Jejak Kaki Di Hutan Sunyi 5

Beberapa minggu setelah kejadian di hutan

Rina

Aku nggak bisa tidur. Setiap malam aku terbangun dengan suara langkah kaki yang mengecho di kepalaku, seolah-olah aku masih berada di dalam hutan itu. Aku mencoba melupakan semua yang terjadi, tapi rasanya seperti aku nggak pernah bisa lepas dari tempat itu.

Rina

Aku tahu ada yang salah, dan aku tahu aku nggak bisa lari selamanya. Aku perlu tahu lebih banyak tentang makhluk itu. Ada sesuatu yang lebih gelap di balik semua

Rina

Aku mulai mencari informasi lagi tentang hutan itu, tentang makhluk yang aku temui. Aku nemuin catatan dari seorang pendaki yang hilang beberapa tahun lalu, yang mengatakan kalau hutan itu tidak hanya menyembunyikan makhluk, tapi juga pintu-pintu ke dimensi lain. Dikatakan, setiap orang yang hilang adalah bagian dari hutan itu, terperangkap dalam dunia yang tak terlihat oleh mata manusia.

Rina

(dalam catatan):] "Makhluk itu adalah penjaga pintu. Hanya mereka yang bisa menyeberang ke dunia lain—ke dunia yang lebih gelap. Tapi mereka membutuhkan korban untuk melanjutkan jagaannya. Setiap jejak kaki yang muncul, mengarah pada mereka yang terperangkap

Rina

Jadi... makhluk itu memang sedang menunggu korban. Tapi kenapa Dina? Kenapa aku masih merasa dia ada di sana?

Rina, dengan hati-hati, membuka kembali buku tua yang ditemukan di rumah nenek Dina.]

Rina

(membaca lebih dalam):] "Jika jejak kaki itu mengikuti kamu, itu berarti kamu telah dipilih. Hanya ada dua pilihan: menjadi bagian dari mereka atau mencoba melarikan diri dan membawa kutukan itu bersama kamu seumur hidup."

Rina

Apa yang harus aku pilih? Aku nggak bisa membiarkan Dina tetap terjebak di sana... dan aku nggak bisa terus hidup dengan perasaan ini, bahwa aku mungkin terikat pada kutukan yang sama.

[Beberapa malam setelah membaca buku itu]

Rina

Aku merasa semakin dekat dengan jawabannya. Semakin banyak aku belajar, semakin terasa bahwa aku memang terhubung dengan hutan itu. Rasanya seperti ada sesuatu yang menarik aku ke sana lagi. Aku harus kembali.

[Di malam yang gelap, Rina kembali menuju hutan.]

Rina

Aku nggak tahu apakah ini keputusan yang tepat, tapi aku harus melakukannya. Aku nggak bisa hidup dengan ketakutan ini lagi. Aku harus menyelamatkan Dina... dan mungkin aku juga harus menghadapinya, makhluk itu.

Rina

Aku kembali ke tepi hutan, dan kali ini, jejak kaki itu sudah muncul lagi. Tapi kali ini, aku merasa lebih kuat. Aku merasa seperti aku punya kendali.

Rina

(berbisik pada diri sendiri):] "Ini adalah pilihan terakhir. Aku harus melangkah lebih jauh."

(Tiba-tiba, langkah kaki berat terdengar dari dalam hutan. Langkah itu semakin mendekat, semakin cepat.)

Rina

Itu dia. Dia datang lagi.

Rina

Membaca catatan dalam buku):] "Jika kamu mengikuti jejak kaki ini, kamu akan bertemu dengan penjaga. Namun, kamu harus siap untuk kehilangan sesuatu yang sangat penting. Kamu akan menghadapi pilihan terakhir."

[Tiba-tiba, Rina merasakan kekuatan yang sangat besar di sekelilingnya. Bayangan besar muncul di depan mata.]

[Makhluk (dengan suara menggema):] "Kamu kembali... sudah waktunya. Tapi kamu tahu, kamu tidak akan bisa keluar lagi."

Rina

Aku tahu. Tapi aku nggak akan menyerah. Aku datang untuk menyelamatkan Dina. Dan aku tahu kamu nggak bisa menghentikan aku

[Makhluk (tertawa rendah):] "Kamu pikir kamu bisa mengalahkan kami? Kamu pikir kamu bisa menghentikan ritual yang telah dimulai sejak zaman dulu? Tidak ada yang bisa melarikan diri dari hutan ini. Tidak ada yang bisa menghindari jejak kaki yang kami tinggalkan."

Rina

Aku nggak peduli dengan apa yang kamu katakan. Aku akan bawa Dina pulang!

[Suara Dina terdengar di kejauhan.]

Dina

[Dina (dalam bisikan):] "Rina... aku nggak bisa keluar... Aku terperangkap di sini, di dalam hutan ini... datanglah... kami akan bersatu selamanya."

Rina

Dina! Aku akan datang, aku akan membebaskan kamu!

[Makhluk (mengepalkan tangan besar, merintih):] "Kamu tahu, bukan hanya Dina yang terjebak di sini. Kamu sudah terlalu lama terikat dengan jejak ini. Kamu tidak akan keluar... kamu akan tinggal bersama kami, menjadi bagian dari dunia kami, seperti yang lainnya."

Rina, dengan penuh keberanian, melangkah lebih dekat ke makhluk itu.]

Rina

Aku tidak akan pulang sebelum aku membawa dina

Makhluk (terdiam, lalu tertawa keras):] "Kalau begitu, bersiaplah."

[Di sekitar Rina, tanah mulai bergetar. Suara langkah kaki itu semakin keras dan menakutkan. Namun, dengan tekad yang bulat, Rina melangkah lebih dalam ke hutan.]