Pagi berlangsung cerah, udara yang hangat dan kota yang ramai dan damai, Lise bergegas turun dan bersiap untuk sekolah. namun ia tertegun saat melihat kevin yang rapih dengan baju lain.
"eh kevin, kamu tidak sekolah?"
kevin menoleh sebelum mengambil kunci motornya dan mengeluarkan motor dari garasi.
"aku ada urusan, jadi absen dulu"
"oh begitu, ya sudah..sampai nanti ya! "
kevin dengan tajam menatap Lise yang sudah menjauh dari pandangannya dan bergegaslah ia menyalakan motor besarnya dan mengemudikan dengan cepat.
Melewati perkotaan dengan jalanan yang mulus, kecepatan motor kini berhenti di depan sebuah gedung besar.
ia memasuki gedung itu tanpa menoleh kanan kiri.
"ada apa memanggilku, ayah?"
tanyanya dengan nada dingin dan sedikit kaku
"malam ini, lakukan misi lagi"
"lagi?, baru dua hari lalu ayah menyuruhku melakukan misi yang begitu sulit, sekarang ada lagi?"
kevin menggeleng kepalanya keras, seolah mengisyaratkan 'masa sih'
"iya, kau akan melakukannya kan?"
"ya sudah, apa misinya?"
"ada komplotan gangster yang menyerang putra presdir perusahaan MCIV, dia meminta bantuanmu untuk menyelidiki nya, dan muncul sebuah petunjuk besar"
kevin menatap mata ayahnya tajam, menunggu apa yang kan di katakan selanjutnya.
"kau tau organisasi mafia yang bernama 'Alpha'?"
sejenak pemuda itu tersentak
"ya"
"misi mu adalah"
ckrak!..
pria tua yang di sebut ayah kevin itu memberikan sebuah pistol pada kevin
"membunuh para bawahan 'alpha' yang baru saja menyerang anak presdir MCIV"
"saya mengerti"
﹏﹏﹏﹏
PRANGGG!!! ~~~
Keriuhan besar melanda kantin sekolah yang ramai dipenuhi para siswa yang makan. Namun ketenangan disana mulai terganggu saat ada komplotan group gadis yang katanya penguasa di sekolah itu.
Lise terdiam ketika salah satu dari mereka mendorong piring makanan yang sedang di bawanya, dan membuatnya tumpah dai lantai.
'padahal sudah susah payah menunggu ayam goreng ini matang, karena harus menunggu selama 15 menit. wanita ini, bikin kesal aja'
meski tidak mengeluarkan ekspresi kesalnya, Lise menggerutu di dalam hatinya, jelas sebal dengan wanita yang dengan angkuhnya berdiri dihadapannya.
"hei murid pindahan! kasian sekali makanannya tumpah ya, bagaimana ini, kau pasti lapar sekali ya, hahaha"
jelas sekali semua pandangan siswa tertuju padanya, ia tau bahwa ini adalah pembullyan, tapi sayang sekali..
Dalam sekejap
Lise menarik rambut wanita itu dan menyeretnya ke lantai tempat makanan yadi terjatuh. dengan keras mendorong kepala wanita itu ke ayam goreng yang tergeletak di lantai.
"wah, sepertinya ada hewan kelaparan ya." ujar Lise, seringai nya lebar. "lihatlah...makanan milik orang lain pun disantap begitu lahap"
wajah Lise terlihat ceria melihat gadis itu meronta ronta, lalu dengan santai Lise melepaskan cengkraman nya dan menatap gadis itu.
"bagaimana ayam goreng yang sudah ku tunggu selama 15 menit itu? enak kan?"
Wajah murka dari gadis itu menatap tajam pada Lise yang tersenyum puas
"beraninya kau berlagak anak baru!!"
Teriak gadis itu sembari mengelap wajahnya yang agak berminyak.
desas-desus para siswa yang menyaksikan perdebatan Lise terdengar riuh seperti badai. Diantara semua yang terdengar dari dari bisik bisik itu adalah
"Lise sepertinya cari mati, bagaimana dia bisa melawan gadis itu?"
Lise kini mengerti dengan situasinya saat ini, ternyata memang mungkin gadis yang di hadapannya ini sudah biasa membuli siswa lain. apalagi siswa yang lemah dan takut untuk melawannya.
Dan Lise adalah satu satunya orang yang selalu berani menghadapi hal semacam itu.
"asal kau tahu saja, yang pertama berlagak itu kamu, yang pertama membuat masalah itu kamu. jadi, Terima saja akibat dari perbuatanmu itu. lagipula semua orang juga menyaksikan. dan, jangan harap bisa menggangguku lebih dari ini"
Lise menatap tajam gadis itu sebelum langkahnya berjalan meninggalkan nya.
sebuah mata tertuju pada Lise yang berjalan keluar dari kantin. pemuda itu tersenyum melihat apa yang sudah terjadi. "menarik"
gumamnya pelan lalu beranjak keluar.
"ck ck ck, Dasar wanita yang tak tahu diri, orang mau makan, malah di tumpahin. dasar orang gila."
Gerutu Lise sambil berjalan ke arah taman sekolah, langkahnya cepat membawanya duduk di kursi taman seberang lapangan basket yang ramai di kepung para siswi yang menonton para senior yang bermain basket.
"ramai sekali ya, lapangan basket, hish.. memangnya apa yang seru dari melihat permainan basket"
PAKH!!
seseorang dengan wajah antusias menepuk bagi Lise dari belakang, tersentak Lise langsung menoleh pada gadis yang berambut pendek itu.
"Lise! keren kamu, benar-benar mencari tanah untuk mengubur diri ya"
_____________________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments