Eps.3

★★★

Desman tersenyum miring lalu ikut terduduk di sofa yang sama dengan Nela.

"Jangan munafik Nel, bukankah sesuatu itu kamu sangat menyukainya?" bisik Desman terus menggoda.

"Cih apaan sih!" kata-kata itu sukses membuat Nela merinding, seketika semua adegan yang selama ini Desman lakukan kembali terngiang-ngiang di pikirannya.

"Hei kok malah bengong," ucap Desman terus memancing, ia tahu saat ini Nela bahkan tidak bisa menolak dan akan luluh dengan nya.

"Jangan Des, aku tidak ingin lagi. Mulai hari ini, kita akhiri semuanya," katanya untuk berusaha menolak.

"Ayo lah Nel, berhenti meminta ku untuk tidak melakukannya. Aku menginginkan mu Nela, kamu harus mengerti," bujuk pria buaya itu, tubuhnya semakin menempel dengan Nela seraya bergelayut manja membelai-belai seluruh wajah Nela.

"Kamu punya tunangan, kenapa bukan padanya saja kamu melakukannya," Nela semakin berusaha menghindar namun karena belaian-belaian Desman, tubuhnya seketika membeku.

"Setiap orang rasanya pasti berbeda," disini Desman sudah tidak bisa menahan hasratnya, ia menginginkan tubuh mulus nan seksi itu dan berharap Nela mengizinkan padanya.

Tanpa memberi kesempatan pada Nela untuk menghindar, Desman perlahan mengecup leher Nela dengan tangan yang terus mengelus lembut bahu sang wanitanya.

"Des, hentikan" Nela mencoba menepis saat jari-jari Desman terus membelai bahu nya, rasa nya geli namun entah mengapa Nela juga menikmati nya.

"Nel, ayo lah jangan menolak ku," bujuk Desman, ia menatap dalam mata Nela lalu mengecup bibir nya sekilas.

"Tidak boleh, yah tetap tidak boleh," Nela beranjak dari duduknya lalu menangkup kedua pipi Desman yang sudah terasa panas dan memerah, mungkin karena na*su nya yang sudah membara.

"Des coba dengar aku sedikit saja," ucap Nela menatap sendu wajah pria itu.

"Aku bukan tidak mau, sebagai wanita dewasa pasti juga menginginkan kepuasan dari seorang pria bahkan aku tidak munafik tentang hal itu. Tapi di antara hubungan kita ada tunangan mu, dan aku juga wanita Des tentu merasakan sakit jika kekasih ku bermain api dengan wanita lain. Begitu juga dengan Najwa ia merasakan hal itu, kali ini pokok nya aku tidak memperbolehkan mu melakukan nya lagi pada ku," tegas Nela sangat bijak untuk memberi pengertian kepada Desman, mungkin hubungan terlarang antara dia dan Desman akan ia akhiri. Dan juga akan mencoba untuk menjauhi Desman.

"Tidak," Desman menggeleng lalu perlahan melepaskan kedua tangan Nela di pipi nya.

"Aku sudah tidak bisa lagi menghentikan nya dengan mu Nel, kau tau aku sudah tergila-gila pada tubuh mu," bujuk Desman terus merayu, entah mengapa jika sudah di dekat Nela rasanya ingin segera menelanjangi nya dan menghantam nya.

Nela menurut nya seperti makanan yang sudah menjadi favorit nya jika tidak ia makan maka rasa ngidam nya tidak bisa tersalurkan pada apa pun.

"Sudah lah, jangan membujuk ku," Nela sudah tidak ingin tergoda lagi, ia meraih tas nya dan bersiap ingin pergi dari sana.

"Nela, kau mau kemana?" tanya Desman menarik tangan nya.

"Aku sangat lapar, bisa kah kau menemaniku makan ?" jawab Nela lalu beranjak pergi keluar dari apartemen milik Desman.

"Hufft, baik lah kali ini aku akan menunda nya," Desman berdiri dari duduk nya, ia mendengus kesal padahal gairah nya sudah di unjuk tanduk bahkan junior nya terus memberontak karena sampai detik ini belum bisa tertuntaskan.

***

Desman membawa mereka ke kafe terdekat dari apartemen milik nya, dan di sana Nela segera memesan makanan nya karena perut nya sudah sangat lapar.

Setelah penolakan itu terjadi Desman cukup diam dan sudah tidak banyak bicara seperti biasa, dan hal itu Nela mengetahui nya.

"Kamu tidak ingin memesan makanan mu?" tanya Nela membuka obrolan, sikap dingin Desman tiba-tiba muncul dan membuat hati Nela seperti tidak tega padanya.

"Tidak, aku tidak lapar" jawab nya cuek, bahkan pandangan tidak teralihkan dari ponsel saat Nela berbicara pada nya.

"Aku minta maaf Des," ucap Nela tiba-tiba sehingga membuat perhatian Desman teralihkan seketika.

"Karena ku, kau pasti sangat kecewa, maaf yah tapi aku benar-benar ingin mengakhiri semua ini," lanjut Nela yang merasa sangat bersalah, tapi jalan yang ia pilih menurut nya tidak salah. Ia harus menjauhkan Desman agar Najwa tidak menyakiti nya lagi.

"Cih, mengakhiri kamu bilang? Sorry Nel aku tidak bisa, jangan pernah menghentikan ku soal itu," Desman yang sangat menikmati tubuh Nela tentu saja tidak semudah membalikan telapak tangan untuk ia berpaling, sebelum ada pernikahan antara dia dan Najwa selama itu juga berbuat dosa dengan Nela tidak akan ia hentikan.

"Klo begitu ayo nikahi saja aku," ajak Nela mencoba mendengar seperti apa tanggapan Desman tentang dia yang ingin di nikahi.

"Kamu gila, sudahlah berhenti membahas ini. Aku sudah tidak mood, lebih kita pulang saja," dan ternyata Desman tidak bisa memberi jawaban tentang hal itu kepada Nela, ia malah mengalihkan segala pembicaraan dan ingin menghentikan membahas nya.

Mendengar jawaban Desman, Nela tersenyum getir. Tidak menyangka jika dirinya bukan lah tujuan utama Desman. Selama ini kurang lebih dirinya hanya sebatas pelepas hasrat nya saja. Nela baru merasakan penyesalan dengan diri nya yang terlalu bodoh selama ini, kenapa na*su benar-benar menyelimuti akal sehat nya sehingga tidak berpikir jernih saat menyerahkan tubuh nya begitu saja dengan pria brengsek seperti Desman.

"Aku akan mengantar mu pulang, ayo!" kata Desman dan menaiki mobil dengan Nela yang menyusul nya juga.

Sepanjang perjalanan mereka sama-sama diam dan tenggelam dengan pikirannya masing-masing, Nela tidak henti-henti menyayangkan jalan kehidupan nya bersama dengan Desman.

Sejuta penyesalan pun bermunculan di dalam hati nya, berbeda dengan Desman ia tidak memikirkan lagi hal apa pun. Pikiran nya malah fokus hanya pada hasratnya yang belum tersalurkan.

***

Tidak terasa waktu begitu singkat sehingga mobil yang membawa mereka tengah terhenti di depan rumah Nela.

"Makasih Des, aku mau masuk dulu," ucap Nela menatap wajah Desman sebelum ia benar-benar meninggalkan pria itu.

Desman menoleh lalu tanpa Nela sadari ia menarik Nela dalam dekapan nya. Di sana ia mencium bibir Nela dan memeluknya begitu erat.

"Besok-besok jangan menolak ku seperti ini, aku tersakiti Nel," bisik nya, dan kembali melepaskan pelukan nya.

"Ih pikirkan mesum Mulu, tobat woy tobat!" Nela mencebik sambil menoyor kepala Desman dengan gemes.

"Aku mau masuk, bye!" tanpa aba-aba pun Nela turun dari mobil Desman dan segera masuk kedalam rumah.

Terpopuler

Comments

D3Si Z1MB0

D3Si Z1MB0

Desman...Desman
itu lah laki2 kalau udh di kasih pasti minta lagi tapi nanti kalau itu cewek hamil pasti di tinggalin dan dia lebih milih tunangan nya....,Nela mending kita cari cowok ganteng,keren melebihi Desman deh..ya...minilmal bisa menghargai cwek betul GK thor

2025-08-28

1

Rizka_Dwi

Rizka_Dwi

kenapa nela gak tegas sih, uda tinggalin aja Desman, tau nya klk dia uda ada tunangannya kenapa gak mau lepas aja dari jeratan desman😬😬 Itu lah Desman memang ya laki² hawa nafsu nya tinggi² kali

2025-09-04

1

Yin_

Yin_

Desman nih bikin darah tinggi yaa, dia ngga mau ngelepasin dua-duanya gituuu ih. Desmaaaaaan kesel akuuuu😬😬😬

2025-08-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!