya tubuh Divana dan ia membuka kancing kemejanya satu persatu.

Mata Divana tidak lepas dari Xavier, wanita itu terpesona dengan ketampanan Xavier yang di atas rata-rata, bahkan ketampanan Samuel tidak ada apa-apa kalau di banding dengan ketampanan seorang Xavier Zibrano.

"Seksi sekali, ingin sekali aku menyentuh perutnya yang kotak kotak itu" batin Divana terus menatap tubuh kekar Xavier yang terbuka.

Xavier naik keatas ranjang dan mengukung tubuh Divana. Dia menempelkan bibirnya ke bibir Divana, dan melumat bibir ranum itu dengan begitu lembut.

Xavier melepaskan tautannya dan meminta Divan untuk membalas tautan bibirnya. "Balaslah, jangan diam saja" ujar.

"Eh, iya tuan" gugup Divana, pasalnya belum pernah sekalipun Divana melakukan ciuman bibir meskipun dengan Samuel, kekasihnya.

Xavier kembali menautkan bibirnya, ia menggigit kecil bibir Divana, dan wanita membuka sedikit bibirnya. Xavier memasukkan lidahnya kedalam mulut Divana dan membelit lidahnya, Dia bisa merasakan kalau Divana mulai membalasnya, namun gerakannya masih terasa kaku, Xavier bisa menebak kalau wanita ini belum pernah berciuman.

Divana sangat menikmati permainan lidah Xavier di dalam mulutnya.

Ini gila, tapi anggaplah Divana benar-benar gila, dia begitu penasaran dengan rasanya.

Dulu Samuel kerap kali mempermasalahkannya dirinya yang masih virgin, dan kali ini Divana ingin mengetahui bagaimana rasanya.

Lama kelamaan bibir Xavier turun ke ceruk lehernya, ia menyesap dan meninggalkan jejak kemerahan di leher jenjang Divana.

"Akhhh... " Divana mendesah kala lidah Xavier menyentuh kulit lehernya.

Sambil lidah dan bibirnya menyesal tangan Xavier merayap kebawah sana, jari jemarinya bergerak nakal di sana.

"Akhhh.... " desah Divana dengan perasaan kacau.

"Oh apa ini, kenapa rasanya beda" pekik Divana dalam hati.

Sungguh rasanya nikmat, pantas saja Samuel sampai berselingkuh dengan Lauren pikirnya.

Divana mulai menggila, dia meremas kepala lelaki itu yang berada di atas dadanya, sementara mulut Xavier terus memainkan pucuk dadanya.

"Akhh... Tuan... " desah Divana sambil merem melek. Pria itu sangat pandai memainkan tubuhnya.

"Kau bisa memanggilku Xavier" bisik Xavier saat lelaki itu kembali naik keatas dan menautkan kembali bibirnya.

Divana terpekik ketika satu jari milik Xavier melesat kedalam goa miliknya.

"Akhh..... Xavier"

Mendengar jeritan Divana, bukannya berhenti gerakan jari Xavier justru semakin menggila, ia menggerakan jemarinya keluar masuk  dengan begitu cepat.

"Please... Hentikan Xavier"

Nafas Naura tersenggal-senggal, Xavier menulikan telinganya, dia malah turun kebawah dan menempelkan bibirnya di bawah sana, di jilatinya milik Divana dengan begitu rakus. Lelaki itu tak sedikit pun merasa jijik dengan milik Divana. Xavier menggerakkan lidahnya keluar masuk.

"Xavier... "

Jerit Divana ketika merasakan ada sesuatu di bawah sana yang mau keluar.

"Tumpahkan saja" ucap Xavier dan kembali mempercepat gerakan lidahnya menusuk nusuk milik Divana.

Dan benar saja, tak lama keluarlah cairan yang mengalir dari bawah sana, Xavier bukannya menjauhkan wajahnya malah menikmatinya, di jilatinya milik wanita itu hingga bersih.

Xavier tersenyum puas melihat Divana yang sudah pelepasan, ia menaikkan tubuhnya mengukung tubuh wanita itu.

"Aku mulai baby" bisik Xavier lembut.

Mata Divana melotot dan tangannya menahan tubuh Xavier. "Mulai apa maksudmu? Bukankah kita sudah melakukannya?" Bingung Divana yang benar-benar polos tentang hal begituan.

"Kata siapa, tadi baru permulaan baby, dan sekarang kita akan masuk ke permainan inti" ucap Xavier.

Xavier memasukkan miliknya kedalam milik Divana, seketika Divana langsung berteriak histeris, ia membenamkan kuku-kukunya ke punggung lelaki itu.

"Pelan Xavier, sakit" ringis Divana.

Xavier menatap Naura dengan tatapan yang rumit.

"Kenapa sempit sekali" ucap Xavier sedikit mendesah, "tidak mungkin wanita ini masih peraw*n kan?" Batinnya.

Tanpa aba-aba Xavier kembali menghentakkan miliknya kedalam milik Divana, dengan sekali hentakan milik Xavier terbenam masuk di dalam goa milik Divana.

Xavier mengeryitkan keningnya, dia melihat kebawah dan ternyata ada darah segar mengalir dari bawah sana.

"Shitt... Kau masih perawan rupanya" pantas saja dia sulit memasukinya.

Awalnya dia mengira Divana ini sama seperti wanita nakal di luaran sana yang suka menyewa gig*lo untuk memuaskan dirinya, tapi ternyata dugaannya salah, wanita yang ia tiduri saat ini ternyata masih Virgin.

"Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu masih Virgin?" Tanya Xavier.

"Untuk apa? Yang penting aku membayarmu bukan" kata Divana.

Xavier menghela nafas panjang, Andai dia tahu kalau Divana masih Virgin, mungkin dia akan menolaknya.

"Cepat lanjutkan tuan, kenapa kau malah diam." desak Divana sambil meringis sakit.

"Andai kamu bilang, pasti aku akan melakukannya dengan lembut" ucapnya sambil membelai wajah Naura dan menatapnya dalam, kemudian Xavier mengecup kening Divana, lalu beralih kedua matanya, hidung, pipi dan yang terakhir bibir.

"Aku akan bergerak pelan, kalau sakit kau boleh menggigitku atau mencakar tubuhku" ucap Xavier.

Divana mengangguk pelan, wanita itu seperti terhipnotis dengan ucapan Xavier.

Xavier mulai menggerakkan pinggulnya dengan lembut, memberikan kenyamanan lebih dulu pada Divana. Ia ingin Divana merasa nyaman dan terbiasa terlebih dahulu.

Setelah terbiasa Xavier mulai menaikan temponya semakin cepat, Divana yang awalnya tersiksa kini wanita itu mulai menikmatinya, rasa yang awalnya sakit berubah menjadi rasa nikmat. Lelaki itu benar-benar bisa membawanya terbang hingga ke langit, kedua tangan Divana melingkar di leher kokoh Xavier, ia terus menikmati kenikmatan yang baru saja ia peroleh dari pria asing.

Desahan demi desahan memenuhi kamar itu, peluh mulai membasahi keduanya, Xavier semakin semangat menggerakkan pinggulnya.

"Xavier... "

"Tunggu, kita keluar bersama" ucap Xavier.

Xavier menautkan bibirnya di bibir Divana, dia memainkan lidahnya di dalam sana, dan tak lama kemudian keduanya terpekik merasakan pelepasan.

"Akhhh.... "

Pekik keduanya, tubuh Xavier ambruk diatas tubuh Divana dengan nafas yang terengah-engah.

Xavier mencium kening Divana

"Terim kasih" ucap Xavier dan menggulingkan tubuh ya ke samping Divana, ia menarik selimut untuk menutupi tubuh keduanya.

Terpopuler

Comments

Fitri Dheanova Al-Ghauzan

Fitri Dheanova Al-Ghauzan

divana or naura correct me thor

2025-07-30

1

ira

ira

jangan cuma terima kasih aja Xavier tapi harus dinikahi divanya dong 🤣🤭

2025-05-31

0

Dara Wati

Dara Wati

Pasti habis ini Divana hamidun anak Xavier

2025-07-25

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 S2-1
91 Promo
92 S2-2
93 S2-3
94 S2-4
95 S2-5
96 S2-6
97 S2-7
98 S2-8
99 S2-9
100 S2-10
101 S2-11
102 S2-12
103 promo
104 Promo : Janda cantik untuk om duda
105 Promo : Kontrak cinta sang milliader
106 promo : Cinta untuk Bella
Episodes

Updated 106 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
S2-1
91
Promo
92
S2-2
93
S2-3
94
S2-4
95
S2-5
96
S2-6
97
S2-7
98
S2-8
99
S2-9
100
S2-10
101
S2-11
102
S2-12
103
promo
104
Promo : Janda cantik untuk om duda
105
Promo : Kontrak cinta sang milliader
106
promo : Cinta untuk Bella

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!