Seseorang yang seharusnya tidak ada

---
Eira langsung mengusap matanya, memastikan kalau dia nggak salah lihat.
Tatapannya kembali menyapu lapangan sekolah. Tapi…
nggak ada siapa-siapa.
Cuma anak-anak yang lalu-lalang, beberapa bercanda, ada juga yang duduk di bawah pohon sambil main HP.
Sama sekali gak ada sosok itu.
Napasnya tercekat, tangannya sedikit gemetar saat menggenggam meja.
Eira Callis
Eira Callis
(T-tunggu, tadi aku beneran lihat seseorang kan?!)
Dia berusaha berpikir logis.
Mungkin tadi cuma orang random yang lagi berdiri di sana dan kebetulan dia merasa diperhatikan.
...
Atau mungkin efek kurang tidur? Tapi… kenapa rasanya ada yang aneh?
Lia Avelyn
Lia Avelyn
Raraaaa!
Dia tersentak.
Suara Lia membuyarkan lamunannya.
Dengan cepat, dia mengalihkan pandangannya dari jendela dan menoleh ke arah sahabatnya yang baru aja duduk di kursi sebelah.
Lia Avelyn
Lia Avelyn
Kenapa bebs?
Lia nyengir, lalu mencondongkan tubuhnya.
Lia Avelyn
Lia Avelyn
Tatapan lu kayak liat hantu barusan
Eira menghela napas, berusaha menenangkan diri.
Eira Callis
Eira Callis
hufft...
Eira Callis
Eira Callis
Ga ada apa-apa kok
Lia Avelyn
Lia Avelyn
Tch
Lia Avelyn
Lia Avelyn
Boong bener
Lia nyempil di samping meja Eira, melipat tangan.
Lia Avelyn
Lia Avelyn
Ayo ngaku, abis ngelamunin siapa?
Lia Avelyn
Lia Avelyn
Ckkckc
Eira mendelik.
Eira Callis
Eira Callis
Please, Li. Gue ga mood
Lia Avelyn
Lia Avelyn
Tsk
Lia Avelyn
Lia Avelyn
Oke okehh
Lia akhirnya menyerah, mengangkat tangan.
Lia Avelyn
Lia Avelyn
Tapi kalo ada apa-apa, kasih tau gw
Eira hanya mengangguk kecil.
...
Tapi masalahnya… dia sendiri ga tau ini "apa-apa" atau bukan.
-----
Hari berlalu seperti biasa—kelas, tugas, ngobrol sama Lia dan Vivi, pulang ke rumah.
Normal.
Seharusnya normal.
.
.
.
Tapi Eira gak bisa berhenti kepikiran tentang kejadian tadi.
Sosok pria yang berdiri di lapangan, tatapannya yang seolah menembus jiwanya, lalu lenyap dalam sekejap.
Eira Callis
Eira Callis
(Siapa dia? Kenapa rasanya seperti... bukan manusia?)
Sampai akhirnya, malam tiba.
.
Eira berbaring di kasurnya, lampu kamar sudah dimatikan, hanya layar HP yang menyala redup.
Dia men-scroll media sosialnya dengan setengah fokus, mencoba mengalihkan pikiran.
.
Tzzzt…
Layar HP-nya tiba-tiba glitch sebentar.
Eira langsung duduk tegak.
Eira Callis
Eira Callis
Buset, ini hp kenapa dahh
.
Detik berikutnya, HP-nya mati
Nggak ada suara notif. Nggak ada layar loading.
Cuma... mati.
Degh-degh-deghh
Jantungnya berdebar kencang. Dengan ragu, dia menekan tombol power.
...
Layar menyala. Logo ponselnya muncul sebentar, lalu langsung masuk ke layar utama.
…Dan ada satu aplikasi baru di sana.
Aplikasi yang dia ga pernah download.
Ikonnya hitam pekat, hanya ada simbol glitch kecil di tengahnya.
Nama aplikasinya…
“Rewritten Reality"
Deghh
Eira menelan ludah.
Tiba-tiba, udara di kamarnya terasa lebih dingin.
Jari-jarinya sedikit gemetar saat menyentuh ikon itu.
Layar berganti ke tampilan awal aplikasi. Kosong. Cuma ada satu tombol bertuliskan:
"Connect".
Eira menggigit bibirnya.
...
Eira Callis
Eira Callis
(Harus gak? Ini cuma aplikasi random… kan?)
.
.
.
Tapi sebelum dia bisa berpikir lebih jauh—
Aplikasinya terbuka sendiri.
Layar langsung berubah gelap.
Satu pesan muncul di tengah layar.
...
> “Akhirnya, aku menemukanmu.”
____________________________
To be continued
✌️🎀

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!