Memberi Pelajaran Hidup dengan Tegas

"Lionel" seorang wanita terus meneriakan nama Lionel namun Lionel seolah tuli dan tak mendengar panggilannya

"Lionel" wanita itu masih berusaha mengejar Lionel namun malah Lionel dengan cepat menghilang dari balik gerbang besar rumah keluarga Adhitama menyisakan sang eanita dengan penuh rasa kecewa karena untuk kesekian kali gagal bertemu Lionel

Dario mendekatkan wajahnya ke telinga sang istri "siapa yang gak geli kalau di kejar begitu mah " ucap Dario bergidik ngeri dengan tingkah Gretta yang terlalu over dalam mengejar Lionel, puteranya

"tapi dia baik sama mama loh yah" Fila masih berusaha membela Gretta yang selalu bersikap baik dengan ya

"dia baik juga karena ada maunya mah " Dario berusaha untuk membuka mata istrinya bahwa terkadang apa yang ia lihat di permukaan bukanlah hal yang sebenarnya

"lihat baik-baik dramanya mah" ucap Dario ketika melihat Gretta menghampirinya dan juga sang istri

"tante " panggil Gretta dengan suara rengekannya

"iya Gretta" Fila sebenarnya risih tapi karena tak tega ia kembali menampilan senyum lebarnya ke arah Gretta

"kok Lionel pulang sih tante, tadi aku juga cariin dia susah banget " keluh Gretta dengan bibir mencebik kesal karena lagi-lagi tidak bisa bicara dengan Lionel

"Lionel itu sibuk Gretta" sahut Dario dengan tatapan dinginnya "pekerjaannya banyak sekali, dan ini juga bukan akhir pekan jadi dia harus segera beristirahat agar bisa tetap fit esok hari " ucap Dario dengan tatapan dinginnya

"ah begitu ya" Gretta menelan salivanya kasar saat Dario yang bicara, rasanya keberaniannya menguap seketika jika berhadapan dengan ayah dari pria yang ia suka sejak beberapa tahun lalu

Gretta menoleh ke arah Safiya sahabatnya "aku pulang dulu ya Safiya, ini juga sudah malam" pamit Gretta

"loh kamu gak nginep " tanya Safiya

Gretta langsung menggelengkan kepalanya "ogah, gak berani lihat kak Al yang ngalahin kulkas belasan pintu " Gretta bergegas pergi tanpa berpamitan membuat Lucas dan Dario menggelengkan kepalanya secara bersamaan

"ini yang kamu bilang baik Fila " sindir Lucas akan sosok Gretta yang sudah menghilang di balik mobil mewah yang baru saja ia masuki

"ya kan emang dia baik sama aku kak" Fila masih saja membela Gretta

"jangan ikut campur apapun urusan wanita pilihan anakmu Fila " tegur Arjuna pada adiknya yang kadang suka bebal dan sulit di nasehati

"iya kak" mendengar ucapan Arjuna tentu Fila tak akan berucap apapun

"kalau begitu kamu pamit ya Juna " Lucas menoleh ke arah Safiya "sekali lagi selamat ulang tahun Safiya, semoga kamu menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan belajarlah untuk lebih menunduk dan bukannya hanya mendongak ke atas terus karena kamu bisa tersandung nanti" ucap Lucas sarat dengan nasehat yang membuat Safiya meradang

"gak usah nyindir deh om " balas Safiya dengan sinis

"Safiya " tegur Yumi dengan tatapan tajamnya "jaga sopan santunmu kepada om kamu, jangan lupa dia kakak mama" bentak Yumi tak suka dengan tingkah putrinya yang makin menjadi

"sudahlah Yumi, ini juga sudah malam" Lucas tak ingin ikut campur dengan urusan keluarga adiknya terlalu dalam, maka untuk itu Lucas menarik lengan sang istri untuk ikut pulang di ikuti Dario dan Fila yang ikut pulang ke rumah mereka yang memang hanya bersebelahan dan berseberangan saja

Melihat kepergian kakak serta adik iparnya, Yumi memberikan tatapan tajamnya pada sang putri "mama mau bicara denganmu Safiya " ajak Yumi dengan suara tegasnya

Safiya melirik ke arah ayahnya "yah..."rengek Safiya

"kita masuk dulu deh sayang" ajak Arjuna dengan lembut

Yumi meminta Safiya duduk di ruang keluarga dan tatapan Yumi seolah ingin menguliti Safiya sampai ke tulang belulangnya membuat Safiya bergidik ngeri di buatnya "duduk Safiya" titah Yumi

Yumi menatap lurus ke arah Safiya putrinya "kamy ingat janji kamu sama mama kan Safiya " ucap Yumi dengan tatapan dinginnya

"janji yang mana ya mah " tanya Safiya dengan wajah gugupnya

"kamu janji sama mama akan mulai mencari uang sendiri untuk keperluanmu sendiri setelah kamu lulus kuliah, dan ini sudah dua tahun sejak kamu lulus kuliah " Yumi kembali mengingatkan akan janji yang pernah di ucapkan Safiya saat masih duduk di bangku sekolah

"lah emang Safiya kerja buat apa mah, kan uang di rekening Safiya banyak jadi buat apa coba " tanya Safiya dengan wajah polosnya

Tatapan mata Yumi kini melirik tajam ke arah Arjuna "ini yang aku bilang sama ayah" tunjuk Yumi ke arah Safiya "perlakuan kamu membuatnya manja" ucap Yumi dengan begitu geram

"ya kan dia anak perempuan kita satu-satunya mah" Arjuna masih berusaha membela Safiya

"mau Safiya ataupun Al itu sama saja yah, dan harusnya kamu ingat kalau Al sudah mulai membiayai dirinya sendiri sejak dia SMA" ucap Yumi

"terus mama mau buat Safiya kaya kakak" tanya Safiya tak percaya "buat apa uang banyak kalau mama pelit sama Safiya" protes Safiya

"Safiya " tegur Arjuna akan ucapan putrinya yang sudah sangat keterlaluan

Yumi seolah tak terpengaruh dengan ucapan Safiya yang sebenarnya begitu menusuk hatinya sebagai seorang ibu "ingat janji kau sama mama saat meminta pesta hari ini di gelar " tanya Yumi lagi

"aku akan nurut mama apapun itu " ulang Safiya akan janji yang ia buat beberapa hari lalu demi terlaksananya pesta hari ini

"bagus kalau kamu paham " Yumi menatap tajam ke arah suaminya

"ingat yah, semua kekuasaan di rumah ini masih mama yang pegang penuh , dan ayah juga sudah pensiun, berani ayah bantu anak ayah itu, maka ayah akan dapat hukuman juga " ucap Yumi penuh intimidasi

Yumi menatap lurus ke arah Safiya "semua kartu kreditmu sudah mama bekukan, rekening atas nama kamu juga sudah mama blokir jadi kamu akan mama beri uang saku setiap harinya 200 ribu tidak lebih dari itu, dan kamu juga akan mulai bekerja di perusahaan sebagai karyawan biasa, kamu di larang keras menggunakan identitasmu sebagai adik kakakmu, kalau sampai kamu melanggarnya , mama sungguh-sungguh akan mengirimu untuk tinggal di Afrika " ancam Yumi tak main-main

"mah" rengek Safiya tidak terima akan keputusan mamanya

Yumi menatap lurus ke arah Safiya "mama sudah terlalu sering menuruti keinginan kamu Safiya, mama selalu kalah akan pembelaan ayah kamu terhadapmu yang katanya sangat mencintai putrinya

tapi karena kata sesekali yang terus terlontar dari ayahmu itu dan itu mama maklumi setiap kali ayahmu memohon, kamu malah jadi anak yang gak punya atittude, bahkan om dan tante kamu tidak kamu sapa sama sekali dan kamu malah sibuk dengan teman-teman kamu yang hanya jadi benalu itu " ujar Yumi dengan tatapan sinisnya

"mereka gak gitu mah, mereka teman-teman terbaik aku mah " protes Safiya tak terima ketika temannya di hina

"kita coba saja Safiya, kalau mereka dengar mama ambil semua fasilitas kamu, apakah mereka masih mau berteman denganmu, tunggu tiga bulan saja , ah tidak sebulan saja, mama jamin mereka akan mundur teratur tanpa perlu mama peringatkan lagi dan lagi " ucap Yumi dengna tegas

Yumi beranjak dari duduknya "mungkin menurut kamu mama itu jahat Safiya, tapi mama gak mau kamu makin jauh dari hal baik, bahkan untuk shalat saja entah kapan terakhir kamu lakukan, dan mama sudah cukup lelah menasehatimu dengan suara pelan jadi kali ini mama akan bersikap tegas padamu, dan jika kamu berharap pada ayahmu,segera buang pikiran itu karena kartu kredit ayahmu saja mama bekukan dan hanya menyisakan satu yang limitnya tidak lebih dari 100 juta" ucap Yumi sebelum berlalu pergi meninggalkan anak dan suaminya yang cukup shock mendengar keputusan Yumi

Episodes
1 Melamar Kerja
2 Hari Pertama Kerja
3 Pertama Kali melihat Sasaran
4 Paling Beda
5 Memberi Pelajaran Hidup dengan Tegas
6 Rekan Kerja
7 Memiliki Kesan
8 Tugas Luar
9 Berusaha dengan baik
10 Pertemuan Menggetarkan Hati
11 Makin Dekat
12 Menginginkannya
13 Mengajak ke Janah
14 Jangan di Paksa
15 Berharap Sendirian
16 Momen Kedekatan
17 Kejutan Demi Kejutan
18 Masih Belajar
19 Merasa Makin dekat
20 Jatuh Hati
21 Bertemu
22 Merasa di Bohongi
23 Bukan hal yang penting
24 Kembali ke Awal
25 Menyibukkan diri
26 Harus Bicara
27 Salah Sangka
28 Salah Pilih Lawan
29 Menganggap Saudara
30 Pilihan Terbaik
31 Sebuah Fakta
32 Kecemburuan
33 Gencar
34 Nekat
35 Tidak Mau
36 Jalan Pelarian
37 Menolak Menerima
38 Trauma
39 Pertama
40 Anakku
41 Mencari jalan keluar
42 Meminta Penjelasan
43 Biarkan dia tetap hidup
44 Terpaksa Tinggal
45 Kembali Bekerja
46 Melihat Dari Jauh
47 Apakah Sepadan
48 Pertanda
49 Dugaan Yang Benar
50 Bingung
51 Pilihan Sulit
52 Mati Kutu
53 Batas Maksimal
54 Tinggal Bersama
55 Percaya Saja
56 Terdesak
57 Perjanjian Pranikah
58 Menikah
59 Masuk ke kehidupan suram
60 Memanfaatkan Jabatan
61 Makan di Pinggir Jalan
62 Posisi Istri Sah
63 Siapa?
64 Kalah
65 Tidak suka saja
66 Makan Berdua
67 Obrolan Malam
68 Menemani Tidur
69 Terlalu nyaman
70 Menang banyak
71 Suamiku Licik
72 Perasaan
73 Tidak Memahami
74 Apa Tujuanmu
75 Serba Salah
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Melamar Kerja
2
Hari Pertama Kerja
3
Pertama Kali melihat Sasaran
4
Paling Beda
5
Memberi Pelajaran Hidup dengan Tegas
6
Rekan Kerja
7
Memiliki Kesan
8
Tugas Luar
9
Berusaha dengan baik
10
Pertemuan Menggetarkan Hati
11
Makin Dekat
12
Menginginkannya
13
Mengajak ke Janah
14
Jangan di Paksa
15
Berharap Sendirian
16
Momen Kedekatan
17
Kejutan Demi Kejutan
18
Masih Belajar
19
Merasa Makin dekat
20
Jatuh Hati
21
Bertemu
22
Merasa di Bohongi
23
Bukan hal yang penting
24
Kembali ke Awal
25
Menyibukkan diri
26
Harus Bicara
27
Salah Sangka
28
Salah Pilih Lawan
29
Menganggap Saudara
30
Pilihan Terbaik
31
Sebuah Fakta
32
Kecemburuan
33
Gencar
34
Nekat
35
Tidak Mau
36
Jalan Pelarian
37
Menolak Menerima
38
Trauma
39
Pertama
40
Anakku
41
Mencari jalan keluar
42
Meminta Penjelasan
43
Biarkan dia tetap hidup
44
Terpaksa Tinggal
45
Kembali Bekerja
46
Melihat Dari Jauh
47
Apakah Sepadan
48
Pertanda
49
Dugaan Yang Benar
50
Bingung
51
Pilihan Sulit
52
Mati Kutu
53
Batas Maksimal
54
Tinggal Bersama
55
Percaya Saja
56
Terdesak
57
Perjanjian Pranikah
58
Menikah
59
Masuk ke kehidupan suram
60
Memanfaatkan Jabatan
61
Makan di Pinggir Jalan
62
Posisi Istri Sah
63
Siapa?
64
Kalah
65
Tidak suka saja
66
Makan Berdua
67
Obrolan Malam
68
Menemani Tidur
69
Terlalu nyaman
70
Menang banyak
71
Suamiku Licik
72
Perasaan
73
Tidak Memahami
74
Apa Tujuanmu
75
Serba Salah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!